Kisah ini menceritakan suatu kisah pengalaman seorang perempuan bernama Rita Ashalina, yang mungkin sebagian orang mengalaminya. Ini terjadi pada bulan Oktober tepatnya hari Minggu. Seorang perempuan yang sama sekali belum pernah bertemu dengan seorang lelaki yang hanya mengobrol melalui media Pacebuk (plesetan dari Facebook), dengan kehadirannya yang aneh dan mampu mengalihkan dunianya. Dia datang dengan tidak terduga, sudah jadi kegiatannya sehari-hari dia senang membuka Pacebuk (PB) dan melihat-lihat isi status dari teman-temannya. Dia juga kadang - kadang membuat status tapi lebih mengasyikkan memberi komentar. Suatu hari saat dia sedang membuka banyak notifikasi, dia melihat seseorang mengajaknya berkenalan. Saat dia buka, tampak foto diri pemuda tampan tapi karena dia tidak mengenalnya, akhirnya dia menolak pertemanannya.
Terlintas dalam pikirannya 'Lelaki tadi siapa, ya?' karena bila berteman dengan orang lain Rita selalu melihat mutual friendnya dulu, karena pemuda tadi tidak ada yang dia kenal, jadi ditolak olehnya. Kemudian beberapa menit, ada notifikasi lagi yang muncul dan dia membukanya, ya ampun pemuda tampan itu lagi! Ada sampai 3x dia terus masuk, akhirnya baiklah dengan pasrah dia terima pertemanan pemuda itu. Mereka memulai chat dari menanyakan kabar, hobi, dan banyak hal.
"Hai, maaf mengganggu. Boleh berkenalan?" tanya pemuda itu, dia membuka akun Pacebuk lelaki itu dan membaca namanya.
"Tentu, Alex," jawab perempuan itu sambil tersenyum. Hanya saja agak bingung kenapa dia mau berkenalan dengannya?
"Oh, you already know my name!" Tampaknya pemuda itu sangat antusias.
"I was open your account," perempuan itu tertawa kecil.
"Oh, right. Of course! How stupid I am." Mereka kemudian membicarakan hal lain.
Namanya adalah Alex Haryaka Alfarizki, dia berusia sekitar 27 tahun karena sangat muda. Dia ingin kenal dan memaksa diterima pertemanannya. Tapi selintas perempuan itu melihat fotonya di profil, sepertinya pernah melihatnya.
"Have you ever come to Bandung?" Tanya perempuan itu penasaran.
"Yes," jawabnya.
"When?" Perempuan itu bertanya lagi.
"Hmmm sekitar waktu aku berusia 14 tahun ya kalau di Indonesia, aku jalan - jalan bersama teman - teman. Why?" Tanyanya dengan cepat.
"Sepertinya aku pernah melihatmu di suatu tempat saat aku kelas 1 SMA. Tapi aku lupa lagi mungkin nanti akan ingat." Katanya sambil berusaha mengingat - ingat.
Wajahnya super tampan, bukan tampilan biasa, tampaknya bukan orang biasa juga. Dia kemudian bertanya apa Alex seorang model atau aktor. Alex menjawab dulu pernah menjadi seorang model, lalu bertanya kembali kenapa Rita menanyakan hal tersebut.
"Kenapa sepertinya kamu menaruh kecurigaan sama aku," kata Alex.
"Sepertinya aku ingat juga, kamu pernah muncul di dalam televisi ya? Aku kan melihatnya juga kenapa bisa ingat, karena artis tersebut banyak gosip di sini. Lalu ada gosip lagi main dengan seorang pemuda, ya itu kamu. Mirip banget. Itu kamu ya?" Tebak Rita. Dia itu kalau sudah tertarik pada sesuatu, mengetik saja terasa seperti kilatan. Sangat cepat.
Oh iya dijelaskan ya darimana Alex berasal, dia orang Malaysia-Jepang. Dia bisa berbahasa Indonesia karena ibunya yang berasal dari Malaysia bersekolah di Indonesia dari SMA sampai kuliah. Sedangkan ayahnya berasal dari Jepang, saat ini keluarganya berada di Malaysia. Alex bilang setiap bulan ke-3 selalu pulang ke Jepang, tempat kelahiran ayahnya untuk menengok orang tua ayahnya. Dia anak paling bungsu dari lima bersaudara.
Alex tak ingin Rita mengetahui semuanya tapi dengan wajah seperti itu yang sangat tampan, memang pasti bisa dikenali.
