12. Kok cuek?

"Jelas itu urusan saya Aoi!" tegas Makoto marah.

Langkah Aoi berhenti, menoleh menatap Makoto.

"Silahkan hukum saya sekarang kalau memang anda benar pak Makoto," pungkas Aoi berani, apa Makoto sengaja membuat peraturan sendiri?

"Ok," Makoto mengangguk. "Beridiri disitu dengan satu kaki selama pelajaran saya," Makoto mendekat, membisikkan sesuatu yang membuat Aoi diam tak berkutik. "Dan itu, sampai pelajaran saya selesai!"

Aoi melangkah sesuai perintah Makoto, mengangkat satu kaki sampai pelajaran bahasa Jepang selesai.

"Pak Makoto killer juga ya?"

"Aku kira dia sabar loh. Tapi pas Aoi di anterin Ryuji ke kelas, udah marah gitu aja. Kan aneh ya?"

Aoi juga berpikir seperti itu. Kenapa Makoto bisa se-marah itu dan tega menghukumnya?

Selama dua jam itu lah, kaki Aoi pegal. Aoi berusaha menyeimbangi tubuhnya, tapi...

Bruk!

Dengan sigap Makoto menangkap Aoi yang limbung.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Makoto khawatir.

Aoi menjauhkan dirinya dari Makoto. Baik-baik saja darimana? Berdiri dengan satu kaki selama dua jam tentu saja sangat melelahkan. Apa Makoto tidak peka?

"Iya," jawab Aoi cuek.

'Oh? Mau cuek-cuekan sama aku? Ok, liat aja. Yang ada kamu tambah kangen sama aku,' batin Makoto menyusun sebuah rencana.

***

Bel pulang sekolah berbunyi 5 menit yang lalu. Aoi, Haruka dan Fumie menunggu hujan reda. Entah kenapa cuaca sekarang suka mendung.

"Haru, emangnya kamu gak bawa payung?" tanya Fumie dengan bibir gemetar, ia kedinginan.

Haruka menggeleng. "Gak. Bikin berat tas aja. Lagian jarak rumah aku darisini deket kok," jawabnya enteng dan santai.

"Kamu enak Haru! Kita rumahnya jauh!" sungut Fumie berapi-api.

Makoto keluar dari kantor guru, tak terasa sudah pulang. Ia ingin langsung beristirahat.

"Hujan," Makoto menatap halaman sekolah yang terbasahi oleh air hujan.

Makoto mengambil jas hujan yang selalu ia bawa. Sengaja, daripada payung yang harus mengambilnya lebih dulu ke mobil.

Mengambil payung. Dimana perjuangannya hari itu tidak sia-sia meskipun harus memaksa Aoi.

Makoto menggeleng. Kenapa harus memikirkan cewek itu? Tidak penting, biar saja dengan pacarnya.

Selesai memakai jas hujan, Makoto menerobos hujan. Akhirnya tidak perlu memberikan tumpangan pada Aoi.

Sedangkan Aoi yang melihat Makoto dari kejauhan menerobos hujan pun memanggil-manggilnya tapi tak ada sahutan.

"Udahlah, pak Makoto gak kedengeran. Lagian hujannya deras banget," ucap Haruka.

"Gak kedengeran gimana? Haru, dia cuman berjarak dua meter darisini. Apa suaraku kurang jelas?" tanya Aoi sarkas.

"Aoi, jangan marah. Maaf kalau aku salah," jawab Haruka, ia mengerti Aoi ingin pulang dengan Makoto.

Ryuji yang melihat perdebatan itu hanya tersenyum. Makoto mengabaikan Aoi. Ini adalah kesempatan emas baginya agar semakin dekat dengan Aoi, tanpa ada halangan Makoto.

"Aoi? Kamu belum pulang?"

Mendengar suara Ryuji, Aoi menatap pacarnya itu.

"Belum, lagi hujan. Kamu tau sendiri, aku gak bawa payung atau jas hujan," Aoi ingin melempar kode kepada Ryuji agar pulang bersama, tapi sebagai cewek ia gengsi.

