Ustadz Idolaku

Ustadz Idolaku

Perkenalan

" Hai semua.... !"

" Namaku Tri Hapsari, biasa di panggil Sari, tapi bukan sari buah atau ' Niki sari' seperti merek sirup yang biasa dibuat es campur ya guys...", gara-gara lagi puasa pikirannya menjurus ke minuman segar dan makanan terus.

" Huuuu.....!", sorakan dari teman-teman baru Sari langsung menggema di kelas.

" Saya pindahan dari Malang, mohon kerjasamanya ". Sari membungkukkan badannya sambil tersenyum, menyapa semua teman baru yang duduk rapi di bangku mereka.

Bu Berta tersenyum mendengar perkenalan Sari barusan, " sepertinya Sari tipe gadis yang ceria", pikir Bu Berta.

" Baik Sari, sekarang kamu boleh duduk di bangku yang kosong itu", Bu Berta wali kelas Sari menunjuk bangku kosong yang berada pada barisan paling depan, persis berhadapan dengan meja guru, Sari dipersilahkan untuk duduk bergabung dengan siswa lain.

" Murid-murid semua tolong bantu Sari untuk beradaptasi dengan lingkungan kelas, mengerti?".

" Mengerti Bu......u....u", jawab murid-murid serempak.

" Oke Sari, jadi kalau ada yang tidak diketahui baik tentang pelajaran dan hal lain, kamu bisa tanya langsung ke ketua kelas ya...., itu Eko ketua kelasnya", Bu Berta menunjuk anak laki-laki yang berkacamata tebal dengan rambut keriting cepak.

" Baik Bu", jawab Sari sopan, kemudian berjalan menuju bangku kosong yang diperuntukkan bagi dirinya.

" Hai Sari, kenalin aku Eli", teman sebangku Sari langsung menyambut kedatangan Sari dengan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Begitu juga yang duduk di belakang mereka, ada Linda dan Nina.

Sari langsung bertanya, karena penasaran dengan alasan kenapa ada bangku kosong di kelas itu.

" Kenapa bangku ini kosong?, apa ada yang menempati bangku ini sebelumnya?", Sari teringat film horor yang pernah di tonton nya tentang bangku yang sengaja dibiarkan kosong karena yang menempati sebelumnya mati di bangku itu .

Linda, Eli dan Nina saling bertatapan. Membuat Sari semakin curiga, jangan-jangan yang di pikirannya adalah benar.

" Apa yang ku pikirkan benar?, kalau yang menempati bangku ini sebelumnya sudah....", belum selesai ucapan Sari, tiba-tiba seorang pemuda berseragam keki masuk kedalam kelas, membuat obrolan mereka berempat harus di tunda. Semua langsung duduk rapi dan menghadap ke depan.

Sari masih kepikiran kalau yang menempati bangku yang didudukinya sudah mati, karena ekspresi teman-temannya seperti tegang saat ditanyai tadi.

Pelajaran pertama akan segera dimulai, tapi justru Eko dan teman sebangkunya keluar kelas.

" Mereka berdua mau kemana?", tanya Sari penasaran.

" Mau ambil Al-Qur'an di perpustakaan, kalau lagi bulan Ramadhan seperti sekarang, setiap kali pelajaran agama, satu jam pelajaran itu digunakan untuk tadarus bergilir". Eli berbisik lirih karena saat ini Pak guru menatap kearah mereka berdua.

Setelah duduk di hadapannya, Sari baru tahu kalau guru agamanya masih muda dan sangat tampan, pesonanya memancar saat pak guru membenahi peci hitam yang dipakainya.

Eko masuk kedalam kelas, dibantu teman sebangkunya Ridwan, langsung membagi Al-Qur'an satu persatu pada masing-masing murid.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu, selamat pagi murid-murid".

" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatu, pagi juga Pak guru...", semua menjawab serempak.

" Sepertinya kelas ini sudah genap 40 anak ?", Pak guru menatap ke arah Sari.

Eko si ketua kelas yang menjawabnya, " benar Pak, ada murid baru namanya Tri Hapsari".

Sari langsung berdiri dan membungkukkan badannya, " nama saya Sari, mohon bimbingannya Pak Guru".

