Chapter 17 "Bocah"

Hari kedua setelah kami pergi dari Mansion Juragan Leonard. Di siang hari yang cerah, aku merasa bosan, sedari tadi aku hanya duduk sambil mengendarai pedati. Tidak ada hal lain yang ku lakukan selain itu.

Aku perhatikan Syira terlihat sangat menikmati perjalanannya. Tak ada ekspresi lain yang dia tampilkan di wajahnya selain tersenyum manis.

"Umh? Ada apa lagi Yudha-sama?"

"Tidak ada, aku hanya memperhatikan mu!"

"Kenapa dengan ku?" tanya Syira kebingungan.

"Saat ku melihatmu, kau sangat mirip dengannya!"

"Siapa Yudha-sama?"

"Seorang wanita yang sangat mirip dengan mu di dunia ku!"

"Benarkah aku semirip dia? Apa dia kekasih anda?" tanya Syira tersenyum.

Mendengar itu membuat ku tersedak ludah. Syira sangat memahami betul dengan perkataan ku.

"Tidak... aku. Ah Sudahlah!"

"Wajah anda memerah! Itu tandanya dia memang kekasih anda, huhum!" Syira tertawa kecil sembari menutup bibirnya yang indah.

Aku semakin dibuatnya malu. Sebenarnya suster itu bukan kekasih ku. Aku bahkan belum mengenal dia dengan baik, tapi jika aku menyangkal itu justru akan membuat ku tambah malu dihadapan Syira.

"Kalau begitu anda harus bersyukur, ada seseorang yang mirip dengan kekasih anda di dunia ini. Jika pun aku mirip dengannya, mungkin saja dia adalah diriku yang lain di dunia Yudha-sama. Sepertinya kita memang berjodoh Yudha-sama!" Syira menerangkan.

"Apa tidak begitu.... kau hanya kebetulan saja mirip dengannya. Bukan berarti kau jelmaan dari dirinya." aku menyangkal perkataan Syira.

"Anda benar-benar payah... Mouh." Syira menggembungkan pipinya.

Aku lantas mengubah topik pembicaraan, agar suasana lebih hidup dan tidak terasa canggung.

"Apa kau tidak bosan sedari tadi hanya duduk-duduk saja?"

"Eh emm!! Selama aku bersama Yudha-sama! Aku tidak akan merasa bosan!"

"Hee~ Kenapa kau terlalu terobsesi dengan ku? Sampai kau sendiri mau susah payah untuk ikut dengan ku!"

"Itu karena Yudha-sama sudah sangat baik dan anda jugalah orang yang pertama kali mengakui keberadaan ku."

"Jika saja orang itu bukan aku! Apakah sikap mu akan sama dengan orang itu?"

"Hump mungkin.. Tapi anggap sajalah sebagai takdir."

Tak lama kami mengobrol, ditengah perjalanan aku melihat seorang bocah laki-laki yang tengah berlari sembari membawa sebuah bingkisan.

Ia bercirikan berambut cokelat, berkulit sawo matang dan mengenakan kaos dengan celana pendek. Aku tidak tahu kenapa dia bisa terburu-buru seperti itu. Lantas saja aku menyapa Anak itu.

"Woy Cil! Kenapa kau terburu-buru?"

"Aku harus menyerahkan bingkisan obat ini ke Kakek ku yang sedang sakit!"

"Apa, sakit?? Baiklah mari kau ikut denganku. Biar aku antar kau sampai tujuan dengan cepat."

"Tapi aku tidak punya uang untuk membayar mu Tuan!"

"Tidak masalah! Ikut saja dengan ku, mari aku antar."

Tanpa basa-basi Anak itu lalu naik ke atas Pedati.

"Terimakasih atas tumpangannya Tuan!"

"Tidak masalah! Bisa kau tunjukkan jalanya? Kebetulan aku bukan orang sini."

"Baiklah Tuan!"

Aku lantas kembali memecut Jean dan Sasha. Di tengah perjalanan Syira bertanya kepada anak itu.

