Terpaksa Menikahi Om Om

Terpaksa Menikahi Om Om

1. Hari yang menyebalkan

Makoto Anekawa

Langkah sepatu yang tergesa-gesa.

Aoi mempercepat langkahnya. Ia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Sebuah mobil sport melaju dengan kecepatan tinggi. Tidak peduli dengan kendaraan yang membunyikan klaksonnya.

Sampai ada sebuah genangan air kotor itu mengenai rok Aoi.

Aoi berteriak histeris. Para pejalan kaki menatapnya aneh.

"Aaa! Jadi kotor! Siapa yang membuat aku seperti ini?" Aoi mencari pelakunya. Tidak ada.

Sepertinya mencari pelaku tidak penting. Aoi bisa terlambat ke sekolah.

Saat sampai di depan gerbang SMA Sakura, bu Dora berkacak pinggang dengan wajah marahnya.

"Aoi Mianami. Kenapa kamu terlambat lagi? Alasan kesiangan? Macet di jalan? Main sama kucing kesayangan?" tanya bu Dora beruntun. Sudah hafal dengan alasan Aoi.

Aoi mengatur nafasnya. Lari selama 10 menit itu melelahkan.

"Maaf bu. Saya lupa tidak memasang alarm. Jadi terlambat. Apalagi ojekan di daerah saya sangat sulit," jawab Aoi. Sebenarnya ada sopir pribadi, tapi Aoi lebih suka berangkat dengan ojek atau angkot.

"Lupa memasang alarm? Lalu ibu kamu kemana?"

Pertanyaan itu lagi. Aoi bingung menjawab apa. Ibunya adalah model terkenal dan designer profesional yang di segani seluruh dunia. Sekali namanya di ketahui banyak orang, dirinya akan tersorot publik dari segala sisi dan aktivitasnya. Dan Aoi tidak suka hal yang ramai.

"E-itu. Ibu saya masih ada di luar negeri," jawab Aoi gugup. Bu Dora pasti akan tanya lebih banyak lagi.

"Ayah kamu?"

"Sama. Di luar negeri juga. Bu, saya ingin masuk. Nanti tidak bisa mengikuti ulangan Matematika," ucap Aoi memohon.

Bu Dora mengangguk. "Bailah, hari ini saya maafkan. Besok dan seterusnya, ada hukuman dan poin pelanggaran. Faham?"

Aoi tersenyum. "Makasih banget bu Dora yang cantik,"

Kelas 12 Ipa 1. Aoi memasuki kelas dengan santai. Guru yang mengajar Matematika ramah dan baik. Pasti akan di maafkan.

Pak Jiro menatap Aoi. Ulangan sudah berlangsung 5 menit yang lalu. Dan Aoi baru datang?

"Aoi. Kenapa terlambat lagi? Hobi kamu terlambat terus," omel pak Jiro.

"Kesiangan pak. Hehe," Aoi tersenyum kikuk.

"Ok. Silahkan duduk. Jangan terlambat lagi. Siapkan selembar kertas. Tulis soal yang ada di papan tulis," ucap pak Jiro.

Haruka menggeleng heran. Aoi sangat hobi terlambat.

"Untung saja pak Jiro maafin kamu. Kalau tidak, habis sudah," bisik Haruka menakuti Aoi.

"Huh. Gara-gara alarm kehabisan baterai. Jadi telat," Aoi menggerutu.

Satu jam berlalu, ulangan Matematika berjalan dengan lancar.

Haruka baru menyadari rok Aoi kotor.

"Renang di lumpur?" tanya Haruka tersenyum.

"Aduh, lupa. Harus ganti rok baru. Di lemari kelas ada gak?"

Fumie mengangguk. "Ada. Ambil aja,"

Aoi memgambil satu rok putih abu-abu panjang. Sebelumnya ia ragu, karena rata-rata rok di SMA Sakura hanya sampai lutut saja.

"Aoi. Kalau udah selesai pinjam rok. Kembalikan lagi ya? Jangan sampai di pinjam kelas lain. Nanti gak balik roknya," ujar Hikari sebagai ketua kelas.

"Siap bu bos!" Aoi memberikan hormat. "Fumie, ayo ke toilet. Kalau ada yang gosip, biar kamu saja mengatasinya ya?" pinta Aoi.

Haruka terkekeh. "Hahaha, yang sabar Fumie. Nanti aku bilang ke bu Nene,"

"Makasih Haruka yang cantik," puji Fumie mengedipkan kedua matanya, sangat manis. Siapa saja bisa jatuh cinta dengan paras cantik seorang Fumie Futaba.

Keduanya berjalan keluar kelas. Toilet sedikit jauh, dan harus melewati kelas 12 Ips 1. Dimana kelas itu terkenal nakal, terutama laki-lakinya menggoda perempuan yang sedang lewat.

Sepertinya ini kebetulan. Ada 5 laki-laki yang duduk di depan kelas, lebih tepatnya di lantai seperti lesehan.

