Matahari mulai terbenam. Tak terasa mereka menghabiskan cukup banyak waktu bermain di pantai. John menghampiri Leah, lalu mengajaknya pergi ke sisi lain.
Kali ini disisi barat, sebuah biang lala besar bertenger kokoh. Biang lala itu terus berputar, seperti roda kehidupan. Dari bawah mengantar seseorang menuju puncak, lalu menjatuhkannya lagi. Seolah mengajarkan Leah sebuah pepatah kuno.
“Biang lala ini, besar sekali.!” Gumam Leah menongakkan kepalanya keatas.
“Ayo naik.!” Ajak John sambil mengulurkan tangannya.
Matahari sudah bersembunyi dalam peradapannya, namun masih menyisihkan secercah sinarnya.
Itu pemandangan matahari terbenam paling indah yang pernah disaksikan Leah.
Beberapa lampu penerang mulai menyala. Dari lampu pingir jalan, lampu lampu gedung dan rumah. Membuat ruasana hangat yang menyenangkan bagi Leah.
Pandangan kota berada di sisi utara sedangkan di sisi selatan terdapat pemandangan laut.
“Aku seperti berada di tengah dunia. Antara darat dan laut. Antara gelap dan terang.” Ucap Leah sendu seperti sedang mengisyaratkan suasana hatinya.
“Manusia selalu punya dua pilihan, diam ditempat atau terus berjalan”
“Kalau kamu melawan arus, kamu akan menemukan mata air. Kalau mengikuti arus, kamu akan menemukan lautan.” Ucap John.
Perkataan John barusan membuat Leah seketika mengalihkan pandangan ke arah pria yang duduk didepannya. Matanya membulat, seakan memahami kata kiasan yang di ucapkan John.
Tanpa sadar, cahaya matahari sudah menghilang total tak berbekas. Tepat saat mereka sampai di puncak tertinggi dari biang lala.
John memalingkan wajah Leah dengan jari telunjuknya untuk menghadap ke utara. Ya, itu adalah bagian dari sisi kota, dimana lampu- lampu berhasil memerangi kegelapan. Bersinar terang membawa keindahan malam yang gemerlap.
“Tapi kamu jangan takut. Kegelapan selalu punya sisi indah, jika lampu lampu itu mau berbagi cahaya dengannya.”
“Sangat indah.” Sahut Leah yang tengah terkagum- kagum dan langsung berdiri.
Gerakan Leah yang tiba- tiba membuat kabin yang mereka naiki tidak seimbang dan goyang. Leah yang hilang kendali pun jatuh tepat di sisi John. Membuat pria dingin itu sigap menangkap tubuh kecilnya.
“Ma..maaf..!” Ucap Leah yang langsung berdiri kembali duduk di depan John.
“Aish, ada apa denganku hari ini.? Sudah beberapa kali aku dibuat malu lagi.!” Batin Leah sambil mengigit bibir bawah dan membuang muka karna malu.
Pria dingin bagai es itu ternyata juga membuang mukanya ke sisi lain. Ternyata es yang selama ini membekukan wajahnya sudah mencair akibat kejadian tadi. Itu dapat dilihat saat wajah John mulai memerah karna tersipu malu.
Hanya beberapa menit, kabin mereka sampai dibawah. Petugas membuka pintu, dan Leah keluar lebih dulu disusul oleh John.
“Terima kasih untuk hari ini.” Ucap Leah sambil melihat kebawah.
“Ngak masalah.” Balas John menanggapi dengan santai.
“Gimana aku membalasmu.? Dan untuk pengacara itu.?”
“Pengacara itu urusanku. Kamu hanya perlu duduk tenang dan menikmati prosesnya sampai selesai.”
“Baik. Terima kasih tuan.” Sahut Leah yang kemudian melempar senyuman manis dan membuat John tersipu sekali lagi.
“Hehm.!! Ayo, aku antar kembali.!”
...----------------...
John segera mengantar Leah kembali ke apartemennya sebelum hari semakin larut. Setelah itu dia langsung kembali ke istana kegelapannya lagi.
Disana, Kenny Lee rupanya sedang menunggu kedatangan John sambil menikmati permainan catur dengan Gio dan Victor.
“Udah balik.? Gimana kencannya.?” Ejek Kenny saat melihat John membuka pintu.
“Tau dari mana.?”
“Dari mana aku tau, apa penting.? Lagi pula tatapan matamu itu gak bisa bohong.!”
John sontak menatap Gio yang duduk tepat di hadapannya. Tatapan jarak jauh John, bahkan sampai membuat Gio merinding ketakutan.
“Yakin sudah.! Pria keji itu pasti sedang menatapku dengan tatapan tajamnya itu.! Pengacara bodoh ini kenapa bisa punya mulut seperti perempuan sih.?” Batin Gio sedikit kesal.
“Gayung bocor sialan.!” Gumam Gio sambil menendang kaki Kenny.
John berjalan ke dapur mengambil segelas air. Kakinya melangkah lagi menaiki tangga dan masuk ke ruang kerjanya.
Dia membuka macbook berwarna silver yang ada di meja. Membuka email dan membaca pesan masuk dari beberapa kolega.
Tiba- tiba Kenny masuk ke ruangannya. Dia berjalan ke arah rak berisi botol wine yang berjejer rapi. Semua botol- botol itu adalah Wine dengan kualitas terbaik koleksi dari John.
Penfolds Grange Hermitage tahun 1951. Adalah botol anggur yang dia ambil dari rak penyimpanan berdinding kaca itu. Wine dengan harga hampir 40 ribu dolar itu diambilnya begitu saja dari rak tanpa menunggu konfrimasi dari sang pemilik.
Di tuangnya anggur mahal itu ke dalam 2 gelas. Lalu, dia meletakkan salah satu gelas itu di atas meja.
“Masalah wanita itu cukup mudah. Kenapa ngak langsung suruh Gio atau Victor saja.?” Tanya Kenny sambil mengoyang- goyang gelas wine.
“Aku ngak mau pakai cara kotor untuk mengatasi masalahnya.”
“Kenapa.? Keberatan.?”
“Mana ada. Aku cuma ngak bisa nolak permintaan mu.!” Ejek Kenny.
John mengalihkan pandangannya ke arah Kenny sambil mengambil gelas anggur. Dia mengoyangkan beberapa kali gelas anggur yang ada di tangannya. Lalu mencium aroma pekat yang keluar dengan sempurna.
“Kau tau cara memilih wine mahal.!” Kata John yang kemudian meneguk habis wine yang ada di gelasnya.
“Butuh berapa lama sampai kasus itu selesai disidangkan.?” Tanya John sambil meletakkan gelas.
“Dua bulan itu paling lama. Semua tergantung keputusan hakim, kapan kita bisa memulai persidangan.”
“Kalau menurutmu lama, kamu bisa menyuruh Gio menemui jaksa untuk mempercepat sidang.”
John menghela nafas berat lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Sebenarnya, masalah Leah akan cepat selesai jika Mr. J turun tangan langsung. Namun John lebih memilih menanganinya dengan cara bersih untuk memberi kesan baik pada Leah.
... Bang Kenny Lee ngajak chrees nih..!...
Gimana gimana.?
Masih kurang seru gak.?
*Pokoknya Like aja dulu yaaa **👍🏻*
*Hal lainnya masih bisa dibicarakan kok **☺️*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Muftia Arisanti Muftia Arisanti
aku sih he eh ae🤭🙏
2024-02-12
0
Ira Wati
bagus banget thor
2023-07-14
1
Ismi Azizah
kata" yang benar" tepat
2023-05-06
0