Episode 13. FIrst Month of Operation Moshtarak

Karma is only a bicth if you are.

 

Kata-kata itu sepertinya sangat benar.  Baiklah, aku penasaran kenapa Howard kembali datang padaku. Akhirnya aku mencari informasi melalui seorang teman di rumah sakit tempatku bekerja.

 

Ternyata Florence berselingkuh dengan seorang dokter lainnya  sebulan yang lalu dan itu penyebab mereka putus. Beritanya sudah tersebar, tapi aku tidak pernah mendengarnya karena tidak ada yang mau menyampaikannya padaku. Aku alergi terhadap semua pembicaraan tentang Howard dan mereka sudah tahu untuk tidak membahasnya didepanku.

 

Sekarang aku merasa seperti menjadi ban pengganti. Apa dia pikir aku bisa dipinggirkan dahulu terus kemudian digunakan lagi. Sekarang kau tahu rasanya dikhianati. Kembali padanya, tak akan pernah ada dalam kamusku.

 

Dia terus mencoba bersikap baik padaku. Menyapaku, mengajakku bicara. Aku tak ambil pusing, selama dia tak memaksa kontak fisik atau pembicaraan personal padaku. Sekarang tampaknya aku telah mencapai titik dimana aku bersyukur bisa putus dengannya.

 

Dan aku fokus ke pekerjaanku, dalam empat minggu ini setelah permulaan serangan, kami berada di titik tekanan tertinggi tekanan pekerjaan kami.

 

Tanggal 13 February jam tiga pagi IASF pangkalan Bastion dan Air Field Kandahar  memulai Operasi infiltrasi udara paling besar yang pernah dijalankan. Baku tembak pertama yang tercatat bukanlah oleh para prajurit. Tapi oleh sebuah pesawat Predator  dan Apache AH-64 yang menyerang pemberontak yang sedang memasang senjata anti pesawat dan memasang perangkap bomb di jalanan.

 

Pada saat hari pertama menurut data kami menerima lonjakan 54 orang korban terluka. Baku tembak massive penyebabnya tentu saja. Selama 4 minggu ini sistem telah mencatat menerima lebih dari 734 korban** masuk ke dua fasilitas perawatan di Kandahar dan Bastion. Kebanyakan luka karena baku tembak dan military booby trap.

 

** Ini adalah data resmi IASF selama pertempuran Mostarak.

 

Aku dan Gerald, kami telah menjadi tim kerja yang kompak. Selama Ambulan Udara berjalan syukurlah tidak ada kejadian penembakan yang menimpa kru Medical UK. Walaupun kemungkinan itu selalu ada dan aku tiap hari selalu dibayangi ketakutan atas kejadian itu. Sementara di pihak lain satu pilot US tewas dan dua medical staff terluka saat pemberontak mencoba menjatuhkan dua helikopter MEDEVAC mereka dengan senjata pelontar granat.

 

"Gerald, aku harus mengunjungi outpost medical di Nad Ali, sekaligus membawa logistik baru. Bisa kau atur heli untukku?" ada tim dokter yang sudah 2 minggu bertugas disana, keadaan sudah mulai bisa terkendali sekarang. Walaupun operasi masih terus berjalan dan tetap ada korban terjadi. Kupikir aku harus memberikan support mental terhadap mereka yang bertugas di garis depan.

 

"Kau ke Medical post Nad Ali? Situasi belum begitu aman Amanda. Masih banyak kontak senjata disana. Aku tak menyarankan kau pergi kesana. Lagipula medical post disana dijaga ketat. Medical crew kita aman disana." Gerald masih memperhatikan layar di ruang komando utama yang memperlihatkan titik pergerakan squadron CCAST, MEDEVAC didepannya.

 

"Aku perlu melihat kru yang bertugas disana Gerald, setidaknya  aku memberikan dukungan moral bagi mereka. Kasus emergency sudah cenderung turun dan bisa ditangani kepala tim masing-masing yang bertugas." Gerald akhirnya melihatku.