Pak guru mengangguk sambil tersenyum, Sari yang melihatnya langsung terpesona. Dan bukan hanya Sari, melainkan semua siswi di kelas 11 IPA 2 selalu terpesona dengan guru tampan itu.

" Apa semuanya puasa?, atau ada yang tidak puasa hari ini?, bapak tanya murid yang laki-laki ya, kalau yang perempuan mungkin tidak puasa karena sedang berhalangan", tanya Pak guru.

" Tomi nggak puasa ni Pak, katanya lagi datang bulan !", seru Cahyo yang langsung di toyor oleh teman sebangkunya yaitu Tomi.

Cahyo memang paling gacor diantara teman yang lain, setiap kali ada keramaian, disitu pasti ada Cahyo.

" Huuu...u....u..", sorakan siswa lain langsung membuat suasana kelas menjadi semakin riuh.

" Cahyo kali yang gak puasa, kalau saya puasa Pak guru, demi Allah !", Tomi berusaha mengklarifikasi ucapan Cahyo yang sok tahu. Memang hanya candaan antar teman, dan Pak guru tahu hal itu.

" Ya sudah tenang..tenang...., sekarang buka Al-Qur'an nya, kita mulai tadarus melanjutkan yang minggu kemarin ya, sudah sampai ayat berapa kemarin?".

" Kemarin sampai Al Baqarah ayat 80 Pak Guru", seru Eko si ketua kelas.

" Baik, pak guru awali, nanti dari yang paling depan langsung sambung ayat, seperti minggu lalu, dua ayat tiap anak".

Pak guru duduk di kursinya, " kita baca ta'awudz dan basmalah bersama ya...".

Semua murid pun membaca ta'awudz dan basmalah bersama, setelah itu pak guru membaca dua ayat pertama, melanjutkan yang minggu lalu, di lanjutkan oleh murid yang duduk di bangku depan dan terus berlanjut, sampai giliran Sari untuk melanjutkan membaca.

Bukannya melanjutkan membaca, tapi Sari mengangkat tangan." Maaf, saya lagi halangan Pak".

" Baik yang belakangnya lanjut", terdengar suara Pak guru yang tidak mempermasalahkan nya lebih lanjut.

Satu jam pelajaran selesai, tinggal satu jam pelajaran lagi, diisi oleh Pak guru untuk materi.

" Pagi ini Pak guru mau membahas tentang materi 4 sifat wajib Rasulullah yang harus kita tiru sebagai umatnya. Yang pertama adalah shiddiq yang artinya jujur, adalah sikap menyatakan sesuatu sesuai dengan fakta. Yang kedua amanah maksudnya sikap yang dapat dipercaya. Ketiga tabligh atau menyampaikan, dan ke empat fathonah yang artinya cerdas".

" Hari ini bapak mau membahas tentang yang pertama dulu, yaitu shiddiq. Di bulan Ramadhan seperti saat ini, banyak sekali yang dituntut untuk bisa jujur, jujur dalam perkataan, dalam perbuatan dan dalam segala hal".

" Kenapa kita harus jujur?, kadang ada yang bertanya seperti itu, alasannya sangat mudah, karena jika kita berkata jujur, hati kita akan merasa tenang dan damai. Ada rasa tentram jika apa yang kita lakukan dan ucapkan adalah kejujuran. Berbeda dengan seseorang yang suka berbohong, Pak guru yakin hati mereka pasti tidak tenang, ada sesuatu yang mengganjal dan yang paling penting berbohong itu adalah dosa, dan sangat dibenci oleh Allah.....".

Pak guru menjelaskan dengan gaya yang membuat para muridnya bisa memahami apa yang coba di sampaikan olehnya.

Hingga jam pelajaran agama selesai. Pak guru keluar dari kelas 11 IPA 2.

Sari masih terngiang apa yang di sampaikan oleh Pak guru tadi, karena seolah Pak guru baru saja menceramahi Sari secara tidak langsung.

Kini hatinya berkecamuk. Sari sebenarnya tidak sedang berhalangan atau datang bulan, tapi saat di suruh membaca ayat tadi Sari berbohong dan mengaku sedang berhalangan.

