Chapter 8 "Saudagar"

Di sore hari menyusuri jalan dalam hutan. Aku melihat seseorang yang tengah terbaring di tengah jalan. Aku langsung bersiaga dengan menenteng Pistol ku kembali.

Aku curiga kalau ini mungkin jebakan para perampok. Lantas aku mengajak Syira turun dari pedati untuk melindunginya.

"Syira ayo turun, tetap berada didekat ku!"

"Baik Yudha-sama! Tapi ada apa lagi?"

Aku dan Syira memeriksa orang yang tengah terbaring itu untuk memastikannya. Setelah aku periksa ternyata, dia hanyalah seorang pria paruh baya.

Bercirikan berbadan tinggi besar, berjenggot, dan berparas mirip orang Arab. Berpenampilan seperti layaknya pedagang.

Melihat kondisinya ternyata ia hanyalah seorang pak tua yang mengalami dehidrasi dan kelaparan. Ekspresi Syira nampak terkejut setelah melihat pria ini.

"Di-dia... Bukannya dia!" Syira terkejut sembari menutup mulut dengan kedua tangannya.

Sudah kuduga, melihat ekspresi Syira aku yakin Pak Tua ini mungkin adalah Saudagar Kaya yang dimaksud. Aku lalu membopong Pak Tua itu kedalam pedati dan memberinya air minum. Tak lama kemudian ia siuman.

"Ah~Ha aah! Terimakasih banyak Kisanak, jika tidak ada Kisanak yang menolong, mungkin aku akan mati!" ujarnya sambil teringal-ingal.

"Ah tidak apa, kita sebagai sesama mahkluk berakal haruslah saling menolong!" balasku.

Pria tua ini lalu melihat sekeliling ku. Alangkah terkejutnya ia, bahwa pedati yang aku bawa ini adalah miliknya. Dia juga memandangi Syira yang tengah bersembunyi di belakang ku.

"Bagaimana Kisanak bisa menemukan Pedati ini?" Pak tua bertanya.

Benar kuduga, Pak Tua ini adalah seorang Saudagar Kaya itu. Aku lantas menjelaskan panjang lebar kronologi kejadian yang telah aku dan Syira alami sebelumnya.

Saudagar ini cukup terkejut mendengar kalau aku berasal dari dunia lain. Aku cukup terus terang saja, karena melihat Pak Tua ini sepertinya dapat dipercaya.

"A-Apa... Kisanak berasal dari dunia lain?! Mungkinkah Kisanak Lord Hero itu?" Pak Tua itu tidak bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya.

"Ha.. Apa maksud mu?"

"Ya, aku yakin pastilah Kisanak Lord Hero yang diramalkan itu!"

"Lord Hero apanya?" pernyataan anehnya sedikit membuat ku mengangkat alis.

Aku lantas bertanya-tanya pada pria tua ini. Sebenarnya apa yang dia maksud sebagai Lord Hero. Dia pun menjelaskannya, intinya Lord Hero adalah sebutan bagi seorang Dewa Pahlawan yang dipanggil dari dunia lain.

"Dewa!? Aku bukan Dewa! Aku Manusia biasa! Aku tak punya kekuatan apapun. Jangan menganggap ku Dewa hanya karena aku dari Dunia lain."

Saudagar Tua ini tetap bersikukuh menganggap ku sebagai Dewa Pahlawan. Aku tahu hal ini justru akan menjadi Musyrik. Kami pun saling mendebatkan perkara ini.

"Jika yang kau maksud Dewa itu Tuhan bagi mu untuk kau sembah, maka salah besar. Aku bukan Dewa!" kata ku.

"Dewa yang aku maksudkan bukanlah Tuhan, Tuan. Melainkan seseorang yang terpilih untuk dianugerahi kekuatan yang besar. Sedangkan Tuhan itu adalah Sang Pencipta Alam Semesta, berbeda maknanya dengan Dewa." jelas Saudagar Tua.

Aku mengerti maksud pernyataan Saudagar Tua ini. Maksudnya adalah, tuhan adalah sesuatu yang agung dan mulia, tidak bisa disamakan dengan dewa/i dan tidak ada yang sederajat dengannya.

