Leah
Usai mendengar hasil dari rapat kemarin, Aku langsung pergi meninggalkan rumah sakit. Aku mencoba menghibur hatiku dengan mampir di sebuah club dan bersenang- senang sejenak.
Hingga tanpa sadar, beberapa botol minuman sudah ku teguk habis. Aku masih sedikit sadar saat sampai rumah. Dan itu pukul 1 pagi.
Entah pukul berapa sekarang, aku terbangun karna suara bel pintu yang berbunyi nyaring memekik telinga. Mataku masih berat saat membuka pintu, dan sosok pria yang berdiri didepan pintu langsung membuat mataku terbelalak.
“Kau lagi.!” Pekikku.
Saat itu dia beralasan sedang mengejar pencuri dan tak sengaja tergores. Ya, memang aku melihat dia sedang menutup luka dengan sapu tangan. Dan sapu tangan itu sudah begitu basah.
Kenapa saat bertemu dia selalu terluka.?
Sudahlah, tak penting juga mengurusi masalahnya. Aku membiarkan dia masuk dan mengobati lukanya.
Dan tiba- tiba, dia mengatakan sesuatu yang membuatku ternganga.
Dia ingin mengenalku.? Berteman dengan ku.?
Hellow.!!! Kemana saja dia selama ini.?
Sekian kali aku merawat lukanya, nama saja aku gak tau.
Dan sekarang, dia bilang ingin berteman.? Apa itu ngak terlambat.?
Aku tak menjawabnya dan sibuk membereskan gunting, perban dan kawan- kawannya. Setelah memasukkan kembali ke dalam box penyimpanan, aku segera berdiri untuk mengembalikan itu ketempat semula.
Belum sempat kaki ku beranjak. Pria itu menarik tangan ku dengan kuat sambil memanggil ku “Dokter Leah.!”
Nadanya cukup lembut, ini kali pertama dia memanggil namaku dengan nada seperti ini. Tanpa ada nada perintah atau sebuah gertakan.
“Maaf Tuan, saya sedang tidak enak badan.!” Jawabku yang kemudian berlalu pergi meninggalkannya diruang tamu.
Baru saja aku menaruh kotak p3k ditempatnya, tiba- tiba ponsel ku berdering. Itu adalah panggilan darurat dari rumah sakit, membuatku segera menjawabnya.
“Dokter Leah, kami sudah berusaha. Tapi pihak keluarga tetap ingin membawa masalah ini ke jalur hukum”
Kalimat itu membuat jantungku seakan terhenti sesaat. Tubuhku menjadi tambah lemas tak bertenaga.
“Kamu tenang saja. Rumah sakit akan mencarikan pengacara terbaik untukmu.!”
Pengacara terbaik.? Itu hanya kata- kata kiasan yang klise. Tidak ada pengacara terbaik, yang ada hanya kata mundur atau masuk penjara.
“Aku akan membantumu.!”
Itu suara dari arah pintu kamar yang terdengar seperti penolong. Sontak aku menoleh karna teringat pria dingin itu masih berada di apartemen.
Saat pertama bertemu, dia langsung tau seluruh identitasku hanya dalam beberapa jam. Aku bisa menebak jika lelaki ini bukan orang sembarangan.
Namun....
Haruskah aku meminta bantuannya.?
Bagaimana jika dia memintaku membayar lebih.?
“Tenang saja, aku ngak minta apapun. Hanya ingin mengenalmu saja.!”
Dia seperti bisa menebak jalan fikiranku. Sebenarnya, sehebat apa orang ini.? Dia belum tau masalah yang aku hadapi tapi sudah menawarkan bantuan.
Tunggu.!!!
Dari mana dia tau aku perlu bantuan.?
Jangan- jangan, dia sudah tau masalahku.!
“Katakan.! Apa yang membawamu kesini.!”
“Itu... aku..!” Ucapnya terbata- bata.
“Jangan bilang jika luka itu hanya tipuan yang kau buat untuk masuk ke rumahku.?”
“Dokter Leah, aku ngak bermaksut..!”
“Cukup.!!! Cukup..!! Bukankah kita sudah membuat kesepakatan agar kau tidak mengangguku.?”
