Episode 12. Preparation Moshtarak Operations

Januari 10, 2012

Beberapa  hari ini sejumlah besar heli berdatangan ke Bastion. Dengungannya membahana di atas kepalaku ketika aku berjalan ke Ruang Komando Utama. Kesibukan luar biasa diudara tapi ini bukanlah puncaknya. Ini baru persiapan.

Ini heli griffon CH 147

Adrian mengatakan akan terjadi insertion terbesar dengan 11 gelombang penerjunan prajurit, Operasi udara terbesar yang pernah dilakukan. UK RAF akan didukung  CANADA Air Force mengerahkan setidaknya hampir 40 helikopter  CH-53 and MV-22 helicopters, sementara kekuatan di pinggir kota akan maju ke tengah. Dan akan didukung oleh fighter jet, uncrew aerial vehicle Predator dan tiga CH-147 Chinook yang dikawal oleh empat CH-146 Griffon. Pesawat MEDEVAC dan CCAST juga dipakai dalam permulaan penerjunan.

Aku melihat kesibukan luar biasa di base pendaratan helicopter sebelah barat camp. Sementara para tentara sudah memulai persiapan menurut tim-tim tugas pertempuran mereka. Konferensi room  beberapa hari ini dipenuhi jadwal para tentara untuk briefing misi.

Ini Pesawat Predator Uncrew ya ..pernah liat kan di Film

"Amanda!" sebuah suara yang kukenal memanggilku. Howard berlari mendatangiku. Aku mengabaikannya sejak pembicaraan terakhir kami. Sekarang apa yang dia inginkan?

"Howard, ada apa ..." aku menunggunya berbicara dengan enggan.

"Kau sudah makan. Ayo kita makan siang bersama." Rupanya ini cuma urusan makan siang.

"Aku akan ke ruang komando utama. Pergilah." aku langsung berbalik badan.

"Tak bisakah kau hargai aku yang sudah menyusulmu kesini." dia menyela dan menghalangi langkahku. Dan menarikku ke selasar di samping bangunan yang lebih terlindung.

"Howard, tak ada yang memintamu kesini. Dan kau tahu aku juga sudah menemukan penggantimu dengan cepat, jadi jangan buat hidupku tambah rumit, sudah hampir satu setengah tahun berlalu."  aku mundur selangkah karena dia begitu dekat. Rasanya tidak nyaman berdiri didekatnya, walaupun kami sudah bersama selama tiga tahun sebelumnya.

"Kau membuang tiga tahun kita untuk pria yang baru kau kenal beberapa bulan?"

"Apa kau tak ingat kau terlebih dahulu yang melakukannya Howard?"

"Itu sebuah kesalahan, biarkan aku memperbaikinya Amanda, aku memohon padamu. Beri aku satu kesempatan lagi. Kali ini menikahlah denganku, aku tak akan mengkhianatimu lagi." dia mengulurkan sebuah cincin. Sebuah cincin berlian yang pernah kulemparkan kembali padanya. Aku diam. Aku tak tahu dia adalah pria seegois ini. Aku dibebani tanggung jawab untuk mengerahkan semua pikiranku untuk menjamin keselamatan jiwa-jiwa prajurit di kamp ini. Pria egois ini menambah beban pikiranku dengan lamarannya.

"Kau egois Howard, tak bisakah kau lihat disini kita sedang bertaruh nyawa. Kau hanya memikirkan dirimu sendiri. Aku sangat kecewa padamu."

"Amanda ... aku tak bermaksud begitu. Aku ... "

"Stop Howard, ... aku tak ingin mendengar apapun lagi. Bicaralah padaku ketika aku sudah di London. Just stop!? Jika kau berani menggangguku lagi. Aku akan memulangkanmu dengan pesawat pertama yang terbang ke London. Kau harus ingat kau dibawah komando militer sekarang, aku atasanmu!. So do your job properly or I will kick you out from this base **... " aku menunjuk jariku padanya, sambil berjalan cepat  kedepan dan menabrak bahunya. Aku tak perduli. Aku benar-benar marah mendengar kata-kata itu. Dia berani melamarku saat kami diambang pertempuran. Dimana kepatutan moralnya berada.

Aku masuk ke ruang Komando utama, mengikuti brefieng pimpinan tim terakhir sebelum besok kami memulai operasi. Gerald sudah ditempatnya dan aku menghenyakkan tubuhku di sampingnya.  Dia melihatku masuk.

"Ada apa? Kau terlihat tidak baik ..." Gerald berbisik melihatku yang duduk diam disampingnya.

"Nothing ... " aku menjawab pendek sambil menghembuskan napas frustasi.

