Musa menghampiri kantong plastik yang menggantung di motor, dua kucing yang sedang menarik-narik kantong plastik langsung kabur saat Musa menghampiri.
" Alhamdulillah selamat. Untung di simpan di dalam foam, jadi masih aman, meski kantong sempat di tarik-tarik oleh dua kucing tadi. Kini kucing-kucing itu sudah tidak kelihatan entah lari kemana.
Musa masuk ke dalam rumahnya, rumah berlantai dua dengan gaya minimalis, Musa sengaja menabung saat masih kuliah sambil bekerja di Kairo, menabung sedikit demi sedikit, hingga kini bisa membeli rumah sendiri di salah satu komplek perumahan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah tempatnya mengajar.
Sebenarnya kedua orang tua Musa juga mempunyai rumah di daerah Solo, tapi itu terlalu jauh dari tempatnya mengajar saat ini. Musa ternyata masih kerabat dekat Pak Irsyad, Ibu Musa adalah kakak perempuan dari istrinya Pak Irsyad tetangga sekaligus kepala sekolah di SMA tempat Sari sekolah.
Pagi hari usai saur, sambil menunggu waktu subuh, Sari kembali mengulang hafalan huruf hijaiyah yang sudah selesai di hafalnya semalam, 30 huruf dalam sehari, dia juga merapikan buku ke dalam tasnya untuk jadwal pelajaran hari ini.
Kepindahan ke sekolah baru tidak se ekstrem yang di bayangkan olehnya, karena justru semua teman baru sangat welcome dengan kedatangan Sari. Mungkin bisa dibilang kini Sari lebih tenar dan dikenal oleh semua warga sekolah. Baik dari kalangan murid, guru, staff TU, tenaga kebersihan hingga penjual di kantin, semua sudah mengenal Sari dalam waktu sehari.
Anak pindahan baru di pertengahan semester, tentu saja menjadi pusat perhatian, ditambah faktor pendukung karena Sari terlihat sangat menonjol di antara murid yang lain, kulit putih bersih, rambut hitam lurus sebahu, gaya berpakaian yang sopan dan prestasi yang pernah diraih, membuat dalam sehari dia menjadi bahan pembicaraan semua penghuni sekolah.
Apa lagi hari ini, hari Rabu, seragam batik dari SMA sekolah baru Sari belum selesai di jahit karena baru kemarin Sari mendapat kainnya. Terpaksa Sari menggunakan seragam dari sekolah yang dulu. Seragam dengan rok selutut, motif kotak-kotak rimple dengan atasan kemeja putih dan jas dengan logo sekolah internasional, membuat siapa saja yang menatap langsung atau bahkan melihat dari kejauhan akan tahu jika dia adalah Sari, murid pindahan baru.
Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, biasanya wali kelas akan masuk ke kelas dan memberikan informasi atau pembinaan pada para siswa. Begitupun hari ini, Bu Berta tersenyum melihat seragam sekolah Sari dari sekolah sebelumnya yang menggunakan jas.
" Sari, jika kamu nanti merasa kurang nyaman dengan seragam yang kamu pakai, boleh membuka jasnya, karena di kelas ini tidak seperti kelas tempat kamu belajar sebelumnya yang menggunakan AC sehingga tetap nyaman dengan seragam jas seperti itu selama seharian".
Sari mengangguk mengerti, "baik Bu, nanti kalau saya merasa panas akan saya lepas, tapi sekarang masih merasa nyaman", Sari menjelaskan bahwa dia masih nyaman, tentu saja karena kain yang di buat sebagai jas yang dipakai Sari meski terlihat tebal, tapi adem dipakai. Bukan kain abal-abal karena saat dulu menebus seragam dari sekolahan saja menghabiskan anggaran sampai puluhan juta per siswa.
Kegiatan belajar mengajar berjalan lancar. Saat istirahat pertama di jam 10, Eli mengajak Sari untuk ke perpustakaan bersama dengan Linda dan juga Nina. Saat mereka tengah berjalan menuju perpustakaan, semua pasang mata menatap ke arah Sari dengan lekat.
" Derita jadi anak baru..., ibarat mau ngupil saja susah, semua orang terus ngelihatin, dan kita yang berada di sampingnya juga mau ngupil ikutan malu, serasa orang-orang itu kaya lagi liat kita berjalan sambil telanjang, sampe nggak berkedip ", Linda nyerocos sepanjang lorong saat melewati kelas lain menuju perpustakaan.
Sedangkan Sari yang menjadi pusat perhatian memilih untuk tidak peduli, whatever...
Sampai saat melewati ruang guru Sari tidak tahu jika para guru di kantor juga memperhatikannya. Dan kembali membicarakannya.
" Bu Berta dapat berlian di kelasnya, dari jauh terlihat paling berkilau dari yang lain", seloroh Pak Haikal wali kelas 11 IPA 1.
