Chapter 14 "Perpisahan"

Malam yang penuh dengan ujian telah aku lalui. Mengingat kejadian tadi malam, aku masih merasa geram dan marah atas perlakuan dari Juragan Leonard.

Walaupun aku tahu kalau maksudnya baik untuk menghiburku dengan para Budak s3x itu. Aku kembali tak habis pikir, jadi selama ini Tuan Leonard memiliki budak prostitusi.

****

Dini hari sekitar jam lima pagi aku terbangun.

Tentunya aku sudah melakukan rutinitas ku seperti biasa. Aku kemudian menyempatkan diri ku untuk berolahraga disekitaran jalan Mansion.

Dari pemanasan hingga lari tiga puluh kali putaran, sit up, push up, pull up, dan sedikit peregangan.

Aku juga melakukan lompat bintang dan senam pagi mengangkat senjata. Aku juga melakukan bunga beladiri sebagai pemanasan.

Andai para rekan-rekan ku disini, di iringi dengan sedikit yel-yel dan nyanyian ala kopassus. Pasti akan seru dan menjadi lebih bersemangat.

Memikirkannya saja sudah membuat ku kangen dengan suasana di camp pelatihan.

Kemudian tak lama berselang, Syira melihat ku dari kejauhan dia lalu mendatangi ku yang tengah latihan.

"Apakah Yudha-sama akan pergi hari ini?" tanya Syira.

Mendengar pertanyaan itu dari mulutnya, aku merasa tak nyaman padanya. Karena hari ini akan menjadi kepergian ku dan Syira tidak akan lagi bisa menjumpai ku.

Tak mungkin jika aku harus membawanya dalam perjalanan ku yang kedepanya akan sangat berbahaya. Menurut ku disinilah tempat paling aman bagi dirinya sekarang.

Membebaskannya dari segel itu juga bukan perkara yang mudah. Seperti halnya membebaskan burung dari sangkarnya.

Bahkan itu hampir mustahil dilakukan sekarang. Aku berfikir untuk menitipkan dia ditempat teraman untuk saat ini bersama Juragan Leonard. Jika Syira bersama ku, itu akan sangat membahayakan bagi dirinya.

"Iya aku akan pergi!" jawab ku singkat.

"Jika anda pergi! Tolong bawa aku juga bersama mu Yudha-sama!" pinta Syira dengan mata berkaca-kaca.

Tentu saja Syira akan mengatakan itu, mengingat aku lah orang pertama yang memperlakukan dia dengan baik selama Syira menjadi budak. Meskipun begitu aku tetap bersikukuh untuk tidak membawanya bersama ku.

"Tidak Syira! Kedepannya perjalanan ku akan sangat sulit. Aku khawatir jika itu akan membahayakan mu!"

"Soal bahaya! Aku juga khawatir jika sesuatu menimpa Anda! Aku bisa membantu anda selama perjalanan menemukan para pahlawan itu dan aku pastikan tidak akan menjadi beban bagi anda!"

"Tidak Syira! Disinilah tempat teraman untuk mu sekarang. Mengenai segel budak itu aku tidak bisa membebaskan mu sekarang. Tapi aku berjanji akan menghilangkan sistem itu!" tegasku.

"Bukannya Yudha-sama sudah berjanji kepada ku? Jika anda akan mencari tahu tentang diriku dan akan membalaskan yang sudah terjadi padaku!" Syira mulai menitikkan air mata.

Sudah kuduga sebelumnya Syira akan membahas soal itu pada ku.

"Aku tahu dan pastinya akan bertanggungjawab mengenai hal itu. Selama perjalanan ku nanti akan ku balas kan semua yang telah terjadi padamu, tanpa harus melibatkan mu!"

Mendengar aku bicara seperti itu Syira lalu pergi dengan tersedu-sedu. Aku juga tidak tega harus meninggalkannya, tapi mau bagaimana lagi ini pilihan yang terbaik untuknya.

Tak berselang lima menit kemudian, Juragan Leonard menemui ku di pekarangannya. Sepertinya mungkin Juragan Leonard juga sempat melihat ku bersama Syira.

