Pulang Bareng

Musa POV

Mulai hari ini ada jadwal tambahan, karena harus membantu Bu Berta guru bahasa Inggris, untuk memberikan materi tentang ibadah puasa ramadhan, pada kedua kandidat peserta debat bahasa Inggris, yang akan mewakili sekolahan untuk bertanding di tingkat kabupaten, minggu depan.

Rizal Hariadi murid 11 IPA 1 dan Tri Hapsari dari kelas 11 IPA 2, ya benar Sari, murid pindahan baru yang beberapa hari ini sedang belajar membaca Alquran padaku.

Fix, kemungkinan untuk bisa memenuhi targetnya untuk bisa membaca Al Qur'an dalam waktu seminggu tidak mungkin, apalagi saat hari pertama di ruang lab bahasa Inggris, ternyata kedua peserta sama-sama proaktif dan mengajukan begitu banyak pertanyaan yang mereka anggap akan sangat di butuhkan sebagai bahan debat nanti.

Sampai jam 4 sore, akhirnya Bu Berta menyetop sesi tanya jawab, untuk di sambung lagi esok hari, karena Bu Berta sebagai ibu rumah tangga juga punya tugas di rumah, harus masak untuk berbuka puasa anggota keluarganya.

Aku berniat mengajak Sari pulang bersama karena angkot di sore hari begini biasanya sudah jarang yang lewat. Tapi aku melihat dia berjalan pulang bersama Rizal, tentu saja aku memilih mengambil motor ke parkiran khusus kendaraan guru dan berniat pulang sendiri.

Tapi saat sampai di pintu gerbang sekolahan, aku melihat Sari berdiri di pinggir jalan, sehingga aku menghampirinya.

" Belum pulang, apa mas Soleh belum sampai?", tanyaku sambil duduk di atas motor.

" HP saya mati, tadi saat di lab, saya merekam semua penjelasan Bapak, biar bisa saya dengarkan lagi dirumah, jadi nggak bisa telepon atau kirim pesan sama Kakek", terangnya.

"Wah... ini anak benar-benar semangat sekali dalam memahami materi untuk debat. Semoga usahanya membuahkan hasil yang maksimal", batinku.

" Kalau sudah sore seperti sekarang, biasanya angkot sudah jarang lewat, apa mau saya antar ke rumah?, sekalian saya mau bertemu sama Kakek Atmo, mau ijin seminggu nggak bisa ngajar kamu ngaji di rumah, karena harus membimbing kamu dan Rizal supaya maksimal debat nanti".

Sari terlihat berpikir, tapi sesaat kemudian menyetujui ajakan ku.

" Baiklah, tapi helmnya cuma satu, apa tidak masalah?, nanti kalau kena tilang gimana Pak?".

" Kita lewat jalan tikus ", jawabku.

Tidak menunggu lama, dia langsung naik ke atas boncengan motorku, aku yang biasanya meletakkan ransel di depan sebagai tadahan angin, sengaja menggendong ransel di punggung, membuat jarak untuk menghindari kontak fisik, karena meski hanya ketidak sengajan, kadang di motor sering kali posisi akan bergeser apalagi jika melewati polisi tidur.

Motor sengaja ku arahkan ke jalan sempit dan gang-gang kecil, untuk menghindari kena tilang. Nggak lucu kan kalau buka puasa di pos Polisi, gara-gara motor di tahan.

" Assalamualaikum, selamat sore Kek ", sapa ku, setelah sampai di depan rumah kakek Atmo.

" Wa'alaikum salam, loh ustadz Musa, kok bisa pulang bareng Sari?".

Sari turun dari motor, " Terimakasih banyak untuk tumpangannya Pak guru, Sari menghampiri kakeknya dan sungkem, baru kemudian masuk kedalam rumah. Akupun turun dan menyalami kakek Atmo.

" Sebenarnya tadi saya sengaja mengajak Sari pulang bareng, karena mau ketemu sama Kakek". jelasku.

" Ada perlu apa, sepertinya serius?".

" Saya mau ijin selama seminggu tidak bisa mengajar Sari mengaji di rumah, dan Sari juga sepertinya akan sangat sibuk untuk waktu seminggu ini, karena dia akan mengikuti lomba debat bahasa Inggris, dan saya sendiri menjadi salah satu pembinaannya, karena debat yang akan di lombakan minggu depan itu tentang ibadah di bulan ramadhan".

Kakek Atmo memperhatikan setiap kalimat yang ku ucapkan sambil menganggukkan kepalanya.

" Ya tidak papa, kan sama saja, di sekolah juga belajar ilmu agama, karena kebetulan tema debatnya tentang hal keagamaan, mohon bimbingannya Ustadz Musa", kakek tersenyum begitu tulus.

