Chapter 6 "Budak" (D 18+)

...lPerhatian, Chapter ini mengandung adegan Kekerasan. Anak dibawah umur tidak perkenankan membacanya. Silahkan untuk melompati Chapter ini jika merasa tidak nyaman....

...Area 18+...

...Adegan Kekerasan ‼️...

...----------------...

Adegan Simbol

🍷 Mabuk

‼️ Kekerasan

🚨 Vulgar

🔞 Seksual

🔪 Pembunuhan

KETERANGAN : REGULASI AUTHOR.

SETIAP CHAPTER YANG MENGANDUNG UNSUR DEWASA AKAN DIKENAKAN RATING USIA.

SEMI 18+ : MENGANDUNG ADEGAN EROTIS DAN KEKERASAN RINGAN PADA SEBAGIAN PARAGRAF CHAPTER. TIDAK DISARANKAN ANAK DI BAWAH UMUR UNTUK MEMBACA.

D 18+ : MENGANDUNG ADEGAN DEWASA DAN KEKERASAN SADIS DI SELURUH BAGIAN CHAPTER YANG DI TULIS. TIDAK DIPERKENANKAN ANAK DI BAWAH UMUR UNTUK MEMBACA.

D 21+ : MENGANDUNG UNSUR DEWASA YANG KENTAL, ALUR CERITA YANG SANGAT BERAT, ADEGAN SEKSUAL DAN KEKERASAN SADIS YANG SANGAT BRUTAL. SEHINGGA HANYA DIPERUNTUKKAN UNTUK ORANG DEWASA.

DIHARAPKAN PEMBACA DAPAT MEMATUHI REGULASI AUTHOR. JANGAN SALAHKAN AUTHOR JIKA TERJADI SESUATU DI KEHIDUPAN NYATA KARENA MEMBACA NOVEL INI.

...----------------...

"Jadi, begini..."

Syira pun mulai menceritakan semua yang telah ia alami selama ini. Cerita berawal saat Syira terbangun dan mendapati dirinya berada disebuah tempat yang terlihat asing baginya.

Tangan dan kakinya terbelenggu pada rantai yang memasungnya. Suasana tempatnya terbangun sangatlah suram. Terdengar banyak suara rintihan orang-orang terutama anak-anak dan wanita. Syira pun menyadari bahwa ia sekarang berada di penangkaran Budak.

Tak lama kemudian seorang Pria berbadan gempal membuka pintu kurungannya.

'JLEDAK'

"Hei, bangun kau, Budak! Sekarang tiba giliran mu. Wa ha ha ha ha ha." Kata Pria berbadan gempal itu.

'SPLASS'

"Ittaaaaaaa!"

Syira yang masih setengah sadar tiba-tiba dikejutkan dengan deraian cambuk yang sangat keras mengenai bahunya. Secara spontan ia pun berteriak kesakitan.

"Ha ha ha, ayo teriaklah lebih keras lagi!" Kata pria itu.

"Dimana aku?! Lepaskan aku, egh!" Tegas Syira sembari memberontak.

"Ternyata kau masih bisa berontak ya, Budak. Baiklah, kita lihat seberapa tangguh dirimu menerima cambukan ini!"

'SPLASS...SPLASS...SPLASS..SPLASS'

"Aa aa aa aa aa aha aa aa!" Syira terus meronta-ronta kesakitan menerima derain cambuk yang terus menderanya.

"Ha ha ha ha! Luar biasaaaaa. Wa ha ha ha ha!" Pria gempal itu menikmati penyiksaannya terhadap Syira.

Karena tak kuasa menahan sakitnya deraian cambuk, Syira akhirnya pingsan. Dirinya lantas dipindahkan ke sebuah kerangkeng pedati dan siap dikirim ke pasar Budak untuk dijual.

Aku tak habis pikir, kenapa orang-orang itu menyiksa para Budak itu dengan amat kejamnya? Seharusnya, mereka dirawat dengan baik agar nantinya mereka terlihat sehat di depan para pembeli sehingga harga jualnya tinggi. Bukan malah diperlakukan seperti itu.

****

Singkat cerita, sampailah Syira di sebuah lapak penjualan Budak langka. Disinilah terdapat banyak Budak ras Demi Human langka dijual.

