Dokter Safa berjalan keruangan bu Sora untuk memberikan hasil pemeriksaan Faysa.
Tok tok tok
" Masuk."
Safa masuk kedalam setelah dipersilahkan masuk.
" Slamat siang Bu," sapa Safa.
" Siang juga dok, apa hasil pemeriksaannya sudah keluar dok?"
" Sudah Bu dan ini hasil pemeriksaannya. Saudari Faysa positif memakai obat-obatan terlarang jenis sabu dan nampaknya belum lama ini dia mengkomsusinya dalam jumlah lebih," kata Safa menjelaskan sambil menyerahkan amplop warna putih.
" Oh ya, lalu bagaimana keadaannya sekarang?"
" Untuk sementara saya memberinya obat penenang untuk mengendalikannya dan yang saya lihat Faysa bukan pemakai aktif jadi masih bisa disembuhkan dengan cepat sebelum dia jadi pecandu."
" Baiklah dok terima kasih atas hasil kerjanya dan sekarang dokter boleh kembali."
" Sama-sama, kalau begitu saya undur diri," jawab dokter Safa sambil beranjak meninggalkan ruangan.
Faysa membuka matanya yang terasa berat dan dia merasakan sakit disekujur tubuhnya.
" Arghh...Kenapa ini?" ucap Faysa saat menyadari kedua tangannya diborgol dikedua sisi ranjang.
Tiba-tiba seorang suster datang setelah mendengar teriakan Faysa.
" Apa ada yang kamu butuhkan Faysa?"
" Saya haus sus."
Suster itu pun mengambil air minum lalu membantu Faysa saat meminumnya.
" Terima kasih sus tapi kenapa saya diborgol seperti ini sus?"
" Semalam kamu mengamuk jadi para petugas sipir itu memborgol tangan kamu supaya kamu tidak membuat kekacauan."
Faysa mencoba mengingat kejadian semalam dan dia sedikit teringat akan perilakunya tadi malam. Dia merasa segala yang diperbuatnya tadi malam seperti diluar kendalinya.
Beberapa hari Faysa dirawat diklinik tanpa boleh dijenguk siapapun dengan kedua tangannya yang masih setia diborgol.
Siang itu setelah menghabiskan makan siangnya, tiba-tiba tubuh Faysa berkeringat dingin dan dia merasa gelisah.
" Ayo Fay, kamu minum obat dulu."
Faysa hanya diam sambil memperhatikan obat yang berada ditangan dokter Safa.
" Ehmm dok bisakah dokter mengganti obatnya?"
Dokter Safa mengerutkan kening mendengar permintaan Faysa.
" Memangnya kamu mau minum obat yang mana Fay?"
" Saya mau suntikan dok, itu sangat efektif untuk menghilangkan rasa sakit ditubuh saya dok dan bisa membuat saya tenang," kata Faysa sambil meremas-remas tangannya.
" Obat itu sebenarnya tidak menyembuhkan kamu Fay justru obat itu akan membuat tubuh kamu menjadi rusak."
" Tidak! Dokter salah! Cepat berikan dok, saya sangat membutuhkannya dan saya tidak membutuhkan obat tidak berguna ini !" teriak Faysa sambil membuang obat yang dibawa dokter Safa.
" Faysa tenangkan diri kamu, jangan seperti ini."
" Tidak, saya tidak bisa tenang sebelum dokter memberi obat yang saya mau," kata Faysa lalu turun dari ranjang dan mulai mengacak-acak lemari obat mencari sesuatu.
Dua petugas sipir yang kebetulan lewat klinik pun langsung masuk kedalam begitu mendengar keributan.
" Ada apa dok?"
" Tolong hentikan Faysa, dia mulai agresif lagi."
Mereka pun langsung berusaha menghentikan Faysa namun Faysa memberontak dan melalukan perlawanan.
Tiba-tiba Faysa melihat pisau yang berada dipiring buah kemudian dia tersenyum tipis.
Ah pasti benda tajam itu bisa membantuku merasa nyaman dan aku bisa tidur nyenyak.
Dengan cepat, Faysa meraih pisau yang sudah diincarnya itu.
" Heh letakkan benda itu dan jangan coba macam-macam pada kami!" gertak salah satu petugas.
Faysa hanya diam dan malah tersenyum memandang benda berkilauan dalam genggamannya.
" Tenang saja, saya tidak akan menyakiti kalian. Saya hanya ingin membuat rileks diri saya sendiri," ucap Faysa dingin.
Sret
Tiba- tiba Faysa menggoreskan benda tajam itu kepergelangan tangannya. Untung saja petugas itu bertindak cepat dengan merebut pisau dari tangan Faysa.
Pisau itu hanya sedikit melukai pergelangan tangan Faysa.
" Cepat kita amankan dia sebelum dia mengacau!"
Mereka pun membawa Faysa dengan darah yang menetes dari pergelangan tangannya.
Mendapat laporan dari bawahannya, Sora pun langsung mengambil tindakan.
" Kurung dia diruang gelap sampai aku yang menentukan kapan dia keluarkan."
Dengan sigap, kedua petugas sipir itu membawa Faysa yang sudah lemas keruang gelap. Dimana ruangan itu jauh dari sel-sel lainnya dan berukuran sempit.
bersambung....
Ayo terus dukung dengan cara
@like
@komentar
@vote
@favorit
@ rate bintang 5
@hadiah
Terima kasih semuanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
kasian faysa
2022-11-24
0
Fa Rel
bertele2
2022-02-17
0
Elis Konkon
semoga faysa ngak jd pecandu
2021-11-14
1