...~**🐺**~...
...*...
...*...
...*...
Aku berjalan gontai menuju kamar, meresapi setiap detik waktu yang berjalan lambat, detik demi detiknya menambah kegelisahan yang kian bergelayut di dalam dada
perjalanan menuju kamar terasa lebih berat dari biasanya seakan tengah mendaki bukit terjal berbatu yang setiap langkahnya memerlukan oksigen lebih untuk pasokan energi
nafas berat yang terhembus seakan menjadi bukti betapa berat beban dalam benak yang tak terucap
sampai di kamar dengan cepat aku menghempaskan diri di atas pembaringan, mencoba mengubur wajah ku di antara bantal-bantal dan mencoba menenangkan otot ku yang sejak tadi tertarik kuat, berharap bisa sejenak merasakan ketenangan, walau pada kenyataannya kegelisahan itu tetap bergelayut manja
setelah ku rasa cukup, aku duduk di tepian tempat tidur, menatap jam yang kini sudah berada di penghujung malam, waktu yang sangat tepat untuk mencurahkan segala keluh kesah dan gelisah pada dzat yang mampu memberi solusi dalam setiap masalah
dzat yang mampu memberi petunjuk dalam lorong gelap tanpa cahaya, dzat yang mampu membimbing makhluknya pada cahaya yang terang, hanya dia, kekasih sejati yang akan selalu ada dan selalu mencintai setiap hambanya saat manusia lain melupakannya
air malam yang menyentuh kulit wajah ku terasa dingin dan segar, seakan setiap tetesnya mampu melunturkan setiap ketegangan yang menghuni otot wajah ku
ketenangan itu perlahan menyapa, menghapus sedikit demi sedikit baris-baris kegelisahan yang sejak tadi menggantung dalam benak
aku membentangkan permadani kecil yang sudah lusuh, berdiri menghadap kiblat dengan perlahan mengangkat tangan dan menyebut namanya yang agung, dalam setiap rukuk dan sujud yang ku lakukan
dada ku bergejolak penuh suka cita menikmati setiap detik yang ku lalui saat melantun setiap bait do'a yang terucap lirih, meresapi setiap makna dari lafadz-lafadz ungkapan cinta ku untuknya, dan meresapi lingkup kasih sayang dan cintanya di bawa naungan Arsy-nya yang kokoh
pengampunan dan rahmatnya adalah segalanya yang aku butuhkan, dengannya aku hidup dan cintanya adalah tujuan akhir yang ingin ku gapai
dalam hati aku merintih mengadukan setiap kilas kejadian yang telah ku lalui malam ini, cucuran air mata mengalir dengan derasnya saat wajah ku menyentuh hamparan permadani yang terbentang di hadapan ku
aku berbisik pada bumi berharap angin malam akan menyampaikan tiap bait surat cinta ku pada langit, dialah Allah yang maha mendengar, walau aku merapal dalam hati, Allah akan mengetahui setiap kata yang terlantun dalam diam ku
waktu terasa cepat berlalu seakan menit-menit yang berlalu bagai hitungan detik saja
di akhir munajat ku aku meminta petunjuknya, memohon agar Allah memberikan pilihan yang terbaik untukku, agar Allah mendekatkan kebaikan pada ku dan menjauhkan keburukan yang akan menimpa ku
keburukan yang akan menarik ku untuk jauh darinya, sungguh aku tidak akan sanggup untuk jauh darinya, untuk apa hidup jika aku harus jauh darinya, tanpa dunia dan isinya aku masih bisa hidup, asal Allah berada di sisi ku, tapi seindah apapun kehidupan ku dan senikmat apapun kenikmatan dunia yang ku dapat saat Allah jauh dari ku, hidup ku seakan mati dan kosong, ruang hampa itu akan semakin membentang di hadapan ku, dan kegelapan itu akan memenuhi ruang hampa yang terbentang itu
sama seperti saat ini, saat aku mengadu padanya, hati ku terasa tenang dan lapang
saat ku ucapkan "Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon petunjuk dari mu dengan ilmu mu, hamba memohon kepada mu kekuatan dengan kekuatan mu, hamba meminta kepada mu dengan kemuliaan mu.
Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan hamba tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan hamba tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa pernikahan besok adalah baik bagi hamba dalam urusan di dunia dan di akhirat hamba, baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusan hamba, maka takdirkanlah hal tersebut untuk hamba, mudahkanlah dan berkahilah ia untuk hamba Ya Allah,
jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut buruk bagi hamba, bagi agama, penghidupan, dan akhir urusan hamba, baik bagi hamba dalam urusan dunia dan akhirat hamba, maka palingkanlah ia dari hamba, takdirkanlah yang terbaik bagi hamba di manapun itu sehingga hamba pun ridho dengannya
ya Robbi, hanya pada mu hamba memohon dan meminta petunjuk ya Allah, maka bimbinglah hati yang gelisah ini pada garis takdir yang akan mendekatkan hamba pada mu ya Allah"
getaran ketenangan itu mengalir dengan deras, menghapus setiap gundah yang meradang, menggantinya dengan rasa aman, aman karena aku yakin Allah akan memilihkan yang terbaik untuk ku, dan yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan ku terjebak dalam kegelapan yang menggelisahkan
aku tidak langsung naik keatas pembaringan, namun melangkah untuk mengambil surat cinta yang tak bosan-bosannya aku baca, karena saat membacanya seakan aku membaca bait cinta dari kekasih sejati ku, dari dia sang pemilik hati ini
saat aku tengah membaca surat Thaha ayat 46, terdengar ketukan pada pintu kamar, aku menutup bacaan ku dan bergegas menuju pintu kamar, di sana Rama tengah berdiri dengan tatapan teduhnya
"Zu belum tidur...?"
aku yakin Rama sudah tau jika malam ini aku tidak akan bisa tidur nyenyak, bukankah itu alasan Rama mengetuk pintu kamar...?, sedangkan untuk pertanyaan Rama baru saja, aku yakin itu hanya sekedar memberi sejenak waktu untuk ku
"belum Ma, Zu tidak bisa tidur"
aku mencoba menampilkan wajah setenang mungkin dengan sedikit senyum tipis untuk menenangkan Rama, karena walau Rama tampak tenang aku yakin kejadian malam ini cukup membuatnya terkejut dan khawatir
" ikut Rama sebentar, Rama sama ibu ada yang mau di bicarakan dengan Zu"
setelah mengatakan itu Rama berjalan pelan menuju ruang keluarga, di sana sudah ada ibu yang menunggu
aku mengambil nafas dalam dan menghembuskannya dengan sedikit keras
dalam hati aku merapal "bismillah" dan berharap semoga dengan ini hati ku bertambah mantap
setelah tadi entah kebetulan atau bagaimana, bacaan Al-Qur'an ku berhenti di surat Thaha ayat 46, dan aku yakin Allah akan membersamai langkah ku, dan akan memberikan kemudahan pada setiap jalan terbaik yang ditakdirkan Allah untuk ku
"Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku bersama kamu berdua, Aku mendengar dan melihat"
seakan ayat itu terus terngiang dalam benak ku, hingga tanpa terasa kaki ku sudah berada di dekat ibu
aku duduk di sana mendekap ibu seperti biasa sedangkan Rama duduk di sisi satunya
"Zu, tadi Louis sudah menjelaskan pada Rama tentang kejadian yang menimpa Zu dan Louis, dan dia juga menyampaikan niat baiknya untuk meminang Zu, bagaimana menurut Zu....?"