"Kakek mu terkena penyakit apa?"

"Entahlah kak! Kakek ku sempat terkena demam tinggi bahkan tubuhnya sempat kejang-kejang."

"Apa?? Kejang-kejang, berarti kakek mu sedang kritis kalau begitu!" ujar ku.

Dengan cepat aku memecut kudaku agar berlari. Anak kecil itu lalu menunjukkan jalan untuk kerumahnya. Aku lalu diarahkan anak itu untuk memilih rute jalan tercepat.

Akan tetapi, rute jalan yang kami lalui cukup sulit dan medannya cukup becek. Sehingga membuat roda pedati sempat amblas kedalam lumpur. Untung saja rodanya amblas tidak terlalu dalam.

Akhirnya kami tiba di kediamannya. Rumahnya tidak besar dan tidaklah kecil, terlihat cukup nyaman untuk di huni.

"Terimakasih banyak tuan!" sambil anak itu menundukkan kepala.

"Boleh aku tahu kondisi kakek mu, mungkin saja aku bisa membantu mengobatinya."

"Apa tuan seorang dokter?"

"Aku bukan dokter ataupun tabib! Tapi aku mungkin bisa mengobati."

"Baiklah! Silahkan anda masuk!"

"Syira, bawakan beberapa obat-obatan Posion yang ada didalam peti itu!"

Aku menyuruh Syira, agar membawa beberapa Posion penyembuh yang aku dapat dari Juragan Leonard. Aku berinisiatif untuk memberikan obat itu. Siapa tau bisa mengobati kakek tua itu.

"Baiklah Yudha-sama!" balas Syira.

Anak kecil tadi mengizinkan ku untuk masuk kedalam rumahnya. Kemudian aku memasuki kamar yang dimana Kakek tua itu terbaring lemas.

Aku kemudian memeriksa suhu tubuh kakek tua ini. Ternyata setelah aku periksa suhunya cukup panas.

"Mana bingkisan obat yang kau bawa tadi?" tanyaku ke anak kecil itu.

"Tapi tuan... Aku harus meramunya terlebih dahulu!"

"Haa apa? Jadi, kau harus meramunya!"

"Iya Tuan! Ini hanyalah beberapa tumbuhan herbal yang aku dapatkan dari hutan."

Aku pikir bingkisan obat yang di bawa anak ini adalah obat jadi. Ternyata itu adalah tumbuhan herbal. Aku lantas menyuruh Syira menyerahkan kotak herbal yang dia bawa.

"Syira berikan aku kotak itu!"

"Baiklah ini!"

Aku kemudian mengambil salah satu Posion penyembuh dalam kotak itu! Tapi sebelum itu, anak kecil tadi mencegahku.

"Tunggu dulu tuan! Bukankah itu ramuan yang pasti mahal harganya. Aku tidak punya uang untuk membayar mu." ujar anak kecil itu.

"Sudah kubilang, kau tidak perlu membayar! Tujuan ku sebenarnya untuk membantu orang yang sedang kesusahan selama aku dalam perjalanan."

"Wah terimakasih banyak tuan! Aku tidak tahu harus membalas mu dengan apa?"

"Tidak perlu membalasnya!" balasku.

Aku lalu membuka penutup botol Posion dan meminumkannya ke kakek tua itu secukupnya. Tiba-tiba, ada suatu reaksi aneh pada tubuhnya. Ramuan Posion tadi bereaksi secara mengejutkan.

Sepertinya, tubuh dari kakek tua ini mulai membaik. Meski demikian dia masih terbaring lemas. Anak kecil tadi merasa heran dan terkejut melihat kondisi kakeknya mulai membaik.

"Sepertinya Kakek mu akan segera pulih. Ambil Posion ini dan berikan padanya ketika ia kembali sakit."

"Sekali lagi aku ucapkan terima kasih kepada Tuan!"

"Eheheg" Syira tersenyum sambil tertawa kecil.

"Ya sama-sama! Ngomong-ngomong dimana orang tua mu?"