"Bareng sama aku aja yuk? Kalau temen-temen kamu, biar pakai jas hujan aku aja. Nih, jangan lupa besok di kembaliin," Ryuji memberikan jas hujannya kepada Haruka.

"Wah, makasih banget ya Ryuji. Coba kalau gak ada kamu, kita pasti nungguin hujan sampai reda," ucap Fumie mengembangkan senyumnya.

"Sama-sama. Gimana kalau kita makan di restaurant? Sambil nunggu hujan reda juga. Aku kasihan sama kalian, nanti seragamnya basah. Apalagi besok masih di pakai," Ryuji berusaha menarik hati Haruka dan Fumie, biar Aoi tambah cinta dengan dirinya.

"Ryuji pengertian banget. Kamu beruntung Aoi, bisa pacaran sama Ryuji. Udah ganteng, peduli sama temen pacarnya lagi," ucap Fumie terkagum-kagum.

Aoi menggeleng. "Lain waktu aja. Kalau aku pulangnya telat, mungkin ibu kos bakalan marah. Soalnya aku belum bayar uang kos, di tagih terus," dan alasan inilah agar Ryuji tidak perlu mengajaknya makan berlama-lama, ia tau Ryuji ingin mengenalnya lebih dekat. Tapi, kalau sampai lupa waktu, ayahnya bisa marah. Apalagi pulang sendiri tanpa dengan Makoto.

"Aoi, kok gak jadi sih? Kan lumayan kita makan-makan dulu. Kamu mau sakit lagi gara-gara hujan?" tanya Haruka, kapan lagi bisa makan di restaurant kalau bukan Ryuji yang mengajak?

"Kalau kalian mau ke restaurant, silahkan aja. Aku gak ada waktu," jawab Aoi dingin.

'Pasti kamu menghindar dari aku Aoi. Lagipula, aku hanya ingin memiliki waktu berdua dengamu,' batin Ryuji kecewa. Tapi ia berusaha mengerti, Aoi pasti mau di lain hari.

"Gak apa-apa kok, bisa lain hari. Yuk pulang, tambah deras aja ya hujannya?"

Haruka mengangguk. "Iya nih. Eh! Fumie, geseran dong! Aku kehujanan nih!"

Fumie menggeser jas hujan Ryuji, melindungi Haruka dari derasnya hujan dan cobaan balikan.

"Udah Haru! Makannya badan jangan kurus-kurus!" rasanya tidak enak di bilang gendut, Haruka sendiri kurus jarang makan karena kurang perhatian dari gebetan.

Di rumah, Makoto mengetikkan quotes di blog pribadinya. Quotes sangat berarti bagi isi hatinya, apalagi websitenya sudah di kenal banyak orang.

Makoto mulai mengetik kata-kata yang mengganjal di pikirannya.

Saat kau bersama dengan dia, jujur saja aku merasa cemburu. Dia memang kekasihmu, tapi bagaimana dengan aku? Yang akan menjadi calon suamimu? Apa hubungan kita nanti hanyalah kepalsuan?

Kirim. Quotes bertema cinta itu berhasil Makoto publikasikan. Tak lama banjir komentar dan suka.

Perasaan Makoto lega.

Sebelumnya, ia sudah mengatakan Aoi tidak mau pulang. Tuan Amschel yang akan menjemputnya. Cewek itu susah di tebak.

Meskipun jalan kaki, Ryuji tetap semangat mengantar Aoi pulang.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil itu mengalihkan perhatian Aoi yang melamun.

"Eh? Itu mobil mewah banget! Siapa nih yang bakal di jemput?" pekik Fumie senang. Apalagi mobil lamborghini yang harganya pasti mahal.

Aoi terkejut. Apa?! Ayahnya?

'Kenapa ayah datang kesini? Mau bongkar identitasku?' dan Aoi bingung harus bersembunyi dimana.

Amschel keluar dari mobilnya, dengan payung di tangannya. Amschel tersenyum melihat Aoi pulang dengan teman-temannya.

"Aoi!" teriak Amschel, suaranya mengalahlan derasnya hujan.

Aoi terkejut. 'Ayah? Duh, gimana nih?' batin Aoi kelimpungan.

Ryuji syok, apakah itu Amschel?

