Ch 14

Bunyi Bib panjang memekik telinga Leah. Membuatnya langsung tertunduk lemas tak bertenaga. Ini kali pertama dia kehilangan pasien saat operasi.

“Jam 7 menit 55. Catat waktu kematiannya.” Ucap Dokter Deon yang kemudian menepuk pundak Leah.

“Kamu harus tegar. Selesaikan menjahitnya.” Lanjut Deon.

Susan mengambil alat kejut jantung dari tangan Leah. Sedangkan Leah masih sedikit terpukul.

“Dokter Leah” ucapan Susan yang lembut membuat Leah tersadar dan langsung melanjutkan menjahit luka pasien.

Setelah selesai menjahit, Leah segera melepas sarung tangan dan keluar untuk memberi tau suami sekaligus wali pasien.

“Bagaimana.?” Ucapan yang pertama kali keluar dari mulut pria itu usai melihat Leah keluar dari ruang operasi.

Leah membungkukkan badannya lalu mengucapkan kata maaf berkali kali. Pria kekar yang tadinya garang langsung terduduk lemas. Dia bahkan berteriak keras memanggin nama istrinya yang tak selamat saat melahirkan anak ke duanya.

Tangisan pria itu memecah hening lorong lantai ke 4 yang ada di tower 1 rumah sakit Xinjin. Membuat hati Leah semakin terguncang lagi karna gagal menyelamatkan seorang ibu.

Pria itu lantas berdiri lalu menarik baju operasi yang masih menempel di tubuh Leah sambil beteriak keras.

“Bagaimana bisa.!! Bagaimana bisa kau membiarkannya mati.? Kau seorang dokter kan.? Masuk lagi dan selamatkan istriku.!!”

Pria itu lantas mendorong tubuh kecil Leah sekuat mungkin. Membuat tubuh dokter itu terdorong dengan keras ke tembok yang berdiri kokoh dibelakang Leah.

*Bugh*

Leah hanya diam mendapat perlakuan seperti itu. Masih belum puas dengan tindakan anarkisnya, pria itu melayangkan tangan dan ingin memukul dokter Leah. Beruntung, Dokter Yeon selaku dokter sepesialis anak, yang baru saja keluar dari ruangan langsung mencegahnya, dengan mencengkram erat tangan pria itu.

“Hentikan atau kami akan menuntut anda atas tindakan kekerasan dan penganiayaan tim medis.!”

Pria itu lantas menarik kuat tangan yang di cengkram oleh dokter Yeon.

“Menuntut.? Hemgh.!! Aku akan menuntut kalian lebih dulu karna membuat pasien meninggal.!! Ini mala praktik.! Rumah sakit Xinjin melakukan mala praktik terhadap ibu hamil.!!” Pekiknya dengan keras sambil menunjuk dokter Yeon.

Dokter Yeon nampak tak peduli, dia lebih fokus membantu Leah berdiri dari pada meladeni pria itu.

“Apa ada yang sakit.?” Tanya Yeon dengan lembut.

Leah menggeleng pelan. Melihat mereka tak meladeninya, pria itu lantas pergi ke bagian resepsionis dan meminta bertemu dengan direktur rumah sakit.

Resepsionis dibuat kalang kabut dengan sikap kasarnya. Mereka langsung menghubungi manager untuk meminta bantuan.

“Aku ingin dokter itu dipecat.! Jika tidak, aku akan menuntut kalian karna sudah melakukan mala praktik.!” Pekik Pria itu dengan emosi yang meluap- luap.

“Tenang dulu. Saya akan melakukan rapat dengan direktur lebih dulu dan berbicara tentang masalah yang terjadi.”

“Masalah apa.! Apa yang perlu di lihat. Sudah jelas dokter itu ngak profesional.! Kalian mau menunggu berapa banyak korban lagi, hah.!”

Manager masih berusaha mendinginkan suasana dengan memberi pria itu diskon untuk biaya operasi istrinya. Serta memberi anaknya ruang vvip yang di miliki rumah sakit dengan gratis.

Emosinya langsung menurun ketika mendengar penawaran yang menguntungkan seperti itu. Dia akhirnya setuju dengan manager dan menunggu sampai rapat direktur selesai.

...----------------...

Leah sudah melepaskan baju operasi dan sedang berjalan di lorong rumah sakit yang ada di tower 1. Tatapannya begitu kosong, fikirannya masih berada di beberapa menit sebelum dia kehilangan pasien.

“Andai aku bisa lebih cepat.! Andai saja.!” Batin Leah.

Dia menyandarkan keningnya ke dinding. Beberapa kali terlihat dia mengepalkan tangannya lalu memukul- mukul dinding dengan perlahan. Sampai akhirnya, Dokter Yeon menghentikan tindakannya dengan menahan tinju yang dilayangkan.

“Tembok itu ngak bersalah.!” Ucap Yeon.

“Dokter Yeon.” Leah menoleh melihat kesamping.

Dokter Yeon membawa Leah pergi ke rooftoop tower 1. Dimana ada sebuah taman dengan kolam ikan dan beberapa kursi disana.