Meskipun ada agama di dunia ku yang meyakini banyak dewa/i (seperti Hindu dan Buddha) namun jika memiliki konsep Ketuhanan yang Maha Esa, para dewa/i dianggap sebagai makhluk suci yang lebih rendah daripada malaikat dan tidak sebanding derajatnya dengan tuhan.

"Sesuai ramalan, Tuhan sudah mengirim Lord Hero baru. Ini pertanda dunia akan terselamatkan dari bencana!" kata Saudagar itu.

Sebuah bencana dia bilang?

"Haa? Bencana apa maksudnya?"

"Bencana dari lubang hitam yang akan menghancurkan dunia ini!"

"Lubang Hitam?"

Setahuku lubang hitam itu adalah objek luar angkasa yang menarik dan menelan materi dengan gravitasi kuatnya kedalam inti pusatnya. Apa hubungannya? Dan lubang hitam seperti apa yang dimaksud. Memikirkan itu saja sudah membuatku pusing.

"Hah sudahlah kita bahas itu nanti!" pungkas ku.

Sekarang yang terpenting adalah memintanya untuk menjelaskan perkara Syira. Bagaimana dia bisa membeli seorang budak sepertinya? Aku langsung mengubah topik pembahasan mengenai Syira.

"Kenapa kau membeli gadis ini dan menjadikannya sebagai Budak?"

Saudagar Tua itu nampak terkejut dengan pertanyaan yang aku lontarkan. Dia tidak akan menyangka akan ada seseorang yang akan membela seorang Budak.

Ia mengatakan kalau semua itu hanyalah kebetulan saja. Waktu itu Saudagar ini hanya kebetulan lewat pada saat pelelangan Budak. Setelah dia perhatikan ternyata ada sebuah pelelangan Budak langka.

Ketika Saudagar ini menyaksikan pelelangan itu, dia merasa iba dengan Syira jadi dia membelinya. Menurut ku alasannya tidak mendasar sekali hanya karena belas kasihan untuk apa juga dia membeli budak.

Saudagar mengatakan kalau ini hanyalah obsesinya saja semenjak dua puluh tahun yang lalu. Istrinya meninggal saat anak-anaknya masih kecil, sehingga tidak ada yang akan mengurus anak dan rumahnya.

Sementara dia pergi berdagang ke penjuru negeri. Ia mengatakan tak mungkin bisa melakukan semuanya seorang diri.

Saudagarpun memutuskan untuk membeli beberapa budak yang akan mengurus rumah dan anak-anaknya sementara dia pergi keluar kota untuk berdagang.

Sejak itulah Saudagar ini mulai terobsesi memperkerjakan budak. Kebetulan juga saat ini ada salah satu budaknya meninggal. Oleh sebab itu dia memerlukan penggantinya.

Alasan apapun yang ia katakan, aku tidak bisa percaya sepenuhnya.

"Jadi, kau membeli gadis ini untuk menggantikan Budak mu yang telah meninggal?"

"Itu benar Kisanak!"

"Lalu kenapa kau tidak menikah lagi?"

"Itu karena aku sudah bersumpah didepan makam Istri ku. Bahwa aku tidak akan menikah lagi setelah kepergiannya. Itu kulakukan untuk menghormatinya. Maka dari situlah aku mulai memperkejakan Budak.

"Bagaimana kau memperlakukan para budak-budak itu?"

"Aku memperlakukan mereka dengan sangat baik. Aku selalu memberikan tempat terbaik bagi para budak-budak ku dan tidak memaksa mereka!" ujarnya meyakinkan aku.

"Aku tidak yakin soal itu, jika tidak memastikannya sendiri!"

"Itu terserah Kisanak, jika Kisanak mengantarkan aku pulang ke rumah, akan aku buktikan omongan ku pada Kisanak!" balasnya.

"Jadi, apa saja yang kau perbuat pada gadis ini selama perjalanan?"

"Aku tidak melakukan apa-apa terhadapnya. Sepanjang perjalanan dia hanya merengek minta dilepaskan. Karena selalu berisik, aku terpaksa membungkamnya dengan mengaktifkan segel budak."

"Tapi kenapa kau meninggalkannya saat dirampok?"

"Itu karena tidak mungkin bagi ku mengalahkan kelima perampok itu. Mereka bersenjatakan pedang dan bertindak bringas. Sedangkan aku sendirian dan tidak membawa senjata. Aku terpaksa kabur dan meninggalkan dia sebagai pengalihan agar aku selamat." ucapnya sambil meneteskan keringat dingin.

