Ch 11

Disisi lain

“Restorang Xiangjing. Dia bersama seorang wanita. Apa perlu diselidiki dulu.?”

“Ngak perlu. Jalankan sesuai rencana.”

“Baik.!” Jawab lelaki misterius yang tengah berbicara melalui sambungan telefon.

Leah dan John baru saja keluar dari restoran dan sedang berjalan menuju mobil yang diparkir didepan restoran. Tiba tiba saja, sebilah pisau tajam dilemparkan dari jarak yang cukup dekat. Beruntung John cukup waspada, dengan cepat dia dapat menghindari serangan yang ditujukan padanya.

“Masuk ke mobil.!!” Ucap John yang langsung menarik tangan Leah dengan cepat.

John mendorong tubuh Leah ke kursi. Leah yang terkejut sontak bertanya “Ada apa ini.?”

Namun John tak menghiraukan. Dengan cepat dia masuk dan menyakalan mesin mobil.

“Pakai sabuk pengaman.!” Ucap John memerintah Leah.

*Breeemmm*

John memacu mobil dan bergegas pergi mencari lokasi sepi. Beberapa mobil jenis van dan juga sedan terlihat mengekor dibelakang mobil John.

Dia mengambil Handsfree yang ada disaku celananya lalu menghubungi Victor.

“Dua mobil Van dan lima jenis sedan. Setidaknya sepuluh sampai lima belas. Aku menuju jalan Veteran.” Ucap John sambil mengambil senjata yang dia simpan di laci dasbor.

...----------------...

Leah

Ada diposisi apa ini.?

Dalam sedetik dia menarik dan mendorongku masuk ke mobil. Lalu pergi memacu mobil dengan cepat. Bisa ku tebak, mungkin kecepatannya sudah lebih dari 100 km/jam.

“Hei.! Tuan.! Apa yang...”

Kalimatku tiba- tiba terhenti saat dia dengan cepat mengambil sesuatu disaku lalu menghubungi seseorang. Masih sibuk mulutnya berbicara, tangannya mengerayang membuka laci yang ada didepanku lalu mengambil sesuatu.

*set.! brak.!*

Itu adalah benda mematikan berwarna hitam, dan mereka menamai benda itu, pistol.

Aku tersentak kaget dan takut. Kuremas kuat seatbelt yang menyilang ditubuhku.

Aku akan mati.! Aku akan mati.!

Ayah ibu, maafin aku karna belum berbakti.

Oh Tuhan terima aku nanti. Oke.

Mobil masih melaju dengan cepat. Ruas jalan yang tadinya 4 jalur, sekarang hanya tersisa 2 jalur. Jalanan yang kami lewatipun juga sudah mulai sepi.

*Dor.!! Dor!!*

“Astaga.! Ya Tuhan.!” Gumamku yang terkejut dan langsung menutup telinga sembari membenamkan kepalaku.

Aku ngak mau mati konyol. Tolong siapapun selamatkan aku.! Aku mohon.!

Seluruh tubuh ku mulai gemetar tak karuan. Suara tembakan beberapa kali terdengar memekik telingga. Sampai pada saat dimana salah satu peluru mengenai kaca mobil belakang.

*Prang*

“Aahh.!!” Teriakku histeris mendengar kaca itu pecah dengan mudahnya.

Aku melirihnya, melihat dia masih kosentrasi mengendalikan mobil. Berkelak kelok dengan cepat menghindari beberapa tembakan. Dia melihat jam tangan yang melingkar di tangannya.

Membuatku teringat jika sebelumnya, dia sudah menghubungi seseorang.

Sepertinya dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyerang balik.

Baru saja dia menurunkan tangan kirinya dan kembali memegang stir. Satu mobil Van itu meledak dan membuat beberapa mobil dibelakangnya tak dapat menghindar.

Kepulan asap pekat membumbung tinggi usai ledakan. Aku melihat dua mobil jenis sedan yang tersisa menerobos asap dan masih mengejar kami dengan gesit.

Lelaki itu melajukan mobilnya dengan cepat lalu menarik tuas rem dan memutar kemudi dengan cepat.

*ckitttt*

Suara ban yang bergesek dengan rem dan aspal terdengar hingga kedalam mobil. Mobil itu langsung berputar arah, dia menurunkan kaca mobil dan langsung menodongkan senjata. Beberapa kali tembakan dilayangkan ke arah mereka.

*Braakk*

Satu mobil sudah teratasi dengan baik. Sekarang tersisa tinggal satu mobil lagi.

“Merunduk.!” Pekiknya dengan nada tenang seolah hal ini sering dia lewati.

