Chapter 16 "Keberangkatan"

Aku tidak mengerti soal statistik ini. Kemungkinan hal ini mirip dengan status kemampuan di dalam game.

Aku lantas saja mencari navigasi kecil itu, tapi aku tidak melihat apapun seperti yang Juragan Leonard maksud!

"Aku tidak menemukan apapun di pengelihatan ku!" balasku kebingungan.

"Aneh sekali! Padahal harusnya bintik kecil itu ada. Mungkin anda harus menyambangi akademi kerajaan Elceria untuk mengetahui hal ini."

Sepertinya disana aku akan mendapatkan jawaban ini jika aku pergi kesana.

"Maka tidak ada pilihan lain selain itu!" balasku.

****

Aku dan Juragan Leonard, kemudian menghampiri kamar Syira. Tak lama kemudian Syira terbangun.

"Bagaimana keadaanmu Syira?" tanya ku khawatir.

"Yudha-sama! Aku sudah baikan, sekarang perutku tidak merasakan panas!" Syira perlahan bicara.

"Syukurlah!"

"Sepertinya, sekarang dia sudah bisa kau bawa pergi Yuusha-sama!" ujar Juragan Leonard.

"Apa kau yakin? Bukankah Syira baru saja siuman!"

Tiba-tiba Syira bangun dari tempat tidurnya. Dia memastikan kalau dirinya benar-benar siap untuk pergi bersama ku.

"Aku sudah benar-benar baik Yudha-sama. Kau lihat! Aku sudah bisa berdiri, hihi!" Syira sambil tertawa kecil.

"Aku tidak yakin soal itu!" jawabku dengan ekspresi ragu!

"Iya Yudha-sama! Kau sudah lihat kan, kalau aku ini sebenarnya punya tubuh seperti ini!" tawa ala Oneesan.

Jujur itu membuat ku geli mendengarnya.

"Seindah apapun tubuh asli mu, Kau tetaplah remaja. Aku tidak akan terpengaruh!" ujar ku memalingkan muka.

"Mouh!! Sampai kapan kau akan tetap memperlakukanku seperti anak kecil!"

"Aaaah sudahlah!!"

"Yudha-sama terlihat lucu yah!!"

Mendengar kalimat itu seakan membuatku tambah malu. Ah sifat Tsundere ku muncul lagi.

"Baiklah kalau begitu kita siapkan saja keperluan Syira untuk berpergian bersama Yuusha-sama."

****

Singkat cerita aku sudah berada di pekarangan Mansion, menunggu Syira yang tengah berganti pakaian. Sekitar lima belas menit aku menunggu, Syira akhirnya keluar juga dari Mansion.

Dirinya membawa sedikit barang-barang yang diberikan oleh Juragan Leonard.

Aku terkejut melihat pakaian yang dikenakan Syira saat ini. Dia mengenakan semacam sport bra, mengenakan rok putih yang membelah paha di bagian sebelah kanan, mengenakan selendang biru muda yang terikat di pinggulnya dan dengan untaian rantai di bagian tali celananya.

Penampilannya sangat mirip dengan penari perut ala timur tengah. Hanya saja terlihat seperti seorang Assassin bagiku.

Syira juga mengenakan jubah putih untuk menutupi auratnya. Menurut ku, jika jubah itu dapat menutup aurat tidaklah masalah jika dia berpakaian seperti itu.

"Bagaimana penampilan ku Yudha-sama?" ujar Syira.

"Ya kau tampak cantik!" pungkas ku.

"Kalimat mu biasa sekali!"

"Itukan yang ingin kau dengar bukan?"

"Setidaknya beri kalimat yang lebih baik, he eeeh!" sambil merengek.

Tak lama kemudian, Juragan Leonard memberikan aku sebuah jubah berwarna hijau dan sebuah gulungan kertas.

"Baiklah ini lagi untuk anda! Saya sarankan anda menutup pakaian militer anda itu dengan jubah ini, agar nantinya tidak di curigai orang-orang." saran dari Juragan Leonard.

"Lalu gulungan kertas apa ini?"

"Maafkan aku jika ini akan merepotkan anda. Tolong serahkan dokumen ini, langsung kepada raja jika anda menemuinya."

Cih, kenapa aku harus menemui Raja sampah itu, mau tidak mau tetap saja aku akan menjumpai orang itu. Aku juga tidak tahu apa isi didalamnya dokumen ini. Sebaiknya aku tidak usah kepo.

"Baiklah aku terima ini dan akan aku berikan pada sang raja. Terimakasih atas segala yang kau berikan untuk kami!"

