Firly sedang menikmati udara pagi di balkon kamarnya. Otaknya berputar menyusun rencana demi rencana untuk meluluhkan hati Dimas. Dia yakin cepat atau lambat om gantengnya itu akan jatuh dalam pelukannya. Saking asiknya melamun, dia tak menyadari kalau Firlan sudah ada di sampingnya.
“Ehem!!”
Firly terlonjak mendengar deheman keras dari arah sampingnya. Dia menoleh, Firlan sudah ada di dekatnya sambil memandang dengan wajah datarnya. Firly mengelus dadanya yang berdetak kencang karena terkejut.
“Lo mau bikin gue kena serangan jantung ya.”
“Lo aja yang ngelamun mulu sampai ngga nyadar gue udah di sini.”
“Ngapain lo ke sini? Mau nyari info soal Salsa ya? Sorry gue ngga akan kasih info apapun soal dia.”
“Ini bukan soal Salsa tapi soal elo.”
“Gue? Emangnya gue kenapa?”
“Lo jatuh cinta sama om Dimas kan?”
JLEB
Ucapan Firlan telak menembus jantungnya. Sesaat Firly gelagapan, tak menyangka saudara kembarnya tahu soal perasaannya pada Dimas. Setahunya baru Rain yang mengetahui masalah perasaannya.
“Ka.. kata siapa? Ngarang aja lo.”
“Udah deh Ly, ngaku aja. Lo lupa kalau kita itu saudara kembar. Sedikit banyak gue tahu apa yang terjadi sama elo dan yang lo rasain. Lo sendiri gimana lo tahu soal perasaan gue sama Salsa?”
“Ya feeling aja.”
“Sama, feeling gue juga bilang kalau lo jatuh cinta sama om Dimas.”
Firly diam, tak menampik semua ucapan Firlan barusan. Mereka memang bukan kembar identik tapi ikatan keduanya cukup kuat. Jika salah satu bersedih, maka yang satu akan ikut merasakannya juga.
“Sejak kapan lo mulai ada perasaan sama om Dimas?”
“Ngga tahu Lan, mungkin setelah selesai lomba. Gue juga ngga tahu kenapa bisa punya perasaan lebih sama om Dimas. Berulang kali otak gue bilang untuk ngga jatuh cinta sama dia tapi hati gue ngga bisa berhenti. Dan semakin lama perasaan ini semakin dalem aja.”
“Om Dimas sendiri gimana?”
“Sepertinya dia cuma nganggep gue ngga lebih dari keponakan aja,” pikiran Firly menerawang membayangkan penolakan demi penolakan yang dilakukan Dimas padanya. Firlan menghembuskan nafas kasar.
“Gue cuma takut lo kecewa dan sakit hati Ly. Lo tahu sendiri kalau om Dimas masih belum bisa move on dari tante Sissy. Belum lagi mami, akhir-akhir ini mami senang sekali memaksakan kehendaknya sama kita juga Ziel. Gue ngga bisa bayangin gimana reaksi mami kalau tahu soal perasaan lo.”
“Terus gue mesti gimana Lan? Gue udah di tengah jalan, maju kena mundur kena.”
“Kalau lo bener-bener yakin dengan perasaan lo, gue akan dukung lo sepenuhnya.”
“Bener Lan?” Firly menatap saudara kembarnya dengan mata berbinar. Firlan mengangguk mantap. Firly terpekik senang, dipeluknya Firlan dengan erat. Perasaannya lega, Firlan mau mendukungnya. Firlan mengusap punggung adiknya itu dengan penuh kelembutan.
Semoga aja keputusan lo tepat Ly. Apapun yang terjadi gue akan terus dukung lo. Walau pun gue tahu ke depannya bakal sulit dan elo mungkin akan banyak menangis nantinya.
🍁🍁🍁
Firly menyesap caramel macchiato di cafe favoritnya. Sudah sebulan lebih berjalan semenjak pernyataan cintanya pada Dimas namun belum ada tanda-tanda pria itu akan membalasnya. Bahkan sudah hampir seminggu ini dia terlihat menghindar. Firly kesulitan menemui pria pujaannya itu. Dimas juga membatasi akses dirinya bertemu dengan Ara.
Firly menghembuskan nafas panjang. Sepertinya dia sudah harus menyerah dengan perasaannya. Bukan hanya Dimas yang menghindarinya. Tapi orang-orang di sekelilingnya juga tak mendukungnya. Hanya Rain dan Firlan yang masih setia berada di belakangnya. Setiap berkunjung ke rumah Poppy, bundanya itu kerap bercerita tentang kedekatan Dimas dengan Pertiwi, entah apa tujuannya. Belum lagi ucapan Elang pagi tadi yang cukup membuat hatinya mencelos.
Flashback On
Firly sedang olahraga pagi, berkeliling taman di dekat rumahnya. Saat sedang berisitirahat di bangku taman, Elang datang kemudian duduk di sampingnya. Lelaki itu menawarkan sebotol minuman dingin yang langsung disambar Firly dan diteguknya sampai habis setengah.
“Ly, lo suka ya sama om Dimas?”
Uhuk.. uhuk..
Firly menepuk-nepuk dadanya setelah tersedak minumannya sendiri. Beberapa kali dia berdehem untuk menetralkan hati dan pikirannya.