"Aku hidup dengan kakek dan nenek. Tapi baru-baru ini nenek ku sudah meninggal. Jadi, sekarang hanya aku dan kakek."

"Aku turut berdukacita! Lalu apa yang terjadi dengan kedua orang tua mu?"

"Orang tua ku sudah meninggal dunia semenjak aku kecil. Jika kakek ku meninggal juga, aku tidak akan punya siapa-siapa lagi." sambil bersedih.

"Ah begitu yah, aku turut prihatin!"

Kasian anak ini, dia seorang yatim piatu. Dia hanya memiliki seorang Kakek satu-satunya. Bahkan Kakeknya sedang sakit parah dan Anak ini sekarang merawatnya.

Karena kasihan padanya aku bersedekah dua puluh keping koin emas padanya. Sebenarnya, ingin aku memberikan lebih. Tapi pasti akan banyak orang yang bernasib sama dengannya.

Dua puluh keping emas sudahlah sangat banyak jumlahnya untuk rakyat jelata. Uang sebanyak itu akan cukup untuk menghidupi diri selama berbulan-bulan jika berhemat.

Saat bersedekah lebih baik jangan tanggung-tanggung. Lebih banyak lebih baik, hal itu justru dapat menaikkan taraf kehidupan seseorang yang kesulitan.

"Ini 10 koin untuk mu dan ini 10 lagi untuk Kakek mu. Gunakanlah dengan bijak."

"Bukankah ini terlalu banyak tuan?? Apa anda yakin akan memberikan koin emas ini."

"Jangan dipikirkan Dik!! Yang terpenting kau punya persediaan dengan uang itu."

"Anda dermawan sekali Yudha-sama, aku kagum dengan mu!" ucap Syira.

Aku hanya meliriknya.

"Baiklah tuan, aku akan menggunakan uang ini dengan baik. Terimakasih banyak!"

"Kalau begitu!! Kami berangkat dulu, jaga diri dan Kakek mu baik-baik!"

"Emh..! Pasti aku akan menjaganya dengan baik!" balas anak kecil itu.

Aku dan Syira menaiki pedati, kemudian bergegas untuk pergi.

"Selamat jalan tuan berjubah selamat jalan kakak cantik" Teriak anak itu sambil melambaikan tangan.

****

Di sore hari, Kulihat dari kejauhan ada sebuah benteng besar yang terbentang luas. Aku yakin itu adalah benteng kerajaan Elceria, maka tak salah lagi bahwa jaraknya sudah dekat.

"Apa mungkin itu kerajaan Elceria, Yudha-sama?" Syira bertanya.

"Pasti tidak salah lagi! Tunggu dulu harusnya aku yang bertanya itu!"

"Aha ha ha! Maafkan aku Yudha-sama, aku tidak ingat! Tapi aku sepertinya tidak pernah merasa, kalau aku pernah menyambangi kerajaan itu dulu, mungkin!"

Bersambung...

(Chapter berikutnya "Elceria")

Ikuti juga Instagram author untuk mendapatkan info seputar update dan perkembangan novel ini di @sapta_yudha.author

Terpopuler

Comments

Melonime

Melonime

Saran Thor lebih baik bocah dan kakaknya ini gk usah dimasukkan kedalam cerita. Soalnya menurutku gk nyambung sama jalan ceritanya. Membantu supaya lebih baik.