Syira termasuk golongan jenis Budak langka, yakni ras Demi Human harimau putih yang dianggap paling langka di dunia ini. Harga jualnya pun terlampau tinggi dipasaran Budak. Kelangkaan jenis ras yang diperdagangkan juga menjadi faktor penting untuk mematok harga jual Budak.

Semakin langka ras yang di perdagangkan, maka semakin tinggi pula harga jualnya. Bagi sebagian orang di dunia ini menganggap perbudakan adalah hal yang lumrah dilakukan.

Bahkan, praktik semacam ini sudah menjadi bisnis trend bagi mereka karena omset yang menguntungkan.

Waktu terus berlalu hingga tiga bulan lamanya Syira di lapak Budak tersebut. Akan tetapi, tidak ada seorangpun yang sanggup membelinya dengan harga yang selangit.

Seorang pria kurus lantas mendekati sel kurungan Syira. Tidak lain ia adalah pemilik dari lapak Budak tersebut.

"Cih"

'PLANG'

"Haaa..."

Mendengar selnya dipukul, Syira hanya meringkuk ketakutan.

"Kenapa dia tak kunjung laku? Yang benar saja, aku bisa rugi banyak." Gumam Si pemilik lapak tersebut.

Ia lantas menatap Syira dengan tatapan dingin. Tak lama kemudian dia mendapatkan sebuah ide yang menurutnya brilian.

"Aha! Kenapa tidak aku lelang saja Budak ini? He he he." Gumamnya.

Penjual Budak pun memutuskan untuk mengadakan sistem lelang agar Syira cepat terjual. Keesokan harinya, Syira lalu dibawa menuju alun-alun pasar untuk dipamerkan.

Setelah banyaknya tawaran harga yang di berikan. Seorang Saudagar Kaya pun memberikan tawaran harga tertingginya. Ia tentu saja terpilih untuk berhak membeli gadis malang ini.

Seorang Dukun pun memberikan sebuah tanda kutukan Budak diperut Syira dengan menggunakan teknik yang belum ku ketahui.

Kontrak Budak pun sukses dibuat. Lalu munculah sebuah ikon tulisan di pengelihatan Syira. Bertuliskan...

[The Slave Contract Has Been Bound🔒]

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba tubuh Syira mengecil menjadi seperti gadis yang berusia dua belas tahun. Mungkin penyebabnya adalah pada segel Budak tersebut.

Setelah kontrak sukses dibuat, Saudagar Kaya itupun menariknya ke dalam pedati yang aku gunakan sekarang ini. Lalu membelenggu tangan Syira dengan rantai kebelakang.

Saudagar Kaya itu kebetulan baru saja selesai dengan urusannya saat berkelana dan ingin kembali pulang ke tempat asalnya. Saudagar itupun menaiki pedatinya dan segera pergi dari tempat tersebut.

Ketika di pertengahan jalan Syira kembali merengek.

"Kemana kau akan membawaku? uhuk~uhuk." Tanya Syira sambil terbatuk-batuk.

"Kau akan ku bawa pulang!" Jawab Saudagar kaya itu.

"Lepaskan aku! egh! egh!" Ujar Syira sambil memberontak dan mencoba membuka ikatan rantai.

Bukannya marah, Saudagar menanggapinya dengan santai, ketika Syira memberontak. Dia bahkan mencoba untuk menenangkan Syira dengan lembut. Namun Syira tidak memperdulikan hal tersebut dan terus memberontak.

"Tenanglah dan diam, jika kau tak ingin tersakiti!" Ujar Saudagar Kaya dengan ramah.

"Lepaskan, aarggh!" Syira terus memberontak.

'CLEREZZZSS'

"Aaaaa... sakit... itu sakit" Teriak Syira histeris.

Karena tidak mematuhi perintah dari Saudagar tersebut, tak lama kemudian segel Budak di perut Syira pun aktif dan membuatnya seakan terbakar.

Setelah beberapa detik, rasa sakit segel itupun mulai memudar. Syira pun hanya bisa duduk lemas akibat efek dari segel Budak tersebut. Karena hal itu, Syira tidak berani lagi membantah perkataan Majikannya itu.

"Sudah ku bilang gadis kecil, jangan bertindak berlebihan." Pungkas Saudagar Kaya itu.

Syira hanya menelan ludahnya dan tak berani lagi membantah tuannya. Baginya sekarang menuruti majikannya akan membuat dia lebih nyaman.