Aku langsung merunduk mengikuti perintahnya. Suara tembakan terdengar beberapa kali. Sampai akhirnya dia menghentikan mobilnya.

“Bereskan semuanya. Yang masih hidup bawa ke tower.!” Ucap lelaki itu dengan lantang.

“Baik.!” Suara lelaki menyahut menyanggupi perintahnya.

Apa ini sudah selesai.?

Sudah aman kan.?

Dia sudah berbicara seperti itu, pastinya kita selamat.

“Ayo keluar.!!”

“ Hah.? “ Tanyaku yang masih menunduk dan langsung menoleh ke arahnya.

Lelaki dingin itu pun langsung keluar tanpa permisi. Sedangkan aku yang masih terkejut hanya bisa membuka seatbelt dan mengikutinya dengan patuh.

Lelaki dengan perawakan kekar berdiri disamping mobil putih yang bertuliskan Rubicon. Aku melihat, lelaki itu membuka pintu untuk lelaki yang tadi duduk disampinku.

“Kenapa diam.? Masih mau diburu mereka.?” Ucapnya dengan ketus sambil setengah kakinya naik ke mobil.

“ I..lya.! “

Aku segera masuk mengikutinya. Lelaki yang bertubuh kekar itu juga masih menungguku masuk dan baru menutup pintu.

Aku merasa, dia memberiku tatapan yang tajam tadi.? Apa itu hanya halusinasiku.? Sekujur tubuhku merasa dingin tiba- tiba.

Bibirku mengatup rapat tak bergeming. Namun sekujur tubuhku malah sebaliknya. Kakiku masih bergetar, jantungku juga masih berdegup kencang.

“ Maaf sudah membuatmu ketakutan.” Ucap lelaki yang duduk disampingku ini dengan lembut sambil menyodorkan sebotol air mineral.

Aku mengambilnya dan meneguknya dengan cepat.

Maaf.?

Dengan mudah mengucapkan maaf setelah membuatku hampir mati.?

Cih.!!

Seharusnya aku tadi diam dirumah dan menonton drama.! Untuk apa aku harus keluar dengan lelaki yang aku tak tau siapa namanya.

“ Aku akan memberimu konpensasi untuk ini.! “

“ Tuan, ngak semua bisa dibayar dengan uang. Hari ini anggap saja ngak terjadi. Seperti kesepakatan sebelumnya, aku harap anda menepatinya.! “

“ oke “ jawabnya singkat padat dan jelas, seperti gaya introvert sejati.

Apartemen.

Untung dia mengantarku dengan selamat. Coba kalau engak.? Aku akan menuntutnya atau bahkan menghantuinya jika aku mati.

“ aahh “

Hela nafasku panjang lalu menjatuhkan diri diatas ranjang empuk dan nyaman milikku. Tatapanku terpaku pada langit- langit kamar. Pikiranku dipenuhi adegan penuh aksi yang baru saja aku lalui.

Itu tadi seperti adegan di film action saat lelaki mencoba menyelamatkan sang pujaan hati. Dan itu sangat menegangkan dibandingkan hanya menonton. Beruntung aku bisa kembali utuh.

Tapi tunggu.!

Siapa yang mereka targetkan.? Ngak mungkin aku kan.?

Aku hanya punya 50 dolar di tabungan, dan aku juga ngak punya musuh.

Atau mungkin lelaki misterius itu?

Pertama kali ketemu saat itu dia terlihat memojokkan seseorang. Meski gelap, mataku cukup jelas melihatnya. Saat itu dia diserang dengan sebilah pisau yang menancap diperut. Dan yang ke dua kali, dia mendapat luka dibeberapa tubuhnya.

Apa dia buronan berbahaya yang di incar polisi.? Atau seorang agen rahasia yang menyamar.?

Jika dia benar buronan, maka tadi itu pasti polisi.

“GAWAT.!! GAWAT.!!”

“Bagaimana kalau aku juga jadi buronan?” Pekikku lantang dan langsung beranjak dari tidurku.

Aku berfikir keras, memikirkan kemungkinan- kemungkinan dan fakta yang akan terjadi jika lelaki itu benar seorang buronan.

“Jika benar, harusnya sekarang polisi sudah mengetuk pintu rumahku. Atau setidaknya ada berita tentang tembak menembak tadi. Tapi ini ...?”

Aku langsung mengambil tas yang ada disebelahku dan mengambil ponsel. Membuka sosial media lalu mencari berita terhangat.

“Ngak ada.!”

”Kalau begitu, sudah bisa dipastikan dia bukan buronan.!”

Fuuih.! Setidaknya Tuhan masih berpihak padaku kali ini.

...----------------...

...*Sampai jumpa lagi **👋🏻*...

...*Jangan lupa jempolnya **👍🏻*...

