Hidup Kelam Faysa
Suara adzan subuh membangunkan Faysa dari tidur nyenyaknya. Faysa merenggangkan otot-otot tubuhnya sambil menguap lebar. Faysa melangkahkan kakinya kekamar mandi untuk buang air kecil dan berwudhu. Dipakainya mukena warna putih dengan bordiran hijau muda yang merupakan hadiah ulang tahunnya dari Bayu.
Faysa memulai sholat subuhnya setelah mendengar seruan iqomah.
Selesai sholat Faysa menuju dapur untuk membantu ibunya mengemas berbagai macam kue untuk dititipkan diwarung-warung. Tampak ibunya sedang membungkus kue putu ayu dan brownis kukus.
"Slamat pagi Buk,"sapa Faysa lalu mencium kedua pipi ibunya.
"Pagi juga Nak. Ayo cepet bantuin Ibu soalnya masih banyak yang belum dikemas,"kata bu Tanti sambil terus membungkus kue.
"Siap Buk! Oh ya kuenya biar Faysa aja yang ngemasin,Ibuk masak aja soalnya nanti Faysa kuliah jam tujuh".
"Ya udah kamu lanjutin ini Ibu mau masak ikan goreng kesukaan kamu," kata bu Tanti lalu beralih mengambil ikan untuk dibersihkan kemudian digoreng.
Faysa sudah selesai melakukan pekerjaannya lalu kekamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai mandi Faysa segera berpakaian yang rapi lalu menuju kedapur lagi. Bau ikan goreng yang harum memenuhi ruangan dapur Faysa yang kecil.
"Ayo Nak sarapan dulu ini ikan gorengnya udah mateng,"kata bu Tanti sambil menata nasi dan lauk serta sambal dimeja makan.
Sebuah sarapan yang sederhana tapi sangat istimewa untuk Faysa dan ibunya.
Selesai sarapan Faysa segera berpamitan untuk mengantarkan kuenya kewarung-warung. Faysa menjinjing dua keranjang besar dikedua tangannya. Faysa berjalan kaki dengan penuh semangat walau kedua tangannya terasa pegal.
Tin tin tin tin...
Suara klakson menghentikan langkah Faysa yang cepat. Faysa menolehkan kepalanya lalu senyum lebarnya menghiasi wajah manisnya.
"Ayo Fay cepetan naik aku anterin,"kata Bayu yang merupakan tetangga sekaligus teman dekat Faysa.
"Hehe kebetulan banget Bay kamu dateng nih tangan aku udah pegelan semua," kata Faysa lalu naik kemotor Bayu.
Bayu pun mengantarkan Faysa berkeliling hingga 10 warung.
"Makasih ya Bay udah nganterin aku . Oh ya kamu masuk kerja jam berapa?"
"Nggak usah terima kasih terus kayak sama siapa aja. Oh ya aku masuk kerja jam 8," terang Bayu.
"Ya udah kamu pulang sana buat siap-siap. Ini aku juga mau langsung berangkat kuliah."
"Iya deh. Sorry ya aku nggak bisa nganterin kamu ke kampus," kata Bayu dengan wajah tak enak.
"Iyaaa...ya udah aku duluan ya bye bye,"pamit Faysa sambil melambaikan tangan.
Faysa pun menaiki bus yang akan membawanya kekampus. Sesampainya dikampus, Faysa segera turun dan tak lupa membayar ongkos busnya. Faysa sudah berada didepan kampusnya yaitu universitas Parayuda. Dari depan sudah nampak sebuah gedung megah yang menandakan kampus ini adalah universitas elit. Hampir semua mahasiswa dikampus ini menggunakan mobil, hanya Faysa satu-satunya mahasiswi yang kekampus menggunakan transportasi umum. Tapi Faysa tak pernah memperdulikan hal itu,karna baginya tujuan masuk kampus ini adalah untuk belajar demi menggapai cita-citanya sehingga mampu menaikkan derajat kehidupannya. Faysa merasa bersyukur karena dia bisa menjadi bagian dari 10 orang yang mendapat bea siswa dan tentu saja dia berjuang keras hingga akhirnya bisa berada disini.
Faysa terus melangkahkan kakinya hingga dia tiba didepan kelasnya. Faysa mengambil tempat dibelakang sendiri karena dia merasa lebih nyaman dan tentunya tak akan ada yang mengganggunya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Nendah Wenda
menarik juga
2024-09-15
0
Anonymous
m
2024-09-08
0
Anfit Annisa Fitri Tangka
Minyaak
2023-01-23
0