Alfonso sudah terlelap dikamarnya karena dirinya yang sudah jauh lebih tenang.Sedangkan keempat sahabatnya sedang menikmati Wine di bar mini Mansion.
Gareth mengambil botol, dan segera menuangkan di cangkir miliknya, kemudian diteguknya. Kevin, Andre, dan Glen sibuk dengan ponsel mereka masing-masing.
Andre fokus menonton film hollywood. Glen galau memikirkan Stefani yang selalu cuek dengan semua perhatian yang diberikan oleh dirinya.
Glen berulang-ulang bertemu Stefani, dikantor Alfonso. Namun, selalu saja Stefani tidak memberi respon.
Apa aku chatt walker saja ya? Walker ada meeting enggak ya?
Alfonso yang sudah cukup istirahatnya. segera berjalan keluar dari kamar miliknya, menemui keempat temannya.
Glen yang melihat Alfonso sudah bisa diajak ngobrol.langsung melempar senyum pada Alfonso. Melihat tingkah Glen, Alfonso menggelengkan kepalanya.
"Al... besok jadi'kan kita ke kantor?" tanya Glen sembari tersenyum.
"Ngapain ke kantor? bukannya besok kita sibuk di markas?" Alfonso balik bertanya.
Tangannya menutup mulutnya, " ahhh..." Alfonso menguap.
" Bukannya Walker meminta kamu, besok pergi ke kantor?" jawab Glen. dengan kesal.
Alfonso mengabaikan Glen, dan terus berjalan menuju ke tiga sahabatnya yang sedang menikmati wine dan rokok.
"Ahh... mayan tubuhku lebih enakan." ucap Alfonso. sembari mendudukkan tubuhnya disofa.
Merasa diabaikan keempat sahabatnya, Glen segera berjalan keluar dari bar mini menuju ruang keluarga. Tangannya mengambil ponsel dari dalam kantong celananya, Glen segera menggeser layar ponsel dan mulai menelpon Walker. Namun, panggilan diabaikan oleh Walker. Akhirnya Glen memutuskan mengirimkan pesan.
Walker pemotretan nya jadi enggak?
Lalu, Glen mulai menekan tombol send. Setelah hampir satu jam menunggu pesannya tidak dibalas oleh Walker, Glen mulai merasa kesal.
"Huff...Yang benar saja Alfonso melupa'kan janjinya dengan Walker." Glen berdengus.
"Apa kerja dikantoran begitu sibuk? sehingga mengabaikan panggilan sahabat," sambung Glen lagi.
Glen membaringkan tubuhnya di sofa ruang tamu. dirinya kesal dengan sahabat-sahabatnya yang tidak ada satupun yang mau membantu dia untuk dekat dengan Stefani.
''Kalau sahabat berarti selalu ada, saat sahabatnya membutuhkan bantuan. mereka, malah mengabaikan semua pertanyaan ku. Atau, mafia-mafia gila ini tidak menyukai wanita? Terus? selama mereka di club bermain dengan wanita? jangan- jangan hanya sekedar main saja.'' Glen merasa geli dan mengangkat kedua bahunya.
Alfonso yang menyadari kalau Glen tidak berada diruangan bersama mereka. Segera berjalan keluar mencari Glen. Alfonso melangkah menuju ruang tivi. ternyata dugaannya benar , Glen sedang berbaring di sofa panjang.
Alfonso berjalan mengendap-endap, agar tidak diketahui Glen. Saat Alfonso berada dibelakang sofa ternyata Glen sudah pulas,. Karena, kelamaan menunggu balasan chat dari Walker.
Melihat Glen yang tertidur pulas Alfonso tersenyum lega. Alfonso kwatir Glen pergi Ke club dan membuat rusuh. Alfonso hapal benar sifat Glen yang kalau marah atau stres selalu melampiaskan di Club.
Alfonso memang suka menghabiskan waku di club. Untuk menyalurkan bira*hinya. bukan untuk membunuh, Kecuali kalau ada yang mengganggu dieinya barulah Alfonso bertindak.
Setelah memastikan Glen sudah benar- benar tidur. Alfonso kembali berjalan masuk ke dalam Bar untuk melanjutkan beralkohol lagi.
"Sudah,menemukan Glen?" tanya Gareth sembari menyesap rokoknya.
''hmmm...Lagi pulas didepan tivi ruang keluarga." jawab Alfonso mendudukkan tubuhnya di sofa.
"Besok ada pemotretan di kantor?" tanya Andre.
" Iya untuk parfum yang baru."jawab Alfonso. menarik rokoknya.
"Berarti kamu harus hadir disana, Al." ujar Andre.
"Karena bagaimanapun itu perusahaan orangtua mu. Dan kamulah pemiliknya. jadi suatu saat Walker resign, kamu sudah tidak bingung soal semua cara dan keuangan si perusahaan mu." saran Andre.
Alfonso masih diam, dia tidak menjawab. Tangannya terus mengetuk dagunya.
"Saya juga setuju dengan perkataan, Andre."sambung Kevin dan Gareth serentak.
Karena, mereka tau Alfonso tidak selamanya berada didalam dunia hitam. Alfonso masih diam sesekali melirik ketiga sahabatnya, dengan tatapan tidak suka.
"Aku pikir kalian sudah tau misi ku. Aku hanya tidak ingin identitasku terbongkar sebelum misi aku selesai. Aku juga lebih suka menjadi Mafia. daripada pusing mikirin keuangan perusahaan." jawab Alfonso dengan masa bodohnya.
Karena bagi Alfonso bekerja sebagai mafia itu mudah.Walaupun kadang otak warasnya mengatakan, kalau dirinya tidak selamanya bergelut dengan darah dan peluru.
"Kami sebagai orang yang kamu selamatkan, hanya memberi saran. keputusan kembali pada kamu." jawab Andre.
Gareth sudah mulai merasa oleng. Karena, pengaruh dari wine yang diminumnya. Gareth mulai merasakan ruangan kamar miring. Gareth segera berjalan keluar dari bar dengan tubuhnya miring, menuju kamar Alfonso.
Ya, dimansion keempat sahabatnya jiga memiliki kamar. Karena swjak kecil mereka sudah bersama Alfonso. Walaupun, saat ini mereka sudah memiliki Apartemen. Tetap saja Alfonso tidak merubah kamar keempat sahabatnya.
💝💝💝
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
lee
bos mafia yg baik hati....
2023-11-29
1
arie
Alfonso baik bangat,pasti banyak cewe cewe yang gila gila sama dia....
2023-04-28
2
adrian
semuanya sudah pada oleng ya..
2022-08-19
3