Australia
John yang berada di negara Australia sedang menandatangani kontrak besar. Selesai tanda tangan, wanita yang menjabat sebagai sekertaris dari Presdir Golden itu mengajak John untuk menikmati pesta yang diadakan perusahaannya nanti malam. John dengan senang hati menerima tawaran itu.
Malam yang gemerlap penuh bintang di Australia membuat John teringat saat pertama kali bertemu dengan Leah. John sedang menghisap sebatang rokok di balkon sambil menikmati gemerlap bintang.
“Kenapa aku memikirkannya.?” Batin John yang kemudian mematikan bara api rokoknya.
Gio sudah menyiapkan mobil untuk membawa mereka ke pesta yang diadakan Golden grub. Baru saja mobil itu berhenti di depan gedung tempat pesta diadakan, beberapa wanita cantik datang membuka pintu mobil mereka lalu mengandeng mereka masuk.
Ternyata pesta sudah di mulai. Wanita wanita cantik itu membawa mereka duduk di kursi lalu menyodorkan gelas dan menuangkan wine yang beraroma cukup pekat.
Musik mulai dimainkan, mengiringi beberapa wanita cantik yang menari ditengah para tamu. Gio nampak sangat menikmati tarian perut yang disuguhkan mereka. Sedangkan John sudah menunjukkan rasa bosannya.
John mengeguk habis wine yang ada ditangannya, lalu meletakkan gelas itu dimeja dan berdiri. Beberapa langkah kakinya berlalu pergi, seorang wanita cantik nan sexy datang dan merayunya. Wanita itu mendorong dada bidang John, membuatnya mundur beberapa langkah dan menjatuhkan diri dikursinya.
Wanita itu masih tetap menggoda John dan terus menari berlengak lengok memperlihatkan lekuk tubuh yang sempurna. John hanya dapat diam saat Presdir dari Golden itu melihat dan menyapanya dengan mengangkat gelas berisi yang Wine.
Bunyi musik masih terdengar begitu nyaring, namun wanita yang menggoda John telah berpindah ke sisi Presdir Golden. Sebuah kesempatan bagi John untuk keluar sejenak untuk menghirup udara segar.
Belum ada setengah jam dia berdiri dibalkon, Gio datang mendekat lalu menyodorkan sekotak rokok padanya.
“Aku mendengar sebuah berita, mau dengar ngak.?” ucapnya.
“Menarik atau ngak.?” Tanya John datar lalu mengambil sebatang rokok dan menyulutnya.
“Menarik atau ngak, tergantung gimana cara kamu memandangnya.”
“Ini tentang seorang dokter, yang gagal menangani pasien. Pihak keluarga menuntutnya dengan alasan mala praktik dan pihak rumah sakit memecatnya.”
“Apa urusannya denganku.?” Begitu ucap John santai sambil menikmati sebatang rokok.
“Ngak ada. Aku hanya mengira jika kamu tertarik dengan dokter wanita itu. Ternyata hanya sebatas untuk mengobati.”
Ucapan Gio langsung membuat John sadar jika berita yang disampaikan padanya itu tentang dokter Leah. Dokter yang beberapa minggu ini merawatnya tanpa bertanya apapun tentang dirinya. Yang bahkan tak tau siapa nama pria yang ditolongnya itu.
John membuang rokok lalu memadamkan bara api dengan menginjaknya. Lalu meminta Gio menyiapkan jet pribadi untuk kembali ke negara A secepat mungkin.
Perbedaan waktu antara negara A dan Australia adalah 9 jam. Saat itu, waktu di Australia menunjukkan pukul 2 dini hari, sedangkan di negara A pukul 11 siang. Tepat setengah jam usai hasil keputusan rapat keluar.
Sebenarnya Gio mendapatkan berita Leah secara utuh. Namun dia ingin melihat reaksi dari John, sehingga ia tak memberitau hasil akhir dari rapat.
John segera pergi meninggalkan lokasi pesta dan menyampaikan permintaan maaf pada Direktur Golden melalui asistennya. Dia nampak terburu-buru kembali ke hotel dan mengemasi barangnya.
Satu jam kemudian, privat jet sudah siap mengudara untuk menuju negara A. Dan waktu perjalanan yang harus mereka tempuh kurang lebih 14 jam untuk sampai.