2021-10-01

1

AzEditz

AzEditz

lambat ap kgk ni

2021-09-30

1

lihat semua
Episodes
1 VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2 Chapter 1 "Awal"
3 Chapter 2 "Pengintaian"
4 Chapter 3 "Penyamun"
5 Chapter 4 "Rampasan"
6 Chapter 5 "Pertolongan"
7 Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8 Chapter 7 "Perjalanan"
9 Chapter 8 "Saudagar"
10 Chapter 9 "Peristirahatan"
11 Chapter 10 "Sistem"
12 Chapter 11 "Pahlawan"
13 Chapter 12 "Berkeliling"
14 Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15 Chapter 14 "Perpisahan"
16 Chapter 15 "Keputusan"
17 Chapter 16 "Keberangkatan"
18 Chapter 17 "Bocah"
19 Chapter 18 "Elceria"
20 Chapter 19 "Perisai"
21 Chapter 20 "Putri"
22 Chapter 21 "Sebenarnya"
23 Chapter 22 "Raja"
24 Chapter 23 "Perseteruan"
25 Chapter 24 "Kondisi Syira"
26 Chapter 25 "Statistik"
27 Chapter 26 "Kemampuan"
28 Chapter 27 "Pengujian"
29 Chapter 28 "Petarung"
30 Chapter 29 "Pembuktian"
31 Chapter 30 "Pembalasan"
32 Chapter 31 "Amukan I"
33 Chapter 32 "Amukan II"
34 Chapter 33 "Amukan III"
35 Chapter 34 "Tumbang"
36 Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37 Epilog Dokumentasi
38 Ilustrasi
39 Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40 Chapter 1 "Prolog"
41 Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42 Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43 Chapter 4 "Lembah Naga"
44 Chapter 5 "Roh Tameng"
45 Chapter 6 "Ikatan"
46 Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47 Chapter 8 "Tunggangan"
48 Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49 Chapter 10 "Gurun Hera"
50 Chapter 11 "Munafik"
51 Chapter 12 "Rencana Azrael"
52 Chapter 13 "Reruntuhan"
53 Chapter 14 "Kakak Beradik"
54 Chapter 15 "Tujuan"
55 Chapter 16 "Tak Terduga"
56 Chapter 17 "Sultan Muda"
57 Chapter 18 "Malam Terakhir"
58 Chapter 19 "Tragis"
59 Chapter 20 "Akhir"
60 Chapter 21 "Epilog"
61 Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis
Episodes

Updated 61 Episodes

1
VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2
Chapter 1 "Awal"
3
Chapter 2 "Pengintaian"
4
Chapter 3 "Penyamun"
5
Chapter 4 "Rampasan"
6
Chapter 5 "Pertolongan"
7
Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8
Chapter 7 "Perjalanan"
9
Chapter 8 "Saudagar"
10
Chapter 9 "Peristirahatan"
11
Chapter 10 "Sistem"
12
Chapter 11 "Pahlawan"
13
Chapter 12 "Berkeliling"
14
Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15
Chapter 14 "Perpisahan"
16
Chapter 15 "Keputusan"
17
Chapter 16 "Keberangkatan"
18
Chapter 17 "Bocah"
19
Chapter 18 "Elceria"
20
Chapter 19 "Perisai"
21
Chapter 20 "Putri"
22
Chapter 21 "Sebenarnya"
23
Chapter 22 "Raja"
24
Chapter 23 "Perseteruan"
25
Chapter 24 "Kondisi Syira"
26
Chapter 25 "Statistik"
27
Chapter 26 "Kemampuan"
28
Chapter 27 "Pengujian"
29
Chapter 28 "Petarung"
30
Chapter 29 "Pembuktian"
31
Chapter 30 "Pembalasan"
32
Chapter 31 "Amukan I"
33
Chapter 32 "Amukan II"
34
Chapter 33 "Amukan III"
35
Chapter 34 "Tumbang"
36
Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37
Epilog Dokumentasi
38
Ilustrasi
39
Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40
Chapter 1 "Prolog"
41
Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42
Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43
Chapter 4 "Lembah Naga"
44
Chapter 5 "Roh Tameng"
45
Chapter 6 "Ikatan"
46
Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47
Chapter 8 "Tunggangan"
48
Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49
Chapter 10 "Gurun Hera"
50
Chapter 11 "Munafik"
51
Chapter 12 "Rencana Azrael"
52
Chapter 13 "Reruntuhan"
53
Chapter 14 "Kakak Beradik"
54
Chapter 15 "Tujuan"
55
Chapter 16 "Tak Terduga"
56
Chapter 17 "Sultan Muda"
57
Chapter 18 "Malam Terakhir"
58
Chapter 19 "Tragis"
59
Chapter 20 "Akhir"
60
Chapter 21 "Epilog"
61
Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!