"Kau terlalu egois sekali membiarkan gadis ini diculik oleh mereka. Seharusnya bawa gadis ini juga!" bentak ku.

"Maaf Kisanak, pada waktu itu aku benar-benar ketakutan dan tidak tau harus berbuat apa!" keringat dingin semakin mengucur deras dari kening Saudagar itu.

Kalau ku perhatikan dia tidak sedang berbohong, tidak ada gerak gerik mencurigakan darinya. Dilihat dari manapun menurut ku Saudagar ini terlihat baik dan tidak ada tatapan kebohongan diwajahnya.

Terkait hal itu aku harus lebih memastikannya lagi. Karena tak mau membahas Syira dan para Budaknya lebih lanjut dia mengalihkan pembicaraan.

"Ngomong-ngomong, Seperti apa dunia Kisanak berasal?" tanya Saudagar itu.

Lagi-lagi pertanyaan yang sama seperti Syira sebelumnya. Tapi hal ini memanglah wajar dan aku dapat memakluminya.

"Aku berasal dari dunia yang dimana, tidak terdapat Ras Demi Human didalamnya atau Ras apapun itu." jawabku.

"Jadi, anda berasal dari dunia itu."

"Sekarang itu tidak penting! Sebenarnya kau siapa?" tanya ku balik.

"Namaku Alfredo Leonard! Aku hanyalah seorang pedagang biasa yang berkeliling ke penjuru negeri!" ujarnya memperkenalkan diri.

Saudagar Leonard cukup merendah. Aku tau kalau dia mungkin memiliki harta yang berlimpah, meskipun begitu dia terlihat rendah hati.

"Jadi, apa pekerjaan mu hanya berdagang saja?"

"Aku juga kebetulan menjadi tuan tanah di sebelah timur wilayah Elceria!"

Apa aku tidak salah dengar?! Saudagar ini ternyata juragan tanah. Tidaklah heran kalau dia memiliki banyak budak, seperti yang ia katakan. Jika dia menjadi juragan tanah harusnya dia juga seorang bangsawan.

"Apa kau juga seorang bangsawan?"

"Tidak juga bisa dibilang Bangsawan. Aku hanyalah seorang Baronet biasa yang dianggap bangsawan paling rendah!"

Baronet : Gelar Bangsawan terendah dalam sebuah sistem kasta kerajaan. Orang yang biasa menyandang gelar Baronet adalah rakyat jelata yang ikut ambil andil dalam suatu sistem pemerintahan kerajaan sehingga mendapatkan penghargaan dari raja/ratu.

"Sudah kuduga sebelumnya!" gumamku.

"Kau tidak mungkin seorang bangsawan Baronet. Kau bilang dirimu seorang tuan tanah. Apa itu mungkin kau hanya seorang Baronet?"

"Ha ha ha! Itu benar Kisanak! Sebenarnya, aku menikahi seorang Putri Bangsawan pemilik Tuan Tanah, sedangkan aku hanyalah seorang pedagang biasa yang tak punya gelar Bangsawan apa pun.

Setelah aku menikahi putri itu, aku baru mendapatkan gelar Bangsawan. Kemudian ketika Sang Mertuaku sudah meninggal.

Seisi wilayahnya itu dipercayakan kepada ku untuk mengurusinya." jelas saudagar Leonard.

"Kau begitu beruntung menikahi seorang putri Bangsawan! Lalu setelah ini mau kau apakan gadis ini?" tanyaku kembali mengalihkan topik.

"Ah! Itu kita bisa runding kan setelah sampai ke wilayah ku." kata Saudagar kaya.

"Kau tidak akan berbuat buruk kepadanya kan?"

"Tidak Kisanak! Aku tidak akan berbuat demikian."

Aku akan selalu mewaspadai orang ini.

"Baiklah aku pegang ucapan mu!"

Sejak tadi Syira hanya terdiam ketakutan dan bersembunyi di belakang ku. Tidak ada sepatah kata pun terucap dari mulutnya.

"Baiklah Syira! Kau dengar apa yang majikan mu ucapkan. Tidak perlu takut lagi!"

Syira dengan perlahan melihat Saudagar Leonard. Kini ia mulai tenang dan tidak takut lagi.