" Fisik itu hanya nilai plus Pak Haikal, yang paling penting itu inner beauty nya, kecerdasan berpikir dan sopan santunnya, dan sampai hari ini saya rasa Sari memiliki keduanya. Dia gadis yang spesial".
" Kalau menurut pendapat ibu, apa alasan yang membuat Sari pindah ke sekolahan negri seperti ini?, padahal keluarganya tidak mengalami kebangkrutan, nilai pelajarannya juga bagus-bagus", kemarin memang para guru melihat raport Sari dari sekolah yang dulu. Dan nilainya hampir sempurna di semua pelajaran.
" Entahlah, saya kurang paham alasan pribadi nya, yang saya tahu sekarang dia tinggal bersama kakeknya, yang merupakan tetangga Pak kepala sekolah. Sedangkan kedua orang tuanya masih tinggal di Malang. Saya dengar dari Pak kepsek, neneknya baru meninggal sekitar sebulan yang lalu, mungkin dia cucu yang baik, ingin menemani kakeknya yang sudah tua dan sendirian", Bu Berta hanya menebak-nebak alasan kepindahan Sari. Meski bukan itu alasan sebenarnya, tapi jika dipikir oleh orang lain, penjelasan Bu Berta cukup masuk akal.
Musa hanya tersenyum mendengar obrolan para guru lain yang membicarakan Sari, padahal sedang berpuasa, tapi masih berghibah membicarakan orang lain. Musa memilih untuk keluar dari kantor dan menuju perpustakaan, pikirnya dari pada mendengarkan orang ber ghibah, lebih baik gunakan waktu untuk membaca.
***
Di perpustakaan
" Kalian tunggu disini ya, aku mau cari buku ke sebelah sana" , Sari berjalan kembali ke lorong yang tadi di lewatinya, lorong dengan tulisan ' Pendidikan Agama Islam ( PAI) '.
Sari mencari-cari buku panduan yang bisa membuatnya belajar membaca Alquran dengan lebih cepat. Tapi sepertinya buku seperti itu tidak ada, Sari sudah melihat deretan judul buku di lorong PAI, kebanyakan tentang ilmu fikih, bacaan islami, buku tuntunan sholat, juz Ama.
Tapi Sari tertarik dengan sebuah judul buku
'The Story of Qur'an' , Sari mencari keberadaan buku itu dari dalam rak, ternyata ada di rak paling atas. Sari menengok kanan dan kiri, tidak ada kursi yang bisa di panjat untuk mengambil buku itu. Sari menjinjit, tapi belum juga sampai, terpaksa Sari meloncat-loncat.
" Ehem....", suara berdehem dari belakang Sari, kemudian Sari menengok dan membelalakkan matanya saat menjumpai ustadz Musa, berdiri dibelakangnya.
" Butuh bantuan?", suara itu kembali terdengar. Sari hanya menunjuk buku yang ingin di ambilnya.
" Kamu bisa geser dari tempatmu?".
Sari pun bergeser sedikit.
Musa sedikit menjinjit menggapai buku yang Sari inginkan, " Yang ini?".
" Iya".
" The Story of Qur'an, buku yang ingin di baca Sari, jadi dia benar-benar tertarik untuk mengetahui tentang Al-Qur'an ", pikir Musa saat membaca judul buku yang Sari inginkan".
" Terimakasih", Sari langsung berlalu meninggalkan Musa yang masih berdiri di tempatnya.
Tak lama kemudian Musa melihat Sari dan temannya keluar dari perpustakaan sambil membawa buku yang tadi di ambilkannya.
***
" Apa semua huruf sudah di hafal?".
" Sudah Tadz ".
" Kalau begitu kita langsung belajar membaca iqro, nanti sekalian mempelajari tentang makhorijul hurufnya".
Sari membuka iqro yang diberi oleh Musa kemarin, dari halaman pertama. Sari lancar membaca iqro hingga mulai ada ayat dengan huruf sambung.
" Kenapa ini berbeda?", tanya Sari.
" Bukan berbeda, tapi 30 huruf hijaiyah yang sudah kamu hafal, jika di tulis secara bersambung menjadi sebuah kata dalam bahasa Arab itu akan merubah sedikit cara penulisan. Ibarat di Indonesia seperti huruf latin yang bersambung antara huruf satu dengan yang lain, bisa di mengerti?".
Sari menganggukkan kepalanya tanda paham dengan maksud ustad Musa.
Kegiatan hari ini hanya sampai setengah 6, Musa langsung pamit pulang karena tidak enak jika Kakek Atmo mengajaknya berbuka puasa bersama kembali.
Untung saja kakek sedang keluar rumah dan belum pulang, jadi Musa bisa langsung pulang tanpa harus mencari alasan untuk berpamitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Santi Rahma
selalu semngat n sukses terud
2022-09-24
2
sumiati
Karya yang bagus... penulisan nya apik👍👍👍
2021-12-26
2
Asrori Bangsate
lanjut thor
2021-07-07
4