Ch 12

*Klang* Klang *

Bunyi besi yang beberapa kali terjatuh menyentuh tanah. Terlihat seorang lelaki terikat rapat di sebuah kursi sedang meringgis kesakitan.

“Masih bungkam.?” Pekik lelaki bertubuh kekar yang memegang stik baseball yang terbuat dari besi.

Lelaki yang duduk dikursi itu hanya diam membisu . Terlihat beberapa kali menaikan ujung bibirnya dan melempar senyum sinis yang menantang.

Lelaki lain datang bersama John, berjalan mendekat ke arah mereka. Itu adalah Victor, yang terlihat dari bawah cahaya lampu yang sedang menyala.

“Masih membisu.?” Tanya Victor sambil melempar sebungkus rokok.

Lelaki kekar yang dipanggil Gio itu segera menangkapnya. Dia mengambil satu batang lalu menyulutnya.

John melempar tatapan tajam yang mematikan ke arah lelaki yang terikat di kursi. Dia sempat gemetar saat melihat sorot mata John.

“Sampai kapan kau mau main- main.?” Tanya John yang kemudian mengambil sebatang rokok dari kotak yang dipegang Gio.

“Aku belum puas. Beri aku waktu 2 jam. Aku ingin bermain sebentar.!” Jawab Gio nampak bahagia karna sudah mendapat mangsa.

John pun berlalu pergi meninggalkan mereka tanpa mengucap sepatah kata. Raut wajahnya nampak sedang kesal. Entah karna kejadian yang baru saja terjadi, atau soal Leah yang sudah tak ingin bertemu dengannya.

“ Ada apa dengannya.? “ tanya Gio pada Victor yang masih ada di lokasi.

Victor hanya menghela nafas panjang. Dia mengambil kotak rokoknya kembali lalu menarik satu batang dan menyulutnya.

“Aahh... rupanya hidungmu tak setajam hidungku.” Ucap Victor usai membumbungkan asap rokok ke udara.

“ Jangan bertele- tele.! “

“Kamu sama sekali ngak nyium bau bau bunga semerbak yang tiba- tiba layu gitu.?”

Gio menatap Victor penuh heran. Dia mencoba mencerna ucapan Victor sambil mengerutkan dahi. Victor yang melihat teman satu profesinya tak paham hanya menghela nafas panjang.

“ Dia ditolak.! “ nada Victor terdengar lirih namun cukup jelas ditelinga Gio.

Sontak saja Gio terkejut, dia sempat terngaga beberapa saat bahkan sampai menjatuhkan batang rokok yang di pegangnya.

“ Ba..bagai..mana bisa..? “ pekik Gio sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Victor.

Victor pun langsung mendorong tubuh Gio agar sedikit menjauh darinya sembari berkata “bereskan dulu mangsa empukmu itu.! Nanti baru aku ceritakan detainya.!”

Gio yang sudah tak sabar pun langsung menodongkan pistol yang sejak tadi terselip rapi di belakang tubuhnya. Dia membuka mulut lelaki yang duduk dikursi itu lalu memasukkan ujung pistolnya.

“Eemm aawwaa” lelaki itu seakan ingin memohon pada Gio untuk tak membunuhnya. Namun ujung pistol itu telah berada dalam mulutnya, sehingga membuatnya susah untuk bicara.

“Sudah begini baru mau bicara.? Hemgh.!!”

*Dor*

Gio menarik pelatuk, membuat peluru itu langsung menembus mulutnya. Seketika menghancurkan organ yang ada di dalamnya dan membuat lelaki itu mati seketika. Suara tembakan terdengar nyaring dipenjuru ruang kosong yang ada di lantai 50.

“Terlambat.!” Ucap Gio lagi setelah tembakan itu dilayangkan pada lelaki yang terikat di kursi

Lelaki kejam dan bengis itu mengambil sebuah kain kecil mirip sapu tangan dari dalam sakunya. Lalu membersihkan ujung pistol kegemarannya yang berlumur darah.

“Aku sedikit heran dengan J kali ini. Kalau ingin bunuh yang tinggal bunuh ditempat. Kenapa harus bawa ke markas.?” Gumam Gio.

“Dia mencarikan mu mainan.? Apa kau tak paham.?”

Gio berdecak mendengar perkataan Victor, seolah tak percaya dengan apa yang dia ucapkan. Mengingat tentang J yang ditolak, Gio langsung bergelayut di tubuh Victor. Dia menyiapkan telinganya untuk mendengar kisah bunga yang belum sempat mekar namun sudah layu.

“Jadi bagaimana tentang itu.?” Nada Gio sedikit manja.

“Sepertinya kau terlalu suka dengan kehidupan pribadinya.!”

“Ayolah, dia jomblo sudah 30 tahun. Dan untuk pertama kali tertarik pada seorang wanita. Siapa yang ngak penasaran.? Aku hampir takut saat bicara dengannya, aku sempat berfikir dia akan menikahi salah satu dari kita.!!”

Victor langung melirik Gio. Rupanya dia sedikit jengkel dengan ucapan yang di lontarkan Gio. Itu terlihat dari sikapnya yang kemudian menjitak kepala Gio dengan cukup keras, hingga membuat Gio memekik kesakitan.

“Dia beneran tertarik dokter itu.?” Tanya Gio yang masih penasaran.

“Pria itu terlalu dingin, hanya tau makan sebagai taktiknya. Meski wanita itu suka dengan makanan, tapi kencan ngak melulu soal diner dan lunch.”

“Haaaiiihh..!!!”

“Kalau gitu kau harus mengajarinya trik jitu lainnya. Dia seperti terlahir dari bongkahan es, dinginnya sampai bikin beku orang sekitar.!”

“Lalu gimana cara dokter itu menolaknya.?”

“Makan siang tadi sebagai syarat untuk tak lagi menganggunya.!”

“Jadi, Luis tak lagi antar jemput dokter itu lagi.?”

“Sepertinya begitu, J sudah menghentikan kegiatannya.”

Mereka masih asik berbicara sampai tak sadar, langkah kakinya mereka berhenti didepan mobil yang terparkir di basement. Victor masuk ke dalam mobil lebih daluhu. Sedangkan Gio tiba- tiba menghentikan langkahnya karna melupakan sesuatu yang penting.

“Sial.! Aku melupakan sesuatu yang penting.!” Pekik Gio.

Dia merogoh ponsel yang ada disakunya lalu menghubungi beberapa anak buahnya. Gio menyuruh mereka untuk membereskan mayat lelaki yang ada dilantai 50.

“Pergi ke markas. Bereskan mayat di lantai 50 dengan cepat.!” Pinta Gio yang berbicara dengan seseorang melalui panggilan telefon.

Usai melenyapkan musuh yang sudah merepotkan Mr. J. Victor dan Gio kembali ke rumah John untuk melapor. Waktu itu tepat tengah malam. John duduk menghadap macbook yang sedang terhubung sambungan vidio.

*Clak*

John hanya melirik saat mereka masuk ke ruang kerjanya. Victor langsung teringat sesuatu ketika John melayangkan lirikan tajam. Sontak dia menyikut perut Gio yang saat itu hanya memakai kaos. Beruntung Gio langsung mengerti isyarat dari Victor.

“Ahh.!!” Ucapnya lirih lalu memakai jaz navy yang sejak tadi ditentengnya.

Ternyata itu adalah panggilan rapat Vidio dengan kolega besar dari Australia. Wajah John terlihat serius memperhatikan presentasi mereka. Seperti memberi sebuah isyarat “Jangan Ganggu.!”

Victor mengambil tempat duduk disofa panjang yang ada di tengah ruangan. Sedangkan Gio lebih suka berdiri didekat jendela. Mereka menyalakan tabletnya masing- masing dan bergabung dalam rapat vidio yang berlangsung.

“Jadi bagaimana Tuan John.? Apa anda cukup puas dengan hasilnya.?” Suara perempuan yang terdengar merdu keluar dari speaker macbook milik John.

“Sesuai yang aku mau” Balas John.

“Jadi, kapan anda kesini untuk menandatangani kontrak kerja sama kita.?”

“Anak buahku akan mengatur jadwal untukku dua hari lagi.” Balas John dengan santai.

“Baik. Saya dengan senang hati menunggu anda.”

Pangilan vidio pun berakhir. Senyum puas terpampang jelas diwajah mereka. John yang sangat jarang tersenyum pun, tak luput meluapkan ekspresi. Nampaknya, kerja sama kali ini cukup menguntungkan bagi mereka.

*Sampai jumpa lagi **👋🏻*

*Jangan lupa like **👍🏻*

Terpopuler

Comments

Afika Fika Yesy

Afika Fika Yesy

bukan cuman kita para ibu-ibu suka gosib tp lakik juga klu dah pd ngumpul hehe...

2024-01-05

0

Meili Mekel

Meili Mekel

lanjut

2022-08-14

0

Sofia

Sofia

kyanya klo buat usia 30 THN ketuan visualnya tor..

2022-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 John Alexander
2 Leah Cou
3 Pertemuan
4 Melepaskan Diri
5 Musnahnya Geng Tiger
6 Diner bersama
7 Rumah Pria Asing
8 Dokter Clara dan Dokter Deon
9 Terluka lagi
10 John dan Leah
11 Ch 11
12 Ch 12
13 Ch 13
14 Ch 14
15 Ch 15
16 Ch 16
17 Ch 17
18 Ch 18
19 Ch 19
20 Ch 20
21 Ch 21
22 Ch 22
23 Ch 23
24 John Alexander, Itu Namaku.!
25 Ch 25
26 Ch 26
27 Ch 27
28 Ch 28
29 Ch 29
30 Ch 30
31 Ch 31
32 Ch 32
33 Ch 33
34 Ch 34
35 Ch 35
36 Ch 36
37 Di khianati
38 Aku Ingin Membunuhmu!!
39 Kamar Rahasia
40 Mansion
41 Bahagia sehari saja
42 Time Out
43 Dokter Leah kencan!!
44 J, Aku menemukan wanita itu!
45 John Menghubungi Leah
46 Menikahlah denganku!
47 Tak Terduga
48 Persiapan Pernikahan
49 Apa yang terjadi?
50 Help me, Please.
51 Sudah aman!
52 Meluapkan Amarah
53 Menuju Hari Istimewa
54 Pernikahan Leah
55 Leah Menikah part 2
56 Malam Pernikahan
57 Mansion
58 Lukisan di Kamar Rahasia
59 Malam indah yang gagal
60 Hidangan Penutup
61 Sosis dengan Mayo
62 Ada apa dengan Leah?
63 John Pergi
64 Semua Tentang Kamu
65 Ingin melihatnya
66 Alasan John
67 Takut kehilangan
68 Sa-sayang
69 Hilang Arah
70 Hormon kehamilan?
71 Menyadari sesuatu
72 Ketakutan Leah
73 Berbelanja
74 Dinner
75 Pulang ke rumah
76 Pergi bertemu Wey
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Ch 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Pengumuman
150 Taman Bunga 1
151 Taman Bunga 2
152 Taman Bunga 3
153 Taman Bunga 4
Episodes

Updated 153 Episodes

1
John Alexander
2
Leah Cou
3
Pertemuan
4
Melepaskan Diri
5
Musnahnya Geng Tiger
6
Diner bersama
7
Rumah Pria Asing
8
Dokter Clara dan Dokter Deon
9
Terluka lagi
10
John dan Leah
11
Ch 11
12
Ch 12
13
Ch 13
14
Ch 14
15
Ch 15
16
Ch 16
17
Ch 17
18
Ch 18
19
Ch 19
20
Ch 20
21
Ch 21
22
Ch 22
23
Ch 23
24
John Alexander, Itu Namaku.!
25
Ch 25
26
Ch 26
27
Ch 27
28
Ch 28
29
Ch 29
30
Ch 30
31
Ch 31
32
Ch 32
33
Ch 33
34
Ch 34
35
Ch 35
36
Ch 36
37
Di khianati
38
Aku Ingin Membunuhmu!!
39
Kamar Rahasia
40
Mansion
41
Bahagia sehari saja
42
Time Out
43
Dokter Leah kencan!!
44
J, Aku menemukan wanita itu!
45
John Menghubungi Leah
46
Menikahlah denganku!
47
Tak Terduga
48
Persiapan Pernikahan
49
Apa yang terjadi?
50
Help me, Please.
51
Sudah aman!
52
Meluapkan Amarah
53
Menuju Hari Istimewa
54
Pernikahan Leah
55
Leah Menikah part 2
56
Malam Pernikahan
57
Mansion
58
Lukisan di Kamar Rahasia
59
Malam indah yang gagal
60
Hidangan Penutup
61
Sosis dengan Mayo
62
Ada apa dengan Leah?
63
John Pergi
64
Semua Tentang Kamu
65
Ingin melihatnya
66
Alasan John
67
Takut kehilangan
68
Sa-sayang
69
Hilang Arah
70
Hormon kehamilan?
71
Menyadari sesuatu
72
Ketakutan Leah
73
Berbelanja
74
Dinner
75
Pulang ke rumah
76
Pergi bertemu Wey
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Ch 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Pengumuman
150
Taman Bunga 1
151
Taman Bunga 2
152
Taman Bunga 3
153
Taman Bunga 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!