"Wah pagi sekali anda bangun!" ujar Juragan Leonard.

"Ah ini biasa aku lakukan tiap subuh! Latihan dan pemanasan sudah jadi rutinitas kami sebagai Prajurit di duniaku."

"Sepertinya tidak jauh berbeda dengan para prajurit kami. Ya memang harus seperti itu. Tapi bukannya anda sedang tidak bertugas! Harusnya anda bisa lebih bersantai mengingat juga, anda saat ini di dunia lainkan?"

"Bagi kami sebagai Prajurit Kopassus, tidak ada hari tanpa latihan. Dimanapun dan apapun kondisinya harus tetap latihan. Hal ini juga untuk melatih kesiapan kami di medan tempur, agar nantinya kemampuan kami tidak menurun di medan laga."

"Wah-wah anda sangat disiplin sekali! Ah berbeda dengan para militer kami yang hanya melakukan latihan seperti itu sebulan sekali. Tidak heran para Prajurit kami selalu lemah saat menghadapi musuh."

"Lemah dia bilang? Apa benar prajurit di dunia ini lemah. Aku kira seharusnya orang-orang Isekai kuat-kuat mengingat ada kekuatan sihir kan?" pikirku dalam hati.

"Memangnya metode latihan apa yang diterapkan di kerajaan ini?"

"Biasa saja seperti pemanasan, berlatih pedang, memanah, dan mengendalikan sihir. Itupun dilakukan setiap sebulan sekali yang diikuti beberapa orang Prajurit saja.

Karena menurut menteri pertahanan kerajaan, jika terlalu sering mengadakan pelatihan perhari dengan jumlah Prajurit tidak sedikit, itu akan menguras devisa negara."

"Apa hanya itu saja? Bukannya jika suatu negara ingin militernya kuat memang harus mengorbankan devisa? Lagipula apa semahal itu untuk melakukan pelatihan. Padahal hanya pelatihan fisik saja kan?"

"Jika menyangkut hal itu aku serahkan ke kementerian Pertahanan dan Keuangan kerajaan, Tuan Yudha! Kebanyakan pejabat pemerintahan memang banyak yang korup."

Tidak di negeri wakanda, tidak di negeri Isekai ternyata sama saja. Yah begitulah sifat serakah manusia.

****

Aku lantas mengubah topik pembicaraan dan membahas perkara tadi malam padanya. Kenapa dia menyuruh para Maidnya untuk melakukan itu terhadap ku.

"Perkara tadi malam! Apa kau yang meminta mereka?"

"Ah benar Tuan! Bagaimana anda merasa terpuaskan?" kata Juragan Leonard dengan tatapan aneh.

"Haaa?? Puas?? Apa maksud mu melakukan itu."

"Apa para budak itu tidak memberikan mu kepuasan?" tanya Juragan Leonard terheran-heran.

"Aku hanya tidak suka cara perlakuan mu itu."

"Maafkan atas kelancangan ku. Aku pikir jika para Maid ku memberikan mu kepuasan hasrat seksual, anda akan betah lebih lama disini!"

Benar kuduga sebelumnya! Juragan Leonard sengaja melakukannya. Mengingat situasi dan kondisi sekarang yang tidak memungkinkan di pusat kerajaan Elceria. Jadi, dia melakukan itu agar aku tidak buru-buru kesana.

"Jika kau hanya menahan ku untuk terus disini. Kondisi kerajaan akan semakin parah! Terlebih lagi aku seorang Pahlawan. Tidak mungkin bagiku terus berdiam diri dengan kemewahan dan kenyamanan yang kau berikan. Sedangkan orang-orang diluar sana menderita!"

"Maafkan aku Tuan! Aku pikir terlalu berbahaya sekarang ini. Aku saja melarang penduduk ku untuk pergi ke pusat kota mengingat Wabah yang sedang terjadi. Aku khawatir jika anda kesana, anda akan jatuh sakit."

