Episode 17.A Complicated Love Story

Aku dan Josh keluar dari ruang operasi. Sudah lewat pukul sembilan malam. Pasien kami dalam kondisi stabil walaupun jalan penyembuhannya masih panjang.

 

Yang jelas sekarang ini aku kelelahan. Aku ingin istiharat. Semua drama hari ini sangat menguras energi dan emosi. Walaupun setengahnya aku jalani dengan doa syukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup.

 

Aku berjalan ke arah kamar kontainer. Tempat aku dan satu orang dokter wanita pemimpin tim berbagi kamar. Dia sedang shift tugas, karena kamar ini kosong. Setelah menganti baju shirt dan celana tidur  yang nyaman aku bersiap memejamkan mataku ketika suara ketukan membatalkan niatku masuk ke tempat tidur.

 

Siapa yang mengetuk pintuku. Apa ada emergency lagi. Aku bergegas membuka pintu.

 

Gerald berdiri di depan pintuku. Sejenak aku binggung kenapa dia disini.

 

"Gerald? Kenapa kau disini? Ada situasi darurat? Tunggu dulu aku akan berganti pakaian."

 

"Tidak." dia mendorong pintu dan masuk ke kamar. Aku masih memandangnya dengan binggung.

 

"Aku mengkhawatirkanmu ... Kenapa kau selalu berusaha menentang perintahku."

 

"Maksudmu?"

 

"Kenapa kau pergi keluar sana tanpa persetujuanku?" Aku sekarang terpancing. Aku sudah lelah dan dia mengajakku berdebat.

 

"Itu sudah tugasku, kau tidak bisa melarangku melakukan tugasku." aku berbalik. Dan duduk di kursi baca menatapnya. "Gerald, I'm tired. Can I get my rest."**

 

"Kau tidak bisa keluar kesana lagi Amanda, berjanjilah kau tidak akan melakukannya lagi." suaranya naik. Aku terpancing sekarang.

 

"Major, kau tahu sesuatu..." Aku maju dan berdiri didepannya. Sudah cukup, aku kesal  dia setiap kali dia berusaha melarangku. "Menurut sistem, pangkatku lebih tinggi darimu, aku bukan bawahanmu. Jadi berhentilah berusaha mengaturku ..." Aku menunjuk dadanya, membuat dia terdiam. Dia pikir aku bawahannya yang harus menuruti semua perintahnya.

 

"Aku tak bisa membiarkanmu diluar sana Amanda!" dia memegang tanganku.

 

"Kenapa?" Aku bertanya sambil berusaha melepaskan diri. Tapi aku terkejut ketika tiba-tiba dia memelukku begitu erat sehingga aku tak bisa bergerak.

 

"Aku ketakutan jika aku tak bisa melihatmu lagi. God, you scare me to death Amanda." Aku terdiam karena terkejut atas pelukannya. Otakku beku belum bisa mencerna ini ketika kata-katanya berlanjut, "Aku berusaha menjauhkanmu dari medan perang, tapi kau malah mencari kesempatan menentang bahaya. Aku begitu takut tak bisa melihatmu kembali dari ruangan itu, kenapa kau selalu menentangku."

 

Apa ini!

 

"Gerald.... " aku tak bisa bergerak dan bernapas karena dia memelukku begitu kuat. Kata-katanya menghambur membuatku bingung sementara jantungku menggila.

 

"Aku baik-baik saja, lepaskan aku." dia perlahan melepasku. Tapi tidak sepenuhnya karena dia hanya menurunkan tangannya ke pinggangku. Jantungku memompa darah lebih cepat. Adrenalin sudah beredar di keseluruh tubuhku.

 

"I have confession Amanda. I care so much about you. And I just realized today,  I'm so afraid gonna lose you in that room and I promise my self  if you come back, I must tell you about this." **Kata-kata itu membiusku, mengunciku dan membuatku tak bisa bicara. Jadi ini sebab kenapa dia bertindak menyebalkan dan   selalu menentang kepergianku.

 

Aku belum sepenuhnya sadar  ketika Gerald menarikku lebih dekat dan bibirnya yang hangat menemukan bibirku dengan menuntut. Aku terkesiap menerima ciumannya, otakku menolak, tapi pria ini terlalu sulit untuk ditolak, dia mengunci pelukannya, menutup pintu dibelakangku dan menekanku ke pintu. Entah bagaimana kemudian aku berakhir dengan membalas ciumannya.

 

Ciumannya begitu manis dan terasa menuntut sekaligus. Aku mencium parfumnya. Dominasi tubuhnya dan ciumannya membuatku gila dan tidak bisa berpikir lurus lagi. Aku terus memikirkannya dan harus kuakui memimpikannya sejak terakhir percakapan gila itu. Aku menginginkan lebih dari sekedar ciuman darinya.

