"Done?" Tanya Alex di inbox Pacebuk.
Rita membalasnya, "Iya. Masalah satu beres, eh ada lagi yang lain,"
"Apa tuh?" Tanya Alex penasaran. Ada masalah lagi? Pikir Alex keheranan.
"Dia rencana mau menikah," kata Rita menjawab.
"Wah, Ney?" Tanya Alex kaget. Ya pasti kaget.
"Iya tapi dia ragu," jawab Rita.
"Why?"
"Youlah," jawab Rita lagi.
"Me? Apa urusannya?" Alex tidak mengerti kenapa penyebabnya karena dia.
"She's like you," kata Rita menjawab dengan kesal.
"Eh?" tanyanya tampaknya dia bingung.
"Kamu senang kan tidak perlu pura - pura sambut saja dia. Kamu lebih bela dia padahal aku lebih banyak chat sama kamu. I'm fine. Ikhlas kalau kamu mau sama dia, sama aku kamu pusing kan karena tidak peka. Tuh sama Ney, cocoklah." Kata Rita, Alex tidak menjawab sekitar 1 jam.
Beberapa menit setelahnya, ada seseorang yang chat denganku. Jangan - jangan ....
"Ini dengan Ri?" Tanya seseorang.
"Iya. Ini siapa ya?" tanya Rita dengan sopan.
"Saya ibunya Alex. Kamu sejak kapan chat dengan alex?" Aduh! Ibunya dong. Rita tepuk jidat tapi ya sudahlah hadapi saja.
"Pertengahan Oktober, tante. Itu juga saya tolak dia," kata Rita.
"Kenapa? Tumben ada juga yang bisa nolak dia," kata Ibunya.
"Saya tidak kenal terus saya lihat temen - temen dia tidak ada yang saya kenal. Jadi saya tolak eh, dia maksa sampai 3x ya sudah bolehlah dicoba. Alex tidak cerita?" Tanya Rita agak heran kenapa Alex tidak mau bercerita mengenai Rita pada ibunya.
"Wah, dia mana mau cerita sama tante. Saya suka penasaran, dia kok serius terus ketawa sendiri sambil ketik - ketik sesuatu di hpnya. Jadi lagi ngobrol sana kamu ya,"
"Memang biasanya tidak pernah, tante?" Ya pasti mana mau. Biasanya anak laki - laki jarang curhat sih sama ibunya.
"Jarang kecuali kalau ada kerjaan, orang - orang yang kerja sama dia. Dia cerita soal Kayla?" Tanya ibunya pada Rita yah mungkin saja Alex membuka hatinya lagi pada orang lain.
"Iya tante, turut berduka cita," kata Rita mengingat kembali cerita soal Kayla.
"Iya makasih. Oh, dia cerita ya. Wah kamu sudah dapat hatinya dia ya. Tante buka hp dia. Chat yang paling banyak cuma sama kamu saja. Ini Alex lagi di kamar mandi ada kesempatan ya tante nanya - nanya. Sebentar dia sudah selesai, nah lihat tante bengong dia."
Rita otomatis tertawa pasti kejutan banget dia lihat ibunya memegang hpnya. 15 menit jeda kosong mungkin lagi rusuh disana. "Kamu chat sama ibuku? Chat apa saja?"
"Cuma perkenalan. Kenapa?" Tanya Rita penasaran.
"Aku ditanya terus nih. Itu siapa? Kenapa tidak pernah cerita? Perempuan Indonesia ya? Orangnya seperti apa? Aduh, malas banget banyak nanya," kebayang wajahnya sekarang seperti apa.
"Ya kamu cerita dong. Wajarlah ibu kamu nanya - nanya," kata Rita sambil tertawa.
"Noooo... nanti pasti kepo. Ibuku tadi sampai tertawa dibilang kena tolak 3x. Kenapa kamu cerita begitu?"
"Ibu kamu nanya masa aku tidak jawab? Itu tidak sopan! Aku tidak mau seperti kamu!" Dia banyak cerita soal ibunya yang rusuh mau tahu semua tentang Rita. Kenapa selama ini tidak pernah cerita semenjak kejadian Kayla, Alex sangat tertutup. Banyak penyesalan yang dia rasa, tapi kalau tidak ada kejadian begitu kapan dia bisa tobat?
Selalu ada hikmah dibalik musibah. Tampaknya banyak orang yang tidak bisa mengambil hatinya, dia berebut hp dengan ibunya dan setelah dapat, ibunya terus mengekor. "Ibuku terus bertanya," Rita hanya tertawa membacanya.
"Sepertinya akan ada obrolan baru ya," kata Rita sambil tertawa kecil.
"Jangaaan," ketiknya lalu menambahkan simbol wajah marah. "Oh iya kembali pada Ney, dia menyukaiku?"
"Sangat,"
"Kamu bagaimana?" Tanya dia.
"Tidak apa - apa. Kamu kan bukan siapa - siapa aku, silakan saja,"
"Tapi kita kan pernah... " Alex memutuskan kalimatnya.
"Itu adalah kesalahan dan hanya sebentar karena kamu tidak percaya padaku. Kita temanan saja dulu ya, biar saling kenal dulu. Kamu bisa lihat jeleknya aku bagaimana,"
"Aku jadi kekasih Ney tidak apa - apa?" Tanyanya mungkin berharap Rita bilang jangan tapi toh siapa dia?
"Ya, silakan," Rita menyelipkan emoji wajah tersenyum.
"Kalau aku sama Ney, kita masih bisa chat kan?" Tanya Alex penuh harap.
"Ya." Jawab Rita yang sebenarnya agak kesepian membayangkan Alex dan dirinya tidak sebebas seperti di awal. Meski sebenarnya tidak yah, akan sangat sepi sekali dan Ney pasti langsung syukuran setelah jadi dengan Alex. Ya sudahlah bukan rejeki dirinya.
