Chapter 2 "Pengintaian"

Kembali ke keadaan ku saat ini. Aku mulai mengira bahwa aku sekarang ini berada di Isekai. Meski terbilang mustahil, hal ini bukanlah suatu masalah yang rumit untuk ku. Setidaknya, aku sudah memiliki pengetahuan tentang dunia fantasi dan ilmu militer.

Aku memperoleh semua itu dari hobi ku dahulu dan pekerjaan ku sekarang. Jadi, aku punya wawasan yang cukup luas yang mungkin itu bisa ku terapkan.

Namun, aku sadar semua itu hanya khayalan belaka. Mana mungkin dunia fantasi itu ada.

Sepanjang perjalanan menyusuri hutan, aku terus berkhayal dan selalu mengira-ngira. Apakah aku akan bertemu Elf, gadis bertelinga kucing, atau, bahkan monster mengerikan level tinggi.

"Apa aku di alam gaib ya?" Kembali aku berspekulasi.

Memastikan kalau ini benar-benar hanya spekulasi liar ku belaka. Aku mulai teliti mengamati lingkungan sekitar. Aku memperhatikan langit, hutan, dan serangga kecil yang aku temukan di sini.

Sekilas tidak ada perbedaan dengan dunia ku. Namun, jika diteliti lebih lanjut, tentunya ada sebuah perbedaan yang sangat mencolok dari dunia asal ku, yakni Bumi. Beberapa saat ku berjalan menyusuri rimbunnya hutan, aku mendengar alarm berbunyi.

'Tit Tit Tit Tit Tit'

Tiba-Tiba saja, radarku berbunyi dan memberi tahu bahwa ada sinyal bahaya yang mendekat dalam radius dua puluh meter dan….

'SKROAAKK'

Terdengar suara keras seperti raungan monster di arah jam sembilan. Aku menjadi semakin waspada dan mengambil Senpi SS2 untuk bersiaga jika ada kemungkinan buruk terjadi.

"Suara apa itu?" Gumam ku.

Ragu-ragu aku mengamati arah yang kuduga sebagai sumber suaranya. Karena penasaran, aku pun mencoba mendekati sumber suara secara mengendap-endap dari balik semak.

Sontak aku dibuat terkejut kesekian kalinya. Tak lain dan tak bukan suara itu berasal dari sepasang Raptor yang tengah memangsa Babi hutan yang berukuran besar.

Nampaknya, mereka sempat bertarung sebab salah satu Raptor itu terluka di bagian dada.

Sekilas aku menduga, bahwa sepasang makhluk itu memiliki panjang tiga meter dan tinggi hampir dua meter, sedangkan yang satunya memiliki ukuran setengahnya.

Tetapi, tunggu dulu. Kalau tidak salah, bukankah mamalia baru muncul pada periode Zaman Tersier? Sementara Dinosaurus berasal dari periode Zaman Paleozoik.

"Sebenernya dunia apa ini?" Batin ku.

Karena aku tidak mau mengambil risiko, aku mundur perlahan dari balik semak-semak. Lalu mencoba pergi sejauh mungkin dari lokasi itu.

(My Quotes : "Jika kamu melihat sebuah risiko yang akan merugikan kamu, Lebih baik cari jalan lain").

Dalam perjalanan aku kembali berspekulasi, mungkin saja ada makhluk lain yang serupa di luar sana, atau bahkan yang lebih mengerikan, yakni T-Rex.

Mungkin juga beberapa Dinosaurus lain. Untuk bersiaga, aku terus menenteng senpi ku. Karena bingung dengan situasi ku sekarang, hati kecilku kembali bertanya.

"Apa aku sedang time travel, ya? Tapikan kalau gitu, harusnya mustahil kalau ada dua jenis makhluk yang hidup beda zaman, bisa hidup dalam waktu yang sama? Dunia yang membagongkan."

****

Hari mulai gelap dan aku telah jauh berjalan dari lokasi sebelumnya. Ku jumpai tempat ideal untuk ku menginap sementara, yakni di pinggiran sungai.