****

Telah lama Saudagar Kaya itu mengendarai pedatinya dan sampailah ia di pertigaan yang terdapat sebuah papan petunjuk jalan. Saudagar itu lantas menghentikan kedua kudanya untuk melihat plang persimpangan jalan tersebut.

"Aku harus segera pulang! Cih, tidak ada pilihan bagiku!" Ujar Saudagar Kaya, sembari melihat plang persimpangan jalan.

Saudagar itu pun memutuskan untuk melalui hutan larangan Fluoran. Hutan yang dimana aku berteleportasi antar ruang dimensi sebelumnya. Hal itu dilakukannya untuk memangkas waktu perjalanan agar lebih singkat.

Namun sayangnya, nasib sial menghampirinya ketika ia melintasi hutan tersebut. Dari kejauhan Saudagar itu melihat sekelompok orang yang tengah menghunuskan pedangnya. Tak lain, mereka adalah Penyamun yang tadi siang telah kuhabisi

"Hentikan pedati itu sekarang!!" Teriak Bos Bandit.

"Ah, gawat, ada sekawanan Perampok. Aku harus pergi! Kalau tidak mereka akan membunuhku, ha aa aa!!" Ujar Saudagar Kaya itu mencoba untuk kabur.

"Kemana kau akan pergi, Tuan? uhuk~uhuk" Tanya Syira sambil terbatuk.

"Maafkan aku, aku harus meninggalkan mu. Sebab, tidak ada waktu lagi!" Balas Si Saudagar lalu melenggang pergi.

Oleh karena, Si Saudagar ketakutan saat melihat sekelompok Bandit itu. Dirinya akhirnya kabur meninggalkan Syira dan membiarkan pedati miliknya dijarah oleh mereka.

"Ha ha ha ha. Sepertinya kita dapat cekpot, Bos!" Ujar Bandit B.

Bos Bandit, lalu membuka penutup pedati alisnya terangkat ketika mendapati seorang gadis nan cantik tengah terbelenggu oleh rantai.

"Hem, apa!? Ternyata ada Budak cantik disini! Wah-wah-wah, he he he. Ayo bawa dia dan pedatinya!" Ujar Bos Bandit, sambil memerintah anggotanya.

"Ha ha ha, baik, Bos!" Ucap Bandit A.

Bandit A pun memeriksa kondisi Syira.

"Jangan menyentuhku!" Teriak Syira.

"Diam kau, Budak!!" Bentak Bandit A, sembari menikam pipi Syira.

Karena ketidakberdayaannya, Syira pun dibawa ketempat persembunyian para Bandit itu. Sehingga ia akhirnya bertemu dengan ku disana.

***

"Begitulah, Yudha-sama!" Pungkas Syira mengakhiri ceritanya.

Sekarang sudah jelas cerita latar belakangnya untuk saat ini. Jadi, dunia ini memang ada kekuatan sihir dan semacam kutukan rupanya. Aku sudah bisa menebak hal ini sebelumnya.

Dari cerita yang diutarakan Syira. Dia hanya bercerita dari ketika pada saat dirinya berada di penangkaran Budak itu. Kemungkinan besar ingatannya di hapus sebagian oleh para Dukun itu. Semua hal itu mungkin saja terjadi, karena dunia ini, sepertinya sihir sangat sering digunakan.

"Jadi, kau mengalami hilang ingatan, ketika kau menjadi seorang Budak kah?"

"Mungkin karena itu, Yudha-sama. Sebelum segel kontrak ini dibuat awalnya tubuh saya tidak seperti ini dan memang sebelum segel ini ada, saya sama sekali tidak dapat mengingat apapun."

"Benar kau tidak mengingat apapun tentang masa lalu mu? Apa kau masih ingat hari dimana sebelum kau menjadi Budak?"

"Saya sudah mencoba mengingatnya. Namun ketika saya mencoba mengingat kembali. Kepala saya terasa sakit!"

"Begitu rupanya. Baiklah, jika kau merasa sakit kepala karena mengingatnya. Lebih baik jangan dipaksakan dulu." Kataku.

"Umh..." Balas Syira mengangguk.

"Boleh kah saya bertanya pada, Anda?" Syira mencoba mengajukan pertanyaan.

"Ya ampun, kau jangan terlalu kaku seperti itu, Syira. Jangan terlalu formal dengan ku. Anggap saja aku ini teman mu. Kalau mau bertanya, tanya saja. Tidak usah menunggu izin dari ku."

