"Tidak bisa dilupakan. Kalau ke aku sih cuma Minto yang masih terbayang - bayang," jelas Arnila.
"Tidak kena santet tuh dia?" tanya Rita.
"Santet juga santet apaan, Ri. Dia ngakunya punya 7th sense tapi ya begitu malah dipakai tidak benar. Dulu waktu pacaran dengan Minto, Ney tiba - tiba melihat kalau Minto selingkuh dilabrak sama dia. Tapi sayangnya kalau Ney yang selingkuh, Mintonya tidak tahu." Oh, bisa begitu juga ya. Ada enaknya ada tidak enaknya juga ya.
"Dia bilang sampai bisa blok Alex. Apa iya?" Tidak percaya pada pernyataannya siapa tahu ternyata secara kebetulan lolos.
"Menurutku mungkin tapi cuma sesaat deh. Nanti pasti kebuka, dia kalau lagi happy penjagaannya menurun. Pasti Alex tahu sih. Alex pernah baca pikiran kamu?"
"Pernah. aku coba tes dia ngomong apa yang aku pikirkan," kata Rita.
"Oh ya? Kamu bilang apa kalau boleh aku tahu?" Kemudian Rita katakan pada Arnila soal dirinya menjelekkannya dalam pikiran dan Arnila tertawa keras.
"Ney sudah digituin sama tuh orang kok masih mau balikan sih? Kalau aku ogah deh," ucap Rita yang bertingkah tidak suka. Sudah diselingkuhi eh selingkuh balik.
"Ya itu artinya sama saja kan Ri. Mau Mintonya lelaki sembarangan ya Ney juga begitu. Apalagi mengaku peka tapi tidak peka sama orang sekitar," kata Arnila yang membuat Rita setuju.
"Iya ya," kata Rita yang cukup mengerti dengan dunianya Ney.
"Aku kasih tahu kamu ya. Ney waktu punya pacar, hampir semua lelakinya itu curhat ke aku soal dia agresif banget," WOOH serius?? Ney? Tapi kalau soal kenalan apalagi sama lelaki tampan mungkin saja ya dia jadi agresif.
"Agresif bagaimana? Nyerang mereka?" Tanya Rita tidak percaya. Ya meski agresif tapi kan mana mungkin sih semua lelaki yang dia dekati, diserang.
"Iya," jawabnya singkat.
"Hah!? Seriusan!? Biasanya yang menyerang itu laki - laki bukan perempuan," Rita bengong saat membaca chat dari Arnila. Ternyata Ney nafsunya tinggi banget ya.
"Dia kebalik, Ri. Dulu dia ke aku pernah cerita kalau pacarnya minta Making Love, itu sebenarnya dia lho," kata Arnila.
Masa sih!?!? Ah tidak percaya deh kalau soal begituan tapi kan yang paling dekat Ney ya cuma Arnila seorang. Pastinya tahu baik buruknya Ney sampai bobroknya bagaimana. Wah tidak nyangka kalau memang seperti itu kejadiannya.
"Hah? Yang mintanya dia!?" Teriak Rita lebih melongo lagi. Ya Allah..
"Iya. Serius," Arnila meyakinkan. Entah ini bohong atau bukan, ya mungkin saja. Kenapa dia senang memutar balikkan fakta ya?
"Ah, tidak mungkin. Tahu dari mana?"
"Semua pacarnya yang bilang ke aku, mana mungkin mereka bohong," ucap Arnila meyakinkan.
"Ya kali bisa saja bohong. Bisa saja mereka juga suka kamu," Rita menebak.
"Idih, tidak deh kan aku juga sudah punya cuma dia tidak tahu. Kalau tahu, bisa - bisa direbut juga. Dia kan perempuan yang sepertinya suka menggadaikan diri begitu,"
"Kamu kan teman terdekatnya kok dibiarkan dia seperti itu? Kasih tahu gitu," ajak Rita masa iya teman dekat membiarkan begitu saja kelakuan minus temannya.
"Berkali - kali ya Ri, aku kasih tahu dia. Kalau kelakuannya dia seperti itu seperti Perempuan Murahan. Tapi dia malah bilang kalau aku tidak ada hak bicara begitu ke dia. Aku sedih banget, lalu buat apa aku ada terus sama dia, Ri." ucap Arnila pastinya sedih banget ya niat buat memperingatkan tapi tidak digubris.
Memang keterlaluan banget sih, Rita heran dia itu butuh teman tapi ada teman juga malah disebut saingan. Dalam hal apa coba? Apa mungkin ini yang dilihat Alex ya? Karena dia juga bingung sama pikiran dasar Ney.
"Ah, tapi aku masih belum bisa percaya," kata Rita.
"Ya pastinya. Kamu tidak pernah diceritakan bukan? Soalnya dia malah, lagian kamu kan pakai jilbab, mungkin dia malu," oh iya ya mungkin juga lagian, dia juga orangnya tidak mau mendengar saran kritik orang sih. Dulu juga waktu Rita menasehati dia malah main hp bukannya mendengarkan. Jadi memang menyebalkan orangnya dan membuat semua orang malas dekat - dekat dengan dia.
"Alex tahu tidak ya?" Tanya Rita sambil berpikir.
"Perkiraan aku sih tahu makanya dia tidak ada hati sama Ney. Bisa seenaknya tidak balas chat tapi kalau kamu beda kan,"
"Kok tahu? Alex bilang begitu tadi," kata Rita kok bisa samaan ya apa yang Alex bilang sama Arnila?