“Apa yang kau mau sebenarnya.? Di gang itu adalah kesalahanku, aku sudah menebusnya bukan.? Lalu kenapa.? Kenapa kau terus membuntutiku bahkan mendapat segela informasi tentang ku.!”
Pikiran dan hatiku berkecambuk tak menentu. Membuat air mataku mendadak tumpah tak terkontrol. Dan tiba- tiba saja, seseorang bertubuh besar memelukku. Itu adalah lelaki yang tadi berdiri diambang pintu. Dengan cepat dia datang menghampiriku dan memelukku.
Aku ngak membencinya, hanya saja, kehadirannya membuatku bertanya- tanya. Dan pelukan yang tiba tiba ini, perlahan- lahan menenangkan hatiku.
“Tertarik. Dikali ke dua saat kita bertemu, aku tertarik denganmu. Itu alasanku.”
Kata- katanya membuatku terpaku sampai tidak tau harus berkata apa. Aku mendorong tubuhnya perlahan lalu membuang muka ke samping karna malu.
“Bagaimana cara mu membantuku.?” Tanyaku sedikit ragu.
“Tenang saja, temanku seorang pengacara hebat. Apa kau mau bertemu dengan sekarang dan menceritakan masalah yang terjadi.?”
Sekarang.? Aku bahkan masih sedikit hangover setelah mabuk semalam.
“Itu... aku..” jawabku sedikit malu untuk mengatakan jika aku masih sedikit mabuk.
“Setidaknya kita perlu minum sup penawar dulu untuk meredakan hangover mu.”
“Kamu tau itu.!” Hentakku yang kaget.
“Ada bau alkohol di tubuhmu.!” Ucapnya tegas tanpa basa- basi.
“Apa.!!” Pekikku sedikit kencang dan langsung mendorong pria itu untuk keluar dari kamar.
“Tunggu aku di ruang tamu.!” Ucap ku lantang kemudian menutup pintu dengan cepat.
Dia.!! Dia.!!
Pria itu.!! Agrh.!!!
Dia mencium aroma tubuhku begitu saja, dan mengatakannya dengan lantang tanpa basa- basi.
Astaga.!! Bagaimana aku bisa setuju dan percaya dengannya.?
Tapi...
Jika tidak meminta bantuannya, aku khawatir itu merusak reputasiku nanti.
Sudahlah. Lebih baik aku ikuti dia dulu, lihat pengacara sehebat apa yang dia tawarkan.
Untung saja apartemenku punya dua kamar mandi. Jadi aku ngak perlu keluar dan menahan malu hanya untuk pergi mandi.
“Aku harus cepat. Sebelum pria itu mendobrak masuk ke dalam.” Gumamku yang sibuk bergegas memakai baju.
*Cklak*
“A..ayo pergi.!” Ajakku yang masih membuang muka karna malu menatapnya.
Dia membawaku ke restoran dan memesankan sup iga hangat. Ini memang sangat cocok untuk meredakan hangover.
“Lain kali ngak perlu melukai diri sendiri hanya untuk bertemu denganku.” Ucapku saat melihat tangan kirinya yang terbalut.
“Hari ini ngak sengaja.” Jawabnya dengan santai.
“Aku cuma kasih tau. Setidaknya kamu kasih tau aku lebih dulu dan ngak muncul mendadak seperti sebelum-sebelumnya.”
“Oke. Lain kali aku akan menghubungimu lebih dulu.”
“Jadi, kamu setuju menjadi temanku.?”
*uhukk*
Kenapa aku jadi terkejut mendengar itu.?
Dia hanya memintaku menjadi temannya, bukan pacar atau istrinya.
“Ah sial.! Aku di buat malu lagi.!!” Batinku yang kemudian mengambil tisu dan mengelap mulutku yang sedikit belepotan.
*Sampai jumpa lagi**👋🏻*
*Jangan lupa Like **👍🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Tha Ardiansyah
Ternyata Leah ga sabaran pingin langsung di jadiin pacar malah istri sekalian kalo bisa
2022-10-01
0
Meili Mekel
leah malu
2022-08-15
0
Anonymous
polos kali john
2022-08-14
0