Dokter Yeon mengambil sekaleng susu yang ada di kantong baju lalu memberikannya pada Leah.

Itu adalah susu dengan rasa buah peach yang bersoda, salah satu minuman kesukaan Leah.

“Dalam kehidupan ada hal yang bisa dan tidak bisa kita campuri. Itu adalah hidup dan mati. Dokter bukan Tuhan, yang bisa membawa seseorang dari kematian. Dokter hanya membantu mereka untuk mengatasi rasa sakit.”

Leah tertunduk lesu sekali lagi. Ucapan dari dokter Yeon nampaknya tak membuat hatinya lega.

“Harusnya aku memberinya donor lebih dulu, baru membuat sayatan.” Ucap Leah yang masih menyesal atas tindakannya

“Dokter Leah adalah dokter muda yang berbakat. Kamu tau dengan jelas resiko yang terjadi jika rhesus ibu dan anak berbeda.”

“Kau sudah membuat keputusan hebat dengan mengeluarkan bayinya dari pada memberinya donor dulu. Jika itu terbalik, mungkin sang anak juga tidak mungkin tertolong.”

Leah masih menunduk, bagaimana pun, itu adalah kali pertama dia kehilangan pasien di atas meja operasi. Leah membuka kaleng susu dan meneguknya dengan cepat.

“Pulang dan istirahatlah. Manager memanggilmu untuk rapat besok pagi.” Ucap dokter Yeon yang kemudian meninggalkan Leah sendiri.

Esok pagi

Leah sudah mendapat pemberitauan usai dirinya sampai di apartemen semalam. Rapat akan diberlangsung jam 9 pagi ini, dan Leah sudah tiba di rumah sakit setengah jam lebih awal.

Dia melakukan visit pasien lebih dulu, sebelum akhirnya pergi ke ruang istirahat.

Clara yang baru saja tiba melihat Leah duduk dengan menatap kosong layar komputer. Clara pun mendekat dan memberinya pelukan hangat.

“Clara.!” Sapa Leah yang terkejut saat seseorang mendekapnya dengan tiba- tiba.

“Dokter Deon memberitau ku tentang kejadian semalam. Kau sudah bekerja keras.” Ucap Clara memberi semangat Leah sambil menepuk pundaknya.

Leah melempar senyum getir, mencoba untuk memperlihatkan bahwa dirinya sudah lebih baik. Namun Clara menyadari itu, senyuman getir Leah membuat Clara secara tidak langsung merasakan rasa penyesalan Leah.

“Aku pergi rapat dulu.!” Kata Leah yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Clara sendiri.

Rapat dimulai 5 menit lagi. Saat Leah tiba, dokter Yeon sudah duduk di kursinya. Dan tak beberapa lama usai Leah duduk, Susan yang selaku asistennya datang dan mengambil tempat duduk.

Manager dan direktur datang memasuki ruangan sambil membawa beberapa berkas tebal. Wajah direktur nampak tak bersahabat, membuat mental Leah tambah turun.

Rapat sudah mulai. Dokter Leah diminta menjelaskan tentang kondisi yang terjadi dari awal saat dia menerima pasien. Saat itu dokter kandungan yang lain sudah pulang, dan hanya tersisa dia seorang.

Begitu mendapat informasi dasar tentang pasien, Leah langsung menghubungi Doktor Ruwei, dokter kandungan yang mendapat gelar Doktor dan juga senior Leah.

Mendengar penjelasan dokter Leah. Presdir mengambil kesimpulan untuk memecatnya dengan alasan kelalaian. Namun keputusan dari Presdir membuat dokter Yeon menentang dengan keras.

“Presdir, apa yang dilakukan dokter Leah sudah sesuai prosedur. Suster Susan juga sudah memberitau keluarga pasien tentang resiko yang akan dihadapi pasien dan juga bayi.” Jelas dokter Yeon dibarengi angukan dari suster Susan.

“Kasus perbedaan Rhesus bukan hal sepele, terutama jika itu kehamilan kedua dan tanpa pantauan dokter.! Anda harus bersikap adil, jika rumah sakit takut dengan tuntutan yang dilayangkan keluarga pasien. Maka, saya secara pribadi akan mencari pengacara untuk dokter Leah.!” Jelas dokter Yeon dengan gagah membuat Leah melihatnya dengan rasa kagum.

“Dokter Yeon.!!! Berani kamu.!!” Bentak Presdir dengan lantang.

Manager mencoba memecah suasana dan juga meredam Presdir yang sudah panas sejak tadi. Dia menyarankan untuk memberi Leah hukuman skorsing dari pada memecatnya, juga memotong gajinya untuk menganti kerugian rumah sakit.

Leah cukup berterima kasih atas kebaikan para atasannya. Namun keputusan itu tak membuat Dokter Yeon lega. Dia sempat memprotes namun Leah menghentikannya.

Dengan hasil yang demikian, rapat akhirnya di bubarkan. Skorsing Leah berlaku mulai hari ini, karna itu Manager langsung menyuruhnya untuk pulang dan beristirahat di rumah.

