...~**🦁**~...
...*...
...*...
...*...
"Bismillah"
Dengan merapal bismillah aku memulai
"Bapak, ibu, ini kan sudah malam, dan KUA juga tutup, bagaimana kalau..."
Belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku, pemuda di sampingku memotong lebih dulu
padahal aku berencana untuk mengulur waktu dan meminta keringanan, aku berharap kalau bisa tidak sampai menikah, tapi itu hanya angan-angan semata
ayolah aku bukan pelakunya dan aku bukan orang yang harus bertanggung jawab di sini
"Besok, kami janji pernikahan akan terselenggara besok pagi, bapak bisa pegang kata-kata saya, ini alamat dan nomer telfon saya, bapak bisa pastikan sendiri, saya tidak akan kabur"
dia berkata dengan mantap seakan keraguan bukan lah halangan untuk melontarkan perkataan yang menurut ku terlalu berani, tapi laki-laki memang harus tegas, poin yang bagus
tapi kembali lagi, dia memotong perkataan ku....?, Apa-apaan....!
Ya Allah ya rob, entah apa yang ada di pikirannya, bisa-bisanya dia menjanjikan pernikahan besok....? besok pagi lagi....? yang benar saja! ya Allah, astaghfirullah, sabar!!
Dia menoleh kepada ku dan melanjutkan "saya akan jelaskan setelah ini"
mungkin otak ku sudah kembali bermasalah atau bagaimana hingga aku hanya mampu diam dan kembali memperhatikan bagaimana dia melobi agar pernikahan dadakan ini tidak terjadi malam ini
lebih tepatnya akan di laksanakan besok pagi, ya Allah!, padahal aku mau mengajukan agar setidaknya pernikahannya bisa sesuai dengan peraturan Syara'
Atau nanti aku bisa melobi dia....? Pemuda di samping ku...? Mas calon suami...? Ya Allah lidah ku kaku tiba-tiba
"Baiklah, kalau begitu, kami tunggu besok pagi, saya yang akan mengawal langsung acara pernikahan besok"
bapak di depan ku mengakhiri perkataannya dengan keputusan final yang tidak lagi mampu ku nego
istilah harga, ini sudah tidak ada tawar menawar lagi, harga pas, dan sayangnya aku tidak bisa membatalkan transaksi, ini pemaksaan!
Setelah mengatakan demikian, bapak yang ku kira dia adalah pak lurah, mungkin....? Atau memang ia, berjalan keluar menemui para warga dan memerintahkan mereka untuk bubar setelah meminta dua orang warga untuk menemaninya besok pagi
Aku hanya bisa memijat pangkal hidung ku untuk meredakan rasa nyeri yang belum juga reda, malam ini benar-benar luar biasa!!!
tapi setidaknya aku masih punya waktu semalaman untuk menggali informasi tentang dia, istilahnya ta'aruf dadakan...? Itupun kalau dia bisa bersikap kooperatif
aku hanya berharap satu hal, setidaknya semoga dia seagama dengan ku, bukannya apa, itu poin penting yang memang harus dimiliki oleh calon jodoh ku, tapi seandainya tidak bisa, aku berharap dia mau masuk ke dalam agama ku
ya Allah, aku seperti berjalan di ruangan gelap tanpa penerangan, hanya bisa meraba setiap kemungkinan, tapi satu hal yang aku yakini, "janji Allah itu pasti"
Wanita baik-baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki baik untuk wanita baik-baik, sedangkan wanita keji untuk laki-laki keji dan laki-laki keji untuk wanita keji
Bismillah
ya Allah, aku yakin, selama aku bersandar pada hukum mu, maka begitupun jodoh ku, dia akan bersandar pada hukum mu
Selama aku mencintai Allah dan Rasulnya maka jodoh ku pun demi kian
Bukankah jodoh itu cerminan diri....?
Bismillah semoga demikian!
Kalau nanti modelnya kayak Fir'aun gimana..?
Astaghfirullah, amit-amit ya Allah, insyaAllah bukan, na'usdzubillah min dzalik
tapi seandainya pun ia, semoga aku sekuat Asiyah ya Allah, walau dalam hati aku merapal do'a semoga tidak demikian
Ngeri juga kalau begitu, insyaAllah bukan, bismillah bukan
Ini Indonesia kan, bukan Mesir kan?
