Alfonso, mulai risih dengan tatapan Leticia yang sejak tadi tersenyum sendiri.
bahkan, bukan Alfonso saja yg merasa aneh dengan kelakuan Leticia.
Stefani yang sudah sangat lama mengenal Leticia merasa aneh dengan tingkah Leticia terhadap Alfonso.
Entah kenapa, Leticia sangat terpukau dengan pesona Alfonso.padahal diluar sana banyak pria yang mengejar cinta Leticia tapi tidak ada satupun yang bisa meluluhkan hati Leticia.
"Ada apa, dengan gadis bodoh itu sejak tadi tatapannya seperti kucing gila, tersenyum sendiri bukannya mendengarkan ocehan Walker malah dia sibuk sendiri."batin Alfonso. yang sudah kesal dengan kelakukan Leticia.
"Ada apa dengan Leticia? apa tadi pagi dia salah minum obat ya? kenapa menatap Alfonso seperti orang yang sedang jatuh cinta ya? tersenyum sendiri .yang aku kenal Leticia dia bukan tipe wanita yang melihat pria dengan tatapan menggoda seperti ini. Oh Tuhan! sadarkan gadis ini dari tingkah konyolnya." batin Stefani dengan tatapan sinis ke Leticia.
Meeting sudah selesai, Alfonso bergegas keluar dari ruangan meeting karna ada panggilan masuk dari seseorang di California.
Drttthhhh......
"Hallo, giman Ste?apa semua berjalan lancar?" tanya Alfonso
"Al, ternyata putri dari Sergio di California.dan pria yang selama ini menghalangi semua rencana kita, dia bukan sembarang orang,dia sangat kuat dan punya pertahanan dan memasang perlengkapan keamanan lengkap"jawab Steward.
"Baiklah aku paham kita akan urus satu persatu.nanti setelah tiba dimarkas akan aku hubungi kamu lagi."
klik...
Panggilan diakhiri sepihak oleh Alfonso.
"Shiff..." maki Steward.
"Kebiasaan.. kalo ditelpon dimatiin sepihak padahal masih banyak yang mau aku bahas."gerutu Steward.
Selesai menelpon Alfonso berjalan dengan langkah yang sangat cepat.
Walker ,Glen, dan Kevin yang melihat Alfonso berjalan begitu cepat,segera mereka pun berusaha mempercepat langkah mereka menyusul Alfonso.
Glen masih berbalik ke arah Stefani kalo nanti dia akan menghubungi dirinya dengan memberi isyarat menaruh tangan ditelinganya.
Stefani yang melihat hanya tersenyum dan mengangguk tanda mengerti. ya karna sebelum meeting Glen berusaha mendapatkan nomor ponsel Stefani.
"Kevin, segera ambil mobil dan kita akan ke markas."perintah Alfonso dengan sikap dinginnya.
Walker dan Glen saling melihat penuh tanya, tapi untuk saat ini mereka tidak akan berani bertanya "ada apa dan mengapa" ke Alfonso seperti ini.yang mereka berharap semoga Alfonso tidak cepat gegabah mengambil keputusan bodohnya.
Leticia, Stefani dan Nabila pun berjalan menuju lobby mereka juga akan segera pulang karna masih ada pemotretan di tempat lain lagi.
Leticia yang melihat Alfonso lagi menunggu di lobby segera mendekati Alfonso hanyaa untuk basa basi.
"Hai tuan Alfonso, apakah anda juga mau pulang?" tanya leticia dengan senyum yang paling manis.
Tapi pria yang diajak ngobrol malah acuh dan tidak mau peduli sama sekali.menatap sebentar ke arah Leticia pun dia tidak mau.
Walker yang ikut menyusul ke lobby hanya menggelengkan kepala.
"Tuan? apakah anda juga akan pulang?"Leticia mencoba bertanya lagi.
lagi lagi dicuekin Alfonso.
Leticia masih belum menyerah dan masih bertahan berdiri disebelah Alfonso.
Alfonso yang mulai gerah dengan banyak pertanyaan leticia, berbalik menatap leticia dengan tatapan dinginnya.
Leticia kaget berjalan mundur kebelakang dan menunduk malu.
"Al, kamu akan pulang?sebaiknya keruangam aku dulu,masih ada yang harus aku bicarakan dengan kamu." ucap Walker.Dan berjalan mendekati Alfonso.
"Tidak, aku harus pergi ada yang harus aku kerjakan, dan aku ingatkan masalah perusahaan jangan kaitkan dengan aku.bukan kah aku pernah bilang kalau aku tidak mau berurusan dengan perusahaan ayah?"sahut Alfonso dengan nada sedikit meninggi.
"Ta__"
"Sudah, sudah, aku bilang sudah dan cukup, aku pikir kamu paham tujuan aku setelah sekian lama aku bertahan beberapa tahun dihutan dan kembali ke rumah."sahut Alfonso memotong pembicaraan Walker. dengan mengangkat tangannya ke atas. karna, emosi Alfonso lupa membuka identitasnya sendiri didepan Leticia dan teman temannya
Walker yang paham akan emosi Alfonso akhirnya memilih diam, begitupun mereka yang masih menunggu dilobby mendengar perdebatan Alfonso dan Walker semua terdiam tanpa ada yang berani bicara.
Karna tatapan Alfonso yang dingin, wajah pembunuhnya jelas terlihat tidak lupa mengepalkan tangan dan selalu membunyikan gigi gerahangnya.
"Alfonso aku harap kamu bisa kendalikan emosi kamu. aku sungguh mengkwatirkan kamu, beban aku sungguh berat menjaga kamu juga perusahaan ayah kamu, bukan tugas yang mudah."batin Walker.
Glen berjalan mendekati Walker.
puk....puk..puk...
menepuk bahu Walker mencoba menenangkan hati sahabatnya itu.
Walker mengangguk tanda mengerti dan menghela napas panjang.
"haaaaa......"sambil menarik kasar rambutnya.
beepppp.....
Mobil datang Alfonso segera membuka pintu bagian depan. dan duduk dikursi sebelah kevin, Glenpun segera menyusul dan duduk dikursi belakang Alfonso.
"Wal...sampe jumpa."pamit Glen.diikut bunyi bell mobil dari kevin.dan mobil mereka berlalu meninggalkan walker, Leticia dan kedua temannya yang masih dilobby.
Sedangkan Pria dingin yang duduk disebelah Kevin masa bodoh malah asyik fokus dilayar ponsel mahalnya.
Walker hanya menggelengkan kepal a saat ini walker benar benar dibuat frustasi oleh Alfonso. Walker, bingung dengan cara apalgi Ia membujuk Alfonso, agar mau bekerja di perusahaan ayahnya sendiri.
"hufff, dasar pria sombong."gerutu Leticia.
Leticia kesal karna tidak dianggap ada, bahkan keramahan leticia hanya dianggap angin lalu bagi Alfonso.
"Aku jamin suatu saat kita bertemu lagi kamu bakalan bertekuk lutut di aku."batin Leticia dengan percaya dirinya.
Visual Gareth(pict atas ijin pengelolah akun ig Style fashion Man.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Alvares
suka tatonya
2022-08-21
2
adrian
suka tatonya gareth...
2022-08-20
3
Budianto Eko
ahirnya akan sama" bucin Al dan Cia tapi nanti setelah Al sadar loh ya
2022-04-14
3