Kevin mengambil ponsel miliknya dan segera menelpon Gareth.
Drthhhhh.....
Gareth yang sedang merokok segera menerima telpon dari Kevin.
"Hallo Vin, ada apa? aku dan Andre sudah berada di Markas."
"Reth, kami akan lama tiba di Markas.karna ada sedikit masalah tadi terjadi di jalan, Jadi kamu dan Andrea segera ke jalan XXX dengan menggunakan mobil yang biasa ya .oya jangan lupa pake APD, karna ada hama pengganggu jalanan yang harus kita kembalikan ke tempat asal mereka."jawab Kevin.
"Ok , Aku dan Andre segera menyusul ."jawab Gareth.
klik...
Panggilan berakhir.
Kevin segera membantu Glen dan Alfonso.
Glen mengikat tangan mereka dengan tali yang selalu mereka bawa. sedangkan, Alfonso menyuntik racun ke tubuh mereka.
"Vin , bagaimana Gareth dan Andre sudah kesini?"tanya Alfonso.
"Ya , mereka akan segera datang."jawab Kevin yang mulai menutup wajah mereka dengan kain penutup wajah.
"Apa, mereka langsung di bawa ke Markas pilus, atau ke markas pusat dulu untuk diintrogasi?"tanya Kevin.
"Kita segera eksekusi mereka karna dokter Lee membutuhkan Kornea Mata saat ini."jawab Glen.
Soal, penawaran dan pembelian tanggung jawab Glen dan Gareth. karna, mereka yang bisa berbahasa Korea sedangkan kalau pengiriman ke China bagiannya Andre dan Rusia bagiannya Kevin.
Masing masing mereka, mempunya tanggung jawab sendiri sendiri,sedangkan kalau Alfonso bagian eksekusi.
Giliran, seorang pria berotot dan berkulit hitam, berambut keriting.dia pria yang berasal dari Brazil. Alfonso menatap dingin dirinya, dan Pria itupun tidak takut sama sekali bahkan balik menantang dan meludahi wajah Alfonso, sontak tangan Alfonso meraih pistol dipinggang bagian kiri dan terjadi penembakan lagi.
Dorr..,
Dorrr..,
Darah, mengalir dari lengan kiri Pria berdarah Brazil itu.
"Shiff." maki Pria itu.
"Hahahaha," Tawa Alfonso begitu kencang.
"Sudah, ku peringati jangan bermain main. karna, waktu bermain kalian sudah habis sekarang giliran aku yang bermain dengan kalian."ucap Alfonso dengan wajah dinginnya.
Cusss....
Satu suntikan racun mengalir ke tubuh pria itu.
Beepp...
Mobil yang dikemudi Andre tiba di lokasi.
"Ayo, ini hama hama dimasukkan dalam bagasi mobil. hati hati dengan bagian wajah mereka jangan sampe terkena pukulan. karna, Dokter Lee membutuhkan Kornea mata yang bagus." ucap Alfonso memberi peringatan
Keenam tawanan, yang mendengar pembicaraan para Mafia gila ini merasa ngeri.
Tapi saat ini mereka tidak berdaya, otot mereka mulai lemas, pandangan mata mulai kabur. Andrepun segera berangkat diikuti Alfonso dan Glen dan Kevin dari belakang.
Andre, menyetir dengan kecepatan tinggi karna mereka bertarung dengan waktu.mobil mobil yang didepan segera di lalui Andre dengan sembarangan, mereka yang merasa terganggu mulai mengomel ada juga yang tidak takut untuk balik menyenggol.Tapi tidak dihiraukan oleh Andre.
Alfonso yang melihat dari belakang hanya terkekeh..
"Glen, lihat kegilaan Andre."ucap Alfonso.
"Al, pantauan di rumah si bajing*n itu bagaimana?" tanya Glen. yang ingat rencana mereka menyerang markas Lion Club.
"Walker, belum memberi kabar soal itu." jawan Alfonso dengan cuek.
Glen memutar mata malas, melihat sikap Alfonso, yang berrubah ubah.
"Al, aku serius nanya, sebenarnya rencana kamu kedepan itu bagaiamana?" tanya Glen dengan terus fokus ke depan.
Al masih terdiam dengan menaruh tangan didagu, entah kenapa Alfonso tidak bisa mendengar nama bajing*n itu.
"Diamku ,bukan berarti aku tidak mau meneruskan perusahaan ayah tapi jujur aku belum siap, dalam artian aku belum bisa menerima kenyataan atas kematian ayah dan bunda. ya, aku bisa terima kalau mereka meninggal dengan wajar tapi ini tidak sungguh tidak. menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, saat bundaku diperkosa disiksa bahkan tubuh bunda jadi bulan bulanan para kepar*-t sial*n itu.ungkap Alfonso dengan amarah berapi api.
"Belum lagi saat tubuh bunda jadi rebutan hewan berbulu itu.ingin rasanya aku menembak mereka kalau saja saat itu aku sudah besar seperti ini. aku kan melanjutkan semuanya kalau dendam ayah dan bunda sudah selesai.ini janjiku pada ayah dan bunda."sambung Alfonso lagi.
Glen yang merasa tidak enak hati , karna pertanyaan dari dirinya membuat Alfonso jadi mengenang masa lalunya.
"Al , apa aku salah dengan pertanyaanku tadi? Maaf kan aku sudah lancang dan membuat kamu sedih."ucap Glen.
"Tidak! " jawab Alfonso cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
arie
tatapan matanya sangat menakutkan...
2023-04-30
1
Felisitaz😇
Uda Tamat sygku
2022-08-20
1
adrian
yang rajin dong upnya...
2022-08-20
2