 

"Gerald..." dia berhenti dan memandangku. Sementara tangannya tetap melingkar di pinggangku. Aku dan dia terengah. Ciuman tadi membuat oksigen menipis disekeliling kami. Aku pasti sudah kehilangan rasionalitasku karena merasakan diriku menyukai pelukan dan ciumannya. Tanpa kusadari tanganku telah berada di tengkuknya.

 

"Amanda, I care about you." dia menciumku lagi. "Don't ever go out there alone again. You freak me out. I can't bear to lose you." **dia menciumku lagi, kali ini tanpa keraguan.

 

Aku terbakar dengan ciumannya. My body fully responded. It's just to long and I'm craving this cuddle, he have to much feromon. I blame on that! While my brain warn me. This to much danger Amanda. You will burn.**

 

"This is insane."** aku berbicara pada diriku sendiri yang membalas ciumannya.

 

"I know, .... " Ciuman intense Gerald menyasar leherku. Dia menekanku ke tubuhnya. Aku mendesah. Jantungku berdetak kencang. Aku menginginkannya. Dan saat dia menekan pinggulku ke depan melawan tubuhnya, saat itu pikiranku akhirnya menyerah kalah melawan tubuhku. Aku balas menekankan tubuhku. Merasakan sensasi menyenangkan menyebar ke seluruh tubuhku. Ini terlalu intense untuk ditolak dan tubuhku menginginkan pelepasan setelah sekian lama.

 

"Stop Gerald ... Gerald we need to stop." Alarm bahaya di otakku akhirnya berhasil menghentikanku, aku mendorongnya, aku harus menghentikan ini, sebelum tak bisa lagi. Gerald menghela napas berat. Dia menarik dirinya dariku.

 

"I'm sorry Amanda. I lost my control." I nearly lost mine too. Dia masih mengurungku di depan pintu.

 

"Gerald, kau punya kekasih menunggumu dan aku punya seseorang menunggu. Kita tak bisa melakukan ini."

 

"I know. I'm sorry. I just ... freaking out and lost my mind." Dia memandangku. "Aku lega kau baik-baik saja." dia menyentuh wajahku. Kali ini tanpa maksud apapun.

 

"Get rest Amanda, good night." Dia pergi sama dengan kedatangannya. Tiba-tiba menghilang dari pintuku. Sementara aku diam mematung memandang pintu yang tertutup didepanku.

 

-----------------

 

Aku bangun dengan sakit kepala dan mata merah karena tak bisa tidur. Tubuhku lelah, tapi otakku terus berpikir. Aku tak bisa lepas dari pengaruh ciuman itu. Semalaman aku terus dibayangi perkataan Gerald. Hidupku sudah cukup padat dengan tiga pria mencoba menarikku. Dua diantaranya berada di medan perang paling mematikan di dunia. God, I just ordinary woman, don't ask me to be a super woman with a complicated love story. Ini doa teraneh yang kuminta di pikiranku pagi ini.

 

Aku bangun, memaksakan diriku ke cafetaria tentara untuk segelas kopi dan sepiring sarapan.

 

Aku menikmati sarapan tenangku sambil mengecek pesan masuk. Aku belum membalas pesan Adrian dari kemarin, dia beberapa bulan ini bersikap manis, dia tahu jika aku punya pekerjaan aku tak bisa membalasnya.

 

"Aku dengar kejadian kemarin. Thanks God Amanda kau baik-baik saja." Howard duduk didepanku.

 

"Kau mendengarnya. Jika kau disampingku kau akan pucat seperti Josh."

 

"Kalian membicarakanku , aku bersyukur bisa sarapan pagi ini dan bertemu kalian. Hallo Howard, aku dua kali hampir mati kemarin. Kau mau dengar ceritaku." Josh bergabung di mejaku dan duduk di samping Howard dan langsung ke headline berita terpanas hari ini dengan suara lantang.

 

"Dokter Josh, aku mendengarnya. You should tell us more." Ajaib tiga orang perawat langsung tertarik dengan suara Josh dan langsung mengisi meja panjang itu. Ya Tuhan, ketenanganku di gangbang oleh perkumpulan story telling di pagi cerah ini.

 

"Dokter Josh, you guys scare me to death. How you could thinking to fly carried that bomb." Sekarang ditambah Gerald yang duduk di samping kananku. Dia melihatku.

 

"You looks tired Amanda." Sial, ini karena kau menciumku stupid jerk! Aku ingin menyumpah sekarang.

 

Aku minum kopiku dengan cepat sementara Josh dengan semangat bercerita. Seluruh meja dipenuhi orang orang yang mendengarkan. Aku tidak bisa sarapan dengan tenang disini. Aku bergeser pindah meja. Sementara Josh masih semangat bercerita.

 

"Sorry about last night Amanda. I make you can't sleep?" Gerald menghampiriku Ternyata dia sadar. Aku menatapnya dan tak tahu apa yang harus kuucapkan tentang itu.

