Aku dan Louis baru saja selesai mengerjakan sholat dhuhur berjamaah dengan Rama dan ibu, dan sekarang kami tengah mengistirahatkan otot-otot yang tadi sempat tegang sehabis berbelanja, lebih tepatnya saat ini aku sedang membantu Louis untuk melakukan treatment seadanya di rumah
kini Louis tengah berbaring di tengah kasur dengan tangan ku yang bergerak lembut membersihkan wajahnya dengan kapas dan makeup remover milik ku, sebelum ini aku sudah memijit punggungnya sesuai dengan permintaannya saat kita ada di mall tadi, tapi sepertinya aku belum selesai dengan treatment ku, aku jadi terfikir untuk melakukan face treatment pada Louis, saat melihatnya begitu tenang dan anteng
bahkan Louis tidak memberikan protes saat aku meminta izin untuk mengaplikasikan beberapa produk skincare milik ku pada wajahnya, walau aku sedikit khawatir, takut skincare milik ku tidak cocok dengan kulit wajah Louis yang semulus pantat bayi
kalau iritasi bisa gawat!
bukannya apa, tau sendiri skincare kantong mahasiswa bagaimana....?, melenceng dikit kulit mulus melayang!, ini istilah kata, "senggol bacok", salah dikit tamat riwayat wajah mulus glowing yang mengkling-mengking kayak habis cuci muka pakai minyak goreng, tapi fa in sya Allah semua skincare milik ku sudah bersertifikat Halal dan bahannya menggunakan bahan herbal, in sya Allah aman
walau cuma skincare tapi label Halal tak boleh lupa, Karena bagiku apapun yang ku pakai ataupun yang aku makan sebisa mungkin harus aku tau dan yakin jika barang itu halal dan juga toyyib
itu sangat penting bagi ku, karena jangan sampai ada barang najis ataupun haram yang memplok dan nagkring di badan, kan nggak lucu, masak udah cantik ke tempelan najis
sebenarnya aku menambahkan treatment ini bukan hanya untuk membuatnya lebih rileks, tapi karena aku yang juga merasa gemas dengan tingkah Louis yang sangat anteng saat aku memijatnya tadi, persis seperti anak kecil yang sedang di sogok permen hanya untuk duduk tenang
Louis sudah berlayar ke pulau mimpi di saat aku baru saja selesai membersihkan wajahnya dengan kapas, MasyaAllah sekali bapak suami ini, tapi aku sangat bersyukur bisa melihatnya tertidur dengan lelap Alhamdulillah, setidaknya dia bisa melupakan masalah di mall tadi walau hanya sejenak
aku masih berkutat dengan wajah Louis yang memiliki tekstur kulit sangat lembut, bagaimana bisa kulit laki-laki yang menggunakan skincare seadanya, hanya facial wash saja bisa memiliki kulit wajah yang selembut ini, bahkan kulit ku menatap iri.
aku kira memijat wajahnya dengan minyak zaitun akan cukup bagiku untuk memuaskan rasa jail yang sejak tadi menggelitik tangan ku, nyatanya saat ini aku malah sedang mengaduk semangkuk masker yang akan aku oleskan di wajahnya dan juga di wajahku tentunya, setidaknya aku juga ingin melepas sedikit rasa penat yang menghinggapi otot wajah ku karena tertarik kencang sejak tadi, iri ternyata bukan cuma tidak baik untuk kesehatan hati dan jantung, tapi juga tidak baik untuk kesehatan kulit wajah
setelah mengaplikasikan masker yang ku buat pada wajah ku dan juga wajah Louis, aku membaringkan tubuh ku di samping Louis yang tengah lelap, sensasi dingin dari masker bengkoang yang ku gunakan membuat mataku merayu kantuk untuk berkunjung, sepertinya tidur bukan hal yang buruk untuk di lakukan, 15 menit masih sangat lama bukan....?
...******...
...aku terbangun saat mendengar suara lembut ibu memanggil ku, dengan perlahan aku membuka kelopak mata ku yang masih terasa berat, aku di buat terkejut saat aku sadar jika ternyata aku tidak hanya mendengar suara ibu, tapi juga melihat ibu di kamar ku, hingga membuat ku menggosok mata ku beberapa kali untuk memastikan penglihatan ku...
