Chapter 19 "Perisai"

Maka tidak salah lagi kalau dia adalah Pahlawan Perisai. Ciri-cirinya ia memiliki tinggi badan yang setara dengan ku, bermata biru muda dengan rambut putih keperakan dengan gaya belah dua.

Pahlawan Perisai mengenakan setelan kemeja dengan kerah tegak, mengenakan celana panjang berwarna hitam, dan mengenakan sepasang sepatu boot kulit berwarna hitam.

Penampilannya terlihat seperti warga sipil dan biasa saja untuk dipandang.

Dia berjalan kearah luar gerbang kerajaan. Aku perhatikan dirinya sedang di selimuti oleh aura merah api yang berkobar-kobar.

Sepertinya dia sedang mengalami masalah yang rumit sehingga amarahnya bangkit.

"Lihat itu Pahlawan Perisai, dia adalah kutukan bagi kerajaan kita!" bisik salah satu warga yang menggibah Pahlawan Perisai didekat ku.

"Kutukan mereka bilang?" gumamku.

"Apa yang terjadi Yudha-sama?" tanya Syira yang kebingungan melihat situasi sekitar.

"Entahlah, mungkin sepertinya hal ini disebabkan oleh pria itu."

"Umh?" Syira lalu menoleh kearah Pria yang aku tunjukkan.

Untuk memastikan kalau dia adalah Pahlawan Perisai yang dimaksud Juragan Leonard. Aku berinisiatif untuk mendekatinya dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi padanya. Aku lantas mendekatinya dan menepuk pundaknya.

"Hay bung! Apa yang terjadi padamu!"

Pahlawan Perisai kemudian menghentikan langkahnya.

"Jangan menyentuh ku!!!" sembari teriak.

'PLANG BUK'

Pahlawan Perisai tiba-tiba marah dan menghantamkan tamengnya pada ku. Aku tidak tahu dimana letak kesalahan ku sehingga pria ini menyerang ku.

Aku dengan refleks menangkis dengan lengan kiri ku. Serangan itu cukup mengejutkan ku, tapi syukur aku berhasil menangkisnya.

Setelah terkena serangan itu, aku rasakan kebas ditangan kiri ku. Tubuh ku bahkan sempat tergeser beberapa sentimeter. Semua warga yang menyaksikan tiba-tiba terkejut sambil berlarian.

Melihat aku di serang oleh Pahlawan Perisai, Syira tiba-tiba mengamuk dan membalas serangan Pahlawan Perisai.

"Apa yang kau lakukan bedebah!! Heeaaaaakkk!!!" teriak Syira.

Syira tiba-tiba mengerang dan mengamuk sejadi-jadinya. Ia menyerang Pahlawan Perisai dengan kukunya yang berubah tajam.

Syira juga mengeluarkan aura yang sangat kuat. Dirinya sekarang berubah menjadi sosok yang ganas bak harimau yang akan menerkam mangsanya.

Aku bahkan di buat terkejut olehnya. Ternyata Syira memiliki kemampuan dan karakter seperti ini.

Ketika Syira menyerang Pahlawan Perisai, kuku tangannya menjadi memanjang dan terlihat tajam. Syira menggunakan kuku tajam itu sebagai senjata untuk mencakar Pahlawan Perisai.

Secara spontan Pahlawan Perisai pun menggunakan tamengnya untuk melindungi diri. Seperti harimau buas, Syira terus mencakar tameng Pahlawan Perisai membabi-buta.

"Sudahlah Syira hentikan itu!!" perintah ku ke Syira.

Syira sepertinya tidak mendengarkan ucapanku dan terus-menerus menyerang Pahlawan Perisai.

"Mati!! Mati!! Mati!! Mati!! Mati!!... Hreahgggrrrhhhaa" Syira sembari terus mencakar dan mengerang.

'SRING....SRING....SRING....SRING....SRING'

"Kurang ajarrrr!!! Beraninya Budak! 'Fire Force Shield!!"

'BRUSS'

Sebuah semburan api muncul pada tameng itu. Syira kemudian terhempas oleh angin yang bercampur kobaran api. Aku kemudian dengan spontan melompat ke arah Syira yang tidak jauh terpental dariku.

Hal ini untuk mencegahnya, agar Syira tidak terhempas ke tanah, sehingga dia tidak terjadi gegar otak. Syira pun pingsan di regapan ku dengan luka bakar di kedua lengan dan pipinya.

"Syira kau baik-baik saja!" tanya ku khawatir.

Syira tidak merespon.

Melihat kondisi Syira yang tengah pingsan dan tak berdaya. Aku terpaksa harus meladeni Pahlawan Perisai untuk membalaskan perbuatannya dan menghentikannya.