Saat Fumie melangkah paling depan, perhatian 5 laki-laki itu beralih. Kedatangan mangsa baru. Saatnya beraksi.

"Halo? Ada cewek cantik. Mau kemana? Sendirian?"

"Temanmu juga boleh. Sangat cantik. Seleraku,"

Fumie menatap tajam dua laki-laki genit itu.

"Permisi. Kita hanya lewat saja,"

Saat Fumie memasuki lingkaran, dengan sengaja mereka menyentuh kakinya.

Fumie tidak terima. "Memangnya aku ini sabun colek? Mau aku tendang?!" Fumie sudah emosi. Semua laki-laki itu menyingkir memberikan jalan untuk Fumie.

Aoi tersenyum senang. Fumie sangat pemberani. Bukan berarti dirinya hanya diam saja, tapi ada alasan tertentu untuk tidak terlalu ikut campur.

Akhirnya sampai juga di toilet. Fumie menunggu, sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. Fumie memasangkan jepit di rambutnya.

Aoi sudah selesai mengganti roknya.

"Yuk balik ke kelas. Nanti bu Nene bisa marah," ajak Aoi. Fumie mengangguk.

Namun dari arah berlawanan, ada seorang cowok berlari sekuat tenaga agar terhindar dari hukuman bu Dora.

Aoi dan Fumie masih mengobrol tentang kecantikan di dunia model. Tidak menyadari akan ada peristiwa tabrakan. Dan pelakunya cowok itu.

Sampai pada akhirnya...

Bruk!

Aoi terjatuh dan duduk di lantai. Lututnya tergores lantai yang sudah berlubang.

"Aw! Sakit!"

Fumie membantu Aoi berdiri. "Ya ampun Aoi. Kamu tidak apa-apa?" tanya Fumie khawatir.

Aoi menatap tajam cowok penabrak itu.

"Hei! Gara-gara kamu aku jadi terluka!" sungut Aoi emosi.

Ryuji menunduk. "Biarin!" Ryuji kembali berlari sebelum bu Dora menangkapnya.

"Malah kabur!"

"Aoi, ke UKS saja ya? Lukamu itu harus di obati. Nanti bisa infeksi," ucap Fumie memberikan saran.

Aoi menggeleng. "Tidak perlu. Nanti juga sembuh sendiri. Kita ke kelas saja,"

Hari ini, Aoi selalu saja sial. Rok kotor, dan di tabrak cowok yang tidak menolongnya sama sekali.

Untungnya bu Nene belum datang. Kelas masih ramai seperti pasar saja.

"Beneran kamu baik-baik aja Aoi?" tanya Fumie sekali lagi.

Aoi tersenyum.

"Aku baik-baik aja kok,"

Haruka mengernyit. "Aoi kenapa?"

"Tadi jatuh, di tabrak sama Ryuji. Cowok nakal kelas Ips satu,"

"Ryuji? Yang sering melanggar peraturan sekolah itu?" tanya Haruka lagi.

"Gak penting. Nanti juga sembuh. Biasa, luka ringan kok," Aoi berusaha baik-baik saja. Jika Fumie bercerita lebih panjang lagi tentang Ryuji, mungkin sesudah hari Raya selesai.

Bu Nene memasuki kelas. Pelajaran bahasa Inggris.

Dan itu membuat Fumie pusing. Haruka tambah senang. Aoi akan mencatat setiap grammar atau verb yang bu Nene sampaikan.

"Terjemahkan halaman sepuluh sampai sebelas ya. Dan kerjakan soal selanjutnya," bu Nene kembali mengoreksi kumpulan tugas di buku tulis.

Fumie cemberut. "Haruka. Aoi. Nanti aku salin jawaban kalian ya? Please," Fumie menyatukan kedua tangannya.

Haruka mengangguk. "Iya. Tapi kamu diem ya. Jangan mengajak kita gosip. Nanti gak selesai tugasnya,"

Fumie mengangguk. Yang penting tugasnya selesai dan bisa santai.

Selama mengerjakan, Haruka bertanya beberapa kali ke Aoi. Keduanya kerja sama mengerjakan bahasa Inggris.