" Kalau begitu saya pamit dulu Kek, terimakasih atas pengertiannya, assalamualaikum".

" Wa'alaikum salam".

***

Author POV

Hari jum'at Sari lebih dulu masuk ke lab bahasa Inggris bersama Bu Berta, mereka lebih dulu latihan debat berdua, karena Musa dan Rizal harus melakukan sholat Jum'at terlebih dahulu.

Saat Sari hendak ke mushola bersama Bu Berta usai jama'ah sholat Jum'at bubar. Sari bertanya pada Bu Berta kenapa masih banyak murid yang berada di sekolahan dan belum pulang ke rumah. Memang saat Sari melewati lorong depan kelas, suasana di sekolahan masih rame, padahal bel pulang sekolah sudah sejam yang lalu.

" Owh... itu murid-murid kelas 10, karena setiap hari Jum'at ada kegiatan ekstrakurikuler wajib Pramuka untuk kelas 10, yang dimulai jam 1 siang, biasanya yang rumahnya jauh memilih untuk tetap tinggal di kelas sampai waktu ekskul dimulai", terang Bu Berta.

" Kegiatan ekskul Pramuka yang biasanya di lapangan, kini dilakukan di gedung aula, dan hanya di isi dengan kegiatan yang tidak terlalu berat, seperti mendengarkan materi dari kakak Bantara, atau dari pembina Pramuka karena di bulan Ramadhan, jadi menghormati mereka yang berpuasa dengan melakukan kegiatan yang tidak menguras energi".

" Awas....!"

Bugh....

Sari menangkap bola yang hampir saja mengenai kepala Bu Berta.

" Kalian ini yang benar saja, apa nggak bisa mengarahkan dengan benar kemana bola ini harus di tendang !", Sari begitu emosi dengan kelakuan anak-anak bantara yang sedang bermain footsal di lapangan sepak bola.

" Sorry sorry, nggak sengaja", ucap seorang murid yang mengenakan seragam Pramuka dengan bed Bantara di bajunya. Mengambil bola yang ada di tangan Sari.

" Bu Berta kami minta maaf, sungguh tidak sengaja, karena sudah lemes lagi puasa jadi kontrol bolanya kacau ", semua yang bermain footsal langsung berlari menghampiri Bu Berta dan juga meminta maaf.

" Kalau tahu lagi puasa, di hemat dong tenaganya biar kuat puasanya sampe maghrib, kegiatan kalian nggak salah, tapi ada kegiatan lain yang bisa lebih bermanfaat dari pada main footsal, habis sholat Jum'at, tadarus di mushola, kan jadi nambah pahala, yang kata pak Musa, pahala di bulan ramadhan itu dilipat gandakan", ujar Bu Berta.

" Untung Sari bisa menangkap bola diwaktu yang tepat, terimakasih ya Sari". Sari hanya tersenyum sambil mengangguk. Sedang ke enam siswa yang berdiri di depannya menatap dengan lekat ke arah Sari.

" Sudah jangan di teruskan main footsalnya, lakukan kegiatan lain yang tidak berpengaruh dengan mengganggu ibadah puasa". Bu Berta memberi masukan pada mereka ber enam.

" Baik Bu, sekali lagi kami minta maaf, sudah jam 1 kami mau memulai kegiatan ekskul Pramuka dulu, permisi Bu guru", semua menyalami Bu Berta dan menatap Sari beberapa detik, baru pergi menuju gedung aula.

" Anak-anak remaja sekarang, kalau di bilangin harus nyari kalimat yang bisa dimengerti, kalau tidak, bukannya jadi nurut malah bisa-bisa mereka ngeyel".

Sari hanya tersenyum mendengar perkataan Bu Berta.

Hari Jum'at siang dimulai dengan sesi tanya jawab sebentar, kemudian dilanjut latihan debat, hari Sabtu juga mengulang dengan memperluas materi debat. Jika hari Jumat kemarin materi hanya mencakup tentang beberapa pembahasan, siang ini lebih di perluas.

Mereka berempat terus berlatih sampai jam 4 sore lagi, batas waktu maksimal bagi Bu Berta bisa membimbing mereka. Tapi Bu Berta sangat senang dengan progress yang dicapai oleh Sari dan Rizal setiap harinya. Mereka berdua benar-benar sudah bisa menyatu. Bu Berta yakin mereka akan memperoleh hasil yang memuaskan di perlombaan debat hari Rabu besok.

Kali ini Sari sudah di jemput oleh mas Soleh yang menunggunya di samping pintu gerbang sekolah. Sari pun langsung berpamitan dengan yang lain, dan pulang terlebih dahulu.

