Vera menatap bajunya yang menjadi kotor terkena makanan. Vera langsung berdiri dan mendekati Faysa yang sedang berusaha berdiri karna kakinya sakit.
Dengan cepat Vera menjambak rambut panjang Faysa hingga kepalanya mendongak keatas.
" Heh berani loe ya kurang ajar sama gue! Anak kemaren sore aja udah belagu!"
" Ampun Mbak, saya benar-benar nggak sengaja. Tolong lepasin Mbak ini sakit," kata Faysa sambil meringis menahan sakit dikepalanya.
" Mbak? Gue bukan mbak loe! Panggil gue bos, ngerti nggak loe?"
" I..iya bos, saya paham."
Vera kemudian mendorong Faysa hingga wajah cantiknya membentur lantai.
" Inget perkataan bos gue!" kata Uni lalu menendang perut Faysa sebelum pergi.
" Aarrgghh..." rintih Faysa sambil memegangi perurnya yang sakit.
Asri segera menghampiri Faysa lalu memapahnya menuju sel. Asri membaringkan Faysa ditempat tidurnya.
" Makasih Mbak," ucap Faysa pelan.
" Maaf ya Fay tadi aku nggak bisa nolongin kamu," ucap Asri dengan nada menyesal.
" Mbak Asri nggak perlu minta maaf. Justru aku nggak akan maafin diri aku sendiri kalau Mbak Asri ikut kena imbasnya gara-gara nolongin aku."
" Huuh...aku nggak percaya Fay kalau orang selembut kamu bisa berada disini. Ini tempat yang nggak seharusnya buat kamu Fay."
" Ini sudah takdir Mbak dan tugasku pun harus menjalaninya dengan baik dan ikhlas."
" Ya sudah Fay, apa masih sakit? Atau aku anterin keklinik untuk priksa?"
Dengan halus, Faysa menolak tawaran Asri dan memilih beristirahat sambil memijati perutnya yang terasa sakit.
Pagi harinya, Faysa tengah membersihkan toilet karna hari ini adalah jadwal piketnya. Disaat sedang asyik menyikat bak air, tiba-tiba Faysa dikejutkan dengan guyuran air pel tepat diatas kepalanya.
"Hahahaha...." Faysa dikejutkan dengan suara tawa nyaring dan ternyata itu adalah suara dari geng Vera.
Vera duduk diatas kursi yang telah disiapkan anak buahnya.
" Gimana, bagus kan penyambutan dari gue? Haha...oke tujuan gue kesini adalah karna gue pengen ngasih penawaran buat loe."
" Penawaran apa bos?"
" Haha, gue suka panggilan loe buat gue. Oke dan penawaran yang akan gue berikan adalah gue pengen loe tarung ama Asri. Dan sebagai imbalannya gue bakal ngebiarin loe hidup tenang disini. Gimana?"
"Maaf bos tapi saya nggak bisa melakukan hal itu."
" Jadi loe nolak penawaran dari gue?"
" Maaf bos saya tapi saya benar-benar nggak bisa melakukannya."
"Uni, cepet loe lakuin tugas loe?" kata Vera dengan sangat marah.
Uni dan kawan-kawannya segera mencekal tangan Faysa, sedangkan Uni mulai melepaskan pakaian tahanan milik Faysa dan hanya menyisakan dalaman Faysa.
Faysa pun hanya bisa pasrah karna tiap kali dia berontak pasti anak buah Vera itu akan memukulnya. Vera kemudian menyuruh Uni untuk mengambil peralatan yang akan ia gunakan untuk mengerjai Faysa.
Uni dan kawan-kawannya kemudian merentangkan tangan Faysa lalu mengikat tangannya kesamping kanan-kiri.
Tubuh Faysa sudah gemetaran karna takut dengan apa yang akan dilakukan Vera terhadapnya. Vera menyeringai melihat ekspresi ketakutan yang diperlihatkan Faysa.
Vera duduk santai dikursinya lalu mulai menyuruh Uni untuk beraksi.
" Uni mulai sekarang dari ketiak sebelah kiri."
Dengan tiba-tiba, Uni mengeluarkan alat setrum dari balik punggungnya.
" Bos ampun, saya mohon jangan lakukan itu pada saya bos," mohon Faysa.
"Uni, lakukan!" Perintah Vera.
Dengan segera Uni menyetrum lengan kiri Faysa.
" Aarrgghh....."erang Faysa menahan sakit ditubuhnya.
Setelah selesai, Uni berganti menyetrum lengan kanan Faysa dan Faysa kembali menjerit kesakitan.
" Uni tambahkan voltasenya dan setrum perutnya!" Perintah Vera yang masih belum puas.
Uni menambah daya voltasenya lalu menyetrum perut Faysa.
" Aarrgghhhh....ampun bos." Jerit Faysa dengan tubuh berkelojotan menahan sakit.
"Stop!" kata Vera.
Anak buah Vera segera melepaskan ikatan tangan Faysa dengan kasar hingga tubuh Faysa yang sudah lemah jatuh kelantai.
Wajahnya sudah pucat dengan tubuh yang masih gemetaran dan mulut menganga.
Vera mendekat ketubuh Faysa lalu mencengkram dagu Faysa.
" Hari ini cukup sampai disini dulu. Persiapkan diri loe karna mulai hari ini loe akan sering menerima kejutan dari gue."
Vera memfoto Faysa sebelum meninggalkan ruangan itu untuk dikirimkan pada seseorang.
bersambung.....
Ayo terus dukung karya ini dengan cara
@like
@komentar
@vote
@rate bintang 5
@favorit
Terima kasih semuanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
Astaghfirullah....sadis nya mana polisi jaganya masa gak ada yg liat ada orang jahatin fayza kan teriak2 kesakitan pasti kenceng kan suaranya
2022-11-24
0
OFF
Galfok thor itu katanya fasya pake kerudung knapa rambutnya yg terjambak oleh Vera.. ap aku yg kurang cerna ya🤔🤔
2021-11-22
2
Elis Konkon
ngeri thor, kejam banget ortunya gathan .faysa 😭
2021-11-14
2