Blake seorang mafia yang menjual organ tubuh manusia, yang berkedok Agen CIA.
Setelah pekerjaannya diketahui oleh Rudolf yang waktu itu menjabat sebagai komisaris AGEN INTELEGEN CIA.
Blake, yang tidak kehabisan akal mulai bersatu dengan beberapa anggota CIA, dan membuat berita palsu agar bisa menjatuhkan Rudolf.
Blake dan teman temannya itu, mulai menyusun rencana dengan rapi. mengatakan kalau Rudolf telah berkhianat.dengan membocorkan, beberapa data penting penyelidikan pada negara musuh, untuk mendapatkan uang.
Akhirnya hari persidangan Rudolf pun tiba. Namun, karena segelintir orang yang menginginkan Rudolf jatuh, membutuhkan proses yang lama dan menguras emosi. Berbagai cara dan bukti Blake dan teman-teman tunjukkan hingga akhirnya putusan pemberhentian Rudolf dari CIA diputuskan. Rudolf di pecat dari CIA secara tidak hormat, membuat Blake berada diatas angin.
Akhirnya Rudolf dengan di dampingi oleh Katrin mereka kembali ke Spanyol. Dan fokus mengembangkan perusahaan Katrindof.Benar saja perusahan itu akhirnya berkembang semakin pesat dan semakin terkenal di Eropa.
Karena perusahaan Rudolf yang berkembang pesat. Rudolf telah membantu masyarakat sekitar untuk mendapat pekerjaan.
Blake yang mendengar Rudolf kini semakin berjaya. mengutus mata mata untuk mengawasi Mansion milik Rudolf. Mendengar Rudolf sedang mencari pelayan untuk dirinya. karena usia Rudolf semakin tua.
Blake dan Sergio, (bos Mafia club lion teman Blake) yang sama-sama tidak suka melihat Rudolf maju mulai mengirim orang suruhan mereka di yayasan penyaluran pekerjaan. Agar pria itu yang akan dikirim oleh yayasan untuk menjaga Rudolf, tanpa dicurigai dan terpercaya.
Kiel yang sudah dapat pelatihan dari yayasan. akhirnya lolos seleksi sebagai perawat Rudolf.
Kiel menjadi pelayan Rudolf yang baik dan telaten.Ia bekerja sesuai seorang pelayan sungguhan.Membuat Katrin percaya penuh pada Kiel. Namun, Karena tangannya yang dipasang chip, Kiel bekerja dibawah pengawasan Blake dan Sergio.
Setelah setahun bekerja sebagai pelayan Rudolf. Kiel akhirnya dipaksa untuk segera membunuh Rudolf. Karena, pagi ini Alfonso kecil sangat rewel. Alfonso tidak mau bermain di taman bersama pengasuh. Alfonso ingin bermain bersama bunda Katrin ditaman.
''Bunda, Al mau main ditaman bunga. mau tangkap musuh[kupu kupu] untuk ayah. tapi. Al, maunya belmain cama bunda.'' rengek Al kecil. yang, waktu itu masih cedal. karna, bibi Yati yang selalu tidak memperbaiki cara bicara Alfonso kecil.
Katrin akhirnya menyetujui permintaa Alfonso. Karena, hari ini juga hari libur, Karin tidak ke kantor.
''Iya, sayang! tapi, ada syaratnya.'' jawab Katrine.
'' Apa syalatnya, Bunda!.'' jawab Alfonso. sembari melompat lompat meminta untuk digendong sang bunda.
''Al, harus pamit sama Ayah.'' sahut Katrine. karena, Katrine selalu mendidik anaknya untuk bertanggung jawab, jujur dan sopan.
''Oke, bunda.'' jawab Alfonso kecil bahagia.
Tak...tak...tak...
Langkah kaki kecil Alfonso menemui sang Ayah. yang sedang menonton tivi. dengan menggunakan syal dileher dan tongkatnya di tangan kiri. dengan didampingi Kiel.
''Ayah!" panggil Alfonso. sembari duduk diatas pangkuan sang Ayah.
''Ya, sayang. tumben cari ayah pagi pagi seperti ini? kenapa? hari ini enggak bermain di taman. tangkap musuh kasih untuk ayah?" tanya Rudolf. sembari, memeluk putra satu satunya itu dengan erat. pipinya, terus ditempelkan di pipi Alfonso.
''Ayah, Al mau main ditaman bunga belakang. tapi, Al maunya sama Bunda. Al, enggak mau sama nanny Yati.''rengek Alfonso. matanya berbinar binar sembari mengedip ke arah Rudolf.
sebagai obat ampuh. untuk, sang Ayah tidak bisa menolak permintaannya.
''Oke, jagoan Ayah. why not? untuk putra kesayangan Ayah ini.'' jawab Rudolf.sembari mencium pipi putra kesayangannya.
Al yang sudah mendapat ijin, tersenyum bahagia.
''Grazias padre.[ terima kasih ayah].'' jawab Alfonso.
''Iya, sama sama sayang. Hati-hati mainnya, Ayah tunggu musuhnya yang akan ditangkap putra Ayah.''balas Rudolf. sembari mengacak acak rambut Alfonso.
Alfonso bergegas turun dari pangkuan Rudolf. Dan berlari menemui sang Bunda.
''Bunda Al uda dapat ijin dali Ayah.'' ungkap Alfonso dengan bahagia.