Setelah kami mencapai sepakat dengan para warga, akhirnya aku di bolehkan untuk pulang
tapi ngomong-ngomong motor ku di mana...?
Aku sudah hendak menelfon "Rama", sebutan ayah untuk keluarga ku, karena walau di daerah ku, tidak semua anak memanggil ayah mereka dengan sebutan Rama, sebelum dia, si mas calon suami datang dengan membawa motor butut ku yang ternyata tidak ditinggalkan begitu saja di jalanan tadi
Alhamdulillah setidaknya mereka masih berbaik hati tidak meninggalkan motor ku, setidaknya ada hal yang masih bisa disyukuri selain keselamatan jiwaku yang hampir saja tergadai tadi
"Boleh aku antar pulang...? sekalian bertamu"
dia berkata dengan topi yang masih setia di tempatnya
Mas calon suami ku memang sesuatu, sopan sekali!
astaghfirullah belum juga apa-apa sudah begini sifat ku, katanya mau jadi Asiyah, ayolah Zu, sabar, sabar, orang sabar Allah sayang
"Emm, tapi saya tidak boleh boncengan dengan yang bukan muhrim"
ok terserah dia mau menganggap ku apa, tapi yang pasti dia masih calon dan bukan suami ku, so kita masih orang asing, karena jodoh tidak ada yang tau kecuali Allah, nah kalau nikahnya batal besok...? Who knows....?
Tinggal gigit jari kalau tidak jadi menikah, karena boncengan dengan orang asing, 'so jawabannya tetap no mas calon suami' tapi aku hanya bisa berteriak dalam benak ku tanpa mengutarakannya secara langsung
"Saya tahu, saya akan mengiring anti dari belakang"
dia berkata dengan santai, tapi aku mampu mendengar ketegasan dari nada suaranya, tunggu sebentar suaranya seperti tidak asing, aku seperti pernah mendengarnya....? Tapi dimana? Dan apa tadi, anti....? Dia orang Arab....? Atau.....?
Alhamdulillah
"Baik lah"
Setelah aku mengiyakan, dia berbalik menuju mobil hitam yang terparkir agak jauh, entah kapan dia membawanya, aku tidak tau dan aku tidak sempat untuk memikirkan hal lain kecuali keselamatan ku tadi, demi apapun tadi itu mengerikan.
Saat aku memakai helm aku kembali merapal "Alhamdulillah" dan tersenyum kecil, bukannya apa, jika memang tebakan ku benar, Allah memang sebaik-baik perencana, dan kadang jodoh datang dengan sangat tiba-tiba dan mengejutkan
kadang kita hanya perlu mengikuti dan tetap memastikan semuanya sesuai dengan hukum Syara'
karena rencana Allah, tidak ada yang tau kecuali Allah, dan manusia hanya mampu mengetahui nya saat peristiwa itu berlalu
dan kadang takdir Allah memang sesuatu
Baiklah, semoga Rama tidak terlalu terkejut, dengan datangnya tamu tengah malam....?
malam yang penuh dengan kejutan, aku hanya berharap tidak ada kejutan selanjutnya seperti di sinetron-sinetron yang di usir dari rumah dan tiba-tiba hujan deras
oh ayolah sekarang bukan musim hujan dan langit cerah dengan taburan bintang yang tersamarkan oleh lampu-lampu kota
"Bismillah"
kembali kalimat ini ku lantunkan, untuk memulai setiap langkah yang akan ku tempuh, karena dengan ini aku sertakan Allah dalam setiap urusan ku, insyaAllah
perjalanan masih panjang dan sepertinya malam ini aku akan bergadang, mana mungkin aku bisa tidur nyenyak sementara masalah ku luar biasa memicu adrenalin....?
...~*TBC*~...
...**...
...*...
...“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan”...
...(Riwayat Ahmad)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nur hikmah
syuka2...ky pria bertopi iyu yg nmuiin glang zu...
2021-07-19
6
Ul
She must be afraid to go home
2021-06-14
5
Zuhrufah.A.
be like this chapter
2021-06-01
5