Glen yang merasa tidak enak hati karna dengan pembicaraannya telah menyakiti hati Alfonso segera meminta maaf.
"Al, apa aku salah dengan bertanya seperti itu?" tanya Glen dengan hati hati karna kwatir temannya ini tersinggung dengan ucapannya.
"Hmmmm. Tidak!" jawab Alfonso.
"Aku diam bukan karna tersinggung dengan pertanyaanmu.tapi aku berpikir apakah bisa. aku bisa melakukan semua ini berjalan bersamaan di satu waktu?aku akan meneruskan semua perusahaan itu.tapi tunggu setelah semua ini selesai.kamu benar, tapi ini sangat sakit buat aku, kalau aku diam dan membiarkan luka ini terkubur begitu saja, terus untuk apa aku kabur dari markas dan bertahan hidup dihutan selama 16 tahun?"jawab Alfonso dengan raut wajah pembunuhnya terlihat jelas.
Glen mengangguk mengerti dengan alasan yang diberikan Alfonso.dan Glen juga tidak bisa membayangkan kalo seandainya itu terjadi di dirinya.mungkin saja dia juga akan mengakhiri hidup bersamaan dengan sang bunda.
Perjalanan panjang mereka menuju Markas pilus sudah dekat.
Andre ,Gareth dan Kevin sudah tiba terlebih dahulu di Markas, dan merekapun segera menurunkan para tawanan mereka satu persatu.
"Pria Brazil itu, makan apa saja sampe enggak kuat angkat dia." gerutu Gareth.
Hahahahah..
Disambut tawa kedua temannya.
Setelah selesai menurunkan ke enam tawanan. mereka, segera melepas semua penutup wajah tawanan itu.
Dan ketiga mafia gila inipun segera melepas baju APD mereka karna sudah sangat gerah.
"Hufffff." panas bangat ini baju."keluh Gareth.
Karna selama ini Gareth tidak pernah memake baju APD.
"Glen dan Alfonso belum tiba?waktu eksekusi tinggal 3 jam lagi lho."keluh Andre.
Beppp.....
Yang dibicarakan akhirnya tiba juga diMarkas.
Ceklek....
Pintu mobil dibuka Alfonso, dan segera turun dari mobil dan sebelum berjalan mendekati para hama jalanan itu
Alfonso, seperti biasa kalau sudah berada di markas pilus selalu menyapa Harimau kesayangannya.
"morning anak Ayah. itu Ayah bawa lagi daging kesukaan kalian." ucap Alfonso. tangannnya terux mengelus harimau kesayangannya.
"Aung,.,"ranungan suara harimau itu menjawab semua ucapan Alfonso.
"Pintar anak Ayah." sambung Alfonso lagi kemudian mengecup kepala harimau kesayangannya.lalu melangkah mendekati Ke arah hama jalanan yang sudah berjejer rapi didepan ruangan eksekusi.
"siapa yang melepas penutup wajah mereka?" tanya Alfonso.melangkah mendekati hama jalanan setelah bermain sebentar dengan si devil.
"Aku, Al." jawab Andre.
dengan menaik turunkan alisnya.
"Bagus, biar mereka melihat terangnya dunia ini."jawab Alfonso.dan berjalan mendekati hama hama itu satu persatu.
Sesekali menodongkan pistol ke arah mereka sesekali menggoreskan pisau kecilnya ke tubuh mereka dengan meninggalkan bekas luka dan tetesan darah yang mengalir.
Mereka yang tersayat pisau menjerit kesakitan, tapi dengan mereka menjerit Alfonso semakin dingin. dan menggila.
dibukanya ikatan tali dari tangan mereka agar mereka bisa bebas menggeliat saat tubuh mereka terluka.
Satu, keanehan Alfonso setiap kali melakukan operasi pengambilan organ tubuh dengan korban yang bebas menggeliat. Alfonso, menikmati sakitnya sayatan sayatan pisau operasinya ditubuh musuh.
"Aku tanya sekali lagi, siapa yang jawab dengan jujur dia bisa selamat dan akan aku kasih penawar racunnya."tanya Alfonso pada ke enam tawanannya.
"Kamu."ucap Alfonso. dengan menunjuk ke arah pria kurus berjenggot itu.
"Ayo jawab, siapa yang menyuruh kamu buntuti aku?" tanya Alfonso lagi.
Dengan tatapan dinginnya.
"Tuan , kalo aku jawab jujur apa aku bisa selamat?" tanya pria kurus berjenggot itu.
"Ya itu terserah, dari jawabanmu benar atau tidak. jujur atau bohong. ingat aku bisa mengetahui orang kalau orang sedang berbohong. jadi, kalau jawabannya bohong akan aku tambahin suntikan racunnya."Ancam Alfonso.
Glekkk....
Menelan saliva dengan kasar. dan badan mulai bergemetaran, takut,sedih, ingin rasanya dia berteriak meminta maaf karna sudah membohongi anak istrinya yang dirumah.
"Tidak , Tidak Tuan aku akan berbicara jujur." jawab Pria itu dengan tegas.
karna, dia ingin selamat dan pulang ke rumah bertemu anak istrinya.
"Baik, jadi siapa Bos kalian?" Tanya Alfonso.
"Bos Lion Club." jawab pria kurus berjenggot itu dengan cepat.
Penglihatannya makin kabur ototnya mulai lemah badannya terkulai lemas di lantai ruang tahanan.tapi masih dengan jelas dia mendengar pertanyaan dari Alfonso.
"Siapa namanya?" Alfonso bertanya lagi.
"Ser_ ya Tu___." jawab pria kurus itu.
Tapi, jawabannya dipotong Alfonso dengan mengangkat tangannya.
"Sudah, jangan lanjut lagi jawabanmu."dengan tegas Alfonso menekankan jangan sebut nama bajing*n itu didepan dirinya.
Glek...pria itu menelan salivanya dengan kasar.
"Ma _ af kan _ a _ ku." tuan dengan suara terbata bata.
"Andre ambilkan penawar racunnya dan minumkan pada si bodoh ini."perintah Alfonso.
Alfonso mulai berjalan lagi melihat satu persatu tawanannya. dan sesekali terjadi goresan kecil ditubuh tawanan itu.
Andre datang membawa penawar racunnya.
"Bodon, buka mulutmu."ucap Andre.
Dengan penglihatan yang mulai kabur segera meminum penawar racun dari Andre.
"Teri-- ma kasih Tuan."ucap pria kurus itu dengan suara terbata bata sambil menangis.
Sedangkan ke lima hama yang lainnya mulai ketakutan.
"Kamu, jawab !" bentak Alfonso.dengan menunjuk ke salah satu tawanan lagi.
Gubrakk...
Serasa disambar petir disiang bolong,saat merasa dirinya yang ditunjuk.
"Kenapa bajin*an itu menyuruh kalian membuntuti mobil aku? emang dia tau siapa aku?" tanya Alfonso.lagi lagi menggoreskan belatih kecilnya di wajah pria itu sembari tertawa jahat.
"Hahahah.."
Visual Mason.(sudah revisi)
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
arie
penampilan mason sangat kreeennn....suka....
2023-04-30
1
adrian
mason sudah tua tapi masih ganteng
2022-08-21
2
Adrian
selamat ya nuelnya
2021-07-31
4