"Cih!! Tak ada pilihan lain!!" ucapku sembari membaringkan Syira perlahan.

Aku lalu berlari ke arah Pahlawan Perisai, kemudian melakukan tendangan keras dengan kaki kanan ku. Tentu saja serangan ku berhasil ia tangkis dengan tamengnya.

Akan tetapi, tumpuan tangannya goyah dan itu membuat celah kosong yang banyak. Melihat kesempatan itu, tanpa ada jeda dari serangan barusan, aku melakukan tendangan keras kearah rahangnya.

Pahlawan Perisai kemudian sempoyongan karena menerima serangan Taekwondo itu dan kemudian jatuh tersungkur ke tanah.

Kemudian, para prajurit penjaga pos pemeriksaan berbondong-bondong mengepung Pahlawan Perisai dengan tombaknya.

"Pahlawan Perisai telah menyakiti warga sipil. Cepat tangkap dia!!" perintah seorang komandan.

""""Siaaap"""" teriak seluruh prajurit yang ada.

"Apa anda baik-baik saja!" ujar komandan itu menanyai keadaan ku.

"Aku tidak apa-apa, tapi dia!" sembari ku melihat ke arah Syira.

Saat akan ditangkap, Pahlawan Perisai mengeluarkan jurusnya dengan menghujamkan tamengnya ke tanah.

"Jangan mendekat! Earthquake Shield!!"

'Grlelelelek'

Bumi lalu bergetar, jurusnya berhasil membuat sebuah gempa buatan yang cukup membuatku dan para prajurit itu kehilangan keseimbangan.

"Jika kalian berisi keras ingin menangkap ku!! Akan aku bunuh kalian semuaaa!! Biarkan aku pergi dari tempat terkutuk ini!" sembari teriak.

Karena komandan takut hal itu terjadi, ia membiarkan Pahlawan Perisai untuk pergi keluar pintu gerbang.

"Biarkan dia pergi!!" perintah komandan.

Tentu saja aku tidak mau dianggap plonga-plongo. Setelah skillnya berhenti aku bergegas ke arah Pahlawan Perisai. Tentunya Pahlawan Perisai dengan sigap melindungi diri dengan tamengnya.

Akan tetapi ia tidak tahu serangan apa yang akan terjadi padanya. Dengan beladiri Judo yang aku kuasai, lantas aku mendorong lengan kanannya dan menarik lengan kirinya, kemudian membantingnya ketanah. Lalu aku mengunci kedua lengan dan kakinya.

Aku bahkan sempat heran. Kenapa tameng ini tidak bisa terlepas dari lengan kanannya? Ketika dirinya terkunci di tanah, secara mengejutkan Pahlawan Perisai merapal kan sebuah mantra skill.

"Api yang panas terwujud dalam amarah! Wahai api kutukan uraikan hukum alam dan bakarlah dia yang menjadi lawan ku. 'Curse Fire Shield!!"

Serangan api itu menyambar jubah ku dan tidak bisa ku hindari sehingga membakar tubuh ku. Akan tetapi, aku mengeluarkan kemampuan magis tahan api yang aku miliki sebagai prajurit kopassus, sehingga aku tidak merasakan panas.

Para prajurit kerajaan Elceria bahkan sempat terheran-heran melihat kemampuan ku ini, tapi aku tidak peduli.

Kobaran api, terus menyala dan perlahan membakar ku hidup-hidup.

"Mustahil, itu skill terkuat milik Pahlawan Perisai harusnya orang ini takkan bisa bertahan karena api itu. Sebenarnya siapakah orang ini! Dia kuat sekali." ujar salah satu prajurit.

Secara mengejutkan juga, ternyata jubah yang diberikan Juragan Leonard mampu menyerap api kutukan. Hal berhasil membuat kobaran api berhenti seketika.

"Ternyata, jubah yang diberikan Juragan Leonard, bukanlah jubah sembarangan!" gumamku sambil memperhatikan jubah yang aku kenakan.

"Mustahil! Kali ini kau tidak akan selamat!" ancam Pahlawan Perisai.

"Hukum ditegakkan dengan kebenaran! Wahai hukum Dewi uraikan hukum alam dan bunuh lah-"

"Lambat!!" teriak ku.

'BRUKK'

"Argh" erang Pahlawan Perisai dan tersungkur ke tanah.

Itu berbahaya sekali, tadi hampir saja. Ketika Pahlawan Perisai merapalkan Skillnya, aku dengan cepat menerjang perutnya.

Pahlawan Perisai kembali berdiri! Ia lantas melompat jauh kebelakang nya.