...Visualnya Dokter Yeon nih....

Jumpa di next chapter yaaaa

*Jangan Lupa Like pokoknya **👍🏻*

Terpopuler

Comments

Afika Fika Yesy

Afika Fika Yesy

pas banget visualnya

2024-01-05

1

komalia komalia

komalia komalia

kan dari awal udah di kasih tau sama suami pasen kalau istri nya tuh bermasalaj,dan di saat hamil engga pernah di periksa kandungan

2024-01-02

0

Siverina KC Goldsmith

Siverina KC Goldsmith

emosi betul kalau jumpa pasian begini.sudahlah tidak beklinik.lepas tu mati menyalahkan tenaga medis

2022-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 John Alexander
2 Leah Cou
3 Pertemuan
4 Melepaskan Diri
5 Musnahnya Geng Tiger
6 Diner bersama
7 Rumah Pria Asing
8 Dokter Clara dan Dokter Deon
9 Terluka lagi
10 John dan Leah
11 Ch 11
12 Ch 12
13 Ch 13
14 Ch 14
15 Ch 15
16 Ch 16
17 Ch 17
18 Ch 18
19 Ch 19
20 Ch 20
21 Ch 21
22 Ch 22
23 Ch 23
24 John Alexander, Itu Namaku.!
25 Ch 25
26 Ch 26
27 Ch 27
28 Ch 28
29 Ch 29
30 Ch 30
31 Ch 31
32 Ch 32
33 Ch 33
34 Ch 34
35 Ch 35
36 Ch 36
37 Di khianati
38 Aku Ingin Membunuhmu!!
39 Kamar Rahasia
40 Mansion
41 Bahagia sehari saja
42 Time Out
43 Dokter Leah kencan!!
44 J, Aku menemukan wanita itu!
45 John Menghubungi Leah
46 Menikahlah denganku!
47 Tak Terduga
48 Persiapan Pernikahan
49 Apa yang terjadi?
50 Help me, Please.
51 Sudah aman!
52 Meluapkan Amarah
53 Menuju Hari Istimewa
54 Pernikahan Leah
55 Leah Menikah part 2
56 Malam Pernikahan
57 Mansion
58 Lukisan di Kamar Rahasia
59 Malam indah yang gagal
60 Hidangan Penutup
61 Sosis dengan Mayo
62 Ada apa dengan Leah?
63 John Pergi
64 Semua Tentang Kamu
65 Ingin melihatnya
66 Alasan John
67 Takut kehilangan
68 Sa-sayang
69 Hilang Arah
70 Hormon kehamilan?
71 Menyadari sesuatu
72 Ketakutan Leah
73 Berbelanja
74 Dinner
75 Pulang ke rumah
76 Pergi bertemu Wey
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Ch 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Pengumuman
150 Taman Bunga 1
151 Taman Bunga 2
152 Taman Bunga 3
153 Taman Bunga 4
Episodes

Updated 153 Episodes

1
John Alexander
2
Leah Cou
3
Pertemuan
4
Melepaskan Diri
5
Musnahnya Geng Tiger
6
Diner bersama
7
Rumah Pria Asing
8
Dokter Clara dan Dokter Deon
9
Terluka lagi
10
John dan Leah
11
Ch 11
12
Ch 12
13
Ch 13
14
Ch 14
15
Ch 15
16
Ch 16
17
Ch 17
18
Ch 18
19
Ch 19
20
Ch 20
21
Ch 21
22
Ch 22
23
Ch 23
24
John Alexander, Itu Namaku.!
25
Ch 25
26
Ch 26
27
Ch 27
28
Ch 28
29
Ch 29
30
Ch 30
31
Ch 31
32
Ch 32
33
Ch 33
34
Ch 34
35
Ch 35
36
Ch 36
37
Di khianati
38
Aku Ingin Membunuhmu!!
39
Kamar Rahasia
40
Mansion
41
Bahagia sehari saja
42
Time Out
43
Dokter Leah kencan!!
44
J, Aku menemukan wanita itu!
45
John Menghubungi Leah
46
Menikahlah denganku!
47
Tak Terduga
48
Persiapan Pernikahan
49
Apa yang terjadi?
50
Help me, Please.
51
Sudah aman!
52
Meluapkan Amarah
53
Menuju Hari Istimewa
54
Pernikahan Leah
55
Leah Menikah part 2
56
Malam Pernikahan
57
Mansion
58
Lukisan di Kamar Rahasia
59
Malam indah yang gagal
60
Hidangan Penutup
61
Sosis dengan Mayo
62
Ada apa dengan Leah?
63
John Pergi
64
Semua Tentang Kamu
65
Ingin melihatnya
66
Alasan John
67
Takut kehilangan
68
Sa-sayang
69
Hilang Arah
70
Hormon kehamilan?
71
Menyadari sesuatu
72
Ketakutan Leah
73
Berbelanja
74
Dinner
75
Pulang ke rumah
76
Pergi bertemu Wey
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Ch 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Pengumuman
150
Taman Bunga 1
151
Taman Bunga 2
152
Taman Bunga 3
153
Taman Bunga 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!