Leticia bergegas turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah,sebelum masuk ke kamar Leticia berjalan ke ruang dapur mencari bibi Sum.
"Bi , sudah masak? " Tanya Leticia sambil memegang perutnya.
"Sudan nak, chef Albert sudah selesia masak semua."jawab Bi Sum.
"Terima kasih, aku mandi sebentar ya bi."sambil berjalan ke kamarnya.
Ceklek....
Pintu kamar dibuka, Leticia masuk ke dalam kamar, disimpannya tas kecil ke dalam laci nakas karna Leticia tidak mau kecolongan.Leticia takut kalau Nabila atau Stefani melihat resep dari dokter tempat Leticia berobat. Leticia bisa saja berdalih kalau ketahuan mereka berdua karena resep obat dokter specialis ahli netrologi(ganguan ginjal).
Setelah, semua disimpan dan yakin kalau aman dari ke dua temannya, Leticia berjalan ke kamar mandi dinyalakan shower dan membiarkan air menetes dikepalanya. sambil melihat ke atas, Leticia membiarkan butir butir air shower berjatuhan di atas badan putih mulusnya tidak luput juga wajah mulusnya.
"Kenapa, baru empat bulan divonis dokter tapi aku semakin merasa penyakit ini sudah menjalar ke seluruh tubuhku? sebenarnya apa salah aku sehingga Tuhan begitu tidak adil dengan hidupku? saat masih bayi, ibu pergi meninggalkan aku, yang masih sangat membutuhkan kasih dan sayang dari seorang ibu. bahkan Ayah juga malah melupakan aku dengan beralasan sibuk dengan kerjaan .seolah ayah lupa kalau memiliki seorang anak bayi.sekarang disaat aku menerima hidup sendiri aku malah divonis sakit. Tuhan, aku hanya ingin hidup bahagia dengan jodoh yang mungkin saat ini sudah engkau persiapkan. bisa kah panjangkan lagi umurku ?"Gumam Cia.
Air mata Cia menetes tak henti meratapi hidup yang saat ini dia jalani.ingin rasanya dia memarahi Tuhan tapi apa itu pantas dan layak?dan saat ini dan hari hari yang akan datang Cia tidak tau rencana apalagi yang sudah Tuhan siapkan untuk dirinya jalani.
Hikzzz....
Hikzzz...
"Gini amat nasibku, disaat sudah menerima kenyataan hidup sekarang dikasih ujian sakit lagi." keluh Leticia . sambil terus menangis sesekali memukuli dadanya yang sesak serasa ingin meledak mengeluarkan lahar amarah yang sudah 25 tahun lamanya tertahan disini ya didadanya.
Tapi tetap saja itu tidak mngkin merubah hidupnya." Ahhhhh, kalau saja ada pintu doraemon aku akan minta hidup yang lebih dimanusiakan lagi." menarik napas panjang sambil menarik kasar rambutnya ke belakang.
Setelah selesai mandi dan merasa sudah lebaik baik, Leticia keluar dengan badan dibalut handuk kimono dan rambutnya dibungkusi handuk kecil Leticia berjalan keluar menuju kamarnya.
Baru selangkah kakinya keluar dari kamar mandi, Leticia kaget melihat dua sahabatnya lagi membereskan kamarnya, matanya membulat, mulutnya sedikit terbuka , sontok yang ada dalam pikirannya resep obat dilaci nakas.
"Oh Tuhan , sekarang apalagi yang engkau rancang?aku tidak mau kalau mereka berdua melihat resep obatnya."batin Leticia
Mempercepat langkahnya, memasang muka kesal.
"Tadi di mobil ngeluh cape, sekarang kamarku di acak acak."sindir Leticia. dan berjalan ke nakas memastikan kalau laci nakas masih aman.
"Cape? ya kalau mau bilang cape kami cape Cia! tapi kami masih kangen boss kami yang cantik ini."sahut serentak kedua sahabatnya. sambil memasang senyum yang paling manis dan terus merapikan perlengkapan yang tadi dibawa ke pemotretan.
"Huffffff..," Leticia menghela napas panjang .sambil berjalan ke arah nakas dan melirik laci nakas. Setelah, memastikan laci nakas masih dalam keadaan aman.
Stefani dam Nabila, yang kaget dengan ucapan Cia hanya diam dan membiarkan mulut mereka terbuka lebar.
"Cia, tingkah kamu itu sekarang aneh deh, lihat sekarang kamu kesal saat lihat kami berada dikamarmu. padahalkan, itu sudah rutinitas kami .setiap kali kita pulang pemotretan, harus merapikan semua dulu baru kami istirahat.tapi akhir akhir ini, kamu selalu kwatir setiap kali aku atau Nabila masuk ke kamar kamu. sebenarnya apa yang kamu rahasiakan dari aku dan Nabila?kalau keberadaan kami membuat kamu keberatan, kamu bisa bilang ke kami."lirih Stefani.
Cia, yang menyadari kalau perkataannya tadi sudah melukai kedua sahabatnya, segera mendekat dan memeluk kedua sahabatnya.
"Maaf, maaf kan aku, aku tau kalian tersinggung dengan perkataan aku tadi. tapi percayalah itu tidak seperti yang kalian bayangkan. aku janji suatu saat kalau aku sudah siap, aku, akan ceritakan semuanya ke kamu dan Nabila."sambil memeluk Nabial dan Stefani yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.
"Maaf kan aku juga karna menanggapin semua perkataanmu dengan serius,harusnya aku lebih bersabar dan tidak terlalu dibawa perasaan."ucap Stefani.
Nabila hanya diam dan tersenyum,setelah semua sudah selesai merekapun keluar ke ruang makan,diruang makan semua sudah disiapkan pelayan.
menarik kursi dan duduk mereka bertiga makan bersama tanpa ada suara sama sekali kecuali bunyi sendok.sedangkan Stolen dan Reno sudah pulang ke Apartemen mereka masing masing.
Visua Stefani.
Jangan lupa ya klik jempolnya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
arie
harusnya kamu tidak perlu merahasiakan penyakitmu untuk kedua temanmu leticia.....
2023-05-04
1
adrian
sexynya stefani
2022-08-22
2
Adrian
semangat
2021-08-06
4