"Ah tidak masalah. Aku juga merasa terhormat membantu seorang Pahlawan seperti anda Yuusha-sama!"

Aku kengenakan Jubah yang diberikan Juragan Leonard dan ini cukup menutupi seluruh baju seragam ku. Dengan begini tak penampilan ku akan lebih misterius.

Juragan Leonard juga memberiku sekantong penuh koin emas didalamnya. Aku sempat terkejut kepalang melihat emas-emas itu. Terasa sangat berat di genggaman ku.

"Ini terlalu banyak untuk ku!! Ah tidak perlu repot-repot sebanyak ini" Ku coba menolak.

"Tidak apa Yuusha-sama, terimalah! Nyawa lebih mahal harganya ketimbang harta yang aku berikan."

"Tapi kau sudah banyak membantu ku! Aku tidak enak padamu. Semua bantuan mu itu sudah cukup bagi ku!"

"Ambillah! Apabila ada harta yang datang padamu. Sedangkan engkau tidak tamak dan tidak pula memintanya, maka simpanlah ini untuk dirimu. Jikalau engkau menghendakinya, maka pergunakanlah. Apabila engkau tidak menginginkannya, maka bersedekahlah dengan ini." ujar Juragan Leonard.

Kalimat yang terucap itu, mengingatkan aku dengan pada sesuatu. Aku lalu tersentak dan tersadar, bahwa menolak pemberian seseorang bukanlah hal yang buruk. Dengan sedikit tak enak hati, aku terima saja pemberian dari Juragan Leonard.

"Darimana kau tahu kalimat-kalimat itu?" tanyaku ke Juragan Leonard.

"Aku pernah mendengar itu dari orang bijak saat ku berdagang ke T'hearus dulu! Kata-kata itu sangat bijaksana. Jadi, karena itulah yang menjadi acuan ku tuk selalu bersedekah dengan orang-orang di sekitar ku."

"Jadi begitu ya. Baiklah aku terima dengan baik. Terimakasih."

****

Aku dan Syira menaiki Pedati, Syira sepertinya tidak mau jauh dari ku jadi dia memilih duduk di sampingku ketika ku mengendarai Pedati.

Setelah semua persiapan telah selesai dilakukan, aku dan Syira pun berangkat dari Mansion.

"Baiklah! Sekarang waktunya aku berangkat. Selamat tinggal semuanya!"

"Sebentar Yuusha-sama, aku kelupaan! Ini lencana untukmu!"

"Lencana? Untuk apa?" balasku keheranan.

"Saat ini kerajaan kami sedang Lockdown, kemungkinan hanya bangsawan saja yang diperbolehkan masuk kota! Jadi, ambilah lencana ku ini agar kau bisa masuk!"

"Baiklah, aku terima!"

"Hati-hati dijalan Yuusha-sama!"

Semua orang di Mansion itu melambaikan tangan kepada ku. Kemudian aku memecut Jean dan Sasha agar bergerak.

Saat keluar menuju jalan terbuka. Aku sempat menyinggung Syira, kenapa ia hanya mengenakan pakaian terbuka seperti itu.

"Hey!! Syira kenapa kau hanya mengenakan pakaian seperti itu?"

Syira kemudian melihat bagian dadanya dan kebingungan mendengar kalimat ku.

"Ini supaya memudahkan ku untuk bergerak dan menyerang Yudha-sama! Sebenarnya, ketika aku beberapa saat tersadar, sedikit dari kepingan ingatan ku yang hilang akhirnya kembali!"

"Apa?? Kau sudah ingat sekarang!"

"Emh tidak juga! Hanya sedikit yang aku ingat. Dulu aku ingat kalau aku punya keahlian seorang Assassin, maka dari itu aku mengenakan pakaian yang menurutku cocok untuk bertarung."

Jadi dulunya Syira seorang Assassin? Tapi kenapa dia malah berakhir menjadi budak. Seharusnya kemampuannya itu sudah lebih dari cukup untuk melindungi diri. Dunia memang kejam orang yang punya kekuatan hebat pun akan dapat jatuh di kemudian hari.

"Hanya itu kah? Apa kau tidak mengingat hal lainnya?"

"Emh tidak Yudha-sama! Aku hanya ingat, kalau aku dulu adalah seorang Assassin. Hanya itu selebihnya aku lupa!"

"Tapi itu bukan alasan untuk mengenakan pakaian seperti itu!" kata ku ketus.

"Apa kau tidak suka?"