"Maaf, Yudha-sama. Tapi saya- umh!" Aku lantas menaruh jari telunjuk ku ke bibirnya.

"Cukup, aku tidak mau mendengar alasan mu. Berhentilah, bicara formal mengerti!"

"Baiklah, Yudha-sama! Jika an- eh, kau memintanya. A-aku akan melakukannya. Tapi izinkan aku untuk tetap memanggil mu, Yudha-sama." Kata Syira agak sedikit tergagap.

"Jujur saja, kata Sama itu cukup mengganggu ku. Tapi karena kau ingin, maka tidak apa-apa. Baiklah, ajukan saja pertanyaan mu." Jawabku sembari memejamkan mata.

"Umh... Apa di dunia, Yudha-sama ada perbudakan?" Tanya Syira.

Sejujurnya pertanyaan itu cukup mengejutkan ku. Aku tak menyangka bahwa dia akan melontarkan hal semacam itu.

"Hem... Perbudakan ya! Ya, di jaman dulu memang ada sistem perbudakan di dunia kami. Tapi, karena jaman sudah berubah hal itu kini di tinggalkan. Karena menurut kami, perbudakan adalah perbuatan yang paling tidak manusiawi.

Hal semacam itu sudah dianggap kuno dan ditentang oleh banyak kalangan orang di duniaku. Kita sebagai mahkluk yang bisa berpikir, sadar, dan diberikan akal sehat.

Semuanya memiliki hak kebebasan yang sama, terkecuali orang-orang yang melakukan kejahatan dan melanggar norma.

Hanya merekalah yang pantas dicabut sebagian hak kebebasan hidupnya sesuai kejahatan yang dilakukannya." Jelasku padanya.

"Jadi, ada dunia seperti itu ternyata. Wah, aku ingin pergi ke sana."

Sepertinya Syira sangat antusias dengan dunia asalku. Walaupun sebenarnya tidak seluruh negara di dunia ku dapat menerapkan HAM dengan adil. Masih ada juga negara-negara Diktator dan Kolonialis yang menyepelekan HAM demi kepentingan penguasa atau kelompoknya.

Beberapa saat kemudian, aku kembali dibuat penasaran dengan bentuk dari segel Budak yang terdapat di perut Syira. Aku lantas meminta Syira untuk menunjukkan segel tersebut jika benar dia adalah seorang Budak.

"Oh ya, mengenai segel Budak yang kau ceritakan itu. Seperti apa bentuknya? Bolehkah aku melihatnya?"

"Tentu, Yudha-sama!"

Syira lantas mengangkat gaun putih yang dikenakannya hingga sebatas perut. Aku pun akhirnya dapat melihat dengan jelas bentuk dari segel Budak tersebut.

Bentuknya seperti sebuah lingkaran sihir dengan bintang terbalik ditengahnya.

"Aku baru lihat. Ternyata seperti itu bentuknya." Aku memandangi perut Syira dengan heran.

"Jadi, Yudha-sama, benar-benar tidak melihatnya tadi?" Ucap Syira malu-malu.

"Sudah kubilang, aku menggunakan kain hitam itu untuk menutup mataku. Kau masih ragu?"

"Aku tidak sekalipun ragu, Yudha-sama. Aku percaya dengan mu!" Balas Syira.

"Syukurlah!"

Aku sangat prihatin dengannya. Andai jika saja aku tidak terpanggil ke dunia ini. Kemungkinan Syira akan mengalami hal yang lebih buruk lagi kedepannya. Bukan tidak mungkin kesuciannya juga akan direnggut darinya.

"Bentar, bicara soal kesucian. Apa ni Cewek masih Perawan, yak?" Gumamku.

"Oh ya, Syira. Em, apakah kau masih Perawan?" Tanya ku malu-malu. Aku merasa tidak sopan menanyakan hal ini padanya.

Mendengar pertanyaan ku, Syira tersedak ludahnya. Ia bahkan mengangkat alisnya ketika mendengar hal tersebut. Secara spontan ia menampilkan ekspresi malu di wajahnya.

"Ha, aaa~ Te-tentu saja aku masih Perawan! Kenapa Yudha-sama, menanyakan hal itu?" Kata Syira malu-malu.

"Ti-tidak apa-apa. Aku hanya memastikan kau masih suci atau tidak. Karena dari kisah mu barusan, kau mengalami banyak sekali penyiksaan. Jadi, aku mengiranya kau mungkin saja-"

"Tidaaakkk, jangan berpikir yang aneh-aneh, Yudha-sama, aku jadi malu."

