Tengah malam pun tiba dan keadaan seluruh penghuni lapas candara telah terlelap. Asri yang sudah meminum obat sebelum tidur pun tampak nyenyak istirahatnya.
Tapi tiba-tiba Asri terjaga dari tidur lelapnya karena terganggu dengan suara gumaman seseorang. Asri menolehkan kepalanya kekanan lalu kekiri dan pandangannya kini tertuju pada Faysa yang tengah meringkuk sambil bergumam.
Asri yang khawatir pun mendekati Faysa untuk mengetahui keadaannya.
" Fay kamu kenapa sih?" tanya Asri sambil menggoyang badan Faysa.
" Disitu ada bos Vera mbak, aku takut. Jangan bilang kalau aku ada disini ya mbak, nanti dia nyiksa aku lagi," jawab Faysa dengan tubuh masih meringkuk dengan ditutupi selimut.
" Disini nggak ada Vera, kamu tadi pasti mimpi ketemu dia! Udah buka selimutnya nanti kamu bisa engap," kata Asri sambil membuka paksa selimut Faysa dan itu membuatnya marah.
" Heh Mbak jangan dibuka! Kamu mau bos Vera tahu kalau aku sembunyi disini terus nyiksa aku lagi!" bentak Faysa dengan tatapan nyalang.
Asri yang mendapat perlakuan tak biasa dari Faysa pun terkejut. Dirinya pun menjadi khawatir dengan Faysa yang seperti menjadi orang aneh.
" Fay kamu kenapa sih? Nggak biasanya kamu marah-marah seperti ini? Dan itu kenapa mata kamu sampai merah begini?"
Faysa pun hanya diam dan malah turun dari tempat tidur dengan tubuh gemetaran. Faysa mendekati jeruji besi dan tiba-tiba dia berteriak kencang hingga membangunkan beberapa sipir yang sedang berjaga.
" Ayo cepat buka pintunya! Disini sangat panas sekaki. Ayo cepat buka!" teriak Faysa sambil memukul-mukul jeruji penjara.
" Fay kamu kenapa sebenarnya? Apa yang sudah terjadi sama kamu?" ucap Asri sedih karena melihat Faysa yang bertingkah aneh dan kasar.
Beberapa petugas yang mendengar teriakan Faysa pun langsung mendatangi sel Faysa.
" Heh kenapa kamu teriak-teriak malam-malam begini?" bentak salah satu orang petugas.
" Keluarin saya, disini panas dan disini juga ada orang jahat!" teriak Faysa.
Bukk
Salah seorang petugas yang kesal dengan tingkah Faysa pun langsung memukul punggunggnya.
" Argghh sakit tau!" bentak Faysa sambil meringis.
" Kamu bisa diam tidak! Cepat kembali tidur dan jangan bertingkah lagi atau kami akan memberimu hukuman!"
Faysa yang masih merasakan sakit dipunggunggnya pun langsung teringat dengan suntikan penghilang sakit yang diberikan Vera.
Faysa bangkit dari duduknya lalu menghampiri seorang petugas sipir.
" Cepat berikan aku obatnya. Obat itu pasti bisa menghilangkan panas ditubuhku dan rasa nyeri dipunggunggku," ucap Faysa dengan gelisah.
Keempat petugas sipir itu pun langsung saling berunding karena melihat keanehan dalam diri Faysa. Mereka heran karena napi yang biasanya lemah lembut itu menjadi agresif.
" Kita seret saja Faysa keklinik biar dokter Safa memeriksanya. Sepertinya dia sedang dibawah kendali obat-obatan."
" Mungkin juga sih, tapi aku masih tidak percaya jika Faysa menjadi pecandu. Bukannya kita semua tahu Faysa itu gadis seperti apa?"
" Disini semua hal bisa mungkin terjadi. Mungkin saja dia sudah tidak kuat hingga akhirya melampiaskannya pada narkoba."
" Ya sudah mari kita bawa dia sebelum dia mengacaukan lainnya."
Mereka pun membawa Faysa keklinik dengan paksa karena Faysa terus berontak .
" Kalian mau membawaku kemana?"
" Ke klinik!"
" Kalian tidak perlu membawaku ke klinik. Aku hanya butuh obat suntikan itu dan aku akan sembuh.
Para petugas sipir itu pun tak menanggapi perkataan Faysa dan terus menggiring Faysa menuju klinik.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Tina Baiq
kejam bgt😭
2022-02-09
1
Elis Konkon
trauma banget tu pasti faysa.kasihan 😢
2021-11-14
1