 

"Resikonya masih terlalu besar, pemberontak masih aktif  bergerilya. Kau pimpinan tim. Jika terjadi sesuatu padamu keadaaan bisa kacau disini. Tunda dulu setidaknya beberapa minggu lagi sampai keadaan lebih tenang." Matanya kembali ke layar utama.

"Gerald, heli MEDEVAC  kita ada lambang palang merah, mereka tak mungkin menembaki tenaga kesehatan." Aku masih berkeras mendapatkan approvalnya. Aku tak berdaya, di Medical aku memimpin, tapi Gerald yang tetap memimpin suaqdron penerbang, semua operasi penerbangan MED dan CCAST masih berada ditangannya.

 

"Kau berapa tahun di area perang Afganistan Amanda, jangan membuatku tertawa! Kau tahu ini medan perang! Semua bisa terjadi. Tidak ada izin untuk kepergianmu. Dismiss Doc!" Dia sekarang menyilangkan tangannya didepan dada. Sekarang aku tak bisa membantahnya. Aku benci orang militer, mereka sama sekali tidak bisa dibujuk. Otoriter.

 

Aku keluar ruangan Komando tanpa hasil. Aku sedikit kesal pada Gerald. Helicopter MEDEVAC akan tetap mengudara dan kembali lagi ke pangkalan. Aku melihat lapangan terbang di utara, apa mungkin aku bisa menyelinap ke sana. Penerbangan ke sana mungkin hanya sekitar 35 menit. Aku bisa kembali tanpa ketahuan. Tapi kemungkinan besar aku ketahuan, jika ketahuan akan jadi insiden buruk. Ini ide yang sama sekali tidak bisa dipakai. Melawan perintah otoritas bukan pilihan yang tepat untuk catatan kenaikan pangkat.

 

"Jangan berpikir untuk menyelinap pergi Doc." tiba-tiba Gerald berada di belakangku. Aku kaget mendengar suaranya yang tiba-tiba.

 

"Aku tak berpikir begitu."

 

"Benarkah?" dia menyeringai memandangku. Aku sebal dengan sikap sok pintarnya. Mayor tampan didepanku ini tahu memanfaatkan kapasitas otaknya.

 

"Aku pergi .... " tak ada gunanya berdebat dengannya. Kau tak akan menang.

 

"Hei Doc, ayo makan siang ...." dia senang sekali memanggilku Doc. Aku tak memperdulikannya dan terus berjalan. Aku memang mau makan siang. Sendirian.

 

"Amanda, ayolah Doc, kau tahu apa yang kukatakan benar. Jika terjadi sesuatu padamu. Aku dipastikan akan turun pangkat karena menyetujui kepergianmu. Lagipula kondisi memang masih kritis." dia menjejeri langkahku sekarang.

 

"Yes sir. Understood." Aku menjawab singkat tanpa melihatnya. Aku melihat Howard didepan. Dia pasti akan memanfaatkan kesempatan untuk bermanis-manis denganku lagi. Aku menghela napas pendek,  aku malas untuk meladeninya bermanis-manis.

 

"Amanda,... " dia berjalan menghampiriku.

 

"Ayo makan, kau ingin kuambilkan." Dulu, dia tau apa yang kusukai atau tidak. Dia masih mengingatnya? Hubungan kami terlalu manis dan dia memang tipe romantis.

 

"Amanda akan bergabung di meja kami Doc. Dia datang bersamaku jika kau tak keberatan." Gerald mengambil alih situasi.

 

"Sorry Howard ... " aku mengikuti Gerald. Dia perlu tahu bahwa aku tak akan pernah mengikutinya lagi. Aku mungkin memaafkan tapi aku tak pernah kembali padanya.

 

"Mantanmu itu masih berusaha. Dia gigih." Gerald berbicara setelah kami duduk dan mendapatkan makanan kami. Dia sudah tahu dengan lengkap ceritaku dengan Howard.

 

"Kau benar dia gigih. Tapi percuma aku tak akan kembali padanya. Tapi dia cukup membuatku terganggu."

 

"Kirim dia kembali ke London. Kau bosnya."