John langsung meminta Luis mengantar ke apartemen Leah begitu pesawat mereka mendarat. Saat itu masih pukul 4 dini hari, gelap malam masih menyelimuti kota. Bukan waktu yang etis untuk mengunjungi seseorang, terutama itu seorang wanita yang tinggal sendirian.
“Ini masih jam 4 pagi.” Ucap Gio saat John menyuruh Luis untuk mengantarkannya.
“Aku tau.! Luis hanya mengantarku ke apartemen bukan masuk ke rumahnya.”
John pergi dengan cepat, di ikuti Luis dibelakangnya. Sedangkan Gio masih menunggu Long untuk menjemputnya.
Sudah jam 8 lebih. John sudah menunggu selama 4 jam di mobil yang terparkir di basement lantai 12. Lantai yang sama dengan apartemen tempat tinggal Leah.
“Ambilkan pisau lipat di laci dasbor.!” Pinta John pada Luis.
Tanpa bertanya Luis mengambilkan pisau lipat yang selalu tersimpan di laci dasbor. John menggulung lengan kemejanya sampai siku. Lalu menyayat lengan kirinya dengan satu sayatan yang cepat.
*cresss*
Darah mengucur deras, membuat Luis terkejut atas tindakan nekat John.
“ J..!” Teriak Luis.
“Kenapa teriak begitu heboh.? Ini cuma luka kecil.!” Ucap John yang langsung keluar dari mobil.
“Luka kecil katanya.? Demi melihat seorang wanita, dia menunggu tanpa tidur di mobil. Lalu mengores tangannya sendiri.”
“Ck ck ck. Jatuh cinta itu menakutkan.!! Gumam Luis heran melihat tingkah bosnya.
John menutupi lukanya dengan sapu tangan. Memastikan agar darahnya tak menetes di lantai. Lalu bergegas pergi ke apartemen yang disewa Leah.
Bell pintu berbunyi beberapa kali, membuat Leah segera membuka pintu untuk melihat siapa yang begitu iseng pagi pagi.
“Kau lagi.!!” Pekik Leah jengkel saat melihat John berdiri di depan pintu.
“Aku menangkap pencuri, lalu dia memberiku goresan. Apartemenmu cukup dekat dengan lokasiku, jadi.... bisa aku berobat padamu.?” Ucap John dengan tenang meski dia sedang berbohong.
Leah menatap John yang sedang mencengkram kuat sapu tangan biru dongker yang menempel di lengan kirinya. Sapu tangan itu sudah basah bermandi darah. Membuat Leah tak tega dan akhirnya menyuruh John masuk ke apartemennya.
“Masuklah.!”
Leah mengambil kotak obat yang di simpanannya di kamar. Lalu segera membantu John mengobati luka yang di buatnya sendiri. John menatap Leah, kantung mata dibawah matanya tak dapat di sembunyikan.
“Ini gak dalam, jadi ngak perlu dijahit. Tahan sebentar, aku olesin alkohol.” Ucap Leah lembut dengan nada yang sedikit serak.
John tak menjawab. Dia masih sibuk memperhatikan wajah Leah yang terlihat sedikit bengkak. John menebak jika Leah sudah menangis terlalu lama.
“Pukul berapa kau bekerja.? Aku akan mengantarmu.!” Ucap John basa basi.
“Ngak perlu. Aku sedang cuti beberapa hari.!” Jawab Leah dengan ketus.
“Jadi kau punya waktu kosong.? Kalau begitu, bisa ngak aku ajak kamu pergi.?”
Leah sedang memegang gunting dan akan memotong perban, mendengar ucapan John membuat Leah berhenti sejenak. Hanya 5 detik, lalu dia melanjutkan memotong perban yang sudah terbalut rapi menutupi luka John.
“Aku hanya ingin, berteman denganmu, dan mengenalmu.!”
Kalimat yang baru saja keluat dari mulut John sontak membuat Leah langsung menatapnya. Menatap lelaki asing yang sedang duduk didepannya itu.
...----------------...
*Sampai jumpa lagi **👋🏻*
*Jangan lupa like **👍🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Momy Haikal
benar2 jatuh cinta sangat menakutkan 😁
2022-08-29
0
Meili Mekel
hax berteman
2022-08-15
0
Iin Marlina
ciiieee mafia jatuh cinta 😁
2022-08-05
0