Alfonso, berjalan mengelilingi hama jalanannya. dan, jarinya menunjuk salah satu diantara mereka dan sesekali meninggalkan bekas sayatan ditubuh mereka.
"Kamu! kenapa bajing*n itu, menyuruh kalian membuntuti aku? dan kalian tahu siapa aku?" tanya Alfonso dengan tatapan sinisnya.
"Tuan Se."jawab pria itu.tapi lagi lagi pembicaraannya dipotong oleh Alfonso tidak lupa satu tendangan melayang ke wajah pria itu.
"Stop, jangan sebut namanya." potong Alfonso.
Dan
Brughhh..."
Pria itu tersungkur tepat dikaki Alfonso.
Alfonso, berjongkok menyamai tinggi mereka. kemudian, mengangkat dagu pria itu dengan pistolnya.
"Sekali lagi kamu menyebut namanya, peluru dalam pistol ini akan bersarang di bola matamu."Ancam Alfonso.
"Maafkan aku Tuan."
Dengan, nada gemetaran dan berharap mafia gila ini bisa mengampuni dirinya.
"Dia menyuruh kami membuntuti tuan, karna dia tidak ingin ada orang yang bekerja sama dengan PT.Katrindof, dia ingin tahu dimana tuan tinggal dan siapa tuan ini."jawab pria itu, dengan was was.
"Hahahaha..,"
"Jadi, Orang bodoh itu tidak kenal aku?"sambung Alfonso dengan menaik turunkan alisnya sambil menggeleng gelengkan kepalanya
"Selama, ini kalian membuntuti Kantor Rudolf?" tanya Alfonso lagi. dengan mengepalkan tangan dan bunyi gertakan giginya sangat jelas didengar.
Alfonso, sangat geram ingin sekali dia mengatakan kalo dia putra dari Rudolf, tapi masih ditahan karna masih banyak rencana yang akan dia mainkan.
Dorr..,
Tembakan, pistol berbunyi lagi kali ini timah panas itu bersarang dibagian paha pria yang menjawab itu.
"Au..,"
Pria itu menjerit kesakitan.dengan penglihatan yang sudah mulai kabur, tapi pria itu masih berusaha meminta ampun.
"Ampun tuan, saya hanya bekerja untuk dibayar." ucap pria itu.
Alfonso masih terus mengintrogasi mereka satu persatu tujuannya untuk mengetahui rencana busuk si kepa..,rat itu.
Drthhh...,
Ponsel Gareth berdering.
"Hallo, Mr Lee."ucap Gareth.
"Transaksinya segera saya selesaikan. dan, saya mau hari ini juga organ yang saya pesan segera tiba di Korea secepatnya." tegas Dokter Lee.
klik..,
Panggilan diakhiri sepihak oleh Dokter Lee.
Tak..,tak..,tak..
Langka, kaki Gareth berjalan menuju arah Alfonso.
"Al, lakukan sekarang. karna dokter Lee membutuhkan hari ini."ucap Gareth.
Mengerutkan dahi dan menatap tawanan satu persatu dengan tatapan dinginnya.
Alfonso, segera melakukan pengambilan organ organ tawananya.kecuali pria kurus berjenggot itu.
Para tawanan menggeliat dan menahan sakit saat satu persatu mata mereka diambil paksa oleh Alfonso.
Setelah mata, saatnya ginjal dan lainnya.
Pria kurus berjenggot itu, hanya menutup matanya. karna, tidak sanggup melihat teman temannya dipotong potong seperti binatang.
"Huff..., Untung saja aku jujur kalau enggak pasti aku juga uda di obrak abrik enggak karuan seperti ini."Batin Pria kurus itu.
Darah berceceran di mana mana, dan organ organ yang sudah di ambil segera di kirim.Tapi kali ini dokter Lee hanya minta kornea mata.sedangkan organ lain akan segera dikirimkan ke Rusia.
Setelah mengambil organ tubuh tawanannya. Alfonso segera berjalan ke pria kurus berjenggot itu.
"Bodoh, siapa namamu?"tanya Alfonso.
Flashback....
"Saat, Glen mengikat tangan Pria kurus berjenggot itu,pria itu sempat minta diampuni karna dia memiliki dua orang anak dan satu orang istri,dan keluarganya sama sekali tidak mengetahui kalau dia bekerja sebagai mata mata seorang mafia. dan kalau dia diampuni dia berjanji akan bekerja dengan Alfonso dan akan memberitahu semua kelemahan si Brengs*k itu. karna itu ,saat pengambilan organ Alfonso sengaja bertanya dan meloloskan Pria berjenggot itu.tapi saat itu Alfonso tidak sempat menanyakan siapa namanya.
"Tuan, berbicara dengan saya?" tanya pria kurus itu dengan menunjukkan jarinya ke dirinya.
"Ya kamu, emang siapa lagi selain kamu yang lolos?" jawab Alfonso dengan tatapan dinginnya.
"Nama saya , Nuel."jawab Nuel.
"Baik, tunjukkan identitasmu. saya, mau lihat."tanya Alfonso kali ini dengan sedikit senyum, tapi tampang mafia nya tidak berubah.
Nuel, segara mengambil dompetnya dan mengeluarkan identitasnya dan memberikan pada Alfonso.
"Maaf, tuan ini identitas saya."ucap Nuel. sembari menyerahkan identitas dirinya pada Alfonso.
Alfonso, menerima identitas Nuel. kemudian, membaca dengan seksama. setelah, membaca Alfonso berdiam sesaat kemudian menatap tajam Nuel.
"Sekarang, kamu bantu Jose dan lainnya ambil potongan potongan tubuh teman temanmu itu dan berikan ke harimau harimau lapar itu."Perintah Alfonso.
Dengan santai Nuel berjalan dan mengambil potongan potongan tubuh teman temannya itu dan diberikan ke harimau harimau lapar.
"Huff....setidaknya anakku masih bisa melihat tubuh ini dengan utuh.sambil terus memberikan daging daging temannya ke harimau itu."Batin Nuel.
Dan, tugas Gareth untuk mengirimkan kornea mata yang siap di kirim ke Korea.
sudah selesai.
Sedangkan Glen masih menunggu transaksi dari Rusia untuk pengiriman organ yang lainnya.
Setelah semua selesai di Markas Pilus.
Alfonso, Glen dan Nuel satu mobil.sedangkan Andre,Kevin dan Gareth satu mobil.
Mereka berjalan beriringan.dan, seperti biasa setelah pengambilan organ manusia, Alfonso selalu diam dan terlihat sedih.Glen yang paham akan keadaan Bos sekaligus temannya itu. segera, menambah kecepatan tingggi.
Dalam perjalanan Alfonso sama sekali tidak bersuara,Nuel yang merasa takut karna wajahnya Alfonso begitu dingin.
Memang, sebenarnya Alfonso tidak ingin melakukan pembunuhan selain orang orang yang berhubungan dengan masalah ayah bundanya. tapi, karna mereka ikut menyerang Alfonso. terakhir mereka juga harus menjadi korban dari amarah Alfonso.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
arie
musnahkan saja yang berhubungan dengan kedua orang tuamu...
2023-05-02
1
D᭕𝖛𝖎𖥡²¹࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
sadisssssss
2022-01-05
4
Adrian
tetap semangat ya
2021-10-17
3