"Tidak usah menghawatirkan ku! Tugas seorang pahlawan memang harus mengorbankan dirinya untuk melawan kemungkaran. Jadi, sebagai sosok pahlawan di dunia ini, aku harus melakukannya. Hanya ini yang bisa kulakukan sekarang untuk kembali ke dimensi asalku." terangku yang sok berlagak seperti Pahlawan kesiangan.

Sejujurnya aku tidak terlalu peduli dengan dunia ini. Karena tempat ku memang bukanlah disini. Tapi apa boleh buat tidak ada pilihan lain selain menyelamatkan dunia ini, agar aku bisa kembali ke dunia asalku dan menikahi pujaan hatiku. Aku hanya berharap dia tidak diambil orang.

"Baiklah jika itu sudah keputusan Tuan Yudha. Aku tidak perlu menahan anda lagi! Mengenai itu kami juga sudah mempersiapkan segala macam kebutuhan anda dalam berpergian, anda akan mengetahuinya nanti."

"Tidak perlu terlalu banyak untukku. Aku harap secukupnya saja!"

"Baiklah! Saya permisi dulu!"

Juragan Leonard kemudian meninggalkan ku di tempat latihan ku sekarang. Kemudian aku melanjutkan latihan pagi ku yang sempat terhenti.

****

Tibalah saatnya aku pergi, sekarang pukul 13.45. Aku berfikir jika tidak perlu menghampiri Syira, karena mungkin itu akan membuat dirinya semakin sedih.

Setelah aku melakukan briefing, aku lalu menuju ke luar pintu gerbang Mansion. Disana hadir pula Juragan Leonard beserta para budaknya. Terdapat pula sudah sebuah pedati dan barang-barang yang sudah disiapkan.

Aku mengangkat alisku karena banyak sekali bawaan yang diberikan oleh Juragan Leonard kepadaku.

"Baiklah Yuusha-sama! Anda bisa berpergian sekarang!"

"Bukannya ini terlalu banyak? Dan Aku tidak perlu pedati untuk berpergian. Bukannya ini pedati yang kita gunakan kemarin?"

"Tidak apa Yuusha-sama! Ini semua mungkin tidaklah cukup bagi ku. Mengingat perjalanan akan sangat jauh ke pusat kota. Perlu adanya pedati untuk pergi kesana."

"Sejak kapan kau memanggilku Tuan Pahlawan?"

"Mengingat anda seorang Pahlawan. Jadi tentu aku menyebut anda Yuusha-sama!"

Aku lalu memperhatikan sepasang kuda yang terpasang di pedati itu. Ternyata kuda yang digunakan untuk menarik pedati itu adalah Jean dan Sasha.

Yah! aku cukup senang melihatnya. Aku kemudian memeriksa sebuah kotak yang berisikan posion dan ramuan penyembuh.

"Eee! Tuan Leonard darimana kau mendapatkan ini?"

"Ah! Itu adalah tumbuhan herbal yang kau serahkan kemarin. Kebetulan ada diantara Maid ku yang bisa meramunya menjadi Posion penyembuh dan Posion energi! Dan dialah orangnya!"

Juragan Leonard pun menunjukkan aku Maid Kucing berambut pink, dengan sedikit surai poni hitam di rambutnya, dan berekor hitam. Perawakannya tidak lebih dari Syira. Saat aku melihatnya ia menundukkan kepala. Aku lantas beterimakasih kepadanya.

"Terimakasih atas segala yang kau berikan kepadaku!"

"Sepertinya itu terlalu berlebih-lebihan. Tidak perlu sungkan Tuan, saya bukan apa-apa. Saya harap itu bisa membantu anda disaat perjalanan nanti Tuan." sembari menundukkan kepalanya.

"Baiklah terimakasih" kembali ujarku.

Bukan hanya itu saja. Juragan Leonard memberikan aku perbekalan dan barang-barang rampasan yang aku berikan padanya sebelumnya.

Aku pikir untuk tidak membawa semuanya dan hanya memilih barang yang penting bagiku saja, seperti alat masak dan tempat tidur. Tuan Leonard kemudian mengabulkannya.