Aku perhatikan Saudara Leonard sepertinya belum makan, aku lantas membagikannya sepotong roti yang aku rampas dari para penyamun kemarin.

"Ini untuk mu makanlah!"

"Terimakasih banyak Kisanak!"

Saudagar Leonard lalu makan dengan lahapnya. Ketika makan Saudagar Leonard, kemudian melihat isi pedati yang penuh sesak dengan barang-barang yang aku bawa dari tempat para penyamun sebelumnya.

Ia nampak terkejut dengan semua barang-barang itu dan bahkan juga terkejut saat melihat adanya sekarung goni yang penuh oleh tumbuhan herbal.

"Ngomong-ngomong! Banyak sekali bawaan mu Kisanak! Apakah Kisanak mengambil semua barang milik para penyamun itu?" tanya saudagar Leonard sambil mengunyah Roti.

"Ya begitulah!" sambil ku memejamkan mata.

Saudagar Leonard lalu menghabiskan potong roti terakhirnya.

"Aku tidak menyangka akan seperti ini Kisanak. Kisanak cukup berani rupanya!"

"Tentu saja!"

"Wah! Sepertinya anda juga mendapatkan tumbuhan herbal!"

"Aku mendapatinya, ketika aku melintasi sebuah jalan yang di pinggirannya, penuh ditumbuhi dengan tumbuhan herbal. Karena mungkin itu akan berguna, aku lalu mengambil beberapa."

"Begitu rupanya!" sambil Saudagar Leonard mengamati.

"Wah sepertinya Tumbuhan herbal ini cukup langka jenisnya. Terutama bunga Ambrosia, bunga ini sangat langka dan hanya bisa di temukan di pedalaman hutan saja. Harga jualnya bisa lima puluh keping emas untuk satu pucuknya saja."

"Ambrosia katanya? Bukankah itu bunga Lavender merah ya? Mungkin karena dunia lain jadi penyebutannya juga berbeda." kataku dalam hati.

Aku cukup terkejut mendengar kata lima puluh keping emas. Jumlah yang sangat fantastis menurut ku. Mungkin karena kelangkaan dan khasiat yang di berikan, oleh sebab itu harga jualnya sangat tinggi.

Malam itu juga, kami berangkat dari lokasi itu. Lantas saja Saudagar Leonard mengambil alih Pedati dan menjadi Kusirnya.

"Begini Kisanak, berhubung ini pedati milik ku. Tidak etis namanya, jika orang yang telah menolong ku menjadi kusirnya. Biarkan aku yang ambil alihnya Kisanak." tawar Saudagar Leonard.

"Tapi bukannya kau baru saja siuman."

"Tidak apa Kisanak, aku sudah lebih baik dari sebelumnya!"

"Tidak, Sepertinya kau harus tetap beristirahat!" saranku.

"Tidak jadi masalah Kisanak. Kau juga pasti sudah lelah menjadi kusir bukan. Jadi, mungkin Kisanak lah yang harus beristirahat."

"Hem baiklah!" sudahlah aku malas berdebat, aku terima tawaran Saudagar itu lalu membiarkannya mengambil alih pedati.

Syira sepertinya tidak terlalu nyaman didekat Saudagar Leonard. Aku lantas menyuruhnya untuk duduk di samping ku.

"Syira duduklah disamping ku!"

"Emh!" sambil mengangguk.

Bersambung...

(Chapter berikutnya "Peristirahatan")

Ikuti juga Instagram author untuk mendapatkan info seputar update dan perkembangan novel ini di @sapta_yudha.author

