17. Acara bazar dengan pacar

Aoi meletakkan pulpennya di kotak pensil. Akhirnya selesai juga latihan soal Fisika.

"Kalau di ulang-ulang gini kan jadi tambah faham," sudah kebiasannya sepulang sekolah membuka buku pelajaran hari itu.

Ting!

Aoi melihat notifikasi dari grup kelas.

Kelas 12 Ipa 1 Group

Madoka

Denger-denger telinga gue nih, besok ada bazar buku loh. Kuy lah borong komik sepuasmu

7:00 pm

Yuna

Bazar? Lo tau darimana? Bukannya udah ya satu bulan kemarin? Masa ada lagi?

7:01 pm

Hikari

Liat aja besok. Jadi bakal ada jamkos nih. Seneng gak? Seneng gak? Iyalah

7:01 pm

Anda

@haruka @fumie beli berapa buku? Awas di borong haha

7:02 pm

Haruka

Beli buku detektif itu. Penasaran nih sama season 2 giimana

7:03 pm

Fumie

Jangan lupa ajak orang yang tersayang. Hehe, ups kode nih. Peka ya

7:03 pm

"Orang yang tersayang?" Aoi berpikir sejenak. Siapa ya?

"Siapa ya?"

Ting!

Sebuah pesan dari Ryuji. Nah! Aoi ingat, orang yang tersayang itu adalah Ryuji.

Ryuji

Besok temenin aku ya? Mau nyari buku komik Sin Chan buat adikku

7:10 pm

Anda

Ok syg. Eh? Gpp kan panggil syg?

7:11 pm

Ryuji

Gpp dong. Kan kamu pacarku

7:11 pm

Aoi melompat senang.

"Aaa! Kenapa aku bisa sebaper ini sih? Ryuji tambah so sweet aja!"

Untung saja kamarnya kedap suara, mamanya tak akan tau siapa itu Ryuji. Bisa gawat di laporkan ke ayah.

Rasanya tak sabar hari esok seperti apa. Terutama menemani Ryuji seharian. Semoga si Makoto itu tidak mengganggunya.

***

Suasana SMA Sakura sudah ramai, banyak penjual buku yang berjejer rapi. Ada juga pedagang kaki lima yang numpang jualan karena ramai.

Fumie sampai terpesona dengan buku yang ia incar selama ini akhirnya di depan mata!

"Waw! Ini kan novel kesukaanku Haru! Berapa nih pak?" tanya Fumie antusias, dari judulnya saja sudah menarik perhatian. 1001 jurus menggombal paling ampuh.

"Itu 500 ¥en aja mbak. Mau beli?"

Wajah Fumie sedih seketika.

"Yah, mana aku cuman bawa 200 ¥en. Gak jadi deh pak," Fumie meletakkan buku gombalan itu dengan hati tak merelakan.

"Bungkus aja pak. Nih uangnya," Haruka memberikan uang sesuai harganya. "Jangan sedih. Aku udah beliin tuh," Fumie memang anak yang kurang mampu, masuk di sekolah ini saja mendapat keringanan dari pemerintah yang di bebaskan beasiswa untuk 50 peserta. Sangat terbatas memang.

Fumie memeluk Haruka. Rasanya terharu saja.

"Makasih Haru, emang kamu yang terbaik," mata Fumie sampai berkaca-kaca.

"Heh! Kemana aja kamu? Main berangkat aja, gak nyapu rumah. Kakak yang jadi sasarannya!"

Suara bentakan itu membuat Fumie menoleh mendapati Megumi, sang kakak. Megumi Futaba adalah kakak yang persis di cerita Cinderella, menjadikan dirinya sebagai babu di rumah.

"Sana balik aja ke rumah! Enak aja main sekolah gitu aja. Seharusnya yang dapat beasiswa itu kakak! Bukan kamu!" Megumi menunjuk Fumie, hatinya di penuhi rasa benci dengan sang adik.

"Maaf ya mbak, jangan marahin Fumie. Ini masih lingkungan sekolah. Mbak mau di usung ke ruang BK?" Haruka tidak suka dengan Megumi, cewek judes yang selalu malak adik kelas karena tidak ada uang.

Megumi tertawa jahat. "Silahkan. Kamu mau berurusan denganku ya?"

"Ada apa ini? Kok ribut-ribut?" Ryuji datang.

Megumi langsung diam. Ia memilih pergi daripada berurusan dengan ketua OSIS itu.

"Fumie? Gak apa-apa kan?" tanya Ryuji khawatir. Fumie menunduk dengan tangan bergetar, pasti ketakutan di marahi kakaknya.

Fumie mendongak. Ia tersenyum. Rasanya di dunia ini palsu, bahagia memang sesaat. Tapi jika kakaknya yang mengambil kebahagiaan itu, dirinya tak bisa berbuat apa-apa. Karena dirinya tak bisa melawan.

"Aoi mana? Belum berangkat ya?"