 

"Jangan menjadikannya beban, I care about you. Kita tetap bersahabat seperti sebelumnya dan kita tim kerja yang solid. Oke."

 

"Fine..." dia bisa saja berkata begitu. Dia tidak tahu apa yang terjadi di kepalaku soal ciuman tiba-tiba itu. Apa pria hanya berpikir serius ketika masalahnya dibawa ke ranjang.

 

"Kita dipanggil oleh Kolonel James jam sepuluh. Kurasa ini masalah kemarin. Bagaimanapun kejadian kemarin akan ada impactnya. Mungkin ada reportase tambahan untuk menaikkan moral prajurit dan kurasa ini akan di blow-up." Aku belum memikirkan ini. Tapi memang kejadian kemarin bisa membuatku dalam masalah besar jika kami tidak berhasil. Aku bertanggung jawab atas permintaan itu. Tapi sebaliknya jika berhasil ini akan jadi media publikasi yang bagus untuk menaikkan moral prajurit dan pemerintah.

 

Seakan Nad Ali dan Laskah Gah belum cukup, tentara tambahan didatangkan untuk melakukan operasi di sebuah daerah di perbatasan Helmand bernama Sangin,  berdekatan dengan barat Nad Ali,  sejak 2008 Sangin adalah medan pertempuran paling berdarah yang dihadapi UK army. Tercatat hampir 100 orang terbunuh dalam operasi dan patroli di distrik ini. Banyak protes atas penempatan kekuatan army selama ini di masyarakat Inggris dan berkembang spekulasi liar tentang tujuan penempatan ini.

 

Tampaknya mereka perlu berita positif soal Afganistan dan prajurit itu Ross akan jadi fokus didepan. Apakah pekerjaanku akan bertambah menjadi duta public relation sekarang.

 

"Amanda... " Gerald tampaknya merasa bersalah dengan kediamanku.

 

"Apa."

 

"Katakan sesuatu."

 

"Apa yang harus kukatakan?" aku memandang Gerald sambil bertopang dagu.

 

"Apa saja asal kau jangan diam seperti itu."

 

"Aku tak tahu apa yang harus kukatakan, selain aku butuh more caffein untuk bertahan hari ini."

 

"Kau mau es krim coklat."

 

"Es krim? Tidak ada es-krim di sana." aku melihat ke tempat penyajian makanan. Jika aku melewatkan sesuatu.

 

"Aku menyimpannya untukmu. Koki membuatnya kemarin untuk percobaan dan enak."

 

"Aku tahu siapa yang kaubicarakan Mrs. Delaney. Dia tergila-gila padamu." Gerald tertawa sekarang. Itu memicu senyumku.

 

"Tunggu disini, kau cantik kalau tersenyum. Aku akan memberikanmu es krim apa saja asal kau tetap tersenyum." Sekarang dia merayuku?

 

Tapi dia memang tampan bukan ...

 

Amanda kau sudah gila, kau punya Adrian!?

 

Baiklah sekarang aku punya angel dan evil bicara di kedua sisi telingaku. Why my love story is so complicated. Arrgggghhhhh

🌸🌸🌸

》》 Gerald, I'm tired. Can I get my rest."

Gerald aku lelah bisakah aku mendapat istirahatku.

 

 

 

 

》》 I have confession Amanda. I care so much about you. And I just realized today,  I'm so afraid gonna lose you in that room and I promise my self  if you come back, I must tell you about this."

Aku punya pengakuan Amanda. Aku sangat perduli padamu dan aku baru menyadarinya hari ini. Aku begitu takut kalau aku akan kehilangan dirimu di ruangan itu dan aku berjanji pada diriku sendiri, jika kau kembali aku akan memberitahu mu

 

 

 

"》》 Amanda, I care about you." dia menciumku lagi. "Don't ever go out there alone again. You freak me out. I can't bear to lose you."

Amanda, aku sayang padamu. Jangan pernah pergi keluar sana sendiri lagi. Aku tidak bisa menanggung ( menyalahkan diri) jika aku kehilangan kau

 

 

 

 

 》》 My body fully responded. It's just to long and I'm craving this cuddle, he have to much feromon. I blame on that! While my brain warn me. This to much danger Amanda. You will burn.

Tubuhku menanggapinya. Ini terlalu lama dan aku membutuhkan belaian ini. Dia punya terlalu banyak feromon. Sementara otakku memperingatkanku. Terlalu berbahaya Amanda kau akan terbakar

 

"This is insane."

Ini gila

 

 

Terpopuler

Comments

Mrs. Kingqueen

Mrs. Kingqueen

well gak dapet Chris Hemsworth, Neil Hemsworth pun jadi yaaaaa 😅😅😅😅😅

2022-06-30

0

ohana

ohana

bikin otak, hati, ma body sejalan itu complicated sometimes

2022-04-09

0

Reni Marini

Reni Marini

sooo complicated..... love it damn...

2021-08-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!