****

Tidak berselang kemudian Syira muncul dengan berlari dan menangis ke arah ku. Kemudian dia mendekap ku dan memeluk ku dengan erat.

[ Gambar sebelumnya sedang di remake ]

"Ha aa aa aa ah. Aku mohon sekali lagi padamu Yudha-sama bawa aku juga. aa aa ha aa!" tangis Syira tersedu-sedu.

Aku sebetulnya ingin membawa Syira. Tapi karena ikatan kontrak budak itu, sehingga aku tidak bisa membawanya pergi. Seperti yang aku katakan sebelumnya membawa Syira hanya akan membahayakannya.

"Maaf aku tidak bisa Syira! Bukankah Juragan Leonard itu sangat baik kepada mu. Kau tidak perlu menempatkan diri dalam bahaya yang akan terjadi kepada ku nanti. Disinilah tempat yang paling tepat untuk mu!"

"Aku akan pergi sebagai senjata dan perisai mu. Aku bersumpah akan setia padamu selama sisa hidup ku. Anda adalah orang pertama yang menganggap keberadaan ku sebagi manusia.

Merawat ku yang sedang sakit dan memberikan ku makanan yang hangat. Rasa pengabdian ku ini tidaklah cukup untuk membalas semua itu. Jadi, ku mohon bawa aku juga! Ha aa aaa!! Syira terus menangis.

Syira terus memohon dan aku tetaplah pada perinsipku sekarang. Aku tidak bisa melibatkan orang lain pada masalah ku.

"Maaf aku tidak bisa! Kau milik Tuan Leonard dan kau harus mengabdi-"

"Maaf jika aku memotong pembicaraan mu yang mengharukan ini. Tapi aku punya pengecualian untuk itu. Sebenarnya Segel Budak itu masih bisa di ubah kepemilikannya."

"Haa apa? Kenapa kau tidak memberitahukannya sedari awal?"

"Maafkan aku Yuusha-sama, aku lupa memberi tahukan perkara ini padamu!"

"Lantas bagaimana caranya?"

"Caranya adalah dengan Majikan melakukan ritual pemutusan kontrak ikatan pada segel budak. Setelah itu, budak itu akan jadi budak biasa tak bertuan atau lebih tepatnya menjadi budak yang siap kembali diperdagangkan."

"Tapi tetap saja, aku tidak bisa membawanya bersama ku. Tempat ini sudah lebih aman baginya."

"Tidaaaaaaaaak Yudha-sama, aku mohon bawa aku!!"

"Kau lihat saja sendiri Yuusha-sama, Syira sepertinya lebih nyaman bersama mu ketimbang bersama ku. Daripada nanti dia disini tidak bisa bekerja dengan sepenuh hati. Lebih baik kau bawa juga dia bersama mu!"

Sekarang aku dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Pilihannya adalah antara aku membawa Syira atau meninggalkannya disini. Tapi mau bagaimana lagi mungkin ini keputusan yang terbaik.

Bersambung...

(Chapter berikutnya "Keputusan")

Ikuti juga Instagram author untuk mendapatkan info seputar update dan perkembangan novel ini di @sapta_yudha.author

Terpopuler

Comments

Ecidona

Ecidona

tambahkan lagi visual novelnya Thor

2021-09-10

1

Melonime

Melonime

terlambat

2021-09-10

1

Best

Best

mampir thorr... kuy saling dukung karya thoorrr... boom like mendarat thoorrr... di tunggu kehadirannya di cerita terbaru aku ya