 

"Howard adalah dokter hebat. Aku perlu dia untuk menyelamatkan para prajurit kita. Nyawa mereka lebih penting daripada gangguan yang ditimbulkannya. Aku masih bisa menanganinya." Gerald menatapku.

 

"Terserah padamu, tapi jika kau ingin membuatnya tak mendekatimu lagi kau bisa membuat seseorang menjadi pacarmu disini. "

 

"Kau menawarkan diri Major ?" Aku menyeringai lebar.

 

"Aku?" Dia berpikir sebentar. "Syaratku berat." dia menyeringai lebar sekarang.

 

"Apa itu..." aku penasaran dengan syaratnya. Dia memajukan badannya dan memberi tanda agar aku mendekat.

 

"Aku boleh menciummu... kujamin aku tak akan mengecewakan." alisnya naik saat mengatakan itu. Pembicaraan ini..., Gerald menawariku terlibat dengannya. Wajahku memanas membayangkan apa yang dimaksudnya. Sudah terlalu lama sejak terakhir kali... Shit! Pria didepanku ini terlalu menggoda untuk diabaikan.

 

"Kau punya kekasih..."

 

"Iya... aku punya kekasih menungguku ... kau tahu apa yang kubicarakan bukan?" dia tertawa,  casual sex. Itu yang dia bicarakan. Friend with benefits.

"Hmm... " aku cuma menggumam dan menyeringai, melanjutkan suapanku. Aku jadi memikirkan banyak hal dikepalaku. Adrian, terakhir dia memintaku kencan dengannya. Harusnya aku menyetujuinya saat itu. Apakah dia menemui seseorang setelah aku pergi. Tentu saja. Mana mungkin dia tidak menyalurkan kebutuhannya. Aku sudah bilang sendiri dia bisa menemui siapapun.

 

Apa setelah aku kembali dia tetap akan menungguku. Selama ini dia tetap bersikap manis dengan menjaga komunikasi denganku. Sekarang tiba-tiba aku ingin tugas ini bisa cepat selesai dan aku bisa bertemu dengannya. Rasanya aku memerlukan pelukan seseorang sekarang.

 

"How long Amanda, kau dan Howard sepertinya sudah putus cukup lama?" dia membaca pikiranku. Aku langsung menatapnya dengan sebal. Dia tidak tahu dimana kami berada sekarang untuk memulai pembicaraan semacam ini.

 

"Gerald, we in the middle of crowd! **" Aku mengingatkannya.  Dia tertawa dan menyeringai lebar.

 

"Fine! I'm just curious."** aku mencibir ke arahnya. Gerald dan aku cukup dekat belakangan. Sehingga nampaknya pembicaraan ini menjadi biasa saja.

 

"Amanda\, ini cuma candaan. Jangan terganggu dengan kata-kataku." Dia menarik kembali kata-katanya. Apakah aku gila jika sekarang perkataannya barusan membuatku sedikit kecewa. It's been so long and I need it**. I must be crazy right now!**

 

Aku makan dengan cepat. Lebih baik aku menyibukkan diriku daripada memikirkan hal-hal aneh ini. Penugasanku sudah diatas dua bulan, mungkin dua bulan lagi, aku sudah bisa melepas jabatan ini dan seseorang bisa menggantikanku. I really miss London... and Adrian?

 

🌸🌸🌸🌸🌸

Jangan lupa vote sayang

TERJEMAHAN

》》 Gerald, we in the middle of crowd! " gerald kita di keramaian !!

》》 Fine I'm just curious.  Oke aku hanya penasaran

》》 it's been so long and I need it. I must be crazy right now!

Ini sudah terlalu lama dan aku memerlukan nya(sex)..aku pasti sudah gila sekarang

Terpopuler

Comments

Dewi Djordan

Dewi Djordan

y bner..g sesuai bayangan ft Amanda y

2021-07-06

1

~YanSin~

~YanSin~

aduuuuh... FWB 🤦‍♀️😅

2021-02-24

1

ApoBangPo

ApoBangPo

Visual amanda Pas karna d cerita amanda Ga cantik dan seksi gadis biasa yg pintar dan menarik

2021-01-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!