Alfonso hanya menggelengkan kepalanya. Karena sudah paham akan maksud dari Glen.
Tadi diperjalanan menuju Kantor Rudolf. Alfonso sempat menjodohkan Glen dengan Antonia. Namun, Glen menolak dengan tegas.
''Ogah, aku kepincut dengan manager dari model itu.'' jawab tegas Glen.
Setelah, beberapa menit berhenti membahas masalah Sergio dan perusahaan.akhirnya, Alfonso dan Walker. kembali, membahas masalah peluncuran produk baru.
''Al, aku harap kamu bisa hadir.'' bujuk Walker.
''Al, mau sampai kapan kamu bekerja seperti itu. Bagaimana pun ini adalah perusahaan Ayahmu, dan ini sudah sah milikmu. Saya disini hanya menjalankan wasiat dari Ayahmu. Jadi aku mohon pertimbangkan lagi. kalau kamu tidak ingin hadir. aku, tau misi dari kembalinya dirimu. Namun, setidaknya luangkan waktumu untuk perusahaan Ayahmu.'' lanjut Walker lagi.
Alfonso, masih mempertimbangkan. bukan, karena dirinya tidak sanggup. Tetapi, ada alasan kenapa dirinya masih belum ikut andil memimpin perusahaan Ayahnya.
Glen melihat sorot mata Alfonso begitu berbeda. Glen mulai memahami ada amarah dan dendam yang sangat mendalam di dalam diri Alfonso. Demi menghindari hal buruk Glen mengalihkan pokok pembicaraan mereka.
"Al... ayo berangkat ke markas. Gareth dan anak anak sudah menunggu di sana." ucap Glen. sembari mengedipkan matanya pada Walker.
Mengerti dengan kode yang diberikan Glen. Walker memganggukkan kepalanya.
Melihat Alfonso yang hanya diam dan mengabaikan dirinya. Glen segera beridir dari duduknya dan mendekati Alfonso.
"Ayo enggak jadi pergi ke markas? Garerth dan anak anak sudah menunggu di Markas." ajak Glen lagi.
"Ayo, berangkat." sahut Alfonso yang baru tersadar dari lamunannya.
"Walker..aku pulang dulu. Nanti, aku akan luang kan waktu dan hadir di pemotretan nanti.'' ujar Alfonso. lalu, berdiri dari sofa.
'' Okey..aku tunggu kehadiranmu.'' jawab Walker. dengan tersenyum.
kemudian tangannya meraih handle pintu.
Ceklek..,
Alfonso dan Glen keluar dari ruangan. untuk berangkat pergi ke Markas.
'' Wal...pulang ya.'' pamit Glen sembari mengangkat tangannya ke arah Walker.
'' Ya, hati hati.'' sambung Walker.sembari tersenyum.
Walker melanjutkan pekerjaanya yang tadi tertunda.
Alfonso dan Glen keluar dari ruangan Walker. Untuk segera pergi ke Markas. Antonia yang melihat Alfonso dam Glen keluar dari ruangan Walker menuju Lobby kantor. Ia segera berdiri dari kursi nya dan mengikuti Alfonso. Menyadari Antonia mengikuti dirinya Alfonso segera menyusul Glen di parkiran Mobil.
''Glen...tunggu!" panggil Alfonso.
Glen, balik mencari arah suara yang memanggil dirinya.
"Loh Kenapa enggak tunggu di lobby aja?" tanya Glen. sedikit bingung dengan Alfonso Karena biasanya Alfonso selalu menunggu di lobby depan perusahaan.
"Ahh...cerewet Lu!" sahut Alfonso. Tangannya langsung membuka pintu mobil.Alfonso langsung masuk dan duduk di samping sisi kursi kemudi.
"Kenapa kamu seperti di kejar Anji*ng gila. Biasanya kan kamu enggak suka berjalan ke sini." tutur Glen dengan tersenyum.
'' Benar aku memang di kejar Anji*ng gila." dengus Alfonso dengan menyungbingkan sudut bibir atas nya.
'
''Hahahha...bukannya dia lagi meeting dengan klien?" jawab Glen.
Glen terus tertawa. Namun, matanya terus fokus di depan jalan.
''Tau! mana aku mengerti. orang tadi aku mau di lobby tiba tiba dia juga sudah berada di belakangku, entah mau ke mana. Namun, perasaan ku mengatakan kalau dia mengikuti aku. makanya, aku susul kamu ke parkiran.'' jelas Alfonso sembari menggelengkan kepalanya.
Drtthh..,
ponsel Alfonso berdering.
Dengan, cepat Alfonso mengeluarkan ponsel dari kantong celananya.
Tangannya, menggeser benda pipih itu.
''Garet memanggil.'' ucap Alfonso. pada Glen.
''Hallo, Reth. ada apa?" tanya Alfonso. melalui sambungan panggilan.
''Al... kamu sekarang di mana? ayo, cepat ke sini.'' ujar Gareth.
"Ini sementara di jalan menuju Markas. Bagaiamana? semua sudah beres?" tanya Alfonso lagi.
'' Ya sudah cepatan ke sini. Semuanya sudah di bereskan." jelas Gareth.
Klik...
Alfonso mengakhir panggila secara sepihak. Glen segera menambah kecepatan mobil Karena dia tahu Kalau Gareth menelpon berarti ada urusan urgent di Markas.
Glen segera melewati mobil yang berada didepan mobil Glen. Mobil mobil yang merasa tergantung dengan kecepatan Glen. segera membunyikan klakson bahkan ada ang berteriak dan mengumpat. Alfonso dan Glen ertawa puas melihat banyak orang yang kesal dengan cara Glen menyalib mobil mereka.
