Pagi harinya terjadilah drama di rumah Faysa. Ibunya meraung-raung melihat Faysa dijemput dua orang anggota polisi.
Faysa berjalan melewati kerumunan para tetangganya yang tentu saja penasaran ingin melihat kejadian secara langsung.
Beberapa tetangga mulai berkasak-kusuk membicarakan Faysa.
" Eh ada apa sih Jeng sebenarnya?"
" Itu katanya sih gara-gara bunuh orang?"
" Hah masak sih Jeng? Faysa kan gadis baik-baik masak bisa bunuh orang? Fitnah mungkin?"
" Yang baik itu kan luarnya Jeng, dalamnya siapa yang tahu. Lagian Jeng sekarang banyak penjahat berkedok alim."
Para ibu-ibu itupun masih sibuk bergosip hingga mobil polisi yang membawa Faysa sudah tak terlihat lagi.
****
Sementara itu disebuah rumah sakit, tampak Sintia dan Angel yang sedang menunggui Gathan yang masih belum sadar.
Sintia memijit pelan tangan Gathan dengan raut muka yang menyimpan kecemasan.
" Sadarlah sayang, ini sudah berjalan seminggu tapi kenapa kamu belum sadar juga? Tolong sembuh sayang, jangan buat mama cemas begini."
" Sabar Ma, kita doakan saja semoga kak Gathan cepat sembuh. Sekarang kita pulang dulu ya Ma, bentar lagi akan ada suster yang akan membersihkan kakak," ucap Angel.
Tak lama seorang suster lelaki datang dengan membawa handuk dan baskom berisi air hangat.
" Permisi Nyonya besar, saya akan membersihkan tuan muda."
" Iya, lakukanlah. Jangan lupa untuk selalu memberitahukan perkembangan Gathan sekecil apapun."
****
Dikantor polisi, Faysa langsung dimasukkan kedalam penjara setelah melalui proses interogasi.
Faysa terpaksa merasakan dinginnya penjara dan juga kesepian. Faysa melamun, memikirkan nasib ibunya di rumah jika tinggal sendirian. Siapa nanti yang akan membantu ibunya, siapa yang akan merawat ibunya jika sakit.
Seminggu kemudian, Faysa menjalani sidang perdananya. Faysa hanya didampingi oleh ibunya tanpa pengacara, sedangkan dari pihak keluarga Gathan menghadirkan dua pengacara handal.
Faysa menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan hakim dengan gugup karena bagaimanapun dia baru pertama kali duduk dikursi persidangan sebagai tersangka.
Sedangkan pihak pengacara Gathan terus menyerang setiap jawaban Faysa dan memojokkannya.
Sidang perdana ditutup dan akan dilanjutkan sebulan lagi. Seluruh proses sidang yang memakan waktu cukup lama membuat Faysa cukup lelah dan stres.
Hingga tiba saatnya sidang kedua berjalan. Agenda sidang ini adalah pembacaan putusan untuk Faysa sebagai tersangka.
Faysa menunggu keputusan sidang dari hakim dengan jantung yang berdetak kencang.
" Dengan ini saya Afrezal sebagai hakim ketua akan membacakan hasil sidang putusan terhadap saudari Faysa Andini. Mendengarkan, menimbang serta memutuskan dengan ini saudari Faysa Andini terbukti bersalah dalam kasus penusukan terhadap saudara Gathan Banaf Alyariz dan akan dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun sesuai pasal x. Demikian keputusan ini kami buat dengan sebenarnya tanpa bisa diganggu gugat.
Tok tok tok
Suara ketukan palu hakim sebanyak 3 kali menandakan sahnya hasil keputusan hakim.
Faysa langsung dibawa dua orang petugas menuju mobil tahanan. Terdengar suara wanita menangis sambil memanggil-manggil namanya.
Faysa menoleh kearah ibunya yang sudah duduk lemah dengan muka yang sembab.
" Pak, boleh saya ke ibu saya dulu sebentar saja?"
" Silahkan tapi jangan lama-lama?"
Faysa mendekati sang ibu lalu segera memeluknya. Air mata anak dan ibu itu langsung mengalir deras.
" Ibu, jaga diri ibu ya jaga kesehatan ibu. Jangan sampai telat makan dan juga jangan bekerja terlalu keras."
Faysa melepas pelukan sang ibu lalu mencium kening ibunya cukup lama.
Setelah itu sang petugas langsung membawa Faysa ke mobil tahanan menuju rutan sementara.
bersambung...
Oh ya readers author minta maaf ya kalau dialog hakimnya salah soalnya author kurang paham...
harap maklum yah...
Jangan lupa kasih terus dukungannya
Terima kasih .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Naomi
teruskan semangatnya thor ... karyamu ini sungguh bagus untuk dibaca oleh para reader karna cerita mu ini thor selalu terjadi di dunia nyata... orang kayak Fasya akan selalu ditindas apa lagi kalo gak selevel ama orang langit.. hmmm ini kenyataan deh jadi sedih aku bacanya .. orang bener selalu aja salah dimata orang.. apa lagi kalo hidup susah malah dianggap yg bukan2.. lanjut thor aku mendukungmu...
2022-06-07
0
Juni Arsen Sitompul
lama2 saya mt penasaran lo
2021-12-09
0
Elis Konkon
padahal kan faysa membela diri, ya yg banyak uang pastilah yg bakal menang.faysa 😢
2021-11-14
1