Kurasa tempat ini adalah tempat teraman bagiku. Aku pun melepaskan tas, rompi, dan helm untuk beristirahat. Saat ku ingin mengambil air di pinggir sungai, tiba-tiba radarku kembali berbunyi.

'Tit Tit Tit Tit Tit'

Secara mengejutkan, terdengar suara jejak kaki yang sangat cepat berlari dari balik semak yang berada di belakang ku.

'SKROAAKKK'

"Owh, $hit... Ah, egh..."

Seekor Raptor menyerang ku!

Aku mencoba rolling ke arah kanan untuk menghindari serangannya. Dengan cepat, aku langsung membalikan badan, dan berlutut sambil menembak kepalanya dengan Senapan SS2 yang sedari tadi tak lepas dari genggaman.

"Hiaaak..."

'DEDEDER'

Raptor kecil itu pun jatuh, mati tergeletak di tanah dengan bersimbah darah. Aku mencoba kembali berdiri dan mengamati monster Dinosaurus itu.

Ukurannya sama kecilnya dengan Raptor kedua yang kulihat di lokasi sebelumnya, mungkin sekitar setengahnya.

"Hem, sudah kuduga. Pasti ada Dinosaurus lain sejenisnya. Kayaknya tempat ini enggak aman, kalau gitu aku cari tempat lain aja."

Aku lalu menoleh kearah jam radarku.

"Hadeh... Kenapa Radar ini gak ku atur supaya mendeteksi lebih jauh ya. Gob**k! Kalau ku tambahin radiusnya nanti malah cepet habis baterai nya. Ya udahlah segini aja. Nah!" Kata ku sambil mengumpat sembari mengatur ulang jam Radar ku.

Seperti yang aku katakan tadi, memang sistem radar akan sangat membantu untuk mendeteksi bahaya.

Akan tetapi, jika radius pendeteksinya ditambah, maka baterai yang digunakan menjadi cepat habis, dan pada akhirnya penggunaannya menjadi tidak efisien. Ku putuskan untuk mengatur ulang pada jarak sedang sejauh seratus meter.

"Kayaknya malam ini aku harus tidur diatas pohon. Ya iyalah siapa juga yang mau ngambil resiko bahaya tidur dibawah. Yang ada malah jadi santapan Raptor itu lagi. Haaahh~" Kata ku dan hanya bisa menghela nafas sambil memejamkan mata.

****

Malam pun tiba dan aku sudah melakukan kewajiban. Saatnya untuk beristirahat. Aku mencari pohon yang tinggi dan sekiranya aman untuk ku jadikan tempat tidur malam ini. Aku akhirnya mendapati sebuah pohon yang menjulang tinggi dan terlihat tidak asing di mata ku.

"Lah, ini kan pohon mahoni!? Ternyata juga ada di dunia ini, toh. Okelah, cukup tinggi dan pasti aman."

Ku letakkan barang-barang ku di semak-semak agar aman. Sebelum akan menaiki pohon, aku hanya membawa makanan ringan, air minum, dan Sniper untuk berjaga-jaga. Aku pun mulai memanjat pohon itu. Ketika sampai di salah satu dahannya, aku mulai beristirahat.

Subuh dini hari, aku turun dari pohon untuk menunaikan kewajiban ku. Seusai menjalankan kewajiban, pagi itu aku berburu hewan di hutan ini untuk menghemat persediaan.

"Kena kau haha... Houuh, gede banget!!"

Aku mendapat seekor ular piton/sawah yang ukurannya lumayan besar. Panjangnya sekitar lima meter dan cukup berisi.

Pagi itu pun, aku segera mengulitinya dan memotongnya menjadi beberapa bagian. Aku lalu menyalakan api unggun untuk memanggangnya. Setelah matang, aku mulai menyantapnya. Jujur, tekstur dagingnya seperti Ikan Gabus yang dipanggang di perapian.