Sari yang sudah berusia 16 tahun memang belum bisa membaca Alquran, bahkan huruf hijaiyah saja Sari belum hafal. Bukan karena Sari gadis yang bodoh, karena piala yang dimilikinya hampir penuh dalam lemari bufet yang ada di ruang tengah rumahnya. Ada beberapa piala juara 1 debat bahasa Inggris, dari tingkat SMP hingga tingkat SMA, piala juara lomba renang di PON. Piala dari juara lomba menari tradisional, dan piala lain yang di dapat oleh Sari sejak dia masih kecil.

Lalu kenapa Sari tidak bisa membaca Alquran?, padahal mama dan papanya di KTP nya tertulis jelas, agamanya Islam.

Terpopuler

Comments

Fai Vivo

Fai Vivo

ceritanya cukup bagus

2023-08-24

1

Santi Rahma

Santi Rahma

lnjut d sini thor krya2 nya keren2

2022-09-24

1

Nur'ain Lamatenggo Aini

Nur'ain Lamatenggo Aini

tertarik lnjut lg😁 smngt terus thor

2021-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sebab Musabab
3 Kakek Atmo 'So Sweet'
4 Pak Guru atau Pak Ustadz
5 Gurame bakar apa kabarnya?
6 Special Girl
7 First Impresion
8 Pulang Bareng
9 The First Champion
10 Who's Angry ?
11 Pesantren Kilat
12 Permintaan Sari
13 Nikmatnya Buka Bersama
14 Sepenggal Kisah Tentangmu
15 Apa yang terjadi semalam?
16 Mengantar Sari
17 Ustadz Idolaku
18 Rindu itu berat...
19 Kejutan dari Abi dan Umi
20 Met His Parents Accidentally
21 Kehadiran Kedua Orang Tua
22 Kebetulan 1
23 Kebetulan 2
24 Togetherness is a Luxury
25 My Time With Mom
26 Bahagia Itu Sederhana
27 Terpesona
28 Seperti Kambing congek
29 Malam Indah Bersamamu
30 Masih Ragu...
31 Setelah libur panjang
32 Kecewa
33 Rahasia kakek Atmo
34 Finaly Heald
35 Permintaan Maaf
36 Perasaan apa ini?
37 Butuh bantuan
38 Misi berhasil
39 Rasa itu kembali
40 Terserah Kamu
41 ' Layak Konsumsi '
42 Liburan yang sempurna
43 Seluruh Cinta
44 Pernyataan Cinta
45 Keputusan Sari
46 Kelas Baru
47 Time With Best Friends
48 Stalking
49 Terciduk
50 Hati Yang Lapang
51 Kasmaran
52 Ada yang ngapel...
53 Perjalanan Menuju Akad
54 Calon Istri Bos
55 Kita Baik-baik saja
56 Trip Alone With You
57 Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58 Mohon maaf lahir batin
59 Idul Fitri penuh berkah
60 Keputusan Sari
61 Di balik sebuah alasan
62 Matamu Melemahkan ku
63 Bukan Malam Pertama
64 Hari Baru
65 Obat capek yang manjur
66 Weekend
67 Seperti Reunian
68 Minggu Pagi di Pasar
69 Nilai Plus (+)
70 Ternyata dunia ini sempit ..
71 Ada yang jelous
72 Pupus
73 Headlines (Berita utama)
74 Urusan kita belum selesai...
75 Yang Terdalam
76 Perbedaan Pendapat
77 Belajar Bersikap
78 Merasa Malu
79 Menuju Hari H
80 Ritual Panjang
81 Hari H
82 Kembali ke Rutinitas
83 Obrolan Yang Berfaedah
84 Cemburu
85 Tak Mengakui
86 Do'a Yang Terkabul
87 Bersyukur pada-Nya
88 Bahaya !
89 Cinta Tulus
90 Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91 Merespon
92 Terkejut
93 Meet Again
94 Perkiraan Yang Tepat
95 Nasehat
96 Olahraga Pagi
97 Rumit
98 Sebuah Jawaban
99 Keharmonisan
100 Sunah Yang Mudah Dilakukan
101 Kontraksi
102 Jihad Seorang Wanita
103 Nama Adalah Do'a
104 Uti & Akung
105 Keputusan Dimas
106 Dukungan Keluarga
107 Persiapan Acara Dadakan
