SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA

"Elvan, sebenarnya apa yang kamu ingin papa dan mama lakukan. Kamu udah besar. Pasti juga jarang di rumah. Apa sebenarnya kamu butuh modal?"

Mendengar pertanyaan mama-nya, Elvan tersenyum miring.

"Aku nggak butuh uang mama atau papa. Aku ingin kalian kembali akur. Apa mama telah siap kehilangan papa jika terus begini?" tanya Elvan dengan suara tinggi.

"Apa maksud kamu?" Tari balik bertanya.

"Bagaimana jika papa menikah lagi?"

"Elvan, kanapa kamu bisa berpikir jika papa kamu akan menikah lagi? Apa kamu melihat papa jalan dengan wanita lain?"

"Ya, aku melihatnya."

"Itu hanya wanita teman papamu. Papamu nggak akan menikah lagi. Hanya bersenang aja."

"Hanya bersenang aja, kata mama. Jadi mama tau jika papa dekat dengan wanita lain. Namun mama biarkan aja."

"Asal papa kamu tidak menikah lagi aja."

"Mama sadar dengan ucapan mama. Itu berarti mama mengizinkan papa bermain wanita. Apa mama nggak sadar, jika papa sering jalan dengan wanita pasti akan kepikiran untuk menikah lagi."

"Jika papa kamu menikah lagi tanpa izin, akan mama tuntut."

"Aku nggak ngerti jalan pikiran Mama. Jika emang papa diizinkan pacaran, kenapa mama tidak mengizinkan papa menikah."

"Hanya ada satu istri papamu. Mama nggak akan berbagi harta."

"Hanya uang. Jadi ini semua hanya karena harta. Mama mengizinkan papa bersenang dengan wanita manapun asal jangan menikah. Pemikiran yang hebat. Hanya karena harta dan uang, merelakan suami bercinta dan berbagi peluh dengan wanita lain."

Elvan menarik rambutnya frustrasi. Dia nggak bisa mengerti jalan pikiran mamanya.

"Sepertinya emang rumah tangga papa dan mama sudah tidak sehat. Tidak mungkin bisa diperbaiki dan dipertahankan. Pembicaraan kita tidak ada gunanya. Aku pamit."

"Maafkan mama, jika kamu kecewa."

"Hanya perlu mama ketahui, kemarin papa menemui aku dan mengatakan akan menikah lagi."

Elvan berdiri dan ingin keluar dari kafe itu. Namun sebelum keluar, dia kembali berdiri dihadapan ibunya.

"Aku hanya ingin mengatakan jika papa telah menikah lagi." Elvan membalikkan badan dan meninggalkan mamanya seorang diri.

Mama Elvan kaget, dan tidak bisa berkata apa-apa. Setelah tersadar, Mama Elvan berdiri dan mengejar anaknya.

Ketika Elvan akan masuk ke mobil, mama-nya mencegah dan menarik tangannya.

"Apa maksud nya papa-mu telah menikah lagi? Dari mana kamu tau dan dengan siapa? Di mana papa kamu tinggal?" tanya mama Elvan beruntun.

"Apa peduli mama? Semua sudah terlanjur dan mama juga nggak dapat mencegahnya lagi."

"Kenapa nggak bisa? Papa kamu harus pisah dan menceraikan wanita itu, jika nggak mau, mama akan menuntut."

"Untuk apa mama menuntut? Jika papa dipidanakan, papa pasti akan semakin jauh dari mama. Papa pasti akan meninggalkan mama juga setelah keluar dari penjara. Bahkan mungkin papa nggak akan mau memberi apapun untuk mama. Lebih baik relakan dan lepaskan papa."

"Nggak bisa. Papa kamu hanya boleh memiliki satu istri. Katakan siapa wanita itu, Elvan?"

"Mama cari tau sendiri. Aku nggak kenal."

"Jangan bohong, pasti kamu mengenalnya. Kamu udah bersekongkol dengan papa untuk membohongi mama."

"Sejelek, sejahat dan sebe*ja*t apapun mama, aku akan tetap membelamu dari wanita itu. Cuma aku minta mama cari tau sendiri dan bicarakan semua dengan papa."

Elvan masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya perlahan meninggalkan mamanya.

...****************...

bersambung