Faysa berjalan menuju ruang besuk saat diberitahu ada yang mengunjunginya. Dia begitu kaget saat melihat sosok sahabatnya sedang duduk sambil menatap iba padanya.
" Bayu..." panggil Faysa
" Faysa..."panggil Bayu lalu langsung berlari memeluk Faysa.
Faysa yang kaget pun hanya berdiri mematung tanpa membalas pelukan Bayu.
" Fay, maafin aku ya. Aku baru tahu tentang kejadian yang menimpa kamu. Hari itu aku setelah pulang kerja, aku pergi kerumah nenek dan baru pulang kemaren," jelas Bayu.
" Iya Bayu, nggak apa-apa. Aku seneng kamu disini. Oh ya gimana kabar ibuku Bay?"
" Tante Tanti kondisinya kurang sehat Fay, tapi kamu tenang aja karna pak RT uadah bawa ibu kamu berobat."
" Tolong jagain ibuku ya Bay, karna aku nggak tahu harus minta tolong siapa lagi. Dan satu lagi kamu jangan bawa ibu kesini ya, bilang aja kalau aku baik-baik aja."
" Iya Fay, aku yakin kamu nggak akan lama disini karna kamu nggak bersalah. Oh ya ini aku bawain ayam bakar, kamu makan ya."
" Jam kunjung selesai, ayo kembali ketempat!" teriak salah satu petugas.
Bayu pun berpamitan pada Faysa dan berjanji akan kembali mengunjungi Faysa lagi.
Faysa pun berjalan kembali ke selnya. Saat sedang berjalan, tiba-tiba ada yang merebut kotak makanan Faysa dan menjegal kakinya.
"Bughh"
Faysa terjatuh dilantai dengan posisi tengkurap. Uni langsung membalik tubuh Faysa dengan kakinya lalu menginjak perut Faysa.
" Argghhh...lepasin Un," rintih Faysa sambil berusaha menahan kaki Uni yang sedang menginjak perutnya dengan kuat.
Faysa hanya bisa memohon sambil terus menggerakkan tubuhnya.
" Hah kenapa? Sakit ya?" tanya Uni sambil lebih menekan injakan kakinya.
Vera berjalan mendekat sambil memakan ayam bakar milik Faysa. Vera melempar tulang ayam kewajah Faysa dengan geram.
" Ini akibatnya karna loe nggak berbagi ama gue!"
Vera memberikan kode pada Uni agar menjauh. Uni yang paham pun langsung melepas injakan kakinya dan berjalan mundur.
" Pegang tangan dan kakinya!" perintah Vera.
Anak buah Vera pun melaksanakan perintah bosnya dengan mudah. Vera lalu duduk diatas perut sambil tersenyum jahat kearah Faysa.
" Rokok gue! "
Setelah mendapatkan rokoknya, Vera lalu menghisap kuat -kuat rokoknya lalu mengeluarkan asapnya didepan wajah Faysa.
" Permainan dimulai," kata Vera lalu mulai membuka baju Faysa dan menyundut kulit mulus Faysa dengan rokok.
Faysa yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa menjerit kesakitan tanpa bisa melakukan perlawanan.
" Arghhh udah bos tolong lepasin saya, ini sakit!" teriak Faysa yang disambut tawa oleh Vera dan para anak buahnya.
Karna sudah tak mampu menahan rasa sakit, Faysa pun akhirnya pingsan dengan luka sundutan rokok didaerah dada hingga perutnya.
" Hah lemah, gitu aja udah pingsan!" teriak Vera sambil menendang tubuh Faysa yang sudah lemah.
Tanpa perasaan, Vera dan anak buahnya langsung meninggalkan Faysa yang sudah tak berdaya.
Faysa membuka matanya perlahan dan hanya sebuah ruang kosong yang dilihatnya. Faysa ingin bangun tapi tubuhnya terlalu lemah untuk digerakkan.
"Auwww" rintih Faysa saat merasakan rasa nyeri diperut juga dadanya.
Air mata Faysa menetes membasahi pipinya yang memar karna tamparan anak buah Vera.
" Ibu, doakan Faysa agar Faysa kuat menjalani semua ini. Sakit bu, Faysa udah nggak tahan," gumam Faysa lalu memejamkan matanya sambil membayangkan wajah ibunya.
bersambung.....
Ayo terus dukung karya ini dengan cara
@like
@komentar
@vote
@rate bintang 5
@ favorit
Terima kasih semuanya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Elis Konkon
semoga faysa kuat bertahan
2021-11-14
0
Lintang Maharani
kasian
2021-11-07
0
jihan silvia
sedih bgt kemana si sipirnya
2021-11-03
0