Beberapa menit kemudian, kembali ibunya yang menyapa. Banyak bertanya dan apakah Rita benar - benar akan memberikan kesempatan pada Ney karena Alex lebih ingin dekat dengan Rita. Ruta jelaskan bukan siapa - siapa dia dan Alex bisa berteman atau bahkan menjalin kasih dengan siapapun asalkan dia suka. Jadi Rita tidak ada hak untuk mempertahankan Alex dan mereka hanya teman saja. Alex cerita kepada ibunya kata ibunya dengan wajah yang sedih. "Ya sudah kalau begitu bagaimana Alex saja ya. Lagipula memang sama - sama belum kenal kan. Saya baca soal Alex yang marah - marah sama kamu, tolong dimaafkan ya maklum anaknya memang manja."
Setelahnya kembali pada Alex lalu tiba - tiba...
"Rita, aku mau bicara sama Alex. Kamu jangan mengganggu ya " Menyebalkan sekali ini orang tidak ada kata - kata basa basi.
"Ri," Arnila chat WA padanya.
"Ya? Ada apa?" Tanya Rita membalas Arnila.
"Waktu kita chat awal - awal, dia sebenarnya ada kok dia ngomel - ngomel kamu langsung sindir dia," sudah kudugaaa...
"Yah, pastinya. Terus?" Penasaran ngobrol apa saja mereka.
"Iya aku bilang saja memang kamu salah ke Rira tuh. Karena kamu tidak mau minta maaf siap mental saja terus disindir. Lagian ngapain juga kamu ikutan bully Rita? Sudahnya dia diam seperti biasa lalu Ney katanya mau chat sama Alex,"
"Iya nih dia chat aku. Ya silakan sajalah," akhirnya mereka memutuskan untuk tidak chat dulu sambil menunggu kabar dari mereka berdua
Malam tidak ada chat juga dalam grup pun sepi, Rita bertanya pada Arnila apa ada kabar.
"Sepertinya tadi Ney mau mengetik sesuatu tapi tidak jadi. Besok mungkin ada laporan," kata Arnila.
Kemudian hari - hari berikutnya, Rita melakukan kegiatannya sehari - hari. Setiap harinya juga Rita melakukan pekerjaan rumah. Kalau ada waktu, Rita balas chat Alex cuma agak kurang mengerti ya dia. Dipikirnya, aku punya banyak waktu, sebenarnya tidak juga. Justru dibalik layar, Rita dimarahi habis - habisan oleh ibu yang menurutnya Alex tidak mengerti kalau malam itu waktunya istirahat bukan chat.
Malaysia dan Indonesia waktunya hanya berbeda 1 atau 2 jam kalau tidak salah. Rita lupa tidak terlalu jauh sih hanya Alex seperti tidak mau ditinggal dan ingin dirinya terus chat dengannya. Kadang lelah juga setiap chat dengannya, entah kenapa Rita seperti kelelahan yang amat sangat. Agak aneh sih tapi dia pikir normal kali ya yang penting jangan lupa banyak minum air putih. Chat dengan Alex juga kadang berantem, saling memegang pendapat masing - masing, kadang juga bercanda. Soal bully ini memang membuatnya sangat terpukul. Orangnya yang awalnya dia percayai sebagai teman yang baik langsung berubah 180 derajat.
Kecewa total dan dari kata - kata juga malas banget bacanya. Kemudian besok paginya, hpnya berbunyi. Ney membawa kabar gembira dan tidak lupa mengejeknya segera saja Arnila memarahinya. "Aku jadian dengan Alex! Wah, akhirnya lihat aku bisa kan. Bagaimana? Aku menang lho," Rita biasa saja, dia belum tahu saja sisi setannya seperti apa, biarlah biar dia dapat pengalaman.
"Memangnya aku bilang ini pertandingan? Aku sih senang - senang saja semoga kamu sembuh ya dari sifat selingkuh." Kata Rita. Ney sangat senang, sampai berapa harikah kesenangannya itu bertahan? Lalu Alex men-chat Rita memberitahunya kalau dia jadi dengan Ney dan Rita memberinya selamat. Alex hanya membalas, "Thanks." Dan yah sepi sih jadinya tapi Rita senang bisa bebas.
OK! Nah, sekarang kita beralih pada bagian Ney dan Arnila, sebelum ini terjadi. Kira - kira seperti ini chatnya:
"Aku akan ungkapkan perasaanku pada Alex!" ungkap Ney dengan semangat.
"Ha? Serius? Jangan deh, jangan rusak kebahagiaan orang, Ney. Nanti kamu kena karma. Dino kurang apa lagi coba? Dia kerja keras buat kamu," kata Arnila bersikeras kalau tingkahnya sangat kekanak-kanakan.
"Ah, Dino miskin. Alex lebih tajir anak billionaire lho! Dia pasti bisa kasih aku banyak barang mewah," katanya dengan penuh Percaya Diri.
"Duh, kamu jahat banget jadi orang!" tegas Arnila.
"Bukan urusan kamu. Bilang saja iri karena aku mendapatkan Alex. Mojok sana sama Ri ha ha ha," terbayangkan seperti apa ekspresi senangnya sampai temennya sendiri ditertawakan.
"Hati - hati ya Ney, karma itu ada. Dan rejeki tidak akan pernah tertukar. Tapi Ri sangat senang, kamu tidak curiga? Mungkin Ri punya info penting soal Alex. Kamu tidak nanya?" Arnila berpendapat pasti ada apa - apanya kenapa Rita begitu senang saat tahu Ney diterima cintanya oleh Alex.
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 529 Episodes
Comments