"Kamu pasti sangat kecewa ya aku berbuat seperti itu," katanya bisa dibayangkan seperti apa wajahnya saat bicara seperti itu.
"Oh, itu kan buat urusan aku, aku bukan siapa - siapa kamu. Kalau sekarang masih begitu juga yang kena imbasnya ya diri kamu sendiri bukan aku." Rita menjawabnya dengan santai.
"Kalau saja aku tahu di beberapa tahun kemudian akan bertemu kamu, aku pasti akan bersabar diri melalui semuanya. I'm so sorry," sepertinya sangat menyesal sekali dengan kelakuannya di masa dulu.
"Rencana Allah kan tidak ada yang tahu, Alex. Kamu menyesali sekarang itu sudah bagus daripada kamu sama sekali tidak menyesal. Mungkin masa yang dulu bisa jadi pembelajaran buat kamu," balas Rita dengan wajah yang tersenyum.
Rita dan Alex sering bertukar pikiran dan anehnya, Rita menikmati setiap chat bersama Alex. Kadang mereka bertengkar sangat parah, sampai Ri ( nama panggilannya ) sempat menangis. Mengenal Alex dari setiap sisinya, dari malaikat sampai iblis, Ri sampai tahu semuanya. Kata-katanya yang kasar sampai menebus ulu hati sama sekali tidak terduga dengan wajahnya yang ganteng itu.
Tapi setelahnya dia segera meminta maaf menjelaskan kalau sedang bekerja dan berlibur, wataknya akan sangat berbeda. Saat dirinya tak ada pekerjaan, pribadinya sangat manis, perhatian, bijak, dan kocak. Tapi saat bekerja, pribadinya akan berubah menjadi monster. Dia akan memarahi setiap orang termasuk Ri yang baru dia kenal.
"Kamu workaholik ya?" Tanya Ri tiba - tiba. Alex hanya diam tidak menjawab. "Kenapa? Padahal kepribadian kamu menyenangkan kalau seandainya jam kerjanya sesuai jadwal saja." Kata Rita dengan hati - hati.
"Aku pernah kehilangan seorang perempuan yang sangat aku sayangi, karena selalu teringat dengannya aku lalu sengaja menyibukkan diri sendiri. Sampai aku sadari akhirnya sudah terbiasa," ucapnya menjelaskan. Di bagian inilah Ri mengerti mengenai sikapnya yang memiliki 2 alam berbeda.
Saat Alex bekerja, dia selalu menjelekkan Ri tentunya karena Alex stres berat. Pekerjaannya banyak tertunda karena orang - orang yang satu tim dengannya tidak bisa diajak bekerja sama. Alex mengidap sakit jantung dari sejak dia bayi, hidupnya bergantung pada alat-alat yang ada di Rumah Sakit. Sedih sekali mendengar kisahnya itu, bagaimana ibunya berjuang agar Alex tetap hidup dan bernafas. Sejak bayi, dia berjuang agar jantungnya bisa berdetak layaknya bayi yang normal sampai dirinya dewasa sekarang. Jantungnya bagaikan kaca yang kapan saja bisa hancur, bertengkar dengan Ri kadang membuatnya mendapat serangan jantung.
'Bukan salahku dong karena perilakunya yang terlalu heboh dan marah-marah setiap sedang kerja,' pikir Rita dengan kesal. Tapi memang perilakunya seperti anak preman, daripada hidupnya dibuat berguna dia malah membuang-buang banyak waktu dan uang yang dimiliki orang tuanya. Kedua orang tuanya adalah pengusaha tersukses dan berpengaruh di beberapa negara. Bagi mereka, uang bisa didapat sangat mudah asalkan anaknya bisa terus hidup.
Ri sangat jengkel betapa buruknya dia memperlakukan orang-orang di sekitarnya. Menebarkan banyak uang agar dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Banyak wanita yang rela meninggalkan segalanya hanya agar bisa bersamaku tapi sayang aku sadari itu tidak bisa membuatku terus bahagia, terutama saat sakitku kambuh. Orang-orang pergi dariku meninggalkan aku sendiri tapi ada satu perempuan yang selalu mau menemaniku, dia bernama Kayla. Tapi sayang takdirnya berkata lain, Kayla meninggal dalam kecelakaan pesawat saat dirinya menuju Jepang, tempat dimana ayahku berada. Itulah yang membuat aku terpuruk dan sempat menjadi playboy sih," katanya.
