Faysa terpelanting kelantai hingga dagunya terbentur meja sebelum ambruk.
Prakk
Sebuah gunting tiba-tiba jatuh dari atas meja tepat disamping kepala Faysa. Tanpa pikir panjang Faysa langsung meraih gunting itu saat menyadari Gathan sudah merayap dibagian tubuh belakangnya.
Dengan sisa tenaganya, Faysa membalikkan tubuhnya sambil mengacungkan gunting kearah Gathan.
" Stop Kak, atau saya akan bertindak nekat terhadap Kakak!" ancam Faysa dengan tubuh gemetaran.
Gathan yang kaget pun langsung bangun sambil terus memperhatikan Faysa. Beberapa detik kemudian Gathan tertawa lepas hingga memenuhi satu ruangan karna melihat tubuh Faysa yang gemetaran.
" Hahaha....,yakin loe mau ngancem gue! Oke gue bakal lihat seberapa beraninya loe." Tantang Gathan sambil terus memajukan langkahnya perlahan.
Faysa terus memundurkan langkahnya. Dirinya merasa bingung harus berbuat apalagi karena Gathan sama sekali tidak terintimidasi dengan ancamannya.
" Ayo, mana keberanian yang loe tunjukin kegue tadi! Kenapa loe malah terus mundur?" bentak Gathan yang makin membuat Faysa ketakutan.
Gathan terus memajukan langkahnya dengan cepat sampai ia tak menyadari ada sedikit genangan air yang tumpah dilantai. Tanpa Gathan sadari tiba-tiba ia terpeleset kedepan hingga menubruk Faysa.
Jlebb
Mata Gathan melotot dengan tangan yang menahan perutnya. Dengan lemah, Gathan melihat kearah perutnya yang sudah bersimbah darah.
Brukk
Tubuh Gathan terjatuh kelantai dengan gunting yang masih menancap diperut sebelah kanan.
" Kak Gathan!" Faysa langsung histeris saat melihat Gathan yang ambruk dengan perut yang bersimbah darah.
Faysa terduduk dilantai sambil menepuk-nepuk pipi Gathan. Air mata Faysa semakin deras membasahi pipinya melihat keadaan Gathan seperti ini. Sungguh semua ini terjadi diluar keinginannya. Faysa hanya berniat menggunakan gunting itu untuk mengancam Gathan.
" Kak bangun Kak! Tolong sadarlah, saya benar-benar nggak bermaksud buat menyakiti Kak Gathan," kata Faysa berusaha menyadarkan Gathan yang sudah pingsan.
****
Sementara itu, Ardi dan Vicky sudah bosan menunggu Gathan yang tak kunjung selesai bermain dengan cewek barunya itu.
" Vic, tumben Gathan lama banget sih! Bukannya dia udah tau kalau kita ada janjian ke bengkelnya bang Iwan," gerutu Ardi.
" Iya juga sih, padahal dia bilang tadi cuma bentaran dan nggak bakal nyampe setengah jam."
" Hah jangan-jangan Gathan pingsan gara-gara kecapean. Loe lihat sendiri kan Vic kalau bodynya Chellyn bahenol gitu."
Vicky hanya tersenyum dengan komentar Ardi, tiba-tiba pandangannya terjatuh pada seorang cewek yang sedang berjalan cepat kearahnya.
" Eh Ardi, bukannya itu si Chellyn. Tapi kok dia sendirian aja nggak sama Gathan?"
Ardi pun menoleh kearah samping dan mendapati Chellyn sudah berada disampingnya.
" Eh Chell, Gathan mana? Bukannya tadi dia sama loe?" tanya Ardi penasaran.
" Iya sih tadinya gitu tapi tadi tiba-tiba ada cewek yang ngintipin kita. Terus Gathan marah dan langsung ngejar cewek itu. Setelah gue berpakaian, gue susulin mereka tapi dari tadi gue nyariin nggak ada," jelas Chellyn.
" Ya udah loe ngikut kita buat nyari Gathan. Masak dia tiba-tiba ngilang," ajak Vicky yang langsung diangguki Ardi dan Chellyn.
Mereka bertiga pun langsung masuk ke gedung E. Mereka berjalan sambil mencari keberadaan Gathan.
" Vic kita coba naik lagi. Ini udah dua lantai kita susuri tapi Gathan nggak ada juga."
Vicky mengangguk dan berlanjut naik kelantai tiga.
" Than..Gathan loe dimana?" teriak vicky dan Ardi secara bergantian.
" Huh dimana sih Gathan sebenarnya? Nggak biasanya dia ngilang kayak gini mana ponselnya juga dia tinggal!" gerutu Ardi.
" Gimana kalau kita lapor satpam aja?" usul Chellyn.
" Jangan dulu deh, mending kita cari dulu sampai atas. Kalau nggak ada juga baru kita lapor," ucap Vicky menengahi.
Mereka bertiga pun mulai berjalan lagi menyisir setiap ruangan. Tiba-tiba Ardi seperti melihat benda berkilauan dikoridor. Ardi berjalan mendekat untuk memeriksa dan ternyata benda itu adalah jam tangan mahal milik Gathan.
Ini kan jam tangan Gathan. Tapi kok bisa ada disini ya? Pasti Gathan ada disekitar sini.
Duh kok perasaan gue jadi nggak enak gini ya
batin Ardi.
Ardi berdiri lalu mulai berjalan perlahan. Samar-samar Ardi seperti mendengar suara tangisan wanita yang terdengar lirih. Ardi memejamkan matanya untuk mempertajam pendengarannya.
Wah kayaknya ada suara tangisan cewek dan sepertinya dari arah ruang kesehatan. Tapi kira-kira itu suara manusia beneran apa hantu ya?
Hah nggak mungkinlah, masak siang-siang gini ada hantu.
Dengan langkah pasti,Ardi berjalan kearah ruang kesehatan. Pelan-pelan Ardi mengintip dari kaca dan
"Gathaaa....n" Ardi berteriak memanggil Gathan. Perasaan takut dan khawatir langsung menyeruak saat melihat sahabatnya bersimbah darah dengan gunting yang masih menancap diperutnya.
Mendengar teriakan Ardi, sontak membuat Vicky dan Chellyn berlari kearah Ardi.
" Ar Gathan mana? Kenapa tadi loe teriak manggil dia?"
Ardi yang seperti sadar dari keterkejutannya pun langsung membuka pintu tapi ternyata dikunci dari dalam.
" Vic cepet bantuin gue buat dobrak pintu ini. Gathan ada didalem. Cepet Vic!"
Vicky pun membantu Ardi untuk mendobrak pintu.
Brakk
Vicky langsung terkejut dan tak percaya dengan keadaan sahabatnya yang mengenaskan terbujur dilantai.
bersambung....
Ayo terus dukung cerita ini dengan cara
@like
@komentar
@vote
@rate bintang 5
@favorit
Terima kasih semuanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Nendah Wenda
apa faysa akan di penjara gak salah juga dia hanya ngelindungin diri
2024-09-15
0
Ulfa Zahra
Feysa ngga salah, dia cuman ingin melindungi dirinya yang akan dilecehkan seorang pria.
2022-02-28
2
Elis Konkon
awal kemalangan faysa
2021-11-14
1