* * *

Terpopuler

Comments

Puput

Puput

3 kopi meluncur kak

2022-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Hari yang menyebalkan
2 2. Kok di jodohin sih?
3 3. Ketemu Makoto lagi
4 4. Perhatian Makoto
5 5. Bunga
6 6. Bekal
7 7. Malu tapi baper
8 8. Terjebak hujan
9 9. Manismu seperti gula
10 10. Mulai deh manja
11 11. Cinta Ryuji
12 12. Kok cuek?
13 13. Siapa yang jahil?
14 14. Mantan?
15 15. Terlalu possesif
16 16. Sama-sama pdkt
17 17. Acara bazar dengan pacar
18 18. Di spesialkan
19 19. Gara-gara PR
20 20. Surat ancaman
21 21. Cuek
22 22. Dinner?
23 23. Diajarin masak
24 24. Bekal untuk Makoto
25 25. Protected
26 26. Curiga
27 27. Pelukan terakhir
28 28. Badmood
29 29. Makoto bawel
30 30. Di semangatin!
31 31. Promenade
32 32. Balikan
33 33. Reuni
34 34. Menyakitkan
35 35. Perjodohan
36 36. Melepas ikhlas
37 37. Mengenal Makoto
38 38. Quality time
39 39. Bahagia
40 40. Kesan buruk di kampus
41 41. Cie cemburu kan?
42 42. Four eyes
43 43.Cincin yang hilang
44 44. Wedding Chapel
45 45. Bali
46 46. Hanya kamu
47 47. Pulang
48 48. Rencana Nakura
49 49. Piknik mendadak?
50 50. Ulang tahun Aoi
51 51. Salah faham
52 52. Sekedar tamu undangan
53 53. Membingungkan
54 54. Kabar baik
55 55. Sendirian
56 56. Menjadi pembantu
57 57. Ryuji
58 58. Pelukan rindu
59 59. Kecelakaan
60 60. Perhatian Ryuji untuk Aoi
61 61. Nakura hamil
62 62. Sisi yang rapuh
63 63. Maaf
64 64. Sabarlah
65 65. Di kawal
66 66. Ryuji melamar Nakura
67 67. Kacau
68 68. Sebuah motif
69 69. Bersembunyi
70 70. Rasa takut
71 71. Menyelamatkan Aoi
72 72. Tanpa Makoto
73 73. Makoto pulang
74 74. Namanya Hikaru
75 75. Lucu
76 76. Di kerjain Hikaru
77 77. Bersekolah
78 78. Barbie impian
79 79. Koki kecil
80 80. Puncak
81 81. Kenshi Yonezu
82 82. Jangan memaksa Hikaru
83 83. Hikaru terluka
84 80. Puncak
85 84. Hikaru awas!
86 85. Kepergian omah Eva
87 85. Kepergian omah Eva
88 86. Luka bertambah
89 87. Tentang kenangan
90 88. Sisi rapuh Aoi
91 89. Lembaran baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Hari yang menyebalkan
2
2. Kok di jodohin sih?
3
3. Ketemu Makoto lagi
4
4. Perhatian Makoto
5
5. Bunga
6
6. Bekal
7
7. Malu tapi baper
8
8. Terjebak hujan
9
9. Manismu seperti gula
10
10. Mulai deh manja
11
11. Cinta Ryuji
12
12. Kok cuek?
13
13. Siapa yang jahil?
14
14. Mantan?
15
15. Terlalu possesif
16
16. Sama-sama pdkt
17
17. Acara bazar dengan pacar
18
18. Di spesialkan
19
19. Gara-gara PR
20
20. Surat ancaman
21
21. Cuek
22
22. Dinner?
23
23. Diajarin masak
24
24. Bekal untuk Makoto
25
25. Protected
26
26. Curiga
27
27. Pelukan terakhir
28
28. Badmood
29
29. Makoto bawel
30
30. Di semangatin!
31
31. Promenade
32
32. Balikan
33
33. Reuni
34
34. Menyakitkan
35
35. Perjodohan
36
36. Melepas ikhlas
37
37. Mengenal Makoto
38
38. Quality time
39
39. Bahagia
40
40. Kesan buruk di kampus
41
41. Cie cemburu kan?
42
42. Four eyes
43
43.Cincin yang hilang
44
44. Wedding Chapel
45
45. Bali
46
46. Hanya kamu
47
47. Pulang
48
48. Rencana Nakura
49
49. Piknik mendadak?
50
50. Ulang tahun Aoi
51
51. Salah faham
52
52. Sekedar tamu undangan
53
53. Membingungkan
54
54. Kabar baik
55
55. Sendirian
56
56. Menjadi pembantu
57
57. Ryuji
58
58. Pelukan rindu
59
59. Kecelakaan
60
60. Perhatian Ryuji untuk Aoi
61
61. Nakura hamil
62
62. Sisi yang rapuh
63
63. Maaf
64
64. Sabarlah
65
65. Di kawal
66
66. Ryuji melamar Nakura
67
67. Kacau
68
68. Sebuah motif
69
69. Bersembunyi
70
70. Rasa takut
71
71. Menyelamatkan Aoi
72
72. Tanpa Makoto
73
73. Makoto pulang
74
74. Namanya Hikaru
75
75. Lucu
76
76. Di kerjain Hikaru
77
77. Bersekolah
78
78. Barbie impian
79
79. Koki kecil
80
80. Puncak
81
81. Kenshi Yonezu
82
82. Jangan memaksa Hikaru
83
83. Hikaru terluka
84
80. Puncak
85
84. Hikaru awas!
86
85. Kepergian omah Eva
87
85. Kepergian omah Eva
88
86. Luka bertambah
89
87. Tentang kenangan
90
88. Sisi rapuh Aoi
91
89. Lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!