Rama bertanya dengan nadanya yang lembut, namun aku bisa mendengar kehati-hatian dari setiap kata yang terucap
"apa Rama sudah menerima pinangan dia..?"
ini adalah kali pertama aku mendengar namanya, nama yang sangat asing di telinga ku, sama seperti dia yang masih asing bagi ku
"Rama belum menjawab, Rama masih tunggu jawaban Zu, kalau Zu Ridho, Rama akan sampaikan pada Louis besok ba'da subuh, dan begitupun sebaliknya, kalaupun Zu menolak, Rama akan membantu Zu untuk membatalkan acara pernikahan besok"
kata-kata Rama yang penuh dengan perlindungan menghantarkan rasa panas yang merambat di pelupuk mata ku, hingga tanpa terasa butir kristal bening itu mengalir membentuk aliran anak sungai yang membentang di pipi ku
"ko' malah nangis sih, Rama tanya itu, Zu mau sama Louis...? atau tidak...?"
ibu bertanya dengan tangan yang mengelus halus punggung ku yang bergetar
"begini saja, Rama tidak akan memaksa atau juga Rama tidak akan mendorong Zu untuk menerima, tadi Rama sudah meminta Curriculum Vitae singkat Louis, Zu pelajari dulu saja, tadi Rama juga memberi Curriculum Vitae Zu untuk Louis pelajari, in sya Allah Louis akan datang ba'da subuh untuk meminta jawaban, Zu berdoa pada Allah dan mintalah petunjuknya, in sya Allah apapun keputusan yang Zu ambil nantinya, Rama dan Ibu akan selalu menuntun Zu pada pilihan-pilihan terbaik untuk Zu, InsyaAllah"
setelah Rama mengakhiri kata-katanya, derai tangis ku makin menjadi, hingga aku harus menyembunyikan wajah ku semakin dalam dalam dekapan ibu
"sudah jangan nangis, lebih baik Zu ambil wudhu dan lanjutkan mengajinya, jangan lupa untuk di pelajari Curriculum Vitae Louis dan banyak berdo'a memohon petunjuk kepada Allah, agar Allah ringankan setiap langkah Zu"
aku mencoba menahan tangis ku, tapi air mata ku bukannya berhenti malah semakin deras mengalir hingga kerudung ibu basah oleh air mata ku
"sudah, cup"
ibu mengusap air mata ku yang masih mengalir dengan sapuan tangan hangatnya yang selalu mempu menenangkan kegelisahan ku, aku menangis bukan karena gelisah, akan tetapi aku menangis karena begitu besarnya nikmat Allah atas diri ku
rasa syukur atas nikmat keluarga yang Allah berikan pada ku, betapa bijaksananya Rama dan ibu menghadapi masalah malam ini
seandainya ini drama atau novel aku sudah tidak yakin apakah aku masih bisa duduk tenang dan nyaman dalam pangkuan ibu, atau malah aku sekarang mungkin saja sudah menggelandang di pinggiran tokoh dengan diiringi derasnya hujan dan kerasnya petir yang menyambar dengan kilatannya yang menyilaukan mata
aku bersyukur karena aku bukan berada di posisi pemeran wanita di novel atau di film yang penuh dengan kisah tragis dan bahagia di ujung episode
"ya sudah Zu masuk kamar dulu, Bu, Ma, mau baca dulu, Rama kirim di email atau file text...?"
aku masih mencoba untuk menghapus air mata ku yang belum bisa berhenti
"Rama kirim ke Email Zu"
setelah berpamitan aku melangkah menuju kamar, hati ku kembali berdegup kencang terngiang ucapan Rama
entah Curriculum Vitae seperti apa yang tertulis di sana, aku malah terfikir tentang Curriculum Vitae yang biasa digunakan untuk melamar kerja atau yang biasa digunakan untuk acar-acara seminar untuk memperkenalkan pengisi materinya
memikirkan hal itu membuat ku tersenyum karena merasa hal itu sedikit lucu, seakan dia tengah mencoba melamar sebuah pekerjaan bukan malah melamar anak gadis orang, mas calon suami memang sesuatu!
'baiklah mari kita lihat apa yang dia tulis di sana'
...~**TBC**~...
...**...
...*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ul
That's the best way to do
2021-06-14
5
Zuhrufah.A.
be like and give me comments
thanks
2021-06-08
5