Terpopuler

Comments

beby

beby

bukan buronan tp mafia

2022-11-14

1

Wulan Dary

Wulan Dary

negosiasi atau apa?

2022-09-05

0

alina

alina

🤣🤣

2022-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 John Alexander
2 Leah Cou
3 Pertemuan
4 Melepaskan Diri
5 Musnahnya Geng Tiger
6 Diner bersama
7 Rumah Pria Asing
8 Dokter Clara dan Dokter Deon
9 Terluka lagi
10 John dan Leah
11 Ch 11
12 Ch 12
13 Ch 13
14 Ch 14
15 Ch 15
16 Ch 16
17 Ch 17
18 Ch 18
19 Ch 19
20 Ch 20
21 Ch 21
22 Ch 22
23 Ch 23
24 John Alexander, Itu Namaku.!
25 Ch 25
26 Ch 26
27 Ch 27
28 Ch 28
29 Ch 29
30 Ch 30
31 Ch 31
32 Ch 32
33 Ch 33
34 Ch 34
35 Ch 35
36 Ch 36
37 Di khianati
38 Aku Ingin Membunuhmu!!
39 Kamar Rahasia
40 Mansion
41 Bahagia sehari saja
42 Time Out
43 Dokter Leah kencan!!
44 J, Aku menemukan wanita itu!
45 John Menghubungi Leah
46 Menikahlah denganku!
47 Tak Terduga
48 Persiapan Pernikahan
49 Apa yang terjadi?
50 Help me, Please.
51 Sudah aman!
52 Meluapkan Amarah
53 Menuju Hari Istimewa
54 Pernikahan Leah
55 Leah Menikah part 2
56 Malam Pernikahan
57 Mansion
58 Lukisan di Kamar Rahasia
59 Malam indah yang gagal
60 Hidangan Penutup
61 Sosis dengan Mayo
62 Ada apa dengan Leah?
63 John Pergi
64 Semua Tentang Kamu
65 Ingin melihatnya
66 Alasan John
67 Takut kehilangan
68 Sa-sayang
69 Hilang Arah
70 Hormon kehamilan?
71 Menyadari sesuatu
72 Ketakutan Leah
73 Berbelanja
74 Dinner
75 Pulang ke rumah
76 Pergi bertemu Wey
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Ch 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Pengumuman
150 Taman Bunga 1
151 Taman Bunga 2
152 Taman Bunga 3
153 Taman Bunga 4
Episodes

Updated 153 Episodes

1
John Alexander
2
Leah Cou
3
Pertemuan
4
Melepaskan Diri
5
Musnahnya Geng Tiger
6
Diner bersama
7
Rumah Pria Asing
8
Dokter Clara dan Dokter Deon
9
Terluka lagi
10
John dan Leah
11
Ch 11
12
Ch 12
13
Ch 13
14
Ch 14
15
Ch 15
16
Ch 16
17
Ch 17
18
Ch 18
19
Ch 19
20
Ch 20
21
Ch 21
22
Ch 22
23
Ch 23
24
John Alexander, Itu Namaku.!
25
Ch 25
26
Ch 26
27
Ch 27
28
Ch 28
29
Ch 29
30
Ch 30
31
Ch 31
32
Ch 32
33
Ch 33
34
Ch 34
35
Ch 35
36
Ch 36
37
Di khianati
38
Aku Ingin Membunuhmu!!
39
Kamar Rahasia
40
Mansion
41
Bahagia sehari saja
42
Time Out
43
Dokter Leah kencan!!
44
J, Aku menemukan wanita itu!
45
John Menghubungi Leah
46
Menikahlah denganku!
47
Tak Terduga
48
Persiapan Pernikahan
49
Apa yang terjadi?
50
Help me, Please.
51
Sudah aman!
52
Meluapkan Amarah
53
Menuju Hari Istimewa
54
Pernikahan Leah
55
Leah Menikah part 2
56
Malam Pernikahan
57
Mansion
58
Lukisan di Kamar Rahasia
59
Malam indah yang gagal
60
Hidangan Penutup
61
Sosis dengan Mayo
62
Ada apa dengan Leah?
63
John Pergi
64
Semua Tentang Kamu
65
Ingin melihatnya
66
Alasan John
67
Takut kehilangan
68
Sa-sayang
69
Hilang Arah
70
Hormon kehamilan?
71
Menyadari sesuatu
72
Ketakutan Leah
73
Berbelanja
74
Dinner
75
Pulang ke rumah
76
Pergi bertemu Wey
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Ch 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Pengumuman
150
Taman Bunga 1
151
Taman Bunga 2
152
Taman Bunga 3
153
Taman Bunga 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!