Terpopuler

Comments

Melonime

Melonime

menarik

2021-07-22

2

Hana-Akia-San (。◕‿◕。)➜

Hana-Akia-San (。◕‿◕。)➜

Semoga cepat dapat kontrak yak kak

2021-07-22

2

AzEditz

AzEditz

yey update

2021-07-22

2

lihat semua
Episodes
1 VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2 Chapter 1 "Awal"
3 Chapter 2 "Pengintaian"
4 Chapter 3 "Penyamun"
5 Chapter 4 "Rampasan"
6 Chapter 5 "Pertolongan"
7 Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8 Chapter 7 "Perjalanan"
9 Chapter 8 "Saudagar"
10 Chapter 9 "Peristirahatan"
11 Chapter 10 "Sistem"
12 Chapter 11 "Pahlawan"
13 Chapter 12 "Berkeliling"
14 Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15 Chapter 14 "Perpisahan"
16 Chapter 15 "Keputusan"
17 Chapter 16 "Keberangkatan"
18 Chapter 17 "Bocah"
19 Chapter 18 "Elceria"
20 Chapter 19 "Perisai"
21 Chapter 20 "Putri"
22 Chapter 21 "Sebenarnya"
23 Chapter 22 "Raja"
24 Chapter 23 "Perseteruan"
25 Chapter 24 "Kondisi Syira"
26 Chapter 25 "Statistik"
27 Chapter 26 "Kemampuan"
28 Chapter 27 "Pengujian"
29 Chapter 28 "Petarung"
30 Chapter 29 "Pembuktian"
31 Chapter 30 "Pembalasan"
32 Chapter 31 "Amukan I"
33 Chapter 32 "Amukan II"
34 Chapter 33 "Amukan III"
35 Chapter 34 "Tumbang"
36 Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37 Epilog Dokumentasi
38 Ilustrasi
39 Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40 Chapter 1 "Prolog"
41 Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42 Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43 Chapter 4 "Lembah Naga"
44 Chapter 5 "Roh Tameng"
45 Chapter 6 "Ikatan"
46 Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47 Chapter 8 "Tunggangan"
48 Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49 Chapter 10 "Gurun Hera"
50 Chapter 11 "Munafik"
51 Chapter 12 "Rencana Azrael"
52 Chapter 13 "Reruntuhan"
53 Chapter 14 "Kakak Beradik"
54 Chapter 15 "Tujuan"
55 Chapter 16 "Tak Terduga"
56 Chapter 17 "Sultan Muda"
57 Chapter 18 "Malam Terakhir"
58 Chapter 19 "Tragis"
59 Chapter 20 "Akhir"
60 Chapter 21 "Epilog"
61 Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis
Episodes

Updated 61 Episodes

1
VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2
Chapter 1 "Awal"
3
Chapter 2 "Pengintaian"
4
Chapter 3 "Penyamun"
5
Chapter 4 "Rampasan"
6
Chapter 5 "Pertolongan"
7
Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8
Chapter 7 "Perjalanan"
9
Chapter 8 "Saudagar"
10
Chapter 9 "Peristirahatan"
11
Chapter 10 "Sistem"
12
Chapter 11 "Pahlawan"
13
Chapter 12 "Berkeliling"
14
Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15
Chapter 14 "Perpisahan"
16
Chapter 15 "Keputusan"
17
Chapter 16 "Keberangkatan"
18
Chapter 17 "Bocah"
19
Chapter 18 "Elceria"
20
Chapter 19 "Perisai"
21
Chapter 20 "Putri"
22
Chapter 21 "Sebenarnya"
23
Chapter 22 "Raja"
24
Chapter 23 "Perseteruan"
25
Chapter 24 "Kondisi Syira"
26
Chapter 25 "Statistik"
27
Chapter 26 "Kemampuan"
28
Chapter 27 "Pengujian"
29
Chapter 28 "Petarung"
30
Chapter 29 "Pembuktian"
31
Chapter 30 "Pembalasan"
32
Chapter 31 "Amukan I"
33
Chapter 32 "Amukan II"
34
Chapter 33 "Amukan III"
35
Chapter 34 "Tumbang"
36
Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37
Epilog Dokumentasi
38
Ilustrasi
39
Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40
Chapter 1 "Prolog"
41
Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42
Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43
Chapter 4 "Lembah Naga"
44
Chapter 5 "Roh Tameng"
45
Chapter 6 "Ikatan"
46
Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47
Chapter 8 "Tunggangan"
48
Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49
Chapter 10 "Gurun Hera"
50
Chapter 11 "Munafik"
51
Chapter 12 "Rencana Azrael"
52
Chapter 13 "Reruntuhan"
53
Chapter 14 "Kakak Beradik"
54
Chapter 15 "Tujuan"
55
Chapter 16 "Tak Terduga"
56
Chapter 17 "Sultan Muda"
57
Chapter 18 "Malam Terakhir"
58
Chapter 19 "Tragis"
59
Chapter 20 "Akhir"
60
Chapter 21 "Epilog"
61
Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!