Alfonso tiba tiba diam, matanya fokus menatap kaca spion depan. Alfonso memperhatikan dua mobil yang sedang mengikuti mereka dari belakang.
" Tambah kecepatan, Glen."Perintah Alfonso.
"Ada apa Al? "tanya Glen.
"Ada mobil ya g mengikuti kita dari belakang." jelas Alfonso.
Alfonso segera mengambil benda kecil nan tajam.Lalu, Alfonso mulai mengeluarkan dua pistol dari pinggang kiri dan kanan nya. Tanganya menarik pelatuk dan mengecek peluru didalamnya. Setelah memastikan cukup peluru umuk bersarang di tubuh musuh nya. Alfonso mulai menyenderkan kepalanya di kursi mobil.
Mobil yang mengikuti mereka itu. sering di lihat oleh Walker, Karena mereka sering mengawasi kantor Rudolf. sejauh ini Walker hanya diam. Karena dia tidak ingin mengambil resiko. Glen menambah kecepatan melebihi batas kecepatan.
Ciiiittt....
Tiba tiba Mobil Alfonso berhenti mendadak. Karena musuh telah melepaskan satu tembakan di ban mobil Alfonso.
"Shif*t." umpat Glen tangannya memukul stir mobil.
Alfonso dan Glen segera keluar dari mobil. Tentunya sudah dengan perlengkapan yang cukup untuk melawan musuh. Begitu juga dengan orang yang sejak tadi membuntuti Alfonso mereka juga keluar dari mobil. melihat musuh keluar Alfonso segera melepaskan tembakan di kepala musuh. Untung saja jakan sepi jadi tidak mengganggu masyarakat.
Dorrr... dorrr....dorrr...
Bunyi tembakan bersahutan.
Tiba tiba empat orang muncul dari belakang Alfonso, dan segera mengepung Alfonso. Glen masih sibuk menelpon Gareth. Dia tidak menyadari Kalau Alfonso sudahdi kepung oleh musuh.
"Reth...segera ke sini di jalan xxx. Kami diserang musuh!" perintah Glen.
Bukan Alfonso namanya kalau tidak hanya berdiam diri dari kepungan musuh. Alfonso segera menyuntikkan jarum yang berisi racun di tubuh salah satu musuh.
Brughh... satu persatu musuh jatuh dan tersungkur dijalanan. Salah satu musuh yang ingin menembak Alfonso. Dengan cepat Glen melepas satu tembakan daei sisi kiri mobil.
Dorr... dorr..
Benar satu Mereka tumbang satu persatu. Tanpa menunggu bantuan dari Gareth.
Karena geram di hadang, Alfonso segera menyuntikan virus kedalam tubuhara musuh satu persatu. Mata para musuh itu mulai buram. Karena reaksi kerja obat yang cepat.
Selesai memberi suntikan virus Alfonso berjalan mendemati musuh dengan menyunggingkan sudut bibitnya Alfonso segera melepaskan tendangan di wajah mereka.
Brughh...
''Kalian! orang suruhan siapa?" teriak Alfonso dihadapan mereka.
Namun, mereka masih enggan membuka mulut. Karena sakitnya tubuh mereka dengan reaksi virus yang mulai bekerja.
" Hal yang bikin moodku rusak. ketika aku pertanyaanju diabaikan oleh para bajing*an seperti kalian." teriak Alfonso dihadapan para musuh yang sudah kapar jalan.
Dorr...
Alfonso melepas satu tembakan di kepala salah satu musuh itu. Mereka yang masih sadar mulai ketakutan. Namun, reaksi obat terus bekerja membuat mereka hilang akan kesadaran.
Mereka yangbmasih hidup mulai ketakutan. reaksi virus terus bekerja. Karena, cara kerja racun lama lima hari baru akan tewas, jika tidaj diberi penawar.
Gareth datanh bersama beberapa anak buah dengan mengenakan baju APD untuk menghindaeinkecurigaan masyarakat dan kepolisian.
Enam orang yang tewas ditempat segera dimasukkan kedalam kantong Mayat, sedangkan dua yang masih hidup diringkus dan dimasukkan ke dalam karung. Kemudian diikat dan di masukkan ke dalam bus mini milik Alfonso.
Para musuh itu dibawa menuju Markas khusus eksekusi untuk pengambilan organ manusia. disana juga lengkap dengan 10 ekor harimau dan 10 ekor buaya. yang siap menyantap daging dari musuh yang sudah diambil organ oleh Alfonso.
Jarak tempuh menuju Markas 40km dari kota Spanyol, yang terletak di desa terpencil. tanpa, penghuni. sengaja Alfonso membeli lahan itu dan membangun markas yang dikhususkan untuk pengambilan organ. markas itu bernama Markas Pilus. Karena ditanami pohon pilus yang tumbuh mengelilingi markas.
Organ yang diambil dijual di korea. Disalah satu teman Alfonso yang berprofesi sebagai dokter bedah plastik yang terkenal di korea, dia bernama dokter Lee.
Alfonso hanya mengambil organ tubuh dari musuhnya, dan para hama yang mengganggu jalan Alfonso, tidak dari masyarakat pada umumnya.
(pict yang ditengah anggap saja itu adegan keroyokan Alfonso.karna di halu author begitu.)
Visual Asli Alfonso De Armando.
(Sudah direvisi)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
lee
breokkknya sungguhhh kreeennnn....
2023-11-28
1
arie
ganteng juga Alfonso.....
2023-04-23
1
Kesya Kesya
masak mafianya sadis gitu thoor menngambil organ
2022-06-06
3