Andai saja ada bumbu dapur, pasti rasanya tidak akan seburuk ini. Tetapi, ini lebih baik daripada tidak makan sama sekali. Terlebih lagi, dapat digunakan untuk menghemat persediaan makanan selama beberapa hari. Seusai makan pagi, aku kembali melanjutkan perjalanan mencari bantuan.

****

Sepuluh hari berlalu, ketika ku tersesat mengarungi hutan yang lebat dan luas. Selama itu pula, aku disibukkan dengan dinosaurus - dinosaurus yang selalu menghambat ku dalam perjalanan.

Tak jarang, aku menjumpai beberapa jenis dinosaurus herbivor seperti Triceratopsaurus dan lain sebagainya. Beberapa kali mereka mencoba menyerang ku, meskipun aku tidak menggangu mereka. Sepertinya mereka merasa terancam karena kehadiranku.

Aku terpaksa mengerahkan beberapa peluru untuk membunuh para dinosaurus pengganggu itu. Hal ini membuat persediaan peluru ku sekarang tinggal sedikit. Dengan terpaksa, aku harus lebih berhemat amunisi agar tidak cepat habis.

Singkat cerita, di siang hari yang cerah. Aku melihat sebuah bangunan gudang tua yang tampak dari kejauhan. Bangunan itu tampak dikelilingi oleh semak belukar dan pepohonan yang rimbun.

Hal ini membuatku bernapas lega, karena setelah berhari-hari lamanya, aku belum juga berhasil menemukan tanda peradaban manusia.

"Syukurlah, akhirnya ada tanda kehidupan manusia. Tapi, aneh banget. Kok, cuma satu bangunan aja ya? Terlebih lagi, tempat itu juga agak terpencil. Hem, mencurigakan!" Ucapku sambil berbisik.

Aku mempunyai firasat buruk mengenai lokasi bangunan itu. Aku merasa tempat itu mirip dengan tempat persembunyian pemberontak separatis bagiku.

Berdasarkan kecurigaan ku, aku mencoba memeriksa tempat tersebut dari jarak sedang dengan mengerahkan salah satu drone yang kumiliki untuk memata-matai tempat itu. Sekedar untuk memastikan apakah firasat ku itu benar atau tidak.

Ketika drone itu sampai di luar gudang, alat penyadap Drone menangkap suara orang-orang yang tengah mengobrol di dalamnya. Suara-suara itu dikirimkan melalui sinyal radio ke TCAPS .

Aku tidak mengerti dengan apa yang mereka katakan. Mereka terdengar seperti berbicara dalam bahasa Inggris, namun menggunakan aksen Jepang. Jadi, aku kebingungan dengan apa yang mereka cakap kan.

Drone ku mencoba memasuki gudang itu melalui celah fentilasi secara senyap. Mini drone ini dilengkapi sistem yang canggih dan memiliki baling-baling senyap, sehingga tidak akan menghasilkan suara yang berisik.

Aku mengamati mereka melalui kamera drone menggunakan UAV, sambil mendengar dengan jelas apa yang mereka cakap kan...

"Tuday, ouru chairuman gotu a ruto ofu ruoto, whato are i goinge to dou witohe hime?"

Jujur, aku tidak paham apa yang mereka bicarakan. Jadi mungkin seperti ini maksudnya:

"Today, our chairman got a lot of loot, what are we going to do with him?” Yang artinya kurang lebih adalah,

"Hari ini, ketua kita mendapat banyak jarahan, apa yang akan kita lakukan padanya?"

Setelah aku cermati dengan saksama pola bahasa yang mereka gunakan. Rupanya cukup mirip dengan bahasa Inggris, hanya saja seperti berlogat Jepang. Maka, kini aku cukup mengerti apa yang mereka bicarakan.

Pada percakapan selanjutnya, aku akan menerjemahkan langsung bahasa di dunia ini, dengan Indonesia, agar pendengar dan pembaca dapat mengerti.