" Maaf Pak Musa, ada yang ingin saya tanyakan", ucap Rizal saat mereka berdua berjalan keluar dari lab.

" Tentang apa?".

" Kamis kemarin saya melihat bapak bersama Sari pulang bareng".

" Oh... kebetulan rumahnya searah dengan tempat tinggalku", jawab Musa, kemudian berjalan lagi menuju tempat parkir.

" Waktu itu saya juga menawarkan tumpangan sama Sari Pak dan dia menolak secara halus".

Musa menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Rizal.

" Maksudnya kamu mau curhat atau bagaimana?", Musa berbicara dengan suara lirih.

" Saya tertarik dengan Sari Pak, apa bapak bisa bantu saya...., untuk mendekati Sari?". Musa sedikit terperanjat, tapi bisa mengendalikan rasa kagetnya sehingga tidak nampak oleh Rizal.

" Jangan saat ini Rizal, kamu harus fokus dengan lomba debat kalian rabu besok, jangan membuat kecanggungan di antara kalian berdua, kalian harus jadi team yang solid. Bapak yakin kamu bisa mengendalikan keinginanmu sementara waktu kan?".

" Lagian kalian masih sekolah, masih remaja, bukankah sangat disayangkan jika masa remaja kalian tidak di manfaatkan dengan sebaik mungkin". Musa kembali memberi masukan.

" Kalau bapak tidak mau bantu, bilang saja, tidak usah ceramah panjang lebar".

Rizal pergi meninggalkan Musa yang masih berdiri pada tempatnya sambil menggelengkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