“Lo beneran cinta sama om Dimas?”
“Tumben lo kepo sama urusan orang lain.”
“Om Dimas bukan orang lain, dia om gue.”
“Kalau emang gue cinta sama om Dimas kenapa? Lo ngga suka?”
“Jangan main-main sama perasaan orang Ly.”
“Siapa yang bilang gue main-main?”
Elang menarik nafas panjang. Sepertinya dibutuhkan kesabaran ekstra berbicara dengan gadis keras kepala ini. Dia mengubah posisi duduknya, mengarah langsung pada Firly.
“Lo tahu kan gimana kondisi om Dimas setelah ditinggal tante Sissy. Bahkan tujuh tahun setelah kepergian tante Sissy, om Dimas masih belum mau membuka hatinya pada orang lain. Dan sekarang lo bilang kalau lo jatuh cinta sama om Dimas. Lo mati-matian ngejar om Dimas, menarik perhatiannya sampai mengambil hati Ara. Om Dimas itu cuma manusia biasa, bukan ngga mungkin kalau akhirnya dia luluh dan jatuh cinta sama elo.”
“Bagus dong kalau dia sampai jatuh cinta sama gue, berarti gue berhasil membuatnya move on dari tante Sissy.”
“Tapi apa lo yakin dengan perasaan lo sama om Dimas? Lo yakin yang lo rasain memang benar-benar cinta bukan sekedar cinta monyet?” Firly terdiam.
“Pernah ngga lo berpikir kalau ternyata cinta lo cuma sebatas cinta monyet yang setelah beberapa lama pudar dan berganti ke orang lain? Dan kalau sampai om Dimas membalas perasaan cinta monyet lo, apa yang terjadi sama dia? Dia bakalan menelan kekecewaan lagi Ly.
Anggaplah perasaan lo beneran serius sama om Dimas. Apa mami papi lo bakal begitu aja nerima dia? Dari segi mana pun om Dimas yang akan menerima lebih banyak pandangan negatif. Dia bakal dianggap pedofil, bakal dapet anggapan miring dari orang lain dan bisa jadi datang dari orang tua lo sendiri. Apa lo pernah mikir sampe sejauh itu? Belum lagi hubungan kekeluargaan kita jadi taruhannya kalau hubungan kalian terhenti di tengah jalan.
Jadi gue minta lo pikirin baik-baik masalah ini. Lo bukan anak kecil yang tidak bisa menimbang apa yang baik atau tidak untuk dilakukan. Sorry kalau gue terkesan egois, tapi gue ngga mau melihat om gue terpuruk untuk yang kedua kali.”
Selesai melepaskan kata-kata tajamnya Elang ngeloyor pergi. Meninggalkan Firly yang tertohok dalam mendengar semua perkataannya. Matanya memanas, hatinya sesak, sahabatnya sendiri melontarkan kalimat yang begitu menyudutkannya. Sesalah itukah perasaan yang dimilikinya untuk Dimas.
Flashback Off
Berulang kali Firly menarik nafas panjang dan membuangnya kasar. Ingin rasanya dia mengatakan semua beban di hatinya pada Firlan termasuk perkataan Elang, namun dia tak mau merusak persahabatan kakaknya dengan Elang. Firly menghabiskan minumannya yang mulai dingin kemudian melangkah keluar cafe. Hari ini dia ingin berjalan-jalan dan berbelanja untuk melepaskan penat di hatinya.
Firly memacu mobilnya menuju mall The Ocean. Ada banyak tempat tujuan untuk melepaskan penatnya di mall itu. Setelah memarkirkan mobilnya, Firly berjalan masuk ke dalam mall. Tujuan pertamanya adalah arena bermain yang ada di lantai 8. Suara bising dari alat-alat permaianan langsung menyapa gendang telinganya begitu memasuki arena bermain tersebut.
Firly mengisi kartu game nya terlebih dahulu sebelum memilih-milih permainan apa yang akan dijajalnya. Saat sedang melihat-lihat, tanpa sengaja matanya menangkap sosok yang dikenalnya sedang bermain di area trampolin. Senyum Firly mengembang melihat Ara sedang asik bermain di sana. Dia pun memutuskan untuk menghampiri. Namun langkahnya terhenti saat melihat di kursi tunggu nampak Dimas dan Pertiwi sedang berbincang sambil menunggu Ara bermain.
Hatinya mencelos, ternyata alasan Dimas menghindarinya beberapa hari belakangan ini karena perempuan itu. Tak sanggup melihat pemandangan di depannya, dengan cepat dia berbalik. Namun naas tubuhnya menabrak seseorang di belakangnya.
BRUK
“Aduh!”
🍁🍁🍁
**Kira2 Ily nabrak siapa ya??
Elang sadis banget sih ngomongnya, yang sabar ya Ily. Kalo jodoh ngga akan kemana kok.
Jangan lupa ya buat tinggalin jejak sesudah baca cerita ini
Like..
Comment..
Vote..
😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
🌟mrs.yudi🌽
elang berpikir visioner sejak remaja
2023-06-28
0
Yuli Indri
tenang ly jodoh d tangan mak othor hahaa
2023-02-11
1
# zaichik #
siapa yg ditbrak ily?.. ....om dim sngguh terlaluuuuu....
2022-05-12
1