Di layar monitor UAV, aku hanya melihat ada lima pria dewasa dengan ciri-ciri berperawakan tinggi besar, berkulit sawo matang, berparas seperti orang India, berambut hitam, ber pupil mata berwarna cokelat, dan salah satu dari mereka memiliki perawakan gendut bermuka jelek.

Aku menyimpulkan orang yang berperawakan gendut itu sepertinya adalah bos mereka. Itu terlihat, karena dia berpenampilan lebih mencolok dari yang lainnya.

Mereka mengenakan serban hitam dan ada pula yang menggunakan serban berwarna coklat. Tampak juga pedang ala Timur Tengah yang masing-masing tersarung di pinggul mereka.

Mereka sepertinya sedang berpesta minuman keras dan tertawa lepas. Aku pun juga mencoba mengamati beberapa benda di sekitar mereka.

Tampak beberapa buah peti besar yang tengah mereka duduki dan ada pula beberapa peti yang terbuka berukuran sedang berisikan emas dan perhiasan. Aku juga melihat ada sebuah sel tahanan yang sepertinya digunakan untuk menyandera seseorang.

Perhatian ku kini teralihkan karena sel itu. Aku merasa kalau sel itu terdapat seseorang yang tengah ditawan. Gambarannya tidak terlihat jelas karena kondisi cahaya cukup gelap.

"Firasat ku benar, mereka memang sekumpulan penjahat dan kayaknya tempat ini markas persembunyian mereka." Kata ku menyimpulkan.

Terlihat bos mereka mulai berjalan kearah sel tahanan itu dan membukanya. Ia lalu menarik keluar lengan seseorang yang tengah mereka sandera. Sudah kuduga, ternyata benar ada seseorang yang sedang mereka tawan di sel itu.

"Oi sereve!! Geto outo!!" (Hey budak cepat keluar!)

Tawanan itu ditarik keluar dengan kasar olehnya. Alisku terangkat setelah melihat orang yang tengah mereka sandera.

"Apa!? Ada Demi Human!"

Ketika ditarik oleh bos bandit itu, keluarlah seorang gadis kecil Demi Human Harimau Putih yang berperawakan loli dengan tinggi badan sekitar 140 sentimeter. Berambut putih keperakan yang terurai kusut berbelang hitam.

Gadis itu juga bertelinga harimau dan memiliki ekor besar panjang berbelang hitam putih. Pakaiannya tampak lusuh mengenakan gaun/daster putih yang terlihat usang. Borgol rantai tampak membelenggu kaki kanannya.

Demi Human : Ras setengah manusia yang bentuknya hampir menyerupai manusia. Ras ini memiliki kebiasaan dan perilaku yang sama dengan manusia.

Aku terkejut setelah melihat penampilannya dan aku semakin yakin kalau memang berada di Isekai.

"Tunggu, ini beneran kan? Atau dia lagi cosplay? Masa iya ada Cosplayer di sini. Berarti bener kalau aku ada di Isekai."

Bersambung...

(Chapter berikutnya "Penyamun")

Ikuti juga Instagram author untuk mendapatkan info seputar update dan perkembangan novel ini di @sapta_yudha.author