108 Ucapan Adalah Do'a
109 Aqiqah
110 Kembali Bersatu
111 Prepare
112 Lembaran Baru
113 Tausiyah Pernikahan
114 Sembunyi
115 Keterbukaan
116 Melanjutkan Perjuangan
117 Family Gathering
118 Belajar Berbagi
119 Mengenal Lebih Dekat
120 Tamu tak diundang
121 Gathering With Family
122 Firasat
123 Belajar Mengikhlaskan
124 Wasiat Kakek
125 Rumah Bersejarah
126 Bonus Bab
127 Bonus lagi
128 Karya Baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Perkenalan
2
Sebab Musabab
3
Kakek Atmo 'So Sweet'
4
Pak Guru atau Pak Ustadz
5
Gurame bakar apa kabarnya?
6
Special Girl
7
First Impresion
8
Pulang Bareng
9
The First Champion
10
Who's Angry ?
11
Pesantren Kilat
12
Permintaan Sari
13
Nikmatnya Buka Bersama
14
Sepenggal Kisah Tentangmu
15
Apa yang terjadi semalam?
16
Mengantar Sari
17
Ustadz Idolaku
18
Rindu itu berat...
19
Kejutan dari Abi dan Umi
20
Met His Parents Accidentally
21
Kehadiran Kedua Orang Tua
22
Kebetulan 1
23
Kebetulan 2
24
Togetherness is a Luxury
25
My Time With Mom
26
Bahagia Itu Sederhana
27
Terpesona
28
Seperti Kambing congek
29
Malam Indah Bersamamu
30
Masih Ragu...
31
Setelah libur panjang
32
Kecewa
33
Rahasia kakek Atmo
34
Finaly Heald
35
Permintaan Maaf
36
Perasaan apa ini?
37
Butuh bantuan
38
Misi berhasil
39
Rasa itu kembali
40
Terserah Kamu
41
' Layak Konsumsi '
42
Liburan yang sempurna
43
Seluruh Cinta
44
Pernyataan Cinta
45
Keputusan Sari
46
Kelas Baru
47
Time With Best Friends
48
Stalking
49
Terciduk
50
Hati Yang Lapang
51
Kasmaran
52
Ada yang ngapel...
53
Perjalanan Menuju Akad
54
Calon Istri Bos
55
Kita Baik-baik saja
56
Trip Alone With You
57
Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58
Mohon maaf lahir batin
59
Idul Fitri penuh berkah
60
Keputusan Sari
61
Di balik sebuah alasan
62
Matamu Melemahkan ku
63
Bukan Malam Pertama
64
Hari Baru
65
Obat capek yang manjur
66
Weekend
67
Seperti Reunian
68
Minggu Pagi di Pasar
69
Nilai Plus (+)
70
Ternyata dunia ini sempit ..
71
Ada yang jelous
72
Pupus
73
Headlines (Berita utama)
74
Urusan kita belum selesai...
75
Yang Terdalam
76
Perbedaan Pendapat
77
Belajar Bersikap
78
Merasa Malu
79
Menuju Hari H
80
Ritual Panjang
81
Hari H
82
Kembali ke Rutinitas
83
Obrolan Yang Berfaedah
84
Cemburu
85
Tak Mengakui
86
Do'a Yang Terkabul
87
Bersyukur pada-Nya
88
Bahaya !
89
Cinta Tulus
90
Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91
Merespon
92
Terkejut
93
Meet Again
94
Perkiraan Yang Tepat
95
Nasehat
96
Olahraga Pagi
97
Rumit
98
Sebuah Jawaban
99
Keharmonisan
100
Sunah Yang Mudah Dilakukan
101
Kontraksi
102
Jihad Seorang Wanita
103
Nama Adalah Do'a
104
Uti & Akung
105
Keputusan Dimas
106
Dukungan Keluarga
107
Persiapan Acara Dadakan
108
Ucapan Adalah Do'a
109
Aqiqah
110
Kembali Bersatu
111
Prepare
112
Lembaran Baru
113
Tausiyah Pernikahan
114
Sembunyi
115
Keterbukaan
116
Melanjutkan Perjuangan
117
Family Gathering
118
Belajar Berbagi
119
Mengenal Lebih Dekat
120
Tamu tak diundang
121
Gathering With Family
122
Firasat
123
Belajar Mengikhlaskan
124
Wasiat Kakek
125
Rumah Bersejarah
126
Bonus Bab
127
Bonus lagi
128
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!