"Haru! Fumie!" Aoi menghampiri kedua sahabatnya dengan senyum ceria. Bazar dengan pacar, jika dulunya hanya dengan sang sahabat sekarang berbeda.

"Itu Aoi," Haruka menunjuk Aoi.

"Hai. Temenin aku sekarang ya?"

Aoi mengangguk. "Aku sama Ryuji ya? Bye bye," Aoi melangkah pergi dengan Ryuji.

Haruka menghela nafas. "Huh, nasib kita gini ya kalau jomblo?"

"Iya-aww!" Fumie meringis, kakinya di injak.

Saat Fumie ingin memarahi orang itu, ternyata dia adalah Syougo.

"Punya mata iya? Sampai kakiku aja di injak!" omel Fumie kesal.

"Makannya, tubuh lo itu jangan kekecilan. Mana gue liat!"

"Gitu aja marah. Galak!"

"Biarin!"

Haruka menarik Fumie menjauh dari Syougo, mulut sahabatnya itu tak akan diam sekali berdebat.

Di stan buku komik, Aoi hanya memandangi Ryuji tanpa tau apa yang di katakan cowok itu.

"Aoi, kalau yang ini gimana? Aku gak tau tentang Sin Chan. Aoi?"

Aoi tersadar. "Eh? E-bagus kok," Aoi tersenyum kikuk.

"Berapa mbak harganya?"

"350 ¥en aja mas ganteng," Yumi mengedip genit, untungnya sang kakak Mami menginfokan ada bazar buku di sekolah. Ia rela membeli komik banyak demi ketemu cogannya SMA Sakura.

"Sayang, anterin aku beli novel another yuk?" Aoi tidak suka si mbak genit itu mengganggu Ryuji.

"Iya. Ayo sayang," Ryuji mengerti Aoi cemburu.

Sedangkan Syougo menghubungi sang kakak berkali-kali tapi tidak ada jawaban.

"Masa iya pulsanya habis? Apa sinyalnya jelek? Gak deh, disini bagus. Gimana sama hp lo ga?"

Taiga mengangguk. "Bagus juga kok. Nih malah cepat buat download lagu," Taiga menunjukkan ponselnya, lumayan untuk stok musik nanti.

"Kakak gue susah di hubungi nih. Kemana sih?" gerutu Syougo mondar-mandir.

Di tempat lain, Makoto baru saja bangun. Tidur di sofa sangat nyenyak meskipun Aoi tak memperbolehkannya di kamar lain.

"Jam berapa ya?" Makoto menyalakan ponselnya, sengaja ia matikan.

"Apa? Jam tujuh? Aoi udah berangkat kayaknya," Makoto melangkah ke kamar mandi. Semoga saja cewek iti tidak marah lagi.

***

Makoto sudah sampai di sekolah, ia menanyakan keberadaan Aoi pada salah satu siswa.

"Maaf pak, saya gak tau. Mungkin sama temannya," setelahnya ia pergi.

Makoto menelisik halaman sekolah. Aoi berambut coklat, tinggi, dan senyum manisnya membuat Makoto terngiang-ngiang.

"Hahaha, kamu lucu banget sih," Aoi tertawa, melihat Ryuji memakai jepit rambutnya.

"Hehe, gimana rambutku? Bagus gak?"

Aoi mengangguk. "Kayak cewek, cantik hahaha," bahagia, itulah yang Aoi rasakan saat ini.

Makoto yang mendengar tawa itu pun mencari smber suara.

Ternyata, Aoi tertawa dengan Ryuji. Apa dengannya tidak bahagia? Atau kurang?

Dengan langkah lebar, Makoto menghampiri Aoi.

"Bagus ya. Gak bangunin aku di sofa. Sekarang ketawa sama cowok lain," dengan emosi menggebu, Makoto mengomeli Aoi.

Ryuji mengernyit. Apa tadi? Gak di bangunin? Apa Makoto menginap di rumah Aoi? Mau apa?

"Pak Makoto rumahnya dimana? Apa tetanggan sama Aoi?" tanya Ryuji baik-baik, siapa tau Makoto memberitahukan alamat rumahnya Aoi.

"Itu bukan urusan kamu. Ayo ikut aku. Buang-buang waktu aja berduaan sama dia," Makoto menarik tangan Aoi menjauhkan dari Ryuji. Cowok itu sudah banyak menangnya.

***

See you-.