Rita hanya terdiam membaca kisahnya yang teramat sangat menyakitkan itu. Hebatnya lagi dia masih terus bertahan dan berjuang untuk hidup meski hidupnya sendiri pun setipis kaca.
Kenangan dengan Kayla membuat Alex hilang arah. Dari menjadi seorang playboy sampai tenggelam dalam narkoba, bila merasa rindu Alex clubbing sampai melakukan zina dengan beberapa perempuan. Tapi dia mengaku tidak sampai menghamili mereka, yah wallahu alam apa dia berkata jujur atau tidak. Kalau dia berbohong, yang menanggung dosa tetap saja dia seorang. Hidupnya hancur total.
"Kamu Islam?" Tanya Rita.
"Yes, of course. Aku melakukan semua tugas sebagai orang beragama islam. Rajin sholat lima waktu." jawabnya.
"Rajin sholat tapi tetap berbuat zina. Islam KTP ya." Rita menutupnya dengan chat yang dia ketik. Alex terdiam kembali selama beberapa menit.
Tersadar kesalahannya baru-baru ini setelah kenal dengan Ri yang saat dia lihat, memakai jilbab tertutup sampai dada membuatnya yakin mungkin Ri bisa membawanya kembali ke arah positif seperti dulu dan membantunya berdiri kembali. Tapi pastinya itu menjadi ujian yang sulit untuknya. Dia makhluk yang memiliki sifat ganda, bagaikan air dan api bersamaan. Kadang sulit diberikan pengertian tapi sisi lain kepribadiannya sangat lucu dan unik, juga otaknya sangat pintar. Mereka sangat sering mengobrol sampai tak terbatas waktu.
Suatu hari datang seorang temannya yah, tidak bisa dibilang real teman karena Rita juga tidak terlalu kenal kepribadiannya. Namanya Ney Grizelle temannya sewaktu sekolah di SMP Bandung. Orangnya cuek tapi teman-teman tidak ada yang menyukainya, kebanyakan mereka memberi peringatan agar tak terlalu dekat dengannya. Mungkin nanti akan diketahui alasannya, kadang-kadang dia bermain ke rumah Ri kalau lagi bosan lalu mengajak untuk jalan-jalan kalau Ri punya uang.
"Lagi apa seru banget. Ngobrol sama siapa?" Setelah dia tahu, mulutnya langsung menganga tidak percaya. "Eh, serius kamu berteman sama dia? aku juga mau dong. Kenalin dong," katanya sambil histeris menepuk bahu Ri.
"Apaan sih? Biasanya aku nawarin kenal sama teman-temanku, kamu menolak," katanya sambil nyengir hambar.
Ney membuka hapenya dan membuka Pacebuknya. "Teman-teman kamu kelas bawah sih aku tidak tertarik yang ini kan berbeda kelas. Nih kasih nomorku nanti aku chat dia juga,"
"Enak saja kelas bawah. Selama ini apa ada teman-teman kamu yang kelas atas?" Ney hanya terdiam. Memang sih sifat yang terlihat dari Ney, dia pilih-pilih teman. Inginnya yang menengah paling atas tapi dia tidak berpikir, orang kelas atas pasti berpikir dua kali buat jadi temannya.
"Iya iya, sori tapi memang aku tidak berminat sama yang tidak berkelas. Aku minat sama kamu juga ya tidak ada yang mau sama kamu kan jadi aku kasihan saja sama kamu," katanya dengan cuek.
'Owww ow oww percaya diri sekali Anda ini. Tidak salah? Halooo... aku punya banyak teman sampai sahabat pun aku punya belum tahu saja orang ini. Tapi tidak ada gunanya juga sih bicara sama orang tipe seperti dia, biar saja biar dia tahu sendiri kenyataannya nanti.' Pikirnya sambil melihat ke arah handphonenya lagi. Ri lalu memberitahu Alex nomor Ney. Alex mengira itu nomor handphonenya lalu dia kirim chat:
"Hai, jadi ini nomor kamu?" Tanya Alex bersemangat.
"Hai juga... Iya kenalin ya namaku Ney" jawab Ney dengan Percaya Diri.
".........." tidak ada kalimat lagi yang keluar.
"Wah, dia balas chat aku! Tuh kan, aku pasti dibalas. Kamu bukan tipe dia. Sudah deh mending kamu cari yang lain saja, biar dia buat aku. Tenang saja aku setara ko sama dia," katanya sambil pindah ke ruang tamu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 529 Episodes
Comments