"Zu bangun cepat, malah bengong disitu" ibu mencoba menarik perhatian ku yang masih melayang-layang di udara, di paksa untuk sadar di saat nyawa kita masih belum terkumpul dengan sempurna bukanlah hal yang mudah untuk di lakukan
"jam berapa sekarang Bu....? Louis mana?"aku menanyakan keberadaan Louis saat aku sadar hanya ada aku dan ibu saja di kamar ini, pantas ibu sampai masuk kedalam kamar, ini kali pertama ibu masuk lagi ke kamar ku setelah aku menikah tentunya
"sudah sore, menjelang magrib malahan, jam lima sore, lagian tidur lelap banget, suami mau pamit juga masih pules, nggak tau kan kemana suaminya sekarang....?" ibu malah menyanyikan lagu kebangsaan saat aku disini masih bingung mencerna setiap informasi yang ibu sampaikan tadi
'itu, si bapak suami pamit waktu aku tidur....?
'pergi kemana emang......?'
aku mulai mencerna maksud dari perkataan ibu, yang intinya Louis sedang tidak disini, dan aku tidak tau dia pergi kemana
astaghfirullah, bisa gitu
ini salah siapa sebenarnya.....?
salah ku yang tertidur.....?
atau salah Louis yang pamitnya pada orang yang tertidur....? yang kalau ditanya sudah pasti tidak akan menjawab lah
astaghfirullah hal adzim, bisa itu bapak suami tingkahnya begitu
"Zu sholat dulu Bu, nanti habis sholat Zu telfon Louis" aku pamit pada ibu untuk ke kamar mandi
"habis sholat nanti bantuin ibu buat makan malam Zu" ibu berpesan sebelum meninggalkan kamar
"In sya Allah" setelahnya aku bergegas untuk mandi dan sholat ashar yang sudah mepet waktu magrib, Astaghfirullah
aku sebenarnya masih sedikit bingung, bukanya apa, biasanya ibu akan mengajak ku untuk sholat berjamaah jika aku ada di rumah, apa aku tadi tidur mati atau bagaimana....? kenapa bisa sampai tidak mendengar adzan, bahkan aku tidak mendengar saat Louis pamitan tadi.....? innalillahi, Astaghfirullah hal-adzim
satu lagi yang membuat ku bingung, seingat ku sebelum tidur aku masih menggunakan masker wajah, bahkan aku ingat betul jika aku tertidur karena menunggu masker itu kering, tapi saat aku melihat wajah ku di cermin kamar mandi aku tak melihat masker itu nangkring di wajah ku, dan yang lebih mengherankan lagi, aku bisa merasakan jejak pelembap wajah yang sudah teroleskan secara merata di wajah ku, bagaimana aku bisa tau.....? efek glossy nya masih bisa ku rasakan di tangan ku
siapa yang membersihkan wajah ku....?
ibu, masak.....? sepertinya tidak mungkin, sejak kapan ibu mau repot-repot membersihkan masker ku, ibu bahkan akan dengan senang hati membiarkan masker ku kering semalaman dan malah lebih memilih menemani Rama untuk berbincang
atau Louis....? walau aku sedikit sangsi dengan hal itu, pasalnya sejak kapan Louis tau mana skincare yang biasa aku gunakan saat selesai mengenakan masker....? sedangkan aku belum pernah maskeran saat Louis ada di rumah, dan aku sangat yakin jika Louis bukan tipe laki-laki yang mengerti bagaimana cara menggunakan skincare, di tambah kotak skincare ku tidak ada tulisannya sama sekali
entahlah, memikirkan itu membuat kepala ku pusing, lebih baik aku sholat dulu
tak mau ambil pusing lebih lama lagi aku mencoba melupakan keanehan yang menimpa ku saat ini dan bergegas untuk sholat ashar, waktunya sudah mepet magrib.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nur hikmah
ko bs c zu
2021-07-19
6
Ul
Sekarang mah banyak cowok kulit mulus
Ditambah orang kaya
"Kulitnya emang beda"
Perawatannya dari lahir
2021-06-23
5
Zuhrufah.A.
don't forget to give me thumb's up, comments and share this story to the others ok, thanks and I love you all
2021-06-23
5