" Dokter Nisa, dokter" Teriak Asri sambil memapah Faysa dibantu temannya.
" Ada apa As? Hah siapa gadis ini As? Kenapa keadaannya bisa begini?" tanya dokter Nisa panik.
" Dia Faysa dok! Cepet tolongin dok!" ucap Asri dengan cemas.
" Ya udah cepat kalian baringkan Faysa lalu kalian tunggu diluar!"
Dengan cepat dokter Nisa memeriksa Faysa yang keadaannya sudah seperti mayat hidup.
Sepertinya gadis ini baru saja mengalami tindakan kekerasan. Apa geng Vera yang melakukannya? Tapi sepertinya mereka belum pernah bertindak sampai sejauh ini.
Satu jam kemudian dokter Nisa keluar dari ruang pemeriksaan.
" Sus sudah kamu siapkan semua obatnya untuk Faysa?"
" Sudah dok."
" Ya sudah saya mau menemui kepala sipir dulu diruangannya. Nanti kalau Faysa sudah sadar tolong kamu cek lagi keadaannya."
" Baik dok, dokter Nisa tenang saja."
Nisa segera melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sipir. Sampai disana Nisa segera mengetuk pintu.
Tok tok tok
" Masuk." Terdengar suara dari dalam.
" Maaf Bu Sora, ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan anda."
" Silahkan duduk dok. Memangnya dokter Nisa ingin membicarakan hal penting apa?"
" Saya baru saja mendapatkan pasien napi baru bernama Faysa Andini. Dan Bu Sora tahu, dia dibawa keklinik dalam keadaan mengenaskan. Beberapa bagian tubuhnya terdapat memar bekas pukulan dan juga setruman."
" Hah dokter, dokter Nisa sudah disini hampir 3 tahun. Jadi saya rasa hal seperti itu bukan merupakan hal baru bagi dokter. Bukannya pertikaian antar napi sudah biasa," jawab Sora dengan entengnya.
" Tapi ini sudah masuk dalam tindakan penganiayaan Bu! Jika hal ini dibiarkan saya takut akan bertambah korban dengan tingkat penganiyaan yang lebih berat."
" Sudahlah dokter Nisa. Masalah ini adalah tugas dan wewenang kami. Tugas dokter Nisa disini adalah merawat napi yang sakit. Saya rasa pembicaraan ini sudah cukup karna masih banyak tugas yang lebih penting untuk saya kerjakan."
" Baiklah, saya permisi dan trima kasih untuk waktunya," kata dokter Nisa dengan kesal.
****
Pagi harinya Faysa baru saja tersadar dari pingsannya. Faysa merasakan nyilu disekujur tubuhnya.
" Slamat pagi Faysa. Gimana keadaan kamu?" tanya Nisa ramah.
" Saya hanya merasakan nyilu dibadan saya dok."
" Ya sudah kamu makan bubur ini dulu lalu minum obat. Biar suster yang membantu kamu."
" Iya dok, trima kasih."
Faysa segera menyantap buburnya dengan disuapi seorang suster. Setelah selesai Faysa pun meminum obatnya.
Faysa menyandarkan tubuhnya disandaran ranjang sambil menatap keadaan luar dari kaca jendela. Tampak para napi itu sedang bekerja bakti membersihkan kebun juga menanam tanaman.
" Hallo Faysa, apa saya menganggu istirahat kamu?"
"Eh dokter Nisa, nggak kok dok."
" Boleh saya bertanya Faysa?" kata Nisa sambil duduk disebelah brankar Faysa.
" Boleh dok, dokter mau tanya soal apa?"
" Ehmmm sebenarnya apa yang terjadi Faysa, kenapa sampai keadaan kamu seperti ini?"
Faysa hanya diam karna bingung harus bagaimana menjawab pertanyaan dokter Nisa. Dirinya benar-benar merasa takut.
" Apa ini ulah geng Vera?" tanya Nisa hati-hati.
Faysa pun hanya menjawab dengan anggukan kepalanya .
" Ehmm Faysa, sebenarnya saya sendiri juga bingung apa yang telah kamu perbuat hingga geng Vera menghukum kamu sampai seperti ini karna biasanya mereka tidak sekeras ini. Saya hanya bisa menyarankan untuk kamu agar lebih berhati-hati demi keselamatan kamu?"
" Terima kasih dok, dokter Nisa sudah perhatian dengan saya."
" Kamu nggak perlu berterima kasih Faysa karna justru saya mau minta maaf sama kamu karna saya nggak bisa bantuin kamu."
Disaat mereka sedang mengobrol datanglah petugas sipir untuk menjemput Faysa kembali ke sel karena Faysa sudah sadar.
bersambung....
Ayo terus dukung cerita ini dengan memberi
@like
@komentar
@vote
@ rate bintang 5
@favorit
Terima kasih semuanya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
knp fayza gak jujur aja ke dokter Nisa sp tau bs bantu
2022-11-24
0