"Aoi, ayo pulang. Makoto udah bilang sama ayah kamu gak mau pulang. Jangan bandel," Amschel mencubit hidung Aoi.

Ayah. Ryuji yakin ini memang Amschel.

"Om ayahnya Aoi ya?" tanya Ryuji sekedar basa-basi.

Amschel mengangguk. "Iya. Saya Amschel Rotschild," dengan to the point Amschel mengatakan itu.

Lebih baik Aoi menghilang sekarang juga.

"Apa? Rotschild?" Haruka tak percaya.

"Jadi, selama ini Aoi adalah putri orang kaya nomor satu di kota Cherry Blossom selama ini?" Fumie masih bertanya-tanya.

"Aoi, kenapa kamu tidak memberitahukan mereka?"

Aoi bingung harus menjawab apa. Terbongkar sudah nama aslinya.

Suara gemuruh petir bersahutan, hujan yang semakin deras.

"Ayah, anterin mereka pulang juga ya?" pinta Aoi, rasanya tidak tega meninggalkan teman-temannya di bawah guyuran hujan dan petir.

Amschel mengangguk. "Dengan senang hati. Ayo," Amschel menarik Aoi satu payung dengannya.

Ryuji, Haruka dan Fumie duduk di kursi belakang. Aoi di depan.

Selama perjalanan, Aoi mengetikkan pesan pada Haruka agar menutup mulut dan tidak memberitahukan pada siapapun. Aoi juga meminta Ryuji diam, sama halnya dengan Fumie.

"Wah, gak nyangka ya. Kita berteman sama putri terkaya nomor dua di kota ini," bisik Fumie lirih.

Haruka mengangguk. "Iya, aku aja kaget loh," mendengar nama Rotschild yang terkenal di publik pun sudah biasa, apalagi Aoi adalah anaknya.

***

Aoi merebahkan dirinya di kasur berukuran king size. Setelah keramas dan mengeringkan rambutnya, Aoi ingin memarahi Makoto.

Aoi bertambah kesal saat Makoto tidak membaca pesannya meskipun online.

"Sombong banget ya. Udah ngaduin aku ke ayah, sekarang gak balas chat. Sibuk apa sih?" Aoi memanggil Makoto, hanya berdering.

Sekali lagi.

Tidak di angkat.

"Terserah! Kesal aku sama dia!" Aoi meletalkan ponselnya di nakas. Sekarang Makoto berani cuek padanya.

***

Giliran hati gak enak sama sedih, nulisnya lancar. Apa harus sedih dulu ya?

See you.-.

Terpopuler

Comments

Fraha Kaisan Prasetio

Fraha Kaisan Prasetio

next...