"Tahulah. Masalahnya Ney juga cuek banget. Dia bilang ke aku, deketin Alex buat minta barang - barang mewah. Cinta bisa dibeli cuma tinggal nunjukkin perawan saja kata dia terus, kata Ney masa lalunya Alex itu luar biasa banget." Kalau sampai bisa tahu masa lalu Alex mah, mungkin hebat banget ya 7th sensenya.
"HAAAH!?" Kata Rita terkejut membacanya.
"Aku juga heran ya dari mana dia tahu semua kisah masa lalunya Alex, dia mau pakai semua bukti - bukti itu buat dapetin yang mewah - mewah," Gila saja.. pemerasan itu sih ya..
"Itu bukannya tindakan kriminil (plesetan dari Kriminal) ya?"
"Iya tindakan kriminil. Aku sudah bilang kan ini sudah kelewatan tapi ya kamu baca dia bilang apa. Udah deh aku angkat tangan sama dia,"
"Masa semua laki - laki yang pacaran sama dia diajak Making Love?" Sangat tidak percaya sekali berarti kalau begitu .... "Ney nafsunya tinggi dong?"
"Banget. Pokoknya gila banget deh, Ri jadinya aku merinding banget untung tidak terlalu dekat ya sama dia maksudnya untuk aku masih bisa berpikir jernih. Tapi tidak semua kok sebagian ada yang langsung putusin dia, lelaki yang baik pasti ninggalin... ada juga yang memang suka ya kena." Menggila ini sih, parah banget ya tidak nyangka banget. Adaaa gitu ya punya teman seperti itu.
"Sudahlah cukup ceritanya, lama - lama jadi jijik sama kelakuannya. Itu masih berjalan sampai sekarang?" Tanya Rita merinding kalau masih berarti sudah tidak perawan dong karena sebagian pacarnya ada yang mau.
"Masihlah cuma mangsanya kan makin lama sedikit dan mereka malah menjauhi dia. Mau balikan jadian juga banyaknya ya dia ditolak, dikata - katain juga," ya elaaah pastinya masih banyak perempuan yang baik di dunia. "Ya kamu baru dengar segitu, aku sudah banyak banget sampai malu banget aku sama mantan - mantannya sampai dibilang juga 'kok kamu masih mau sih punya teman Pelacur kaya dia?'"
"Ya emang aneh. Kok masih mau sih?" Tanya Rita ya buat apa juga punya teman yang seperti itu apalagi sampai sekarang masih. Sukur - sukur Arnila tidak diajak seperti begitu.
"Aku juga sebenarnya sudah muak, Ri. Tapi entah kenapa ya tidak bisa jauh dari dia. Seakan - akan kemana aku pergi, dia selalu tahu,"
"Ya biarkan saja, Ar. Yang seperti itu tuh bukan teman yang baik. Lagian aku baru tahu kan karena ada jeda sama dia," kata Rita mengingat kejadian sewaktu dirinya masih kuliah.
"Oh iya kenapa sih? Aku dulu aneh sih biasanya Ney kan suka jalan - jalan sama kamu tapi sekitar beberapa tahun ya tidak ada kabar dari kamu. Waktu aku bertanya, Ney bilang 'bukan urusan kamu' jadi ya aku susah cari tahunya bagaimana,"
"Dia mau rebut sahabat aku. Ya aku marahlah maksudnya dia tuh apaan plus aku dijelekkan di hadapan sahabat aku," memang Rita sempat meledak juga kan sama Ney waktu itu karena kenapa sih dia sampai melakukan seperti itu?
"Oalaaa seriusan? Sahabat kamu yang cerita?" Tanya Arnila parah banget kalau sampai rebut sahabat orang mah.
"Iyalah sahabat aku kan baru kenal sama Ney terus tiba - tiba ngomong kaya begitu lho, Arnila. Apa maksudnya coba? Dia banyak nanya soal pekerjaan orang tua sahabatku, tidak sopan bangetlah. Aneh,"
"Iyalah, baru kenal mah jangan banyak nanya - nanya hal pribadilah. Pantas saja sahabat kamu tidak suka lalu bagaimana?" Penasaran dengan nasib sahabat Rita.
"Dia sempat menelepon aku kan terus bilang kalau sahabat aku itu sebenarnya inginnya jadi teman dia bukan aku. Kan aneh ya, aku kenal sahabatku dari mulai kuliah sampai sekarang ya kok bisa bilang lebih ingin temanan sama Ney? Tidak masuk di akal, ngobrol sama Ney baru sekali," Rita menceritakan garis belakangnya saja pada Arnila agar tidak terlalu panjang.
"Wa ha ha ha tidak sangka Ney sampai berbuat seperti itu Ri. Pilih - pilih teman ya apa dia tidak mau kalau kamu sampai punya teman?" tanyanya yang juga pasti keheranan sih ya. "Aku sih tadinya mau bilang jangan kasih Alex ke dia terlalu keenakan. Tapi aku pikir memang iya ya kamu kan bukan siapa - siapanya Alex. Jadi tidak ada hak buat larang. Aku cuma kasihan sih sama kamu Rita, Alex datang kan buat kamu kok dia jahat ya sampai rebut kamu."
Iya ya Rita terlalu baik hanya untuk kebahagiaan orang lain sampai mengorbankan Alex sendiri. Pastinya Alex kecewa ya tapi yah, tidak juga dia ingin Alex bisa melihat seperti apa Ney itu sebenarnya.
"Oh iya, Ney cerita tidak soal chat apa sama ibunya Alex?" Sempat terlupakan soal itu.
"Belum. Nanti deh aku tanyakan, penasaran juga ya," kata Arnila dan Rita mengiyakan.
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 529 Episodes
Comments