Ujar Syira memotong kalimat ku. Dia bahkan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya karena sangking malunya ia.

"Ya, habisnya kau itu cantik. Jadi, aku pikir mungkin saja mereka melakukan itu padamu."

Mendengar kalimat ku membuat Syira menjadi tertegun. Sepertinya ia merasa baper ketika ku berkata demikian.

"Cantik? Em, apa benar aku ini cantik? Aku tidak merasa seperti itu. Aku pikir mereka memperlakukan ku kasar dan menindas ku hanya karena aku ini jelek. Benar kan Yudha-sama? Memang logis sekali seperti apa yang kau katakan. Kalau memang aku cantik, harusnya mereka melakukan itu padaku. Tapi nyatanya tidak kan, jadi aku tidak secantik yang kau lihat." Kata Syira.

Dari perkataannya, Syira menunjukkan sikap rendah hatinya. Ternyata Syira memiliki hati yang amat lembut, dia bahkan tidak merasa kalau dia ini cantik. Menurutku, Syira hanya merasa insecure karena penampilannya yang berantakan sebelumnya. Oleh karena itu dia berucap demikian.

"Syira dengarkan baik-baik nasihat ku. Kau itu sebenarnya cantik. Ketika dirimu percaya bahwa kau itu cantik, orang lain pasti akan berpikiran sama.

Segala hal memiliki keindahan tetapi tidak setiap orang melihatnya. Begitu banyak hal dapat menjadi indah saat kau benar-benar melihatnya.

Hal-hal terindah di dunia tidak selalu dapat dilihat atau disentuh, melainkan juga dirasakan dengan hati." Kataku.

Syira kembali tertegun. Sepertinya kalimat ku barusan membuat ia seakan terbang kelangit ketujuh. Aku memang tanpa sadar mengucapkan kalimat-kalimat tersebut.

"Yu-Yudha-sama, nasihat mu sungguh berarti untuk ku. Aku akan berusaha untuk menghargai diriku sendiri. Berkat, Anda sekarang aku lebih percaya diri. Terimakasih banyak, Yudha-sama." Kata Syira terharu.

"Ya, sama-sama. Apa yang aku ucapkan ini agar kau bisa lebih semangat lagi."

Syukurlah nasihatku barusan membuat Syira lebih percaya diri. Semoga dengan ini Syira bisa lebih menghargai dirinya sendiri.

Bagaimana pun dia masihlah seorang Anak Remaja yang baru selesai puber, meskipun penampilannya sekarang tidak lebih dari anak dua belas tahun.

Kadang diusia tersebut, Anak Remaja sering kehilangan asa dan sering insecure pada dirinya sendiri.

Aku dapat menyimpulkan kenapa kesucian Syira tidak direnggut. Sepertinya memang ada alasan tersendiri mengapa para Mucikari itu tidak merenggut keperawanan dari Budak Wanitanya.

Mungkin saja hal itu tidak dilakukan, karena Si Penjual ingin memastikan para Budak Wanitanya masih tersegel kesuciannya, sehingga membuat harga jualnya tidak anjlok.

Bersambung...

(Chapter berikutnya "Perjalanan")

Ikuti juga Instagram author untuk mendapatkan info seputar update dan perkembangan novel ini di @saptayudha.author