''Oke, ayo kita pergi ke taman.'' ajak Katrine.
Sembari membawa sepiring kecil, yang berisi makanan Alfonso dan sebotol air mineral milik Alfonso.
Kiel, yang merasa situasi sudah aman segera beraksi. dengan dipantau oleh Sergio dan Blake dari kejauhan.
uhuk...uhuk...tiba tiba Rudolf batuk.
''Tuan, sebentar saya ambilkan air dulu.'' ucap Kiel. dan berlari ke arah ruang makan mengambil air.
Namun, kiel tidak kunjung datang.
''uhuk...uhuk...kiel mana airnya.'' teriak Rudolf dengan suara melemah.Karena kebanyakan batuk.
Tak..tak...tak...
Kiel datang dengan membawa air mineral yang sudah berisi racun dicangkir untuk Rudolf.
''Tuan, minum airnya dulu.''' ucap Kiel. memberi cangkir yang berisi racun.
Rudolf segera menerima cangkir yang berisi air. Dan segera meneguknya tanpa Ia curiga sama sekali, hingga tak tersisa sedikitpun dicangkir. Kiel yang melihat itu tersenyum sinis.
Rudolf mulai merasa pusing, dan tanpa sadar cangkir yang masih berada ditangan nya jatuh bersamaan dengan Rudolf dari sofa di bawah lantai.
Brughh..
Rudolf terjatuh dibawah lantai.
uhuk... uhuk...
Suara batuk Rudolf semakin melemah, membuat para pelayan yang berada di Mansion itu pun tidak mendengar. Badan Rudolf mulai kejang-kejang.sedangkan Kiel sudah melarikan diri meninggalkan Rudolf seorang diri dilantai depan ruang tivi. Kiel segera kabur dari pintu samping taman Mansion. yang jarang sekali di pantau oleh security.
Di luar jalan Kiel sudah ditunggui oleh anak buah Blake dan Sergio, Melihat mobil anak buah daei Sergio, Kiel bergegas masuk ke dalam mobil menuju markas Sergio. Setelah tiba di markas Kiel langsung dibunuh oleh Sergio, dan mayatnya dilempar masuk ke dalam kandang singa untuk menghilangkan jejak, dan saksi bukti.
Alfonso berlari ke sana kemari mengejar kupu-kupu. dengan didampingi Katrin sembari menyuapi Alfonso. Namun, sesekali Alfonso berdengus kesal. Karena kupu-kupu yang hendak ditangkap kabur dari jaringnya.
"Hap." teriak Alfonso. Karena, berhasil menangkap kulu-kupu yang bersayap indah. Alfonso bergegas mengeluarkan kupu-kupu dari jaring. Dan dipegangnya dikedua sayap kupu-kupu itu.
''Bunda tunggu cini aja. bial Al antal penjahat ini untuk Ayah duyu.'' ucap Alfonso.
"Iya, jangan lari, nak!" jawab Katrin kwatir.
Namun, yang didapati Al bukan sang Ayah yang bernyawa. Melainkan, sudah tak bernyawa. Kupu-kupu itu terbang kembali ke alam bebas. Karena, Alfonso sudah histeris dengan tewasnya sang Panutan. Kasus kematian Rudolf tenggelam begitu saja hingga saat ini.
****
''Haaaa..."
Alfonso menarik nafas panjangnya, seketika butiran kristal itu mengalir dari sudut matanya.Kepalanya serasa mau meledak. Tangan nya menarik kasar rambutnya dengan memejamkan mata, Alfonso berusaha menenangkan pikirannya. Namun, tetap tidak bisa karena Alfonso belum menelan pil penenang nya.
Dengan tatapan sendu Alfonso menatap Glen.
''Glen, putar arah ke Mansion.'' lirih Alfonso. kembali matanya dipejamkan lagi. kepalanya mendengak ke atas.
''Siap kita balik arah.'' jawab Glen. sembari memutar arah ke Mansion.
Gareth, Kevin dan Andre juga akhirnya ikut mutar balik mobil mengikuti kedua sahabat mereka.
"Ada apa lagi?"tanya Gareth.
"Ahh..Lu seperti enggak kenal Alfonso saja." sambung Kevin. yang terus fokus menyetir.
"Al sudah tergantung bangat sama pil penenangnya." jawab Andre.
Ketiga sahabatnya itu merasa iba ketika melihat Alfonso, yang selalu tergantung dengan pil. Karena, itu mereka sering menemani Alfonso di Mansion daripada tinggal di Apartemen mereka masing-masing.
Bremmm...
Bale segera menekan tombol pagar. Mobil Alfonso masuk halaman Mansion. Alfonso segera keluar dari mobil dan bergegas masuk kedalam kamar miliknya.
Keempat sahabatnya menyusul Alfonso dari belakang. Mereka menuju bar mini yang berada di sebelah ruang kerja Alfonso, untuk meneguk wine.
Alfonso segera membuka laci nakasnya, tangan nya mengambil botol putih berisi pil dan mulai meminumnya. Mata Alfonso mulai terasa kantuk karena reaksi obat. Alfonso segera membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan mulai menuju dunia mimpinya.
💝💝💝💝💝
(sudah direvisi)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
arie
kamu harus balas Alfonso atas kematian ayahmu...
2023-04-28
2
Kesya Kesya
llanjut
2022-06-06
4
Budianto Eko
Al kecanduan
2022-04-14
4