2021-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Hari yang menyebalkan
2 2. Kok di jodohin sih?
3 3. Ketemu Makoto lagi
4 4. Perhatian Makoto
5 5. Bunga
6 6. Bekal
7 7. Malu tapi baper
8 8. Terjebak hujan
9 9. Manismu seperti gula
10 10. Mulai deh manja
11 11. Cinta Ryuji
12 12. Kok cuek?
13 13. Siapa yang jahil?
14 14. Mantan?
15 15. Terlalu possesif
16 16. Sama-sama pdkt
17 17. Acara bazar dengan pacar
18 18. Di spesialkan
19 19. Gara-gara PR
20 20. Surat ancaman
21 21. Cuek
22 22. Dinner?
23 23. Diajarin masak
24 24. Bekal untuk Makoto
25 25. Protected
26 26. Curiga
27 27. Pelukan terakhir
28 28. Badmood
29 29. Makoto bawel
30 30. Di semangatin!
31 31. Promenade
32 32. Balikan
33 33. Reuni
34 34. Menyakitkan
35 35. Perjodohan
36 36. Melepas ikhlas
37 37. Mengenal Makoto
38 38. Quality time
39 39. Bahagia
40 40. Kesan buruk di kampus
41 41. Cie cemburu kan?
42 42. Four eyes
43 43.Cincin yang hilang
44 44. Wedding Chapel
45 45. Bali
46 46. Hanya kamu
47 47. Pulang
48 48. Rencana Nakura
49 49. Piknik mendadak?
50 50. Ulang tahun Aoi
51 51. Salah faham
52 52. Sekedar tamu undangan
53 53. Membingungkan
54 54. Kabar baik
55 55. Sendirian
56 56. Menjadi pembantu
57 57. Ryuji
58 58. Pelukan rindu
59 59. Kecelakaan
60 60. Perhatian Ryuji untuk Aoi
61 61. Nakura hamil
62 62. Sisi yang rapuh
63 63. Maaf
64 64. Sabarlah
65 65. Di kawal
66 66. Ryuji melamar Nakura
67 67. Kacau
68 68. Sebuah motif
69 69. Bersembunyi
70 70. Rasa takut
71 71. Menyelamatkan Aoi
72 72. Tanpa Makoto
73 73. Makoto pulang
74 74. Namanya Hikaru
75 75. Lucu
76 76. Di kerjain Hikaru
77 77. Bersekolah
78 78. Barbie impian
79 79. Koki kecil
80 80. Puncak
81 81. Kenshi Yonezu
82 82. Jangan memaksa Hikaru
83 83. Hikaru terluka
84 80. Puncak
85 84. Hikaru awas!
86 85. Kepergian omah Eva
87 85. Kepergian omah Eva
88 86. Luka bertambah
89 87. Tentang kenangan
90 88. Sisi rapuh Aoi
91 89. Lembaran baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Hari yang menyebalkan
2
2. Kok di jodohin sih?
3
3. Ketemu Makoto lagi
4
4. Perhatian Makoto
5
5. Bunga
6
6. Bekal
7
7. Malu tapi baper
8
8. Terjebak hujan
9
9. Manismu seperti gula
10
10. Mulai deh manja
11
11. Cinta Ryuji
12
12. Kok cuek?
13
13. Siapa yang jahil?
14
14. Mantan?
15
15. Terlalu possesif
16
16. Sama-sama pdkt
17
17. Acara bazar dengan pacar
18
18. Di spesialkan
19
19. Gara-gara PR
20
20. Surat ancaman
21
21. Cuek
22
22. Dinner?
23
23. Diajarin masak
24
24. Bekal untuk Makoto
25
25. Protected
26
26. Curiga
27
27. Pelukan terakhir
28
28. Badmood
29
29. Makoto bawel
30
30. Di semangatin!
31
31. Promenade
32
32. Balikan
33
33. Reuni
34
34. Menyakitkan
35
35. Perjodohan
36
36. Melepas ikhlas
37
37. Mengenal Makoto
38
38. Quality time
39
39. Bahagia
40
40. Kesan buruk di kampus
41
41. Cie cemburu kan?
42
42. Four eyes
43
43.Cincin yang hilang
44
44. Wedding Chapel
45
45. Bali
46
46. Hanya kamu
47
47. Pulang
48
48. Rencana Nakura
49
49. Piknik mendadak?
50
50. Ulang tahun Aoi
51
51. Salah faham
52
52. Sekedar tamu undangan
53
53. Membingungkan
54
54. Kabar baik
55
55. Sendirian
56
56. Menjadi pembantu
57
57. Ryuji
58
58. Pelukan rindu
59
59. Kecelakaan
60
60. Perhatian Ryuji untuk Aoi
61
61. Nakura hamil
62
62. Sisi yang rapuh
63
63. Maaf
64
64. Sabarlah
65
65. Di kawal
66
66. Ryuji melamar Nakura
67
67. Kacau
68
68. Sebuah motif
69
69. Bersembunyi
70
70. Rasa takut
71
71. Menyelamatkan Aoi
72
72. Tanpa Makoto
73
73. Makoto pulang
74
74. Namanya Hikaru
75
75. Lucu
76
76. Di kerjain Hikaru
77
77. Bersekolah
78
78. Barbie impian
79
79. Koki kecil
80
80. Puncak
81
81. Kenshi Yonezu
82
82. Jangan memaksa Hikaru
83
83. Hikaru terluka
84
80. Puncak
85
84. Hikaru awas!
86
85. Kepergian omah Eva
87
85. Kepergian omah Eva
88
86. Luka bertambah
89
87. Tentang kenangan
90
88. Sisi rapuh Aoi
91
89. Lembaran baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!