2021-09-03

2

lihat semua
Episodes
1 VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2 Chapter 1 "Awal"
3 Chapter 2 "Pengintaian"
4 Chapter 3 "Penyamun"
5 Chapter 4 "Rampasan"
6 Chapter 5 "Pertolongan"
7 Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8 Chapter 7 "Perjalanan"
9 Chapter 8 "Saudagar"
10 Chapter 9 "Peristirahatan"
11 Chapter 10 "Sistem"
12 Chapter 11 "Pahlawan"
13 Chapter 12 "Berkeliling"
14 Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15 Chapter 14 "Perpisahan"
16 Chapter 15 "Keputusan"
17 Chapter 16 "Keberangkatan"
18 Chapter 17 "Bocah"
19 Chapter 18 "Elceria"
20 Chapter 19 "Perisai"
21 Chapter 20 "Putri"
22 Chapter 21 "Sebenarnya"
23 Chapter 22 "Raja"
24 Chapter 23 "Perseteruan"
25 Chapter 24 "Kondisi Syira"
26 Chapter 25 "Statistik"
27 Chapter 26 "Kemampuan"
28 Chapter 27 "Pengujian"
29 Chapter 28 "Petarung"
30 Chapter 29 "Pembuktian"
31 Chapter 30 "Pembalasan"
32 Chapter 31 "Amukan I"
33 Chapter 32 "Amukan II"
34 Chapter 33 "Amukan III"
35 Chapter 34 "Tumbang"
36 Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37 Epilog Dokumentasi
38 Ilustrasi
39 Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40 Chapter 1 "Prolog"
41 Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42 Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43 Chapter 4 "Lembah Naga"
44 Chapter 5 "Roh Tameng"
45 Chapter 6 "Ikatan"
46 Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47 Chapter 8 "Tunggangan"
48 Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49 Chapter 10 "Gurun Hera"
50 Chapter 11 "Munafik"
51 Chapter 12 "Rencana Azrael"
52 Chapter 13 "Reruntuhan"
53 Chapter 14 "Kakak Beradik"
54 Chapter 15 "Tujuan"
55 Chapter 16 "Tak Terduga"
56 Chapter 17 "Sultan Muda"
57 Chapter 18 "Malam Terakhir"
58 Chapter 19 "Tragis"
59 Chapter 20 "Akhir"
60 Chapter 21 "Epilog"
61 Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis
Episodes

Updated 61 Episodes

1
VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2
Chapter 1 "Awal"
3
Chapter 2 "Pengintaian"
4
Chapter 3 "Penyamun"
5
Chapter 4 "Rampasan"
6
Chapter 5 "Pertolongan"
7
Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8
Chapter 7 "Perjalanan"
9
Chapter 8 "Saudagar"
10
Chapter 9 "Peristirahatan"
11
Chapter 10 "Sistem"
12
Chapter 11 "Pahlawan"
13
Chapter 12 "Berkeliling"
14
Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15
Chapter 14 "Perpisahan"
16
Chapter 15 "Keputusan"
17
Chapter 16 "Keberangkatan"
18
Chapter 17 "Bocah"
19
Chapter 18 "Elceria"
20
Chapter 19 "Perisai"
21
Chapter 20 "Putri"
22
Chapter 21 "Sebenarnya"
23
Chapter 22 "Raja"
24
Chapter 23 "Perseteruan"
25
Chapter 24 "Kondisi Syira"
26
Chapter 25 "Statistik"
27
Chapter 26 "Kemampuan"
28
Chapter 27 "Pengujian"
29
Chapter 28 "Petarung"
30
Chapter 29 "Pembuktian"
31
Chapter 30 "Pembalasan"
32
Chapter 31 "Amukan I"
33
Chapter 32 "Amukan II"
34
Chapter 33 "Amukan III"
35
Chapter 34 "Tumbang"
36
Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37
Epilog Dokumentasi
38
Ilustrasi
39
Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40
Chapter 1 "Prolog"
41
Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42
Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43
Chapter 4 "Lembah Naga"
44
Chapter 5 "Roh Tameng"
45
Chapter 6 "Ikatan"
46
Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47
Chapter 8 "Tunggangan"
48
Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49
Chapter 10 "Gurun Hera"
50
Chapter 11 "Munafik"
51
Chapter 12 "Rencana Azrael"
52
Chapter 13 "Reruntuhan"
53
Chapter 14 "Kakak Beradik"
54
Chapter 15 "Tujuan"
55
Chapter 16 "Tak Terduga"
56
Chapter 17 "Sultan Muda"
57
Chapter 18 "Malam Terakhir"
58
Chapter 19 "Tragis"
59
Chapter 20 "Akhir"
60
Chapter 21 "Epilog"
61
Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!