"Seseorang mengganggumu? Aku bisa  mengepaknya kemudian memuatnya di peti besi dan membawanya pergi di jadwal cargo pertama penerbangan ke London. Kau tinggal memintaku, jika sebelumnya kau ingin aku memberikan dia sedikit luka fisik aku juga bisa mengabulkannya. Sedikit memar tak akan membunuhnya, atau kau ingin melihat sedikit bercak darah, semua bisa diatur .... " aku seketika  menyeringai lebar mendengar Gerald berbicara tentang rencana gilanya. Dia sukses membuatku tersenyum lebar.

"Thank you. It's a relief to have  pyschopat friend who can do all dirty job."**

"I take word pyschopat as compliment. My pleasure to serve you mam." **dia memberikan hormat sambil tersenyum lebar tanpa dosa sekarang.

"Shut up Gerald.... " aku masih menyeringai lebar sambil membuka materi briefing yang sudah dibagikan dimeja kami. Sementara kami menunggu Kolonel James Cowan untuk memulai briefing.

"Really Amanda? You need my help? Aku tidak berniat mencampuri urusan pribadimu, tapi kau bisa meminta bantuan apapun dariku jika pria itu berani menganggumu. " sekarang dia bertanya serius padaku.

"No, I can handle this Gerald. Thanks... Dia tak akan mengganguku lagi." Aku tersenyum sambil menepuk bahunya.

Colonel Cowan tiba tak lama kemudian. Kami segera berdiri menyambut kehadirannya. Briefing segera dimulai. Head tactical Team menjelaskan pada kami sekali lagi cakupan operasi kami yang rencananya akan dilaksanakan dua hari lagi. Sementara kami IASF masih mengupayakan negosiasi penyerahan senjata di jam-jam terakhir yang tampaknya tidak akan berhasil.

1.100 tentara ANF telah diterjunkan di area sekitar kota Nad Ali dan Laskah Gah yang menjadi fokus UK Army. Beberapa unit telah diturunkan untuk membuat outpost combat  dikota-kota sasaran. Alur serangan dan rute pergerakan pasukan telah dipetakan.

Penurunan gelombang pertama pasukan akan dilakukan jam 2 pagi tanggal 13 Feb. Medical diminta mempersiapkan timnya. Dari awal serangan akan ada 3 tim yang berjaga sementara satu tim akan siaga sebagai cadangan. Di pertempuran seperti ini kontak pertama akan selalu memakan korban paling besar. Aku tegang karena aku memimpin misi. Tapi semoga semua persiapan yang kulakukan membuat segalanya lancar.

Aku kembali ke kantor setelah briefing marathon hampir dua jam itu. Meeting kebanyakan membahas masalah teknis penyerangan, itu bukan bagianku tapi aku harus mendengarkan sebagai gambaran besar kondisi lapangan yang kami harus hadapi.

Pintuku tiba-tiba terbuka tanpa diketuk. Aku langsung mengangkat kepalaku melihat siapa yang datang.

"Howard, apa lagi yang kau inginkan..." aku menghela napas melihat Howard memasuki kantorku.

"Aku hanya ingin minta maaf soal tadi, kau benar bahwa aku egois .... "

"Kau bisa minta maaf dengan tidak muncul didepanku sekarang, aku hanya butuh ketenangan untuk melakukan pekerjaanku." kata-kataku datar dan aku menatapnya dengan tatapan dingin.

"Baiklah, aku hanya membawakanmu coklat fudge. Koki sedang membuat ini di kantin, ini enak. Aku ingat kau sangat menyukainya...jadi aku mengambilnya untukmu." Howard meletakkan kue coklat itu dimejaku dan langsung pergi.

Aku menghela napas. Rasanya baru kemarin kami menghabiskan waktu berdua berbicara dan tertawa begitu dekat sambil menghabiskan kue coklat berdua. Saat-saat paling membahagiakan yang pernah kuingat dalam hidupku.  Sebelum dia juga memberiku saat yang paling berat kemudian. Entah kenapa dia datang kesini kembali. Saat aku sudah perlahan menata hatiku kembali.

🌸🌸🌸🌸

Jangan lupa vote sayang

TERJEMAHAN

》》 So do your job properly or I will kick you out from this base.

Jadi lakukan pekerjaanmu dengan benar. Atau aku akan menendangmu keluar dari pangkalan ini.

》》 Thank you. It's a relief to have  pyschopat friend who can do all dirty job."**

Trims. Suatu kelegaan punya teman psikopat yang bisa melakukan semua perkerjaan kotor

》》"I take word pyschopat as compliment. My pleasure to serve you mam." **

Aku akan merima perkataan psikopat sebagai pujian. Senang bisa melayani anda Bu

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***