"Bukannya tidak suka! Pakaian mu terlalu mengumbar aurat."

"Heee~ Apa Yudha-sama tidak rela lekuk tubuhku dilihat lelaki lain?~ ehehgh!" sembari tertawa kecil.

"Ah!! Berhentilah menggoda ku seperti itu!"

"Ara~Ara..." sembari Syira memeluk lenganku.

"Baiklah! jika Yudha-sama merasa tidak nyaman. Aku akan menutupinya dengan jubah ini jika nanti bertemu dengan lelaki lain."

"Terserahlah, nasihat ku hanya untuk kebaikanmu!" pungkas ku.

"Aku mengerti Yudha-sama!" sambil tersenyum.

"Ketika sampai di kota nanti, aku akan membelikan mu pakaian yang pantas, jadi aku harap kenakan dengan baik." kata ku.

"Be-benarkah Yudha-sama? Haiik aku pasti akan menggunakannya." balas Syira dengan seluas senyum.

Aku memperhatikan Syira dari atas sampai bawah, dia memang sangat mirip dengan Perawat itu. Apakah mungkin dia ini jelmaannya, tapi sepertinya itu mustahil.

Aku juga sedikit penasaran dengan telinga harimau dan ekornya, tampak sedikit unik karena baru kali ini aku melihat demi human secara langsung. Walaupun aku sudah melihat yang lainnya dan juga berinteraksi.

Karena tak tahu apa yang harus aku lakukan dengan iseng, aku menyentuh ekornya.

"Pegang!"

"Emh!!!?"

Syira sedikit menahan des4hannya, ia berekspresi layaknya bagian sensitif dari tubuhnya dipegang, terlihat pipinya menjadi mem blushing. Aku lantas menarik tangan ku dari ekornya.

"He~ kenapa jadi seperti ini dan kenapa dengan ekspresi wajah itu?" gumamku.

"Yu-yudha-sama, anda mesum!" Syira mengatai ku dengan ekspresi manjanya.

"Haaa? Ti-tidak aku hanya iseng menyentuh ekormu. Kenapa kau malah mengatai ku mesum?"

"Itu daerah sensitif ku Yudha-sama! Bagian yang seharusnya tidak boleh disentuh. Yudha-sama orangnya mesum." masih dengan ekspresi manja.

Aku baru tahu kalau bagian ekor itu adalah daerah yang seharusnya tidak ku sentuh. Sebenarnya aku hanya penasaran dan tidak bermaksud melecehkannya.

"Aku tidak tahu kalau itu daerah sensitif mu. Aku hanya penasaran tidak lebih, lalu bagaimana jika ku menyentuh telinga mu itu."

"Ti-tidaaakk aku bisa hamil!" Syira sedikit berteriak dan mencoba melindungi telinganya dengan kedua tangannya.

"Apakah ini?! Bagaimana mungkin kau bisa hamil hanya karena aku menyentuh telinga mu?! Aku tidak menemukan relevansinya."

"Relevansi?" Syira bingung.

Aku lupa kalau kata istilah tidak terlalu dimengerti oleh orang Isekai.

"Maksudku, aku tidak menemukan kaitannya!"

"Walaupun aku hanya budak, tidak seharusnya anda berbuat seperti ini. Kenapa anda tidak minta saja? Mungkin.. mungkin aku tidak keberatan untuk menurutimu!" Syira masih menampilkan ekspresi manja sembari menggesekkan kedua pahanya.

Apa apaan aku tidak menyangka Syira memiliki sifat Masokis seperti ini. Dia seakan mau saja jika aku ajak begituan. Tidak, meskipun godaan di depan ku berat sebagai lelaki sejati aku tak akan melakukan hal itu.

"Tidak akan pernah... Sudahlah lupakan saja anggap itu hanya kecelakaan." tegas ku.

"Mouh....humph!!" Syira ngambek dengan menggembungkan pipinya.

Bersambung...