sumiati

sumiati

murid ko gitu ke guru nya🤔

2021-12-26

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sebab Musabab
3 Kakek Atmo 'So Sweet'
4 Pak Guru atau Pak Ustadz
5 Gurame bakar apa kabarnya?
6 Special Girl
7 First Impresion
8 Pulang Bareng
9 The First Champion
10 Who's Angry ?
11 Pesantren Kilat
12 Permintaan Sari
13 Nikmatnya Buka Bersama
14 Sepenggal Kisah Tentangmu
15 Apa yang terjadi semalam?
16 Mengantar Sari
17 Ustadz Idolaku
18 Rindu itu berat...
19 Kejutan dari Abi dan Umi
20 Met His Parents Accidentally
21 Kehadiran Kedua Orang Tua
22 Kebetulan 1
23 Kebetulan 2
24 Togetherness is a Luxury
25 My Time With Mom
26 Bahagia Itu Sederhana
27 Terpesona
28 Seperti Kambing congek
29 Malam Indah Bersamamu
30 Masih Ragu...
31 Setelah libur panjang
32 Kecewa
33 Rahasia kakek Atmo
34 Finaly Heald
35 Permintaan Maaf
36 Perasaan apa ini?
37 Butuh bantuan
38 Misi berhasil
39 Rasa itu kembali
40 Terserah Kamu
41 ' Layak Konsumsi '
42 Liburan yang sempurna
43 Seluruh Cinta
44 Pernyataan Cinta
45 Keputusan Sari
46 Kelas Baru
47 Time With Best Friends
48 Stalking
49 Terciduk
50 Hati Yang Lapang
51 Kasmaran
52 Ada yang ngapel...
53 Perjalanan Menuju Akad
54 Calon Istri Bos
55 Kita Baik-baik saja
56 Trip Alone With You
57 Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58 Mohon maaf lahir batin
59 Idul Fitri penuh berkah
60 Keputusan Sari
61 Di balik sebuah alasan
62 Matamu Melemahkan ku
63 Bukan Malam Pertama
64 Hari Baru
65 Obat capek yang manjur
66 Weekend
67 Seperti Reunian
68 Minggu Pagi di Pasar
69 Nilai Plus (+)
70 Ternyata dunia ini sempit ..
71 Ada yang jelous
72 Pupus
73 Headlines (Berita utama)
74 Urusan kita belum selesai...
75 Yang Terdalam
76 Perbedaan Pendapat
77 Belajar Bersikap
78 Merasa Malu
79 Menuju Hari H
80 Ritual Panjang
81 Hari H
82 Kembali ke Rutinitas
83 Obrolan Yang Berfaedah
84 Cemburu
85 Tak Mengakui
86 Do'a Yang Terkabul
87 Bersyukur pada-Nya
88 Bahaya !
89 Cinta Tulus
90 Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91 Merespon
92 Terkejut
93 Meet Again
94 Perkiraan Yang Tepat
95 Nasehat
96 Olahraga Pagi
97 Rumit
98 Sebuah Jawaban
99 Keharmonisan
100 Sunah Yang Mudah Dilakukan
101 Kontraksi
102 Jihad Seorang Wanita
103 Nama Adalah Do'a
104 Uti & Akung
105 Keputusan Dimas
106 Dukungan Keluarga
107 Persiapan Acara Dadakan
108 Ucapan Adalah Do'a
109 Aqiqah
110 Kembali Bersatu
111 Prepare
112 Lembaran Baru
113 Tausiyah Pernikahan
114 Sembunyi
115 Keterbukaan
116 Melanjutkan Perjuangan
117 Family Gathering
118 Belajar Berbagi
119 Mengenal Lebih Dekat
120 Tamu tak diundang
121 Gathering With Family
122 Firasat
123 Belajar Mengikhlaskan
124 Wasiat Kakek
125 Rumah Bersejarah
126 Bonus Bab
127 Bonus lagi
128 Karya Baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Perkenalan
2
Sebab Musabab
3
Kakek Atmo 'So Sweet'
4
Pak Guru atau Pak Ustadz
5
Gurame bakar apa kabarnya?
6
Special Girl
7
First Impresion
8
Pulang Bareng
9
The First Champion
10
Who's Angry ?
11
Pesantren Kilat
12
Permintaan Sari
13
Nikmatnya Buka Bersama
14
Sepenggal Kisah Tentangmu
15
Apa yang terjadi semalam?
16
Mengantar Sari
17
Ustadz Idolaku
18
Rindu itu berat...
19
Kejutan dari Abi dan Umi
20
Met His Parents Accidentally
21
Kehadiran Kedua Orang Tua
22
Kebetulan 1
23
Kebetulan 2
24
Togetherness is a Luxury
25
My Time With Mom
26
Bahagia Itu Sederhana
27
Terpesona
28
Seperti Kambing congek
29
Malam Indah Bersamamu
30
Masih Ragu...
31
Setelah libur panjang
32
Kecewa
33
Rahasia kakek Atmo
34
Finaly Heald
35
Permintaan Maaf
36
Perasaan apa ini?
37
Butuh bantuan
38
Misi berhasil
39
Rasa itu kembali
40
Terserah Kamu
41
' Layak Konsumsi '
42
Liburan yang sempurna
43
Seluruh Cinta
44
Pernyataan Cinta
45
Keputusan Sari
46
Kelas Baru
47
Time With Best Friends
48
Stalking
49
Terciduk
50
Hati Yang Lapang
51
Kasmaran
52
Ada yang ngapel...
53
Perjalanan Menuju Akad
54
Calon Istri Bos
55
Kita Baik-baik saja
56
Trip Alone With You
57
Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58
Mohon maaf lahir batin
59
Idul Fitri penuh berkah
60
Keputusan Sari
61
Di balik sebuah alasan
62
Matamu Melemahkan ku
63
Bukan Malam Pertama
64
Hari Baru
65
Obat capek yang manjur
66
Weekend
67
Seperti Reunian
68
Minggu Pagi di Pasar
69
Nilai Plus (+)
70
Ternyata dunia ini sempit ..
71
Ada yang jelous
72
Pupus
73
Headlines (Berita utama)
74
Urusan kita belum selesai...
75
Yang Terdalam
76
Perbedaan Pendapat
77
Belajar Bersikap
78
Merasa Malu
79
Menuju Hari H
80
Ritual Panjang
81
Hari H
82
Kembali ke Rutinitas
83
Obrolan Yang Berfaedah
84
Cemburu
85
Tak Mengakui
86
Do'a Yang Terkabul
87
Bersyukur pada-Nya
88
Bahaya !
89
Cinta Tulus
90
Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91
Merespon
92
Terkejut
93
Meet Again
94
Perkiraan Yang Tepat
95
Nasehat
96
Olahraga Pagi
97
Rumit
98
Sebuah Jawaban
99
Keharmonisan
100
Sunah Yang Mudah Dilakukan
101
Kontraksi
102
Jihad Seorang Wanita
103
Nama Adalah Do'a
104
Uti & Akung
105
Keputusan Dimas
106
Dukungan Keluarga
107
Persiapan Acara Dadakan
108
Ucapan Adalah Do'a
109
Aqiqah
110
Kembali Bersatu
111
Prepare
112
Lembaran Baru
113
Tausiyah Pernikahan
114
Sembunyi
115
Keterbukaan
116
Melanjutkan Perjuangan
117
Family Gathering
118
Belajar Berbagi
119
Mengenal Lebih Dekat
120
Tamu tak diundang
121
Gathering With Family
122
Firasat
123
Belajar Mengikhlaskan
124
Wasiat Kakek
125
Rumah Bersejarah
126
Bonus Bab
127
Bonus lagi
128
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!