Terpopuler

Comments

mr. Lucifer

mr. Lucifer

ok

2022-03-14

4

MOMONGA

MOMONGA

mantap👍

2021-07-16

2

lihat semua
Episodes
1 VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2 Chapter 1 "Awal"
3 Chapter 2 "Pengintaian"
4 Chapter 3 "Penyamun"
5 Chapter 4 "Rampasan"
6 Chapter 5 "Pertolongan"
7 Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8 Chapter 7 "Perjalanan"
9 Chapter 8 "Saudagar"
10 Chapter 9 "Peristirahatan"
11 Chapter 10 "Sistem"
12 Chapter 11 "Pahlawan"
13 Chapter 12 "Berkeliling"
14 Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15 Chapter 14 "Perpisahan"
16 Chapter 15 "Keputusan"
17 Chapter 16 "Keberangkatan"
18 Chapter 17 "Bocah"
19 Chapter 18 "Elceria"
20 Chapter 19 "Perisai"
21 Chapter 20 "Putri"
22 Chapter 21 "Sebenarnya"
23 Chapter 22 "Raja"
24 Chapter 23 "Perseteruan"
25 Chapter 24 "Kondisi Syira"
26 Chapter 25 "Statistik"
27 Chapter 26 "Kemampuan"
28 Chapter 27 "Pengujian"
29 Chapter 28 "Petarung"
30 Chapter 29 "Pembuktian"
31 Chapter 30 "Pembalasan"
32 Chapter 31 "Amukan I"
33 Chapter 32 "Amukan II"
34 Chapter 33 "Amukan III"
35 Chapter 34 "Tumbang"
36 Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37 Epilog Dokumentasi
38 Ilustrasi
39 Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40 Chapter 1 "Prolog"
41 Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42 Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43 Chapter 4 "Lembah Naga"
44 Chapter 5 "Roh Tameng"
45 Chapter 6 "Ikatan"
46 Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47 Chapter 8 "Tunggangan"
48 Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49 Chapter 10 "Gurun Hera"
50 Chapter 11 "Munafik"
51 Chapter 12 "Rencana Azrael"
52 Chapter 13 "Reruntuhan"
53 Chapter 14 "Kakak Beradik"
54 Chapter 15 "Tujuan"
55 Chapter 16 "Tak Terduga"
56 Chapter 17 "Sultan Muda"
57 Chapter 18 "Malam Terakhir"
58 Chapter 19 "Tragis"
59 Chapter 20 "Akhir"
60 Chapter 21 "Epilog"
61 Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis
Episodes

Updated 61 Episodes

1
VOLUME 01 "PENDAHULUAN"
2
Chapter 1 "Awal"
3
Chapter 2 "Pengintaian"
4
Chapter 3 "Penyamun"
5
Chapter 4 "Rampasan"
6
Chapter 5 "Pertolongan"
7
Chapter 6 "Budak" (D 18+)
8
Chapter 7 "Perjalanan"
9
Chapter 8 "Saudagar"
10
Chapter 9 "Peristirahatan"
11
Chapter 10 "Sistem"
12
Chapter 11 "Pahlawan"
13
Chapter 12 "Berkeliling"
14
Chapter 13 "Godaan" (SEMI 18+)
15
Chapter 14 "Perpisahan"
16
Chapter 15 "Keputusan"
17
Chapter 16 "Keberangkatan"
18
Chapter 17 "Bocah"
19
Chapter 18 "Elceria"
20
Chapter 19 "Perisai"
21
Chapter 20 "Putri"
22
Chapter 21 "Sebenarnya"
23
Chapter 22 "Raja"
24
Chapter 23 "Perseteruan"
25
Chapter 24 "Kondisi Syira"
26
Chapter 25 "Statistik"
27
Chapter 26 "Kemampuan"
28
Chapter 27 "Pengujian"
29
Chapter 28 "Petarung"
30
Chapter 29 "Pembuktian"
31
Chapter 30 "Pembalasan"
32
Chapter 31 "Amukan I"
33
Chapter 32 "Amukan II"
34
Chapter 33 "Amukan III"
35
Chapter 34 "Tumbang"
36
Chapter 35 "Nasib" [ARC VOL 1 END]
37
Epilog Dokumentasi
38
Ilustrasi
39
Kisah Sang Perisai "PENDAHULUAN"
40
Chapter 1 "Prolog"
41
Chapter 2 "Peristiwa" (SEMI 18+)
42
Chapter 3 "Pembantaian" (SEMI 18+)
43
Chapter 4 "Lembah Naga"
44
Chapter 5 "Roh Tameng"
45
Chapter 6 "Ikatan"
46
Chapter 7 "Kaiju Naga Langit"
47
Chapter 8 "Tunggangan"
48
Chapter 9 "Rumah Pohon" (SEMI 18+)
49
Chapter 10 "Gurun Hera"
50
Chapter 11 "Munafik"
51
Chapter 12 "Rencana Azrael"
52
Chapter 13 "Reruntuhan"
53
Chapter 14 "Kakak Beradik"
54
Chapter 15 "Tujuan"
55
Chapter 16 "Tak Terduga"
56
Chapter 17 "Sultan Muda"
57
Chapter 18 "Malam Terakhir"
58
Chapter 19 "Tragis"
59
Chapter 20 "Akhir"
60
Chapter 21 "Epilog"
61
Awakening Of The Hero Commander Telah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!