"Terus bagaimana dengan Markas Corodile?tanya Andre yang sejak tadi diam akhirnya bersuara juga.
"Huuufff....,tapi kemarin Ste mengatakan kalo si bajing*n itu orang yang terpengaruh di California."jawab Alfonso.
Glen, yang mendengar itu hanya menggelengkan kepala."Terus apa kamu takut, atau kamu mau mengurungkan niatmu ke California?"
Alfonso hanya terkekeh. "aku? takut?dan memgurungkan niat ku?"sambil menunjuk dirinya.
"Ya kamu, karna belum berangkat kamu sudah mengakui kalau dia hebat, dengan kamu mengatakan seperti itu secara tidak langsung kamu menyerah dan mengaku kalah dengan lawan."sambung Gareth.
"Benar apa yang dikatakan Glen dan Gareth, harusnya ini sebagai tantangan untuk kita menyiapkan pertahanan yang lebih lagi."sahut Kevin.
"Kami ada bersama dirimu, kita bersama melawan mereka.kami tidak akan membiarkan dirmu sendiri dalam hal apapun. kita sudah berjanji akan saling membantu dalam hal apapun."sambung Andre.
Glen, yang melihat Alfonso frustasi karna hanya diam menunduk dan memegang rambutnya sambil menengadah ke langit ruangan itu.
"Hei , mana Alfonso yang aku kenal? "sambil menepuk pelan pundak Alfonso.
Mengambil ponsel miliknya, Alfonso mencoba menelpon Walker yang sudah dua hari ini tidak menghubungi dirinya. dalam hati Alfonso berpikir apakah Walker marah karena perdebatan kecil mereka di Lobby kemarin. apalagi perdebatan mereka didepan Leticia.
Drthhhhhh..,
Ponsel Walker bergetar, namun Walker yang sedang sibuk memeriksa laporan dari beberapa perusahaan memilih mengabaikan panggilan dari Alfonso.
"Shiff..,"Alfonso memaki dalam hati.
"Kebiasaan mengabaikan orang."Alfonso gerutu.
...----------------...
Setelah hampir satu jam lebih Walker berkutat dengan beberapa laporan.
"Akhirnya selesai."gumam Walker. dan melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 12 siang.
"Makanya sejak tadi perutku ngajak berantem ternyata uda jam makan siang."batin Walker.
Ceklek..,
Walker, membuka pintu, kemudian melangakah keluar dan berjalan ke arah parkiran untuk mengambil mobil menuju Kafe disekitar kantor.
Antonia, yang sedang merapikan meja kerjanya, dan mengambil tas miliknya, memasukkan ponsel dalam tasnya dan berjalan menuju ke kantin kantor.
"Nia! ayo bareng aku kita makan di Kafe sekitar sini aja." ajak Walker.
Nia yang tidak menyadari dan mendengar panggilan Walker masih mengecek ponsel miliknya dan mengabaikan Walker.
"Nia!" Walker memanggil sekali lagi.
Nia yang baru menyadari kalo ada yang mengajak dirinya ngobrol segera mencari arah suara.
"Oh.. maafkan saya pak. karna saya tidk dengar kalau pak manggil ,"jawab Nia. menunduk malu karna tadi tidak mendengar ajakan Walker.
Nia dan Walker berjalan menuju tempat parkir mobil dan pergi mencari makan di sekitar Kantor.
Didalam perjalanan mereka diam tanpa ada yang berbicara.
Nia memilih bermain sama ponsel miliknya.sedangkan Walker fokus menyetir.
Setelah beberapa menit berjalan akhirnya mobilnya Walker memasuki salah satu Kafe.
Setelah mobil diparkirkan Nia dan Walker berjalan masuk kedalam Kafe dan mencari tempat duduk.
Leticia yang melihat Walker melambaikan tangannya dan memanggil.
"Pak Walker, pak Walker." panggil Leticia.
Walker yang mendengar ada yang memanggil namanya segera mencari dari mana asal suara itu.tersenyum saat melihat yang memanggil dirinya adalah Leticia.
"Nia! ayo kita bergabung bersama Leticia aja ya." tanya Walker.
Nia, yang sebenarnya tidak menyukai Leticia terpaksa menyetujui ajakan Walker yang meminta bergabung bersama Leticia.
"Hai Nia." sapa Leticia.dengan memamerkan senyum indahnya.
"Hai Cia."jawab Nia memutar mata malas,menarik kursi dan duduk.
Pelayan datang membawa buku menu dan memberikan pada mereka.
"Terima kasih." ucap Cia setelah menerima buku menu Kafe. dan mulai melihat menu yang akan dipesan.
Sambil menunggu pesanan mereka.
"Cia, bagaimana dengan pemotrean kamu yang diperusahaan itu, apakah lancar?"tanya Walker.
"Baik , semuanya berjalan dengan lancar."jawab Cia.
"Saya, berharapan esok pemotretan di Kantor berjalan dengan lancar juga."sambung Walker.
Pesanan makananpun datang mereka semua menikmatin makanan pesanan mereka.karna jam istirahat Walker dan Nia tinggal sedikit.Walker yang selalu menghargai waktu tidak mau kalau harus telat kembali ke kantor.
Setelah selesai makan, walker dan Nia berpamit pada Cia dan Nabila serta yang lainnya untuk kembali ke kantor.
"Terim kasih, kami pamit lebih dulu. karna, jam istirahat sudah selesai, sampai jumpa esok di kantor ya." Walker dan Nia berpamit pada Cia dan yang lainnya.
"Bye." jawab Cia dan yang lainnya sambil melambaikan tangan.
Nia dan Walker berjalan menuju parkiran mobil.
Ceklek..,
Pintu mobil di buka ,walker dan Nia masuk dan duduk mereka pun meninggalkan Kafe kembali ke Kantor.
"Nia, kenapa kamu diam aja?" tanya Walker yang ingin tau ada apa dengan Nia, diam sejak dari mereka gabung dengan Cia hingga selesai makan.
Nia yang kaget dengan pertanyaan Walker.hanya tersenyum dan menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya pak, enggak ada apa apa saya hanya ingin fokus makan dan cepat kembali kerja karna kerjaan saya masih numpuk, jadi saya memilih diam di sana."Jawab Nia.
Tapi bukan Walker namanya kalo tidak mencari kebenaran.
"Kamu yakin?"tanya Walker dengan menaik turunkan alisnya.
Nia yang ketahuan berbohong hanya menunduk malu, dan memilih bermain ponselnya daripada harus mendengarkan banyak pertanyaan dari Walker.
...****************...
" Revisi baru sampaj inj,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
arie
pak Walker suka sekali kagetin orang.....
2023-05-04
0
adrian
dempet trus walkerrr
2022-08-22
3
Adrian
next
2021-09-10
4