Karena Pahlawan Perisai sedang diselimuti Aura merah pekat, sepertinya tak mungkin bagiku untuk menghentikannya. Serangan yang aku lancarkan juga tidak berdampak banyak.

Dia tampak baik-baik saja, walaupun dirinya sempat menerima tendangan ku barusan.

Sebagai seorang Pahlawan Perisai, pertahanannya pasti sangatlah kuat, meski dia terkena bertubi-tubi dari serangan ku tidak akan berpengaruh terhadapnya.

Akan percuma bagi ku untuk menghentikannya, dia terlalu kuat untuk ku. Aku putuskan untuk membiarkan Pahlawan Perisai pergi. Setelah aku kembali bertemu dengannya, aku harap mungkin dapat mengetahui kelemahannya untuk mengalahkannya.

"Kau cukup tangguh juga. Baiklah kau boleh pergi! Aku takkan menghalangi mu." ucapku.

"Cihh!!" Pahlawan Perisai hanya mendengus.

Dengan masih diselimuti aura merah, Pahlawan Perisai membalikkan badan dan pergi keluar pintu gerbang kerajaan.

"Si-siapa tuan sebenarnya?" kata Komandan itu.

"Hanya tentara yang numpang lewat saja!"

Para prajurit keheranan melihat tingkah ku yang agak sedikit sombong menurut ku. Aku sengaja berprilaku seperti ini, agar mereka segan terhadap ku.

Aku lalu menghampiri Syira dan memeriksa kondisinya. Akan tetapi, ketika aku ingin berjalan kearahnya.

Aku merasakan lelah yang luar biasa, sontak saja pandangan ku tiba-tiba memudar dan aku malah ikutan pingsan.

"Kenapa ini, tubuhku lelah sekali. Padahal pertarungan tadi tidak terlalu mengura-"

'GUBRAK'

****

"Ehh, dimana aku?" ucapku sambil memegangi kepalaku, karena aku masih sangat pusing.

Aku juga melihat Syira duduk dan tertidur di samping ranjang tempat aku terbaring. Dia menyentuh memegang telapak tangan ku sambil tertidur. Nampak pula pembalut luka di pipi dan di lengannya, sepertinya Syira juga telah menerima perawatan.

Meskipun begitu dia masih terlihat sangat cantik bagiku, tampangnya bak bidadari. Merasa kalau aku sudah siuman Syira pun terbangun.

"Emh? Yudha-sama!! Yudha-samaaa!!" Tiba-tiba, Syira secara mengejutkan memelukku.

"Oi, sudahlah!"

"Tunggu sebentar lagi!" Syira tidak melepaskan pelukannya.

"Haah!" aku hanya menghela nafas.

Syira kemudian melepaskan pelukannya.

"Aku senang Yudha-sama sudah siuman! Anda tidak sadarkan diri selama tiga hari. Aku khawatir jika terjadi sesuatu terhadap mu."

"Haaa tiga hari!! Selama itukah? Tunggu bagaimana dengan luka mu itu?"

"Anda tidak perlu mencemaskan ku, yang terpenting anda sudah siuman."

Kemudian, aku mulai memperhatikan sekeliling ku. Tampak kami berada di sebuah ruangan kamar yang begitu megah.

Disini terdapat sebuah lemari besar berukiran indah, terdapat pula sebuah sofa dan ada sebuah meja rias minimalis klasik. Aku juga memperhatikan ranjang mewah tempatku terbaring saat ini.

"Kita sekarang ada dimana Syira?"

"Kita berada di Kastil Kerajaan!" jawab Syira.

"Oh begitu ya... Haaa Apa?? Kenapa kita dibawa ke sini?"

"Soal itu karena-"

Belum sempat Syira selesai bicara ada seorang gadis cantik mengenakan gaun mewah yang di kawal oleh dua Maid, masuk kedalam kamar ku dan memotong pembicaraan.

Aku bahkan sempat terpesona memandang wajahnya yang manis.

"Bagaimana keadaan mu Tuan Delegasi?" tanya gadis itu sambil tersenyum.

Bersambung...