Episodes
1 1. Hari yang menyebalkan
2 2. Kok di jodohin sih?
3 3. Ketemu Makoto lagi
4 4. Perhatian Makoto
5 5. Bunga
6 6. Bekal
7 7. Malu tapi baper
8 8. Terjebak hujan
9 9. Manismu seperti gula
10 10. Mulai deh manja
11 11. Cinta Ryuji
12 12. Kok cuek?
13 13. Siapa yang jahil?
14 14. Mantan?
15 15. Terlalu possesif
16 16. Sama-sama pdkt
17 17. Acara bazar dengan pacar
18 18. Di spesialkan
19 19. Gara-gara PR
20 20. Surat ancaman
21 21. Cuek
22 22. Dinner?
23 23. Diajarin masak
24 24. Bekal untuk Makoto
25 25. Protected
26 26. Curiga
27 27. Pelukan terakhir
28 28. Badmood
29 29. Makoto bawel
30 30. Di semangatin!
31 31. Promenade
32 32. Balikan
33 33. Reuni
34 34. Menyakitkan
35 35. Perjodohan
36 36. Melepas ikhlas
37 37. Mengenal Makoto
38 38. Quality time
39 39. Bahagia
40 40. Kesan buruk di kampus
41 41. Cie cemburu kan?
42 42. Four eyes
43 43.Cincin yang hilang
44 44. Wedding Chapel
45 45. Bali
46 46. Hanya kamu
47 47. Pulang
48 48. Rencana Nakura
49 49. Piknik mendadak?
50 50. Ulang tahun Aoi
51 51. Salah faham
52 52. Sekedar tamu undangan
53 53. Membingungkan
54 54. Kabar baik
55 55. Sendirian
56 56. Menjadi pembantu
57 57. Ryuji
58 58. Pelukan rindu
59 59. Kecelakaan
60 60. Perhatian Ryuji untuk Aoi
61 61. Nakura hamil
62 62. Sisi yang rapuh
63 63. Maaf
64 64. Sabarlah
65 65. Di kawal
66 66. Ryuji melamar Nakura
67 67. Kacau
68 68. Sebuah motif
69 69. Bersembunyi
70 70. Rasa takut
71 71. Menyelamatkan Aoi
72 72. Tanpa Makoto
73 73. Makoto pulang
74 74. Namanya Hikaru
75 75. Lucu
76 76. Di kerjain Hikaru
77 77. Bersekolah
78 78. Barbie impian
79 79. Koki kecil
80 80. Puncak
81 81. Kenshi Yonezu
82 82. Jangan memaksa Hikaru
83 83. Hikaru terluka
84 80. Puncak
85 84. Hikaru awas!
86 85. Kepergian omah Eva
87 85. Kepergian omah Eva
88 86. Luka bertambah
89 87. Tentang kenangan
90 88. Sisi rapuh Aoi
91 89. Lembaran baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Hari yang menyebalkan
2
2. Kok di jodohin sih?
3
3. Ketemu Makoto lagi
4
4. Perhatian Makoto
5
5. Bunga
6
6. Bekal
7
7. Malu tapi baper
8
8. Terjebak hujan
9
9. Manismu seperti gula
10
10. Mulai deh manja
11
11. Cinta Ryuji
12
12. Kok cuek?
13
13. Siapa yang jahil?
14
14. Mantan?
15
15. Terlalu possesif
16
16. Sama-sama pdkt
17
17. Acara bazar dengan pacar
18
18. Di spesialkan
19
19. Gara-gara PR
20
20. Surat ancaman
21
21. Cuek
22
22. Dinner?
23
23. Diajarin masak
24
24. Bekal untuk Makoto
25
25. Protected
26
26. Curiga
27
27. Pelukan terakhir
28
28. Badmood
29
29. Makoto bawel
30
30. Di semangatin!
31
31. Promenade
32
32. Balikan
33
33. Reuni
34
34. Menyakitkan
35
35. Perjodohan
36
36. Melepas ikhlas
37
37. Mengenal Makoto
38
38. Quality time
39
39. Bahagia
40
40. Kesan buruk di kampus
41
41. Cie cemburu kan?
42
42. Four eyes
43
43.Cincin yang hilang
44
44. Wedding Chapel
45
45. Bali
46
46. Hanya kamu
47
47. Pulang
48
48. Rencana Nakura
49
49. Piknik mendadak?
50
50. Ulang tahun Aoi
51
51. Salah faham
52
52. Sekedar tamu undangan
53
53. Membingungkan
54
54. Kabar baik
55
55. Sendirian
56
56. Menjadi pembantu
57
57. Ryuji
58
58. Pelukan rindu
59
59. Kecelakaan
60
60. Perhatian Ryuji untuk Aoi
61
61. Nakura hamil
62
62. Sisi yang rapuh
63
63. Maaf
64
64. Sabarlah
65
65. Di kawal
66
66. Ryuji melamar Nakura
67
67. Kacau
68
68. Sebuah motif
69
69. Bersembunyi
70
70. Rasa takut
71
71. Menyelamatkan Aoi
72
72. Tanpa Makoto
73
73. Makoto pulang
74
74. Namanya Hikaru
75
75. Lucu
76
76. Di kerjain Hikaru
77
77. Bersekolah
78
78. Barbie impian
79
79. Koki kecil
80
80. Puncak
81
81. Kenshi Yonezu
82
82. Jangan memaksa Hikaru
83
83. Hikaru terluka
84
80. Puncak
85
84. Hikaru awas!
86
85. Kepergian omah Eva
87
85. Kepergian omah Eva
88
86. Luka bertambah
89
87. Tentang kenangan
90
88. Sisi rapuh Aoi
91
89. Lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!