Pertemuan Singkat

Hari ini Shara akan berangkat ke Bandung, ia memilih menaiki kereta api untuk perjalanannya. Selain bebas macet, alasan memilih kereta api juga karena harganya yang murah.

Shara memesan tiket untuk kelas ekonomi, sebenarnya ia bisa saja memesan tiket VIP. Shara termasuk wanita yang terbilang tidak banyak tingkah, apalagi manja. Ia tak masalah jika harus berbagi tempat duduk dengan orang lain, atau bahkan berdiri saat kondisi lorong kereta penuh.

Beruntung, kali ini Shara mendapatkan tempat duduk. Kursi yang cukup untuk dua orang. Ia mendaratkan tubuhnya disana, dan mulai menikmati perjalanannya menuju kota Kembang.

***

Sakha harus merelakan kursinya untuk seorang Ibu hamil yang berdiri tepat di sampingnya, sangat kejam jika ia acuh dan tetap berada di tempatnya.

Sakha berjalan menyusuri lorong kereta, matanya sesekali melirik kearah kursi penumpang. Berharap ada satu kursi kosong tersisa untuknya.

Matanya tertuju pada salah satu sisi kiri lorong, dimana terdapat satu tempat duduk yang baru berisi satu orang.

"Nah, rezeki anak sholeh." Sakha berjalan mendekati kursi itu, dan tanpa ba-bi-bu ia segera mendaratkan tubuhnya, di samping wanita berjilbab yang juga duduk bersebelahan dengannya.

Shara menggeser duduknya untuk lebih merapat pada jendela kereta, saat menyadari seorang pria duduk di sebelahnya.

"Mbak, saya gak gigit kok."

ucapan keluar dari mulut Sakha yang melihat wanita di sampingnya duduk menjauh darinya.

"Maaf," Shara melirik kilas pada pria yang kini masih menatapnya.

Pandangan mereka bertemu, meski hanya persekian detik. Namun mampu membuat jantung Sakha berdebar cepat.

"Cantik." ucap Sakha dalam batinnya.

Sakha mengalihkan pandangannya dari wanita yang sudah membuat jantungnya berdebar hebat tiba-tiba, ia meraih kameranya dan mulai mengabadikan moment di dalam lorong kereta.

Sakha memotret apa saja yang menurutnya unik, bahkan ia juga memotret wanita di sebelahnya secara diam-diam.

"Sempurna." Sakha memandangi hasil jepretannya, decakan kagum tersirat dari raut wajahnya.

***

Kereta kini telah sampai di Stasiun Hall Bandung, para penumpang kereta berhamburan. Shara menyampirkan tas nya hendak bangkit dari tempat duduknya, langkahnya terhenti saat melihat kaki Sakha yang menghalangi jalan keluarnya.

"Permisi, Mas. Maaf saya ingin keluar."

Shara mencoba membangunkan Sakha yang tengah tertidur, nadanya sedikit di tinggikan berharap pria yang ada didepannya terbangun karena suaranya.

Perlahan tubuh Shaka menggeliat, tetapi ia malah melanjutkan lagi tidurnya.

Shara merasa kesal melihat tingkahnya, ia mencari cara lain untuk bisa membangunkan Sakha.

Shara melirik buku tebal yang di pegangnya, ia sedikit mendapatkan ide jahil untuk membangunkan pria yang tengah asik dengan mimpinya.

Bhuukk.

"Bangun!" teriak Shara sembari memukul bahu Sakha menggunakan buku tebalnya.

Sakha yang terkejut, sontak langsung membuka matanya paksa.

Ia mendengus kesal saat seseorang membangunkannya dengan kasar.

"Mbak, pelankan suaramu, aku kan terkejut." Sakha menatap tajam ke arah Shara, tetapi tatapan tajamnya melemah saat memandangi wajah teduh Shara.

"Kan bisa dibangunkan pelan-pelan, Mbak. Di tepuk kek, atau apa. Biar saya tidak jantungan. Cantik-cantik kok teriak-teriak."

Suara Sakha tiba-tiba berubah pelan, bahkan terdengar sedikit mendayu.

Shara mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Sakha, ia tak berniat menggubris sama sekali.

Sakha segera bangkit dari duduknya, dan berjalan turun dari kereta.

"Hah, sampai juga." ucap Sakha sembari menghirup udara sekitar stasiun.

Cuaca yang cerah hari ini membuat Sakha semakin bersemangat untuk berlibur. Ia berniat untuk menginap di sebuah hotel sekitar Alun-alun kota Bandung.

Sebelum menuju hotel, ia berniat untuk berkeliling terlebih dahulu. Sangat di sayangkan jika ia tak mengabadikan setiap tempat yang ia kunjungi di Alun-alun kota.

***

Aston Braga Hotel & Residance menjadi pilihan Sakha untuk menginap selama berlibur di kota Kembang, ia memilih hotel itu karena jaraknya yang dekat dengan Mesjid Raya Bandung. Bagi Sakha bisa menunaikan ibadah shalat berjamaah di mesjid, adalah suatu kenikmatan tersendiri.

Sebelum masuk waktu dzuhur, Sakha merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia melemaskan otot punggungnya yang sedikit menegang.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir”. – Hadis

***

Takdir seolah sedang mempermainkan mereka, istilah dunia tak selebar daun kelor itu nyatanya benar.

Sakha mengalaminya sendiri, kota Bandung itu luas bahkan yang berkunjung ke taman

Alun-Alun kota juga ramai.

Selepas menunaikan ibadah shalat dzuhur, Sakha terduduk di rumput sintetis yang terdapat tepat di halaman mesjid.

Kembali ia mengambil gambar sekitar taman, dan lensa kameranya kini tertuju pada seorang wanita.

"Dia lagi?" guman Sakha, matanya mencuri pandang pada Shara yang tengah membaca sebuah novel di sudut taman.

"Kalau Sekali lagi kita bertemu, mungkin kau adalah jodohku."

Sakha terkekeh geli dalam batinnya, ia tak percaya kalimat itu akan terlintas di benaknya.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

**Assalamuallaikum temen-temen 😍

Kita ketemu lagi 😁

Novel kedua ini semoga bukan hanya bisa memuaskan pembaca, tapi juga bisa sedikit memberikan manfaat untuk kita semua 🤗

Ambil hal positif yang ada didalam cerita, dan buang hal yang sekiranya tak layak untuk ditiru 😅😅

Happy reading, semoga kalian suka 😍😍😍😍😍**

Terpopuler

Comments

Lia Kiftia Usman

Lia Kiftia Usman

singgah baca 😊 karya mu thor..

lanjut aah

2024-11-18

0

Suci Ati

Suci Ati

suka am awalan cerita nya.. yoooo lanjut baca

2023-06-18

0

Suci Ati

Suci Ati

waalkm salam

2023-06-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!