(Chapter berikutnya "Putri")

Ikuti juga Instagram author untuk mendapatkan info seputar update dan perkembangan novel ini di @sapta_yudha.author

Terpopuler

Comments

ZioL-M

ZioL-M

saran Thor adegan actionnya coba ditambahin lagi. mononton banget dari chapter 4, makanya kira2 banyak pembaca yang bosen. tapi udah bagus sih jalan ceritanya

2021-10-02

2

Ecidona

Ecidona

nitip sendal ya thor

2021-10-02

1

Fadlan Rizqilah

Fadlan Rizqilah

udah up 3ch aja. bagus Thor tingkatan

2021-10-02

2

lihat semua
Episodes
1 VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2 Chapter 1 "Awal"
3 Chapter 2 "Pengintaian"
4 Chapter 3 "Penyamun"
5 Chapter 4 "Rampasan"
6 Chapter 5 "Pertolongan"
7 Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8 Chapter 7 "Perjalanan"
9 Chapter 8 "Saudagar"
10 Chapter 9 "Peristirahatan"
11 Chapter 10 "Sistem"
12 Chapter 11 "Pahlawan"
13 Chapter 12 "Berkeliling"
14 Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15 Chapter 14 "Perpisahan"
16 Chapter 15 "Keputusan"
17 Chapter 16 "Keberangkatan"
18 Chapter 17 "Bocah"
19 Chapter 18 "Elceria"
20 Chapter 19 "Perisai"
21 Chapter 20 "Putri"
22 Chapter 21 "Sebenarnya"
23 Chapter 22 "Raja"
24 Chapter 23 "Perseteruan"
25 Chapter 24 "Kondisi Syira"
26 Chapter 25 "Statistik"
27 Chapter 26 "Kemampuan"
28 Chapter 27 "Pengujian"
29 Chapter 28 "Petarung"
30 Chapter 29 "Pembuktian"
31 Chapter 30 "Pembalasan"
32 Chapter 31 "Amukan I"
33 Chapter 32 "Amukan II"
34 Chapter 33 "Amukan III"
35 Chapter 34 "Tumbang"
36 Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37 Epilog Dokumentasi
38 Ilustrasi
39 Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40 Chapter 1 "Prolog"
41 Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42 Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43 Chapter 4 "Lembah Naga"
44 Chapter 5 "Roh Tameng"
45 Chapter 6 "Ikatan"
46 Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47 Chapter 8 "Tunggangan"
48 Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49 Chapter 10 "Gurun Hera"
50 Chapter 11 "Munafik"
51 Chapter 12 "Rencana Azrael"
52 Chapter 13 "Reruntuhan"
53 Chapter 14 "Kakak Beradik"
54 Chapter 15 "Tujuan"
55 Chapter 16 "Tak Terduga"
56 Chapter 17 "Sultan Muda"
57 Chapter 18 "Malam Terakhir"
58 Chapter 19 "Tragis"
59 Chapter 20 "Akhir"
60 Chapter 21 "Epilog"
61 Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis
Episodes

Updated 61 Episodes

1
VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2
Chapter 1 "Awal"
3
Chapter 2 "Pengintaian"
4
Chapter 3 "Penyamun"
5
Chapter 4 "Rampasan"
6
Chapter 5 "Pertolongan"
7
Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8
Chapter 7 "Perjalanan"
9
Chapter 8 "Saudagar"
10
Chapter 9 "Peristirahatan"
11
Chapter 10 "Sistem"
12
Chapter 11 "Pahlawan"
13
Chapter 12 "Berkeliling"
14
Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15
Chapter 14 "Perpisahan"
16
Chapter 15 "Keputusan"
17
Chapter 16 "Keberangkatan"
18
Chapter 17 "Bocah"
19
Chapter 18 "Elceria"
20
Chapter 19 "Perisai"
21
Chapter 20 "Putri"
22
Chapter 21 "Sebenarnya"
23
Chapter 22 "Raja"
24
Chapter 23 "Perseteruan"
25
Chapter 24 "Kondisi Syira"
26
Chapter 25 "Statistik"
27
Chapter 26 "Kemampuan"
28
Chapter 27 "Pengujian"
29
Chapter 28 "Petarung"
30
Chapter 29 "Pembuktian"
31
Chapter 30 "Pembalasan"
32
Chapter 31 "Amukan I"
33
Chapter 32 "Amukan II"
34
Chapter 33 "Amukan III"
35
Chapter 34 "Tumbang"
36
Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37
Epilog Dokumentasi
38
Ilustrasi
39
Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40
Chapter 1 "Prolog"
41
Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42
Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43
Chapter 4 "Lembah Naga"
44
Chapter 5 "Roh Tameng"
45
Chapter 6 "Ikatan"
46
Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47
Chapter 8 "Tunggangan"
48
Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49
Chapter 10 "Gurun Hera"
50
Chapter 11 "Munafik"
51
Chapter 12 "Rencana Azrael"
52
Chapter 13 "Reruntuhan"
53
Chapter 14 "Kakak Beradik"
54
Chapter 15 "Tujuan"
55
Chapter 16 "Tak Terduga"
56
Chapter 17 "Sultan Muda"
57
Chapter 18 "Malam Terakhir"
58
Chapter 19 "Tragis"
59
Chapter 20 "Akhir"
60
Chapter 21 "Epilog"
61
Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!