(Chapter berikutnya "Bocah")

Ikuti juga Instagram resmi kami untuk mendapatkan info seputar update dan perkembangan novel ini di @novel_navi.id

Terpopuler

Comments

RQ BLANK

RQ BLANK

biology has left the game

2022-03-15

1

Si Beban

Si Beban

yah telat

2021-09-25

1

Hana-Akia-San (。◕‿◕。)➜

Hana-Akia-San (。◕‿◕。)➜

tambahkan lagi gambar visualnya Thor :v

2021-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2 Chapter 1 "Awal"
3 Chapter 2 "Pengintaian"
4 Chapter 3 "Penyamun"
5 Chapter 4 "Rampasan"
6 Chapter 5 "Pertolongan"
7 Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8 Chapter 7 "Perjalanan"
9 Chapter 8 "Saudagar"
10 Chapter 9 "Peristirahatan"
11 Chapter 10 "Sistem"
12 Chapter 11 "Pahlawan"
13 Chapter 12 "Berkeliling"
14 Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15 Chapter 14 "Perpisahan"
16 Chapter 15 "Keputusan"
17 Chapter 16 "Keberangkatan"
18 Chapter 17 "Bocah"
19 Chapter 18 "Elceria"
20 Chapter 19 "Perisai"
21 Chapter 20 "Putri"
22 Chapter 21 "Sebenarnya"
23 Chapter 22 "Raja"
24 Chapter 23 "Perseteruan"
25 Chapter 24 "Kondisi Syira"
26 Chapter 25 "Statistik"
27 Chapter 26 "Kemampuan"
28 Chapter 27 "Pengujian"
29 Chapter 28 "Petarung"
30 Chapter 29 "Pembuktian"
31 Chapter 30 "Pembalasan"
32 Chapter 31 "Amukan I"
33 Chapter 32 "Amukan II"
34 Chapter 33 "Amukan III"
35 Chapter 34 "Tumbang"
36 Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37 Epilog Dokumentasi
38 Ilustrasi
39 Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40 Chapter 1 "Prolog"
41 Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42 Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43 Chapter 4 "Lembah Naga"
44 Chapter 5 "Roh Tameng"
45 Chapter 6 "Ikatan"
46 Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47 Chapter 8 "Tunggangan"
48 Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49 Chapter 10 "Gurun Hera"
50 Chapter 11 "Munafik"
51 Chapter 12 "Rencana Azrael"
52 Chapter 13 "Reruntuhan"
53 Chapter 14 "Kakak Beradik"
54 Chapter 15 "Tujuan"
55 Chapter 16 "Tak Terduga"
56 Chapter 17 "Sultan Muda"
57 Chapter 18 "Malam Terakhir"
58 Chapter 19 "Tragis"
59 Chapter 20 "Akhir"
60 Chapter 21 "Epilog"
61 Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis
Episodes

Updated 61 Episodes

1
VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2
Chapter 1 "Awal"
3
Chapter 2 "Pengintaian"
4
Chapter 3 "Penyamun"
5
Chapter 4 "Rampasan"
6
Chapter 5 "Pertolongan"
7
Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8
Chapter 7 "Perjalanan"
9
Chapter 8 "Saudagar"
10
Chapter 9 "Peristirahatan"
11
Chapter 10 "Sistem"
12
Chapter 11 "Pahlawan"
13
Chapter 12 "Berkeliling"
14
Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15
Chapter 14 "Perpisahan"
16
Chapter 15 "Keputusan"
17
Chapter 16 "Keberangkatan"
18
Chapter 17 "Bocah"
19
Chapter 18 "Elceria"
20
Chapter 19 "Perisai"
21
Chapter 20 "Putri"
22
Chapter 21 "Sebenarnya"
23
Chapter 22 "Raja"
24
Chapter 23 "Perseteruan"
25
Chapter 24 "Kondisi Syira"
26
Chapter 25 "Statistik"
27
Chapter 26 "Kemampuan"
28
Chapter 27 "Pengujian"
29
Chapter 28 "Petarung"
30
Chapter 29 "Pembuktian"
31
Chapter 30 "Pembalasan"
32
Chapter 31 "Amukan I"
33
Chapter 32 "Amukan II"
34
Chapter 33 "Amukan III"
35
Chapter 34 "Tumbang"
36
Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37
Epilog Dokumentasi
38
Ilustrasi
39
Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40
Chapter 1 "Prolog"
41
Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42
Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43
Chapter 4 "Lembah Naga"
44
Chapter 5 "Roh Tameng"
45
Chapter 6 "Ikatan"
46
Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47
Chapter 8 "Tunggangan"
48
Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49
Chapter 10 "Gurun Hera"
50
Chapter 11 "Munafik"
51
Chapter 12 "Rencana Azrael"
52
Chapter 13 "Reruntuhan"
53
Chapter 14 "Kakak Beradik"
54
Chapter 15 "Tujuan"
55
Chapter 16 "Tak Terduga"
56
Chapter 17 "Sultan Muda"
57
Chapter 18 "Malam Terakhir"
58
Chapter 19 "Tragis"
59
Chapter 20 "Akhir"
60
Chapter 21 "Epilog"
61
Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!