Terpopuler

Comments

Angga Saputra

Angga Saputra

Agak mirip anime GATE ya

2022-03-20

2

capsanz

capsanz

semoga cepet viral, dan bisa ada adaptasi mangatoon nya

2021-07-07

3

Leon Aveiro

Leon Aveiro

lanjut thor

2021-07-04

4

lihat semua
Episodes
1 VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2 Chapter 1 "Awal"
3 Chapter 2 "Pengintaian"
4 Chapter 3 "Penyamun"
5 Chapter 4 "Rampasan"
6 Chapter 5 "Pertolongan"
7 Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8 Chapter 7 "Perjalanan"
9 Chapter 8 "Saudagar"
10 Chapter 9 "Peristirahatan"
11 Chapter 10 "Sistem"
12 Chapter 11 "Pahlawan"
13 Chapter 12 "Berkeliling"
14 Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15 Chapter 14 "Perpisahan"
16 Chapter 15 "Keputusan"
17 Chapter 16 "Keberangkatan"
18 Chapter 17 "Bocah"
19 Chapter 18 "Elceria"
20 Chapter 19 "Perisai"
21 Chapter 20 "Putri"
22 Chapter 21 "Sebenarnya"
23 Chapter 22 "Raja"
24 Chapter 23 "Perseteruan"
25 Chapter 24 "Kondisi Syira"
26 Chapter 25 "Statistik"
27 Chapter 26 "Kemampuan"
28 Chapter 27 "Pengujian"
29 Chapter 28 "Petarung"
30 Chapter 29 "Pembuktian"
31 Chapter 30 "Pembalasan"
32 Chapter 31 "Amukan I"
33 Chapter 32 "Amukan II"
34 Chapter 33 "Amukan III"
35 Chapter 34 "Tumbang"
36 Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37 Epilog Dokumentasi
38 Ilustrasi
39 Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40 Chapter 1 "Prolog"
41 Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42 Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43 Chapter 4 "Lembah Naga"
44 Chapter 5 "Roh Tameng"
45 Chapter 6 "Ikatan"
46 Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47 Chapter 8 "Tunggangan"
48 Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49 Chapter 10 "Gurun Hera"
50 Chapter 11 "Munafik"
51 Chapter 12 "Rencana Azrael"
52 Chapter 13 "Reruntuhan"
53 Chapter 14 "Kakak Beradik"
54 Chapter 15 "Tujuan"
55 Chapter 16 "Tak Terduga"
56 Chapter 17 "Sultan Muda"
57 Chapter 18 "Malam Terakhir"
58 Chapter 19 "Tragis"
59 Chapter 20 "Akhir"
60 Chapter 21 "Epilog"
61 Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis
Episodes

Updated 61 Episodes

1
VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2
Chapter 1 "Awal"
3
Chapter 2 "Pengintaian"
4
Chapter 3 "Penyamun"
5
Chapter 4 "Rampasan"
6
Chapter 5 "Pertolongan"
7
Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8
Chapter 7 "Perjalanan"
9
Chapter 8 "Saudagar"
10
Chapter 9 "Peristirahatan"
11
Chapter 10 "Sistem"
12
Chapter 11 "Pahlawan"
13
Chapter 12 "Berkeliling"
14
Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15
Chapter 14 "Perpisahan"
16
Chapter 15 "Keputusan"
17
Chapter 16 "Keberangkatan"
18
Chapter 17 "Bocah"
19
Chapter 18 "Elceria"
20
Chapter 19 "Perisai"
21
Chapter 20 "Putri"
22
Chapter 21 "Sebenarnya"
23
Chapter 22 "Raja"
24
Chapter 23 "Perseteruan"
25
Chapter 24 "Kondisi Syira"
26
Chapter 25 "Statistik"
27
Chapter 26 "Kemampuan"
28
Chapter 27 "Pengujian"
29
Chapter 28 "Petarung"
30
Chapter 29 "Pembuktian"
31
Chapter 30 "Pembalasan"
32
Chapter 31 "Amukan I"
33
Chapter 32 "Amukan II"
34
Chapter 33 "Amukan III"
35
Chapter 34 "Tumbang"
36
Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37
Epilog Dokumentasi
38
Ilustrasi
39
Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40
Chapter 1 "Prolog"
41
Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42
Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43
Chapter 4 "Lembah Naga"
44
Chapter 5 "Roh Tameng"
45
Chapter 6 "Ikatan"
46
Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47
Chapter 8 "Tunggangan"
48
Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49
Chapter 10 "Gurun Hera"
50
Chapter 11 "Munafik"
51
Chapter 12 "Rencana Azrael"
52
Chapter 13 "Reruntuhan"
53
Chapter 14 "Kakak Beradik"
54
Chapter 15 "Tujuan"
55
Chapter 16 "Tak Terduga"
56
Chapter 17 "Sultan Muda"
57
Chapter 18 "Malam Terakhir"
58
Chapter 19 "Tragis"
59
Chapter 20 "Akhir"
60
Chapter 21 "Epilog"
61
Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!