Mobil putih telah memasuki gerbang, berjalan terus kebelakang setelah melawati rumah megah yang ada di depan. Sampai akhirnya, mobil itu berhenti di sebuah gudang tua.
John turun lebih dulu, sedangkan Leah harus turun dibantu lelaki yang kerap disapa Luis. Sebelumnya saat dalam perjalanan, John sudah menutup mata Leah dengan kain yang ia robek dari bajunya. Untuk mencegah adanya informasi yang bocor nantinya.
“Kamu terluka John?! Aku akan panggil dokter!” cetus seorang lelaki yang menyapa John saat baru turun dari mobil.
“Ngak perlu, aku bawa dokter. Buka pintunya!”
Sebuah pintu rahasia terbuka otomatis saat pria dengan kaus putih itu memencet tombol. Pintu dengan lebar dua meter didesain untuk jalur masuk menuju ruang bawah tanah.
Luis mengantar Leah sambil memegangi tangan Leah, membantunya turun perlahan melewati tangga. Sampai akhirnya mereka sampai, di sebuah ruangan yang penuh dengan alat-alat medis. Bau disenfektan dan antiseptik sangat familiar di hidung Leah.
“Kalian tunggu di luar!”
John membuka penutup mata Leah begitu mereka semua keluar. Leah sangat terkejut, melihat ruangan yang penuh dengan berbagai alat medis dan juga obat-obatan.
“Obati lukaku!” ucapan John membuyarkan rasa kagum Leah seketika.
“Aah... iya.”
Leah tak banyak bertanya. Dia sangat paham tentang posisinya saat ini. Lebih baik menurut untuk selamat dari pada harus mati karna memberontak atau bertanya sesuatu yang sensitif.
Leah pergi mencuci tangannya, kemudian menyiapkan beberapa alat yang akan dia gunakan.
“Tekanan darahmu cukup normal, darah yang keluar tidak terlalu banyak. Aku akan menyuntikkan anastesi sebelum mencabutnya,” ucap Leah saat mengecek tekanan darah John.
“Ngak tanya ....?”
“Aku lebih sayang dengan nyawaku, dan memilih diam dari pada harus kehilangan karna rasa penasaran yang konyol.”
“Hegh, kamu cukup pintar mengambil keputusan!”
Leah mengambil alkohol dan menuangkannya di atas kasa. Perlahan mengusap area di sekitar pisau lalu menyuntikkan obat bius.
“Apa sudah mulai kebas?” tanya Leah sembari menekan luka di perut John.
John menganggukkan kepala sambil menatap wanita yang sibuk menyiapkan wadah stainlis. Leah mengambil kasa tebal, menekan area disekitar luka lalu mencabut pisau.
*graaab classs*
Leah masih tampak tenang melihat darah yang mengucur. Dengan gerakan tangan yang cepat dan terampil, wanita itu mengambil kasa beralkohol dan mulai membersihkan darah di sekitar luka.
“Aku mulai menjahit,” ucap Leah yang sedang memegang jarum jahit ditangan.
John terus menatap wajah serius Leah yang tengah menjahit lukanya. Tatapan mata John terlihat waspada namun ada isyarat lain juga yang disampaikan.
Leah memotong benang terakhir lalu membalut luka jahitan di perut John dengan perban anti air.
*huft*
Hela nafas panjang Leah usai melepaskan masker yang di pakainya.
“Sudah selesai. Ini perban anti air, bisa bertahan sampai satu minggu. Setelah itu kamu harus pergi ke dokter untuk memeriksa lagi lukamu.”
John diam bergeming, dia melepaskan kaos hitam yang penuh darah itu lalu mengantinya dengan kemeja berlengan panjang yang mengantung di sudut ruangan.
Leah sedang sibuk membersihkan noda darah John yang ada di bajunya, ketika seorang lelaki bertubuh besar lainnya masuk dan mengantarkan baju untuknya.
“Disana ada kamar mandi. Ganti bajumu!” ucap John sambil melempar baju yang baru saja diantarkan.
Leah tak menjawab, hanya menangkapnya baju yang dilempar pria itu dengan cepat. Meski ada rasa khawatir, tapi dia tetap pergi ke kamar mandi untuk menganti bajunya. Sebelum berlalu, dia sempat mengambil pisau operasi yang sudah diincarnya sejak tadi, dan menyelipkannya di saku celananya.
“Gadis yang sangat waspada,” gumam John lirih ketika matanya menangkap tindakan dari wanita yang baru saja ditemuinya.
...----------------...
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Leah Chou. Seorang dokter muda bergelar Sp.Og, yang baru menginjak usia dua puluh enam tahun di bulan ini.
Memiliki tinggi 168 cm dengan berat badan ideal.
Setelah menempuh gelar dokter, dia memutuskan untuk merantau dan hidup mandiri. Berpisah jauh dari orang tua dan lebih memilih tinggal di apartemen kecil yang disewanya dengan harga 135 ribu dolar setiap bulannya.
Jangan lupa tekan jempol ke atas secara GRATIS.!! 👍🏻
Terimakasih 👋🏻👋🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
komalia komalia
kaya nya bagus
2024-01-02
0
Naufal Tan Arsenio
zhao li ying
2023-06-14
1
mamahe Lana
mampir di novelmu lagi kak...🤗
2023-01-05
0