Beberapa dokter dan suster yang menangani Gathan baru saja keluar dari ruang operasi. Dengan cepat Sintia menghampirinya, " dok gimana keadaan Gathan?" tanya Sintia cemas.
" Tuan muda Gathan berhasil melewati masa kritisnya, Tapi..." kata dokter dengan ragu.
" Tapi kenapa dok?"
"Luka tusukan tuan muda cukup dalam, sehingga mengenai organ intinya tapi sudah berhasil kami tangani. Hanya saja kami belum bisa memastikan kapan tuan muda akan sadar kembali."
****
Sementara di rumah Faysa, ibunya tengah menunggu kepulangan putrinya dengan cemas. Tanti mondar-mandir didalam rumahnya sambil sesekali melihat kearah pintu berharap anaknya akan segera pulang.
Duh kemana Faysa Ya Allah. Kenapa sampai malam begini belum pulang.
Hah semoga Faysa baik-baik saja. Batin Tanti.
Perlahan Faysa membuka matanya lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan ternyata saat ini dia tengah berada di ruang pasien.
Ceklek
Seorang suster membuka pintu lalu berjalan menghampirinya.
" Anda sudah sadar Nona? Bagaima keadaan anda sekarang? Pusing atau apa gitu?"
" Saya nggak apa-apa sus?"
" Ya sudah silahkan minum vitamin ini. Saya akan keluar untuk memberitahu kan keadaan anda."
Tak lama muncul Jimmy dengan muka dinginnya.
" Selamat malam Nona Faysa, sebentar lagi supir akan mengantar anda pulang dan saya peringatkan anda untuk tidak mencoba kabur karena kami akan memproses kasus ini secara hukum."
Mendengar hal itu, sebuah penjara langsung terbayang di otak Faysa hingga membuat badannya yang masih lemah menjadi gemetaran.
" Silahkan bersiap Nona."
Sebuah mobil mewah terhenti didepan sebuah gang sempit. Faysa langsung turun setelah mengucapkan terima kasih pada sang sopir.
Faysa menelusuri jalan sempit menuju rumahnya. Dari jauh Faysa melihat ibunya yang tengah mondar-mandir di depan rumahnya.
Ya Allah, hamba bingung bagaimana cara memberitahu ibu.
"Ibu...". Panggil Faysa pelan.
Tanti yang terkejut pun langsung menolehkan mukanya.
Greepp
Tanti memeluk Faysa dengan perasaan lega. Tanti menatap wajah Faysa yang tampak pucat.
" Ya Allah nak, kamu dari mana aja? Kenapa malam begini baru pulang? Dan ini mukamu kenapa pucat?"
"Ehmmm...Faysa..." ucap Faysa ragu.
" Ya sudah kamu masuk dulu. Bersihkan badanmu lalu kita makan, baru nanti kita ngobrol."
Faysa menurut kata ibunya. Setelah mandi,Faysa memakai baju lengan panjang untuk menutupi luka di lengannya.
Faysa menyantap makan malam dengan lahap karena dia belum makan sejak tadi siang.
" Pelan-pelan nak, nanti kamu bisa tersedak."
Faysa hanya menjawab dengan senyum tipisnya.
Disebuah ruang tamu sederhana, tampak anak dan ibu sedang saling diam. Tiba-tiba Faysa berlutut di depan ibunya sambil menangis.
Tanti yang kaget dengan tingkah laku anaknya pun langsung mengusap punggungnya untuk memberi kenyamanan.
" Buk, maafin Faysa karna Faysa sudah melakukan kesalahan. Maafin karena Faysa udah bikin malu keluarga kita," tangis Faysa semakin memeluk lutut ibunya.
" Sebenarnya ada apa sayang? Coba critakan pelan- pelan sama ibuk nak."
Cukup lama Tanti menunggu Faysa yang masih membisu.
" Buk, tadi di kampus Faysa nggak sengaja udah nusuk kakak senior," kata Faysa dengan tubuh yang gemetar.
Duarrr
" Apa nak? Kamu udah nusuk orang? Jangan bohong nak, ibu sangat tahu bagaimana putri ini. Kamu nggak mungkin melakukan hal itu nak!" kata Tanti tak percaya.
" Maafin Faysa Buk, Faysa benar-benar nggak sengaja. Faysa hanya ingin membela diri karena dia mau memperkosa Faysa. Faysa takut Buk, bagaimana kalau Faysa dipenjara Buk."
" Memang siapa nak yang sudah berniat tidak baik terhadapmu?"
" Kak Gathan Buk, dia adalah anak dari pemilik kampus."
Tanti mendudukkan Faysa lalu membawa tubuh putrinya itu kedalam pelukannya. Diusapnya rambut hitam panjang Faysa.
" Sudah nak, sekarang kamu tidur ya. Ibu tahu hari ini kamu sudah melalui hal yang tidak mudah. Ibu akan selalu disamping kamu nak."
Tanti membawa Faysa menuju kamarnya. Tanti tak menyangka kalau Faysa akan mengalami hal seperti ini. Mereka telah berurusan dengan orang-orang yang memiliki kuasa dan berpengaruh. Tak akan mudah bagi orang miskin sepertinya untuk bisa membela diri meski anaknya tak sepenuhnya bersalah.
bersambung....
Jangan lupa terus dukung karya ini dengan cara
@ like
@ komentar
@ vote
@ rate bintang 5
@ favorit
Terima kasih semuanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Elis Konkon
nasibnya faysa miris banget sih, melu sedih 🥺
2021-11-14
1
Yayuk Handayani
Aku jadi sedih bacanya.
2021-11-02
0
Amanda Putra
kasihan sekali